Rate this item
(0 votes)
UPT Perpustakaan Universitas Jambi melakukan studi banding ke perpustakaan Unand. Rombongan yang datang berjumlah 4 orang, langsung dipimpin oleh kepala UPT Perpustakaan UNJA, Drs. Affan Malik, M.E. Kunjungan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 3 Desember 2018. Kedatangan mereka disambut oleh kepala Perpustakaan Unand, Drs. Yasir, S.Sos. dan Kasubag Tata Usaha, Yukasnedi, SS, M.Hum, serta Andi Saputra, M.Kom, Kepala Bidang Automasi.

Disampaikan oleh kepala Perpustakaan UNJA, yang baru 5 bulan ditunjuk sebagai nahkoda Perpustakaan UNJA, bahwasanya studi banding ini bertujuan untuk mempelajari tentang bagaimana tata kelola perpustakaan yang baik. Dalam rangka persiapan akreditasi perpustakaan mereka. Perpustakaan Unand, yang juga baru selesai re-akreditasi, dianggap bisa menjadi rujukan dalam tata kelola perpustakaan perguruan tinggi.

Dalam pertemuan tersebut, kepala perpustakaan Unand menyampaikan bahwasanya “kami dengan senang hati akan siap membantu perpustakaan UNJA dalam rangka persiapan akreditasi.” Selain diskusi dan ramah tamah di ruang pimpinan, tamu juga dibawa berkeliling melihat-lihat kondisi perpustakaan yang terdiri dari 5 lantai.

Selain itu, kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk menjalin kerjasama antar perpustakaan, yang ditandai dengan penandatanganan MOU kerjasama oleh kedua kepala perpustakaan. Kerjasama dilakukan dalam hal pengembangan koleksi, saling bertukar informasi, dan dalam penguatan kelembagaan masing-masing perpustakaan. Di akhir kunjungan para tamu dijamu makan siang di ruang pimpinan perpustakaan.
Rate this item
(0 votes)
Untuk kesekian kalinya UPT Perpustakaan Unand menerima kunjungan dari sekolah yang ada di lingkungan Sumatera Barat. Kali ini didatangi oleh MAN 2 Kab. Solok. Kunjungan dilakukan dalam rangka visitasi edukasi siswa kelas XII tersebut dilakukan pada Jam 10:00 hari Rabu tanggal 28 November 2018. Bertujuan untuk memberikan motivasi dan wawasan kepada siswa sebelum masuk ke perguruan tinggi.

Rombongan yang diketuai oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Nusa Jaya, M.Pd, terdiri dari 6 orang guru dan 95 orang siswa. Rombongan disambut oleh kepala Perpustakaan Unand, Drs. Yasir, S.Sos beserta jajarannya di Ruang Seminar Utama lantai 5 Gedung Perpustakaan.

Dalam sambutannya kepala perpustakaan menyampaikan harapannya agar siswa MAN 2 Kab. Solok lebih serius mempersiapkan diri dalam menghadapi seleksi penerimaan mahasiswa baru yang akan dilaksanakan dalam waktu yang tidak lama lagi. Sedangkan Nusa Jaya, M.Pd yang mewakili pihak sekolah mengatakan bahwasanya kunjungan siswa mereka ke Unand merupakan kali pertama. Beliau berharap kunjungan ini bisa memotivasi siswa mereka untuk lebih bersemangat dan termotivasi untuk bisa menjadi mahasiswa Unand.

Setelah sambutan acara dilanjutkan dengan penayangan video company profile perpustakaan dan pengenalan fasilitas perpustakaan yang disampaikan oleh Andi Saputra, S.Kom, M.Kom., kepala bidang Automasi Perpustakaan Unand. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Untuk memotivasi siswa perpustakaan juga memberikan hadiah buku kepada siswa yang aktif bertanya. Acara ditutup dengan kegiatan library tour, dengan mengunjungi fasilitas yang ada di perpustakaan Unand.
Rate this item
(0 votes)
UPT Perpustakaan Unand telah memperoleh sertifikat terakreditasi A dari Perpustakaan Nasional RI, yang diperoleh pada bulan Desember 2015 yang lalu. Namun sertifikat tersebut akan berakhir pada tanggal 22 Desember 2018 ini. Masa berlaku sertifikat akreditasi yang dikeluarkan oleh Perpusnas RI adalah 3 tahun.
Oleh karena itu pada hari Senin 19 November 2018, tim Asesor akreditasi perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) telah melakukan visitasi akreditasi Perpustakaan Universitas Andalas yang berlangsung di Gedung Perpustakaan Kampus Unand Limau Manis Padang.
Tim ini terdiri dari tiga orang asesor yang dipimpin oleh Drs. Bambang Supriyo Utamo, M. Lib, Dra. Zurniaty Nasrul, MLS dan Sri Rezki Pudji Lestari, S. Sos. Dari pihak Universitas Andalas sendiri, selain kepala perpustakaan, juga hadir Wakil Rektor I Universitas Andalas Prof. Dachriyanus, Apt dan sekretaris LP3M, serta unsur pimpinan di bidang akademik rektorat Unand.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor menyampaikan bahwasanya akreditasi perpustakaan sangat penting sebagai tolak ukur kemajuan sekaligus bahan evaluasi dalam upaya meningkatkan kualitas layanan, kuantitas dan kualitas koleksi serta fasilitas yang dimiliki sehingga ke depannya lebih baik lagi.
Sementara itu, Bambang Supriyo Utomo, M. Lib asesor mengatakan Rekareditasi atau akreditasi kembali diperlukan untuk mengetahui apakah perpustakaan konsisten dengan standar yang ada dan juga untuk mengetahui aspek-aspek layanan yang berkembang atau pencapaian dalam kurun waktu empat tahun ini. “Setiap perpustakaan dikelola dengan standar nasional perpustakaan sesuai dengan amanat Undang-undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007,” ujarnya.
Selain itu beliau juga menilai perpustakaan Universitas Andalas mempunyai modal yang bagus karena didukung dengan bangunan dan tempat sebagai rekreasi ilmu yang perlu untuk dikembangkan dan ditingkatkan kedepannya.
Kegiatan visitasi berlangsung sehari penuh. Di akhir acara, pada saat penutupan, ketua asesor, Drs. Bambang Supriyo Utamo, M. Lib, menyampaikan "berdasarkan hasil penilaian sementara, nilai yang diperoleh sangat memuaskan." Hasil tersebut akan dibawa ke Perpusnas RI untuk diplenokan. Setelah itu baru dikeluarkan sertifikat oleh Kepala Perpusnas RI.
Rate this item
(0 votes)
UPT Perpustakaan Unand mempunyai peran penting dalam pencegahan plagirisme di perpuguruan tinggi. Peran tersebut dilaksanakan dengan mengadakan kegiatan sosialisasi peningkatan budaya literasi  mahasiswa. Peningkatan budaya literasi diyakini secara otomatis akan menekan terjadinya tindakan plagiarisme di perguruan tinggi.

Peran tersebut diwujudkan dengan mengadakan kegiatan sosialisasi anti plagiarisme yang dilaksanakan pada tanggal 19 April 2018 yang lalu di Kampus III Unand Dharmasraya. Pesertanya mahasiswa Fakultas Pertanian Unand yang ada disana. Acara dibagi ke dalam 2 sesi, yang pertama sosialisasi anti plagiarisme yang disampaikan oleh Rahmadeli, ST., dan sesi kedua panduan upload tugas akhir mahasiswa yang disampaikan oleh Vebi Dwi Putra, A.Md. Tim yang datang ke Dharmasraya dipimpin oleh Syafiardi, S.Sos, S.IP., salah seorang pustakawan madya yang ada di perpustakaan Unand. Selain itu juga dihadiri oleh Ketua Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Dharmasraya, Dewi Rezki, SP. MP.

Acara sosialisasi dengan tema “Sosialisasi Aplikasi Turnitin dalam Rangka Meningkatkan Budaya Literasi Mahasiswa Untuk Mencegah Plagiarisme di Perguruan Tinggi,” tersebut dihadiri oleh sekitar 100 orang mahasiswa. Antusiasme mereka cukup tinggi, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang mereka lontarkan selama kegiatan berlangsung. Peserta yang aktif bertanya oleh panitia diberi hadiah berupa buku penunjang mata kuliah.

Plagiat saat sudah menjadi isu sensitif di dunia akademik. Banyak kasus-kasus besar plagiat yang melibatkan orang-orang penting penting di republik ini. Seperti kasus yang menjerat salah seorang pejabat negara dan rektor salah satu PTN beberapa waktu yang lalu, menandakan bahwasanya “penyakit” ini sudah sangat mengkhawatirkan. Belum lagi maraknya praktek jual beli skripsi yang dilakukan secara terang-terangan melalui berbagai media.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut tahun ini, Universitas Andalas mulai melanggan aplikasi Turnitin, salah satu platform yang bisa digunakan oleh para akademik untuk mendeteksi tindakan plagiarisme suatu karya ilmiah. Platform ini bisa diakses pada laman turnitin.com. keputusan ini diambil untuk menghindari terjadinya praktek plagiarisme di lingkungan kampus Universitas Andalas dan salah satu bentuk komitmen dari pimpinan dalam rangka mensosialisasikan kampanye Unand anti plagiarisme.
Rate this item
(0 votes)
Plagiat saat sudah menjadi isu sensitif di dunia akademik. Banyak kasus-kasus besar plagiat yang melibatkan orang-orang penting penting di republik ini. Seperti kasus yang menjerat salah seorang pejabat negara dan rektor salah satu PTN beberapa waktu yang lalu, menandakan bahwasanya “penyakit” ini sudah sangat mengkhawatirkan. Belum lagi maraknya praktek jual beli skripsi yang dilakukan secara terang-terangan melalui berbagai media.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut tahun ini, Universitas Andalas mulai melanggan aplikasi Turnitin, salah satu platform yang bisa digunakan oleh para akademik untuk mendeteksi tindakan plagiarisme suatu karya ilmiah. Platform ini bisa diakses pada laman turnitin.com. keputusan ini diambil untuk menghindari terjadinya praktek plagiarisme di lingkungan kampus Universitas Andalas dan salah satu bentuk komitmen dari pimpinan dalam rangka mensosialisasikan kampanye Unand anti plagiarisme.

Akan tetapi keberadaan aplikasi Turnitin hanya sebatas untuk mendeteksi ada tidaknya praktek plagiarisme, bukan sebagai alat pencegahan. Oleh karena itu UPT Perpustakaan Unand merasa perlu mengambil peran dalam gerakan ini, dengan melakukan kegiatan sosialisasi dalam rangka meningkatkan budaya literasi  mahasiswa. Peningkatan budaya literasi diyakini secara otomatis akan menekan terjadinya tindakan plagiarisme di perguruan tinggi.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 18 April 2018 yang lalu di Kampus II Unand Payakumbuh. Pesertanya adalah mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Peternakan. Acara dibagi ke dalam 2 sesi, yang dikelompokkan per fakultas. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, Andi Saputra, M.Kom, Pustakawan Muda Universitas Andalas. Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala UPT Perpustakaan Unand, Drs. Yasir, S.Sos. dan koordinator Fakultas Ekonomi dan Fakultas Peternakan kampus II Unand Payakumbuh.

Antusiasme mahasiswa untuk mengikuti acara tersebut cukup tinggi. Terbukti dengan banyaknya jumlah peserta. Dihadiri tidak kurang dari 150 mahasiswa yang untuk masing-masing sesinya. Sesi tanya jawab-pun berjalan cukup menarik, dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan dari peserta. Ditambah lagi dengan doorprize berupa buku yang diberikan oleh panitia kepada mahasiswa yang aktif.

Di akhir acara, Bapak Erpomen, MP. sebagai koordinator Fakultas Peternakan menyampaikan harapannya agar acara-acara seperti ini lebih sering dilaksanakan di kampus II, karena selama ini keberadaan mahasiswa kampus ini kurang mendapatkan perhatian dari pimpinan Unand.

 
Rate this item
(0 votes)
Pada hari Selasa tanggal 9 Oktober 2018, UPT Perpustakaan kedatangan tamu dari tim Asesor Akreditasi LAM-PTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan).  Kedatangan mereka dalam rangka akreditasi program studi Dokter Spesiali Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Unand RSUP Dr. M. Jamil Padang. Perpustakaan merupakan salah satu instrumen penting dalam penilai akreditas program studi perguruan tinggi. Oleh karena itu sebagian besar asesor yang melakukan penilaian terhadap program studi yang ada di Universitas Andalas akan mengunjungi perpustakaan.

LAM-PTKes merupakan badan hukum perkumpulan Organisasi Profesi dan Asosiasi Institusi Pendidikan dari 7 bidang ilmu kesehatan Sebagai bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPMPT) dan akreditasi. Disamping itu LAM-PTKes juga turut membentuk Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) pendidikan tinggi.

Tim asesor LAM PTKes diwakili oleh Prof. Dr. dr. Rahayuningsih, Sp. PK (K) dari Universitas Indonesia dan Dr. dr. Anak Agung Wiradewi Lestari, Sp. PK dari Universitas Udayana. Beliau didampingi oleh tim akreditasi program studi spesialis patologi klinik Dr. dr. Efrida, Sp. PK, M.Kes dan dr. Zelly Dia Rofinda, Sp. PK (K) (K), dan ibu Ridha Kasubag Umum dan Perlengkapan Fak. Kedokteran Unand. Kedatangan mereka disambut oleh pimpinan perpustakaan yang diwakili oleh Yukasnedi, SS, M.Hum Kasubag Tata Usaha dan Andi Saputra, M.Kom Kepala Bidang Otomasi.

Pertemuan tersebut dilakukan dalam bentuk diskusi dan tanya jawab tentang koleksi ilmu kedokteran yang ada di Perpustakaan dan tata kelola koleksi perpustakaan, mulai dari sirkulasi peminjaman sampai dengan proses digitalisasi koleksi lokal konten (skripsi, tesis dan disertasi). Disamping itu asesor juga menitikberatkan penilaian tentang keseimbangan jumlah pustakawan dengan jumlah anggota perpustakaan. Selama proses diskusi tim asesor cukup puas dengan penjelasan dari tuan rumah. Di akhir acara tim asesor diajak untuk mengabadikan kunjungan mereka, dengan berfoto di lobi perpustakaan, salah satu spot foto terbaik yang ada di Perpustakaan Unand.
 
 


 
Proses peminjaman dan pengembalian buku merupakan salah satu transaksi yang paling ramai di Perpustakaan Universitas Andalas setiap harinya. Perpustakaan Universitas Andalas menerapkan beberapa aturan penting dalam peminjaman buku, diantaranya :
1. Maksimal peminjaman buku dalam satu kali pinjam sebanyak empat buku.
2. Masa peminjaman selama 7 hari dalam satu kali pinjaman.
3. Buku yang telah dipinjam dapat diperpanjang sebanyak 2 kali dengan masa peminjaman yang sama yaitu 7 hari / satu kali pinjam. Jadi jika melakukan peminjaman dan perpanjangan sebanyak dua kali, maka lama peminjaman adalah 3 minggu(21 hari).
4. Jika terjadi keterlambatan pengembalian buku, maka Perpustakaan Universitas Andalas memberlakukan denda sebanyak Rp.1000/satu buku/hari.
5. Jika buku yang dipinjam rusak/hilang, maka sipeminjam wajib mengganti buku tersebut. 

Banyaknya transaksi tak terlepas dari kedisiplinan dalam peminjaman dan pengembalian buku bagi pemustaka. Kerapnya keterlambatan pengembalian buku membuat banyak pengguna yang dikenakan sangsi denda oleh Perpustakaan Universitas Andalas.
Proses pembayaran denda dilakukan dengan cara :
1. Melapor kepada petugas pengembalian buku dan minta tolong kepada petugas untuk melihat status peminjaman yang ada saat ini, apakah sudah kena denda atau belum.
2. Jika ada denda, segera membayar denda ke Bank Nagari kantor cabang Universitas Andalas.
3. Simpan bukti pembayaran denda.
4. Berikan bukti pembayaran denda kepada petugas pengembalian buku. 


September 2018 Perpustakaan Universitas Andalas sudah menggunakan mesin EDC (Elektronic Data Capture) sebagai penunjang layanan bidang sirkulasi. Banyaknya pemustaka yang telat dalam mengembalikan buku, membuat pihak perpustakaan mesti bekerja ekstra dalam pelayanan pengembalian buku.

Jadi, setiap saat ini setiap mahasiswa yang kena denda peminjaman buku bisa membayar denda langsung di Perpustakaan Universitas Andalas dengan menggunakan kartu ATM Bank Nagari. Hal yang selalu menjadi harapan adalah semua peminjam buku di Perpustakaan Universitas Andalas dapat mengembalikan buku dengan tepat waktu.
Rate this item
(0 votes)
Perpustakaan Universitas Andalas adalah knowledge centre bagi Universitas Andalas dan bagi kalangan akademisi sumatera barat khususnya kota padang. Perpustakaan Universitas yang menyandang akreditasi A sejak desember 2015 tersebut merupakan salah satu perpustakaan terlengkap dan teracanggih di sumatera barat. Dengan predikat A tersebut, tentunya Perpustakaan Universitas Andalas punya program kerja dan target yang mesti dicapai setiap tahunnya. Dalam satu tahun, Perpustakaan Universitas Andalas punya target pengembangan bagi staf dan pustakawan yaitu mengadakan pelatihan dan workshop. Panitia sekaligus tim dalam serangkaian kegiatan adalah staf Perpustakaan Universitas Andalas. Salah satu kegiatannya adalah melakukan pembinaan terhadap mahasiswa kampus II dan III yang ada di Payakumbuh dan Dharmasraya.

Pada tanggal 25 September 2018 lalu, UPT Perpustakaan Mengirim 7 orang untuk melakukan kegiatan workshop di kampus II payakumbuh dengan judul kegiatan “Cerdas temu Informasi di Era Digital”. Kegiatan tersebut diikuti oleh 2 fakultas yaitu fakultas ekonomi dan fakultas peternakan yang dibagi menjadi dua sesi. Materi yang disampaikan oleh Bapak Beni Adri Yassin, A.Md selaku narasumber yaitu tentang bagaimana cara agar mudah menemukan informasi di internet dengan menggunakan operator boolean.

Poin penting yang mesti dipahami pada operator boolean adalah operator AND, OR, NOT, yang mana ketiga operator ini sangat berperan penting dalam memudahkan pencarian informasi. Antusias mahasiswa dan mahasiswi kampus II Payakumbuh sangat terasa ketika banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada narasumber. Kegiatan workshop tidak hanya sampai disana, narasumber juga menguji kemampuan peserta dengan pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan kemudian memberikan hadiah berupa buku kepada peserta yang mampu menjawab pertanyaan tersebut. Setelah selesainya acara, mahasiswa kampus II Payakumbuh juga menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini tetap diadakan setiap tahunnya oleh UPT Perpustakaan Universitas Andalas, demi menunjang pengetahuan dan menambah wawasan mahasiswa kampus II Payakumbuh.(BAY)
Rate this item
(0 votes)
UPT Perpustakaan Universitas Andalas kembali mengadakan wokshop literasi informasi di Kampus 3 Unand Dharmasraya. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 27 September 2018 dengan tema “Cerdas dalam Temu Kembali Informasi di Era Digital” tersebut diikuti oleh sekitar 150 orang mahasiswa angkatan 3 dan 4 (tahun akhir).

Kegiatan yang diadakan di Pulau Punjung, lokasi kampus 3, kali ini merupakan yang ke-2 kalinya dalam tahun ini. Materi yang disampaikan adalah tentang Plagiarisme, dan Panduan Upload Tugas Akhir ke dalam Repository Unand, yang disampaikan oleh Andi Saputra, S.Kom, M.Kom dan Rahmadeli, ST. Sedangkan tim yang datang ke Dharmasraya dipimpin oleh Kasubag Tata Usaha Perpustakaan, Yukasnedi, SS, M.Hum.  dan didampingi oleh 3 orang pustakawan.

Menurut Kasubag Tata Usaha, kegiatan literasi informasi di kampus jauh (kampus 2 Payakumbuh dan kampus 3 Dharmasraya) sudah menjadi agenda rutin UPT Perpustakaan Unand sejak 2 tahun terakhir. Acara yang ditujukan untuk melakukan pembinaan terhadap mahasiswa kampus jauh, yang notabene kurang memperoleh akses informasi dibandingkan dengan mahasiswa yang kuliah di Padang, tersebut diagendakan minimal 2 kali setahun. Output dari kegiatan ini diharapkan mahasiswa bisa lebih mudah dalam memperoleh informasi secara cepat dan tepat, serta memahami strategi menulis artikel ilmiah dan tugas akhir.

Untuk menarik minat dan partisipasi aktif mahasiswa, penitia juga memberikan doorprize berupa buku penunjang mata kuliah bagi mahasiswa yang aktif bertanya dalam kegiatan tersebut. Terdiri dari buku-buku tentang bidang ilmu pertanian, sesuai dengan bidang ilmu mereka. Ketika mengetahui panitia memberikan doorprize tingkat parsipasi peserta langsung meningkat. Sehingga diskusi menjadi lebih hidup dan menarik. Sekedar informasi tambahan di Kampus 3, sampai dengan saat ini baru ada Fakultas Pertanian.
Pustakawan memiliki peran yang sangat penting sebagai avant garde dalam penyebarluasan informasi. Penyebarluasan informasi dilakukan oleh pustakawan secara cepat dan tepat melalui internet kepada pemustaka. Informasi yang disampaikan kepada pemustaka adalah informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Kemampuan pustakawan dalam penyebarluasan informasi membutuhkan sosial skill (kemampuan sosial) dan sikap profesionalisme. Sosial Skill adalah kemampuan seseorang untuk memanage emosi ketika berhubungan dengan orang lain, baik individu atau kelompok, sehingga  dapat terjalin suatu interaksi sosial yang baik.
Menurut Suherman (2009) kualitas dan keterampilan mendasar yang diharapkan dari seorang pustakawan dalam hal keterampilan sosial adalah :
  • Kemampuan berkomunikasi secara positif dan efektif.
Seorang pustakawan diharapkan dapat menguasai tehnik komunikasi sederhana, tapi efektif, yang akan menimbulkan sikap saling pengertian dan saling menuntungkan (simbiosis mutualisme) antara kedua belah pihak, pustakawan dan pemustaka. Kunci komunikasi efektif adalah mencoba mengerti dan melakukan tindakan yang bisa memberikan kepuasan keinginan pemakai perpustakaan, dengan demikian dapat menambah jumlah pemustaka yang datang.
  • Kemampuan memahami kebutuhan pemustaka.
Pustakawan diharapkan cepat tanggap dalam merespon pertanyaan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka, dapat memberikan penelusuran informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat, mampu membedakan antara hal yang penting dan tidak penting tentang informasi.
  • Mampu bekerja sama dengan perorangan, kelompok atau dengan lembaga lain.
Hendaknya seorang pustakawan bisa menjadi jembatan kerja sama antara perpustakaan dengan lembaga-lembaga lain ataupun dengan kerjasama dengan perorangan atau kelompok.
  • Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai keanekaragaman budaya
Dengan adanya pengetahuan dan pemahaman keanekaragaman budaya, pustakawan akan dapat memberikan pelayanan yang baik pada pemustaka yang datang dari mana saja, dengan budaya bagaimanapun. Fleksibel adalah karakteristik pokok pustakawan. Ini semua dilakukan untuk memberikan kepuasan kepada para pemustaka atau siapa saja yang datang ke perpustakaan.
 
Sikap profesionalisme pustakawan dapat dibangun melalui kemampuan memahami kepustakawanan dan partisipasi pustakawan dalam organisasi profesi yang menaunginya. Pustakawan adalah makhluk sosial yang membutuhkan sharing informasi dari rekan-rekan seprofesinya untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang teknologi informasi dan juga peningkatan kualitas pelayanan prima.
Di Indonesia terdapat beberapa organisasi profesi pustakawan dan perpustakaan perguruan tinggi yang berskala nasional. Berikut ini adalah nama-nama organisasi profesi Pustakawan dan Perpustakaan Indonesia :
  1. IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia) didirikan 6 Juli 1973 di Ciawi, Bogor. IPI adalah wadah Pustakawan Indonesia dalam mengembangkan sikap profesionalisme yang bersumber dari kepustakawanan.
  2. FKP2TN (Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri) didirikan 26 September 1992 di Yogyakarta. Organisasi ini adalah wadah berkumpulnya pengelola perpustakaan perguruan tinggi negeri. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Anggaran Dasar, IPI bertujuan sebagai untuk meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia, mengembangkan ilmu perpustakaan dokumentasi dan informasi serta mengabdikan dan mengamalkan tenaga dan keahlian pustakawan untuk bangsa dan negara Republik Indonesia.
  3. FPPTI (Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia) didirikan 12 Oktober 2000 di Bogor. FPPTI adalah paguyuban perpustakaan yang mencakup perpustakaan perguruan tinggi negeri dan swasta. Misi FPPTI adalah menjadi mitra dalam melaksanakan pembinaan perpustakaan perguruan tinggi.
  4. KPDI (Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia) didirikan pada 5 Desember 2008 di Kuta, Bali. KPDI adalah forum yang direkomendasikan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia untuk menjalin kerjasama antar perpustakaan yang telah atau sedang melaksanakan kegiatan pembuatan repository dan jaringan informasi yang baik.
  5. Komunitas SLIMs (Senayan Library Information Management Systems) yang awalnya bernama SDC (SLIMs Developer Community) didirikan tahun 2008 di Jakarta. Kegiatan pertemuan organisasi ini dinamakan dengan SLIMs Commet. Komunitas SLIMs ini tersebar diseluruh Indonesia dan juga beberapa negara seperti Malaysia, Thailand dan Bangladesh. Kegiatan organisasi ini adalah pengembangan software SLIMs yang dapat digunakan secara gratis di perpustakaan.
            Partisipasi Pustakawan UPT.Perpustakaan Universitas Andalas (Unand) sangat dibutuhkan dalam mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan organisasi profesi dan perpustakaan. Pustakawan UPT.Perpustakaan Unand yang mengikuti kegiatan berupa seminar, rapat kerja, kongres dan konferensi dapat mengenal rekan-rekan profesinya dan dapat saling bertukar informasi tentang teknologi informasi dan kepustakawanan di zaman now. Kegiatan berorganisasi ini sesuai dengan Undang-Undang No.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Bagian Ketiga Organisasi Profesi Pasal 34 :
  1. Pustakawan membentuk organisasi Profesi.
  2. Organisasi Profesi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) berfungsi untuk memajukan dan memberi perlindungan profesi kepada pustakawan.
  3. Setiap pustakawan menjadi anggota organisasi profesi
  4. Pembinaan dan pengembangan organisasi profesi pustakawan difasilitasi oleh Pemerintah, pemerintah daerah dan / atau masyarakat.
Berdasarkan ayat diatas diuraikan sangat jelas bahwa organisasi profesi pustakawan berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme pustakawan. Seyogianya memang pustakawan sebaiknya diwajibkan menjadi anggota organisasi profesi pustakawan. Didalam Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka kreditnya yang diterbitkan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2015 dijelaskan bahwa pengiriman delegasi pustakawan menghadiri seminar, lokakarya dan konferensi bidang kepustakawanan baik sebagai pemrasaran, narasumber dan peserta serta sebagai Ketua dan Anggota dalam pertemuan skala nasional dan internasional termasuk unsur penunjang yang memiliki penilaian tersendiri yang dapat digunakan pustakawan untuk naik jabatan ke jenjang selanjutnya. Pustakawan yang mengikuti Kegiatan Kongres IPI dapat mendaftarkan diri sebagai anggota organisasi IPI dan mendapatkan Kartu Anggota IPI. Kartu anggota ini dapat digunakan sebagai bukti fisik dalam Akreditasi Perpustakaan. Hal ini sesuai dengan item yang terdapat pada Borang Akreditasi Perpustakaan 2017 khususnya Instrumen Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagaimana yang termaktub dalam Komponen dan Indikator Kunci Akreditasi Perguruan Tinggi yaitu 4. Komponen Tenaga Perpustakaan; 4.2 Tenaga Perpustakaan; 4.2.5 Keikutsertaan dalam Organisasi Profesi; : a. 5 orang atau lebih; b. 4 orang; c. 3 orang; d.2 orang; e.1 orang.
Pernyataan diatas mengindikasikan bahwa semakin banyak pustakawan yang menjadi anggota organisasi profesinya maka semakin tinggi bobot nilai yang diperoleh dalam borang akreditasi khususnya terkait komponen tenaga perpustakaan. Pengiriman delegasi UPT. Perpustakaan Unand dalam mengikuti kegiatan IPI, FKP2TN, FPPTI dan KPDI serta SLIMs Commet selama 3 tahun terakhir dilihat pada Tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1 : Pengiriman Pustakawan dan Tenaga UPT.Perpustakaan Unand sebagai delegasi dalam kegiatan organisasi profesi pustakawan dan perpustakaan
 
No Tahun FKP2TN  FPPTI     Slims Commet KPDI      IPI       Jumlah
1 2016 - - - 4 7 11
2 2017 - 5 2 4 4 15
3 2018 - 4 - ? ? 4

Pengiriman delegasi untuk kegiatan organisasi profesi pustakawan dan perpustakaan meningkat pesat pada tahun 2018. Akan tetapi sangat disayangkan bahwa UPT.Perpustakaan Unand sebagai bagian intergral dari Universitas Andalas belum berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan yang direkomendasikan oleh FKP2TN. Padahal Universitas Andalas adalah universitas negeri yang seharusnya ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan FK2PTN. Dengan berpartisipasinya Pustakawan UPT.Perpustakaan Unand tercipta sinergi antar perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia terkait dengan pengembangan sistem jaringan informasi.

Ab imo pectore, dari lubuk hati yang dalam, semoga pengiriman delegasi UPT.Perpustakaan Unand dapat meningkat pesat dari tahun ke tahun. Yang paling penting adalah persiapan mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan FK2PTN tahun 2019 sehingga Pustakawan UPT.Perpustakaan Unand dapat melakukan sharing informasi dan bercerita tentang pengalaman masing-masing dengan rekan-rekan pustakawan di perpustakaan perguruan tinggi negeri lainnya. Dengan demikian sosial skill dan profesionalisme Pustakawan UPT. Perpustakaan Unand semakin baik di era Revolusi 4.0.