Seminggu yang lalu tepatnya, 20 November 2023 telah dilaksanakan acara Pekan Library 2. Pekan Library 2 menghadirkan beberapa kegiatan yaitu Pameran Buku Hibah Mahasiswa, Workshop Anti Korupsi dan Literasi Kepemimpinan, Lomba Konten Promosi Perpustakaan serta Lomba Penulisan Artikel Perpustakaan Digital. Acara Pekan Library 2 dibuka oleh Yasir, Kepala UPT.Perpustakaan Unand. Sebelumnya, Nani, Ketua Panitia Pelaksana Pekan Library 2 menyampaikan kata pembuka. Beliau sangat berterima kasih atas bantuan rekan-rekan panitia yang telah berpartisipasi aktif dalam menyukseskan kegiatan ini. Nani juga menghimbau agar mahasiswa mengikuti acara Pekan Library 2 sehingga mahasiwa dapat menambah wawasannya terutama tentang anti korupsi dan kepemimpinan. Dalam sambutannya Yasir, mengharapkan agar mahasiswa Unand dapat mengikuti acara ini dan memanfaatkan buku yang dihibahkan untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Beliau juga mengharapkan agar kegiatan workshop dan lomba dapat diikuti oleh mahasiswa Unand. Iswadi Syahrial Nupin, Koordinator Acara menjelaskan kegiatan yang berlangsung kepada audiens tentang pelaksanaan Lomba Konten Promosi dan Lomba Penulisan Artikel Perpustakaan Digital. Beliau mengharapkan agar mahasiswa mengikuti lomba tersebut.
Pekan Library 2 tak hanya dimanfaatkan mahasiswa Unand saja akan tetapi juga mahasiswa luar yang datang sekedar untuk melihat buku yang dihibahkan. Hari pertama pengunjung yang datang tidak begitu ramai. Kunjungan membludak pada keesokan harinya. Kemungkinan ramainya UPT.Perpustakaan Unand karena sebagian mahasiswa tersebut akan mengikuti workshop anti korupsi dan literasi kepemimpinan. Kegiatan ini dilaksanakan di The Gade Creative Lounge (TGCL). Narasumber dalam acara tersebut adalah Muhammad Yunus, Penyuluh Anti Korupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi yang juga bertugas di Rumah Sakit M.Djamil dibidang Satuan Pengawas Internal (SPI). Moderator dan pemantik acara adalah Beni Adri Yassin, Staf Bidang Automasi.
Yang menarik adalah animo mahasiswa mengikuti Workshop Anti Korupsi dan Literasi Kepemimpinan. Paska pemaparan narasumber, mahasiwa langsung bertanya tentang cara penanggulangan korupsi yang terjadi baik dalam organisasi mahasiswa maupun tempat lainnya. Ada pula yang curhat hadiah lomba belum diterima karena adanya korupsi. Menurut Muhammad Yunus, untuk mencegah korupsi yang diperkuat adalah pemahaman beragama yang benar. Ketika ada niat korupsi maka perlu diingat bahwa Allah selalu melihat perbuatan makhluk-Nya. Yakinkan diri bahwa gerak gerik kita selalu diperhatikan oleh Allah. Beliau juga memberi saran apabila kita ditipu dalam suatu event lomba maka ikhlaskan saja kepada Allah. Yakinlah bahwa Allah akan mengganti hak kita yang hilang dengan sesuatu yang lebih baik.
Kegiatan Pekan Library 2 secara umum berlangsung sukses. Panitia terlihat solid dalam bekerja sesuai tugasnya masing-masing. Dalam closing ceremony, Yasir berharap agar Pekan Library di tahun mendatang seyogianya dapat dilaksanakan secara nasional dengan seminar nasional, lomba deklamasi puisi dan lain sebagainya. Beliau juga memberikan apresiasi kepada partisipan lomba bahwa semua karya yang dilombakan itu bagus. Tidak ada yang jelek. Hanya saja ada beberapa yang tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh juri. Bagi yang belum beruntung jangan patah semangat teruskan berkarya.
Buku yang dihibahkan kepada mahasiswa lebih kurang 1.665 eksemplar. Jumlah pengunjung perhari selama Pekan Library 2 rata-rata 220 orang. Peserta lomba konten promosi perpustakaan berjumlah 8 orang sedangkan peserta lomba penulisan artikel Perpustakaan Digital berjumlah 18 orang. Pemenang Lomba Konten Promosi Perpustakaan berjumlah 4 orang sedangkan Lomba Penulisan Artikel Perpustakaan Digital berjumlah 5 orang. Pemenang Lomba Konten Promosi Perpustakaan yaitu Junita Citra Ayu Chania, Mengki Kurniawan, Silca Chairana Rahman dan Yofie Fara Madani. Lomba Penulisan Artikel Perpustakaan Digital yaitu Violina Anastasya, Anisa Putri Dewiyanti, Avivo Ajvantara, Qurratul Hilma dan Hamda Alsuri Saimar. Reward untuk para pemenang lomba dibagikan Jumat, 24 November 2023. Juri dalam lomba ini adalah Marlini, Dosen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Negeri Padang (UNP) dan Muhammad Subhan, Pegiat Literasi dan founder Sekolah Menulis elipsis. Nama juri sengaja dirahasiakan agar lomba dapat berlangsung secara fair.
Sebetulnya ada yang kurang dalam event tahunan ini. Kekurangannya tidak melibatkan Duta Baca dan Sahabat Perpustakaan dalam kegiatan. Sebetulnya mereka dapat diberikan “slot” acara seperti Seminar Minat Baca dan Peningkatan Indeks Literasi Mahasiswa. Hal ini terjadi karena beberapa Panitia Pekan Library 2 telah dilibatkan dalam menyiapkan jawaban borang akreditasi UPT.Perpustakaan sekaligus merancang persiapan Pelatihan SLiMs bagi Pengelola Ruang Baca Fakultas dilingkungan Unand. Mereka dituntut lebih fokus dalam menyiapkan data untuk menyelesaikan Akreditasi UPT.Perpustakaan Unand 2023. Dengan kata lain, jadwal kegiatan staf UPT.Perpustakaan yang “padat” membuat acara Pekan Library 2 terkesan dilaksanakan secara terbatas. InsyaAllah, acara pelatihan bagi staf ruang baca akan diselenggarakan pada 4 Desember 2023 mendatang. Pelatihan tersebut mengundang narasumber dari luar Unand yaitu Sefri Doni, pakar SLiMs (Senayan Library Information Management Systems).
Pekan Library sebagai “ikon” event literasi tahunan memang layak untuk dilaksanakan secara berkesinambungan. Target penting kesuksesan Pekan Library 2 tak hanya sekedar penyelenggaraan seminar nasional 2024 akan tetapi event KPDI (Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia) 2026. Dalam hal ini UPT.Perpustakaan Unand menjadi tuan rumah dalam perhelatan akbar tersebut. Oleh karena itu diperlukan dukungan pimpinan dalam menyukseskan seminar nasional 2024 dan KPDI 2026 yang dilaksanakan tahun-tahun mendatang. Staf UPT.Perpustakaan Unand seyogianya mempersiapkan diri secara profesional dalam melayani peserta yang mengikuti seminar dan call paper. Tema seminar yang diangkat berkaitan dengan local wisdom yakni manuskrip kuno nusantara baik yang terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan wilayah lainnya di Indonesia. Alasannya diambilnya tema yang berkaitan dengan manuskrip kuno karena sebagai anak bangsa perlu kiranya kita melindungi legasi yang ditinggalkan oleh leluhur agar artefak atau situs yang ditinggalkannya masih dapat diketahui oleh generasi masa depan. Dalam hal ini UPT.Perpustakaan Unand juga memiliki naskah kuno yang terletak di Minangkabau Corner. UPT.Perpustakaan Unand memiliki peran untuk melindungi dan melestarikan naskah yang ada secara digital. Bila perlu naskah yang dibaca cukup dengan scan QR code sehingga dapat diakses khalayak ramai.
Dengan demikian Pustakawan Unand seyogianya berkolaborasi dengan Dosen Unand berstatus filolog seperti Pramono dan Muhammad Yusuf yang juga dosen Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Bahasa dan Sastra Minangkabau. Perlu diingat bahwa kolaborasi yang baik merupakan kunci kesuksesan suatu event. Literacy is much more than an educational priority - it is the ultimate investment in the future and the first step towards all the new forms of literacy required in the twenty-first century. We wish to see a century where every child is able to read and to use this skill to gain autonomy. Literasi lebih dari sekedar prioritas pendidikan – ini adalah investasi utama di masa depan dan langkah pertama menuju semua bentuk literasi baru yang dibutuhkan di abad kedua puluh satu. Kami ingin melihat abad di mana setiap anak dapat membaca dan menggunakan keterampilan ini untuk memperoleh kemandirian. Demikian quote Irina Bokova, Direktur Umum (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
Padang, 28 November 2023
Penulis : Iswadi Syahrial Nupin, S.Sos., M.M
Editor : Beni Adri Yassin, S.Kom
Pada tanggal 9 s.d 11 Oktober 2023 telah diadakan konferensi internasional perdana yang bertajuk The First Annual International Conference on Social, Literacy, Art, History, Library and Information Science (ICoLIS). Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan budaya literasi dengan menafsirkan peran agama, sosial, bahasa dan sastra yang bertemakan “Interpreting the Role of Religion, Social, Language and Literature in Growing the Literacy Culture”. Tuan rumah dalam kegiatan ini adalah Universitas Islam Negeri Raden Intan (UIN RIL) Lampung. Acara dibuka oleh Prof H Wan Jamaluddin Z PhD selaku Rektor UIN RIL. Beliau menyebutkan, saat ini pendidikan di Indonesia diwarnai dengan kondisi yang memprihatinkan untuk menghadapi era revolusi industri 5.0. Ada tiga hal yang harus ditingkatkan dari suatu bangsa agar mampu menghadapi era industri 5.0, yaitu karakter, kompetensi, dan literasi. Rektor mengakui budaya menulis di kalangan sivitas akademika perguruan tinggi masih tergolong rendah. Meskipun saat ini perguruan tinggi terus mendorong minat mahasiswa dan dosennya untuk menulis, namun banyak sivitas akademika yang mengalami kesulitan dalam menerjemahkan pemikirannya menjadi tulisan yang baik dan menarik (rmollampung.id, diakses 26 Oktober 2023).
Partisipasi Pustakawan Unand dalam kegiatan ini bermula dari undangan yang diterima melalui Zulfitri Durin, M.A, Pustakawan UIN Imam Bondjol, partisipan APPTIS (Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam) 2023 dalam perjalanan pulang dengan Bus EPA Star menuju Padang. Diperjalanan tersebut, Zulfitri Durin, M.A, menyebutkan bahwa event ICoLIS yang diselenggarakan oleh UIN RIL gratis. Saya dan Beni Adri Yassin sepakat untuk mengikuti call for paper dalam event ini demi meningkatkan wawasan dan pengetahuan sebagai Pustakawan dan Tenaga Pengelola Perpustakaan. Disamping menaikkan add value UPT.Perpustakaan Unand sebagai Perpustakaan Perguruan Tinggi rujukan untuk Provinsi Sumatera Barat. Tema yang diangkat dalam call for paper tersebut adalah Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Jarak antara event APPTIS 2023 dengan ICoLIS 2023 hanya 2 (dua) bulan. Diskusi antara saya dan Beni Adri Yassin sepakat mengangkat judul Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat Rumah Baca Anak Nagari (TBM RBAN) sebagai Sumber Belajar bagi Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 08 Tarok Dipo, Kota Bukittinggi. Metode penelitian deskriptif kualitatif dan penentuan sampel dengan purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dengan Ketua RBAN, Voluntir dan Siswa SDN 08 Tarok Dipo Kota Bukittinggi. Artikel jurnal yang ditulis kami angsur disela-sela pekerjaan sebagai Pustakawan dan Pengelola Perpustakaan. Batas pengiriman artikel jurnal 25 September 2023.
Kami bertekad agar artikel jurnal tersebut lolos. Syarat lolos atau diterimanya sebagai partisipan ICoLIS dibuktikan dengan LoA (Letter of Acceptance) dari reviewer. Setelah artikel jurnal dikirim pada 25 September 2023, artikel tersebut direview dan kemudian diserahkan lagi kepada kami untuk direvisi. Email yang digunakan dalam pengiriman artikel jurnal adalah milik Beni Adri Yassin karena e-mail saya sudah penuh. Terakhir diperbaiki artikel jurnal tersebut 30 September 2023 dan mendapatkan LoA pada tanggal 3 Oktober 2023. Hati kami lega karena sebelumnya kami berpikir bahwa artikel yang kami angkat dalam konferensi internasional ini dianggap kurang menarik bagi reviewer dan panitia. Ternyata artikel tersebut sesuai dengan harapan panitia dan reviewer. Dengan diterimanya artikel tersebut, kami berhak menjadi presenter dalam event ICoLIS 2023.
Selanjutnya kami melaporkan kepada Kepala UPT.Perpustakaan Unand tentang keberhasilan kami dalam penulisan artikel jurnal dan mendapatkan kesempatan sebagai partisipan dan presenter dalam event ICoLIS. Biaya perjalanan dinas UPT.Perpustakaan Unand sudah tidak ada lagi. Kami mencoba untuk mencari solusi dengan menghadap Dr.Nur Afraininsyah, Direktur Pendidikan dan Pembelajaran Unand. Beliau meminta kami untuk mengkomunikasikan biaya perjalanan dinas ke bidang tiga. Kami salut dengan perjuangan ibu Nur Afraininsyah yang berusaha mencarikan dana keberangkatan.
Tak kenal putus asa, kami melangkah menuju Bidang III Unand (Bidang Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi). Kami bertemu dengan Beti Febriola, M.Si, Staf Bidang Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi (SDM IT). Kami mencoba berkomunikasi dengan kondisi apa adanya, yang mana sebelum kegiatan ICoLIS ini kami juga telah memenangkan Lomba Best Practice keluar sebagai FINALIS. Berdasarkan informasi dari beliau Bidang III , bahwasannya dana untuk pengembangan SDM Tenaga Kependidikan sudah tidak ada lagi, artinya tidak ada dana untuk membantu keberangkatan kami. Selang 1 hari, Beti Febiola menghubungi kami kembali dan menginformasikan bahawasnnya sudah dicarikan anggaran untuk membantu perjalanan dinas kami ke Lampung. Kami semakin bersemangat mendengar informasi yang disampaikan dan beliau berharap setelah kembali dari seminar internasional tersebut segera dibuatkan laporannya untuk pencairan biaya perjalanan dinas. Kami dianjurkan untuk sementara menggunakan dana pribadi sembari menunggu revisi RKAT (Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan) Bidang III.
Perjalanan kami dari Padang ke Bandar Lampung menempuh jarak 1062 Km. Dengan menggunakan jasa Bus Palala kami tiba pada Jam 10:30 WIB tanggal 9 Oktober 2023. Kami memakai jasa angkutan online untuk sampai ke Hotel Emersia tempat dilangsungkannya acara pembukaan. Begitu tiba dilokasi, kami menyaksikan Muhammad Syarif Bando, M.Si sedang berpidato tentang kepustakawanan era disrupsi. Setelah pidato beliau, kami langsung menyaksikan narasumber luar negeri Andrew Demasson (Dosen Madya di Fakultas Sains Sekolah Sistem Informasi di Queensland University of Technology Australia), Maznah Mohamad, Ketua Departemen Studi Melayu, Fakultas Seni dan Ilmu Sosial Universitas Nasional Singapura (NUS) dan Aini Maznina Binti A Manaf (Universitas Islam Internasional Malaysia) memaparkan makalahnya terkait kondisi dunia perpustakaan dan kepustakawanan serta literasi. Pembicara dalam negeri menghadirkan Prof.Nurdin Laugu (Presiden ASDIP PTKI) dan Dr.Laksmi (Universitas Indonesia). Ba’da Isya, partisipan ICoLIS melaksanakan gala diner bersama Panitia di Kanwil Kemenag Provinsi Lampung. Kami disuguhi durian Lampung yang terkenal legit dan enak. Sembari menikmati makan malam, partisipan dihibur dengan lagu nostalgia yang legendaris dan pernah dinyanyikan oleh Broery Pesolima dan Bob Tutupoli.
Acara keesokan harinya dilanjutkan dengan call for paper yang dimulai dari pagi Jam 9:00 WIB dan berakhir 16:30 WIB. Selesai presentasi, kami diajak mengelilingi Kampus RIL yang indah mempesona itu. Ikon Kampus RIL adalah Masjid Safinatul Ulum. Masjid Safinatul Ulum merupakan salah satu ikon yang ada di UIN RIL. Berada di tengah-tengah kampus bersebelahan dengan pepohonan rindang dan juga danau buatan membuat Masjid Safinatul Ulum semakin mempesona dengan segala keindahannya.
Dalam kegiatan ICoLIS 2023, Tim Penulis UPT.Perpustakaan Unand yakni Iswadi Syahrial Nupin, M.M dan Beni Adri Yassin, S.Kom telah berkonstribusi memberikan pengetahuan tentang perkembangan literasi sosial ditataran grass root di Sumatera Barat. Taman Bacaan Masyarakat Rumah Baca Anak Nagari (TBM RBAN) sebagai sumber belajar bagi siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 08 Tarok Dipo Kota Bukittinggi menjadi isu yang menarik dibincangkan. Menariknya isu ini karena mengelola TBM itu memang sangat sulit dilakukan oleh siapa pun. Pengelolanya perlu memiliki jiwa ikhlas dan sabar. Kami juga melihat tingginya partisipasi UIN Raden Fatah dan UIN Syarif Hidayatullah mengirimkan pustakawannya dalam menghadiri ICoLIS 2023. Acara ICoLIS 2023 bermanfaat bagi pustakawan dan pengelola perpustakaan karena diajang tersebut dapat melakukan sharing dengan pustakawan dan dosen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam khususnya yang mengajar di UIN RIL. Saya mengapresiasi acara ini dengan acungan jempol. Hal menarik lainnya dari ICoLIS adalah pemberian penghargaan kepada presenter terbaik. Mahasiswa Prodi S2 Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Muh Iftikar Sahid meraih penghargaan The Best Presenter.
Pada 11 Oktober 2023 adalah acara penutupan yang diakhiri dengan penganugerahan penanya terbaik, artikel terbaik, dan presenter terbaik. Sore harinya kami kembali ke Padang dengan menggunakan Bus Gumarang. Bumi ruwa jurai meninggalkan kenangan yang mengesankan. InsyaAllah bila ada event call for paper, kami akan menjadi partisipan sekali lagi. Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia. Demikian Seno Gumira Ajidarma, penulis dan sastrawan Indonesia.
Pagi itu kenderaan berlalu lalang di jalanan. Udara pagi yang sejuk membuat saya bersemangat melakukan perjalanan. Suara burung pipit terdengar jelas di telinga. Suara itu membuat suasana pagi semakin ceria. Sambil menunggu kedatangan ojek online, saya membaca pesan Whatsapp di gawai. Seorang teman menyebutkan bahwa dia telah tiba di Pool Bus Epa Star. Saya japri kembali yang bersangkutan bahwa saya akan segera menyusulnya. Tujuan saya hari itu berangkat ke Palembang untuk menghadiri Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pustakawan Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (Rakernas APPTIS) yang berlangsung 2 s.d 5 Agustus 2023. Yang bertindak sebagai tuan rumah adalah Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN Rafah). Dalam Rakernas ini, saya berharap agar papper atau makalah yang telah ditulis secara kolaborasi dipresentasikan sehingga partisipan yang hadir dapat mengetahui karya intelektual pustakawan Universitas Andalas (Unand).
Berdasarkan sejarahnya APPTIS dididirikan pada tanggal 13 Agustus 2011 di Hotel Kenari, Makasar dalam pertemuan para kepala perpustakaan perguruan tinggi Islam atas dukungan Direktorat Pendidikan Tinggi Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Departemen Agama Republik yang saat itu dijabat oleh Prof. Dr. H. Machasin. Tujuan APPTIS adalah membantu pemerintah membangun peradaban dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kegiatan pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi Islam yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat kampus dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi yang selaras dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (apptis.org, diakses 9 Agustus 2023).
Setibanya saya di Pool Bus Epa Star, ternyata yang ikut Rakernas APPTIS tidak hanya saya dan rekan dari Unand. Akan tetapi juga rekan-rekan dari Universitas Islam Negeri Imam Bondjol (UIN IB). Mereka berjumlah tiga orang. Berselang lima menit, supir membunyikan klakson pertanda Bus Epa Star dengan tujuan Padang-Palembang segera diberangkatkan. Perjalanan berjalan lancar meskipun sempat terjadi gangguan rem per pada bus namun dapat diatasi oleh supir dan stokar. Seyogianya bus tiba di Gunung Medan pada jam 14:00 WIB akan tetapi yang terjadi bus tiba pukul 17:30 WIB. Saya terpaksa menggabungkan makan siang dan malam sekaligus. Selama perjalanan saya membayangkan akan bekodak di Sungai Musi dan Jembatan Ampera yang terkenal itu. Saya berangan-angan untuk dapat menjajaki Pulau Kemaro yang melegenda itu. Legendanya mengisahkan tentang suami isteri, Siti Fatimah dan Tan Bun An, saudagar kaya asal Tiongkok yang kapalnya tenggelam ketika hendak kembali ke Daratan Tiongkok. Tak lupa pula dalam perjalanan saya membaca novel Putri Ong Tien yang merupakan isteri ketiga Sunan Gunung Jati. Dalam buku itu saya baru tahu bahwa nama kota Palembang diambil dari nama Menteri Negara utusan Kaisar Hong Gie bernama Pai Lie Bang. Pai Lie Bang juga murid Sunan Gunung Jati. Ketika singgah di Palembang, beliau didaulat rakyat Palembang sebagai Adipati dibawah pemerintahan Kerajaan Demak Bintoro. Pengangkatan beliau sesuai dengan ramalan Sunan Gunung Jati kepada penduduk Palembang. Ramalan itu menyebutkan bahwa seminggu lagi akan datang utusan dari Tiongkok yang akan memimpin Palembang.
Saya tiba di Palembang jam 10:00 WIB. Dari Pool Epa Star yang berdekatan Asrama Haji, selanjutnya bertolak menuju Hotel Grand Duta Syariah. Meskipun status hotel ini adalah bintang tiga, akan tetapi layanan hotel ini dapat dikatakan sangat baik. Hotel ini pernah mendapatkan penghargaan Pemerintah Kota Palembang pada tahun 2022 dengan kategori pelayanan terbaik untuk hotel bintang tiga. Panita Rakernas APPTIS menjeput saya jam 16:00 WIB ba’da Ashar. Salah satu yang menjeput saya adalah Koh Yang. Nama sebenarnya Yanto. Beliau merupakan Muslim Tionghoa kelahiran Palembang. Profesinya adalah dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Rafah. Kemudian, saya diajak ke Masjid Cheng Ho Palembang yang terletak di Kompleks Jaka Baring. Perjalanan menuju Masjid Cheng Ho ditempuh sekitar 20 menit. Selain saya dan Koh Yang, dimobil itu ada beberapa rekan dari perguruan tinggi negeri keagamaan Islam lainnya. Mobil bergerak melintasi Jembatan Ampera yang masih terlihat ramai dengan lalu lalang kenderaan roda empat. Dari atas jembatan terlihat getek dan kapal berlalu lalang memudiki sungai Musi. Saya tak sempat bekodak sekejap di tepian Sungai Musi dan Jembatan Ampera.
Setibanya di Masjid Cheng Ho, saya spontan berselfi dan foto bersama dengan Koh Yang dan rekan-rekan lain. Saya kagum dengan Masjid Cheng Ho. Menaranya bak pagoda. Interior dalam masjid merupakan perpaduan antara Arab, Cina dan Melayu. Akulturasi yang sangat unik dan indah. Koh Yang bercerita bahwa Masjid Cheng Ho di Indonesia ini ada dua yang satu di Palembang dan Surabaya. Koh Yang juga berkisah di kota Jambi, rencananya akan didirikan pula Masjid Cheng Ho. Saya dan Koh Yang terlibat diskusi tentang penyebaran Islam oleh muslim Tiongkok yang datang ke nusantara di era dinasti Ming. Saya sempat bertanya kepada Koh Yang, kenapa muslim Tiongkok yang menyebarkan Islam ke nusantara, tidak mengembangkan atau mempopulerkan Mazhab Hanafi sehingga Mazhab Hanafi turut berkembang dan dianut sebagian masyarakat nusantara?. Dengan enteng Koh Yang menjawab bahwa muslim Tiongkok bukanlah manusia kaku yang memaksakan mazhab yang dianutnya. Mereka fleksibel dan lebih menghormati mazhab Syafi’i yang telah lebih dahulu dianut masyarakat nusantara. Agar dapat beradaptasi muslim Tiongkok mengonversi mazhabnya dengan mazhab Syafi’i agar dapat diterima masyarakat. Dengan kemampuan adaptasinya, muslim Tiongkok dapat eksis dan mampu memperkaya tamadun Islam di nusantara.
Setelah shalat maghrib, saya dan rekan-rekan lain diantar Koh Yang menuju UPT.Perpustakaan UIN Rafah untuk menghadiri Gala Diner Rakernas APPTIS 2023. Acara dilaksanakan di Auditorium UPT.Perpustakaan UIN Rafah. Kata sambutan dilakukan oleh pimpinan APPTIS, Labibah Zain; Rektor UIN Rafah. Nyayu Khotijah dan Kasubdit Ketenagaan Kementerian Agama Republik Indonesia, Rochmani Basori. Dalam acara ini partisipan Rakernas APPTIS dihibur dengan tari Bujang Manis yang dibawakan oleh Mahasiswa UIN Rafah. Selanjutnya dilaksanakan acara makan malam bersama para pimpinan dan partisipan Rakernas APPTIS.
Esoknya Rakernas APPTIS 2023 resmi dibuka oleh Rektor UIN Rafah, Nyayu Khotijah. Dalam amanatnya, beliau mengharapkan perpustakaan PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) sudah saatnya untuk beralih ke era digital dengan dukungan teknologi informasi yang mumpuni, dan tentunya dengan SDM yang multi skill. Acara ini juga dihadiri oleh Yudho Widiatmoko sebagai narasumber utama dengan pembahasan Implementasi Peraturan MenPAN-RB 1 tahun 2023. Disamping itu acara ini dihadiri oleh supporting library information yakni distributor dan agen informasi diantaranya Sagung Seto, Cambridge, EBSCO, Pustaka Saintech, nexbib diberikan kesempatan untuk mempromosikan produk perusahaannya. Paska makan siang, dilaksanakan kegiatan presentasi paper. Papper yang saya tulis secara kolaborasi akan dipersentasikan oleh Beni Adri Yassin, S.Kom staf Teknologi Informasi UPT.Perpustakaan Universitas Andalas. Judul papper ini adalah Peran Perpustakaan Masjid Raya Sumatera Barat sebagai sumber belajar Adat Minangkabau. Papper ini mendapat apresiasi dengan predikat BAIK dari reviewer Wiji Suwarno, dosen UIN Salatiga, Jawa Tengah. Sebagai masukan beliau minta rumusan masalah agar ditambahkan dan juga makna filosofi arsitektur Masjid Raya Sumbar yang berdiri tanpa tiang tengah perlu diuraikan di latar belakang paper. Malamnya diadakan introduction tentang Chatgpt bagi partisipan Rakernas APPTIS 2023. Chatgpt adalah sebuah chatbot AI berupa model bahasa generatif yang menggunakan teknologi transformer untuk memprediksi probabilitas kalimat atau kata berikutnya dalam suatu percakapan ataupun perintah teks. Chatgpt dirancang untuk membantu peneliti dalam membuat rancangan penelitian. Selanjutnya pengurus APPTIS menetapkan tuan rumah Rakernas APPTIS tahun depan adalah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Keesokan harinya acara dilanjutkan dengan perjanjian kerjasama antar sesama Kepala Perpustakaan yang tergabung dalam APPTIS. Setelah makan siang dilanjutkan dengan shalat jumat ke Masjid Cheng Ho. Selesai shalat jumat, perjalanan dilanjutkan kegiatan cultural visit ke Bayt Al-Qur’an, Museum Sultan Mahmud Badaruddin dan Benteng Kuto Besak. Dari kunjungan budaya tersebut dapat dilihat geliat perkembangan peradaban di Kota Palembang. Jelang senja saya dan Beni Adri Yassin diantarkan oleh Topan, seorang staf Perpustakaan UIN Rafah menuju pusat oleh-oleh kota Palembang. Tujuannya, membeli pempek dan kerupuk kemplang untuk disajikan kepada keluarga, tetangga dan rekan kerja.
Hari Sabtu, 5 Agustus 2023, saya dan Beni Adri Yassin beserta rekan-rekan dari UIN IB, Nasrul Makdis, Zulfitri dan Husnah meninggalkan Palembang dan kembali ke Padang. Pelajaran yang dapat diambil dalam event ini adalah kekompakan antar sesama panitia yang berasal dari UIN yang berbeda, panitia juga memberikan pilihan hotel untuk disewa sesuai dengan kemampuan partisipan serta antar jeput bagi partisipan yang sesuai jadwal kegiatan. Transportasi yang disediakan oleh pimpinan UIN Rafah sangat mendukung kegiatan Rakernas APPTIS 2023. Mobil pribadi dan mobil dinas dikerahkan untuk melayani partisipan Rakernas APPTIS 2023. At last but not least adalah terjalinnya silaturahmi yang kuat antar anggota APPTIS baik dari Sumatera maupun luar Sumatera. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam yang diriwayatkan Al-Hakim, “Barangsiapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi”. Saya memimpikan kapan Pekan Library Unand perhelatannya dapat semarak seperti Rakernas APPTIS 2023?. Apakah hal tersebut dapat diwujudkan tahun depan?
Kepergian ke Palembang seakan menapaktilasi jejak Cheng Ho, sang Laksamana Kaisar Yong Le dari Dinasti Ming dan juga Pai Lie Bang, dikenal sebagai Adipati Palembang. Dari sejarah peradaban masa lalu kita belajar menjadi sebuah bangsa yang besar di masa depan. Setiap peradaban tentu mengalami pasang surut dalam konflik dan damai. Civilization begins with order, grows with liberty and dies with chaos. Peradaban dimulai dengan ketertiban, berkembang dengan kebebasan dan mati dengan kekacauan. Demikian quote Will Durant, sejarawan Amerika Serikat (1885-1981).
Iswadi Syahrial Nupin
Penulis Naskah Terbaik Inkubator Literasi Pustaka Nasional 2022
UPT.Perpustakaan Unand adalah salah satu perpustakaan perguruan tinggi di Sumatera yang meraih predikat A dalam akreditasi perpustakaan perguruan tinggi lima tahun lampau. Dengan meraih nilai A, maka untuk reakreditasi selanjutnya tahun 2023 ini, UPT.Perpustakaan Unand dituntut mampu mempertahankan nilai A tersebut. Untuk meningkatkan kualitas UPT.Perpustakaan Unand menjadi yang terbaik maka diperlukan keikutsertaan UPT.Perpustakaan Unand untuk menjadi anggota IFLA. Selain alasan tersebut, dalam portofolio non akademik Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasonal 2023 penulis menemukan aspek pertama yaitu Organisasi profesi/asosiasi perpustakaan Internasional (dibuktikan melalui dokumen keanggotaan/kepengurusan individu atau organisasi).
IFLA adalah lembaga internasional independen, dan nirlaba yang terbentuk pada tahun 1927 di Edinburg, Skotlandia pada sebuah konferensi internasional. Saat ini IFLA berpusat di Den Haag, Belanda. IFLA juga merupakan organisasi penyelenggaran kegiatan konferensi perpustakaan internasional IFLA WLIC (The IFLA World Library International Congress). Konferensi ini bertujuan untuk menunjukkan komitmen profesi kepustakawanan terhadap peningkatan kualitas perpustakaan dan mendorong akses informasi yang lebih luas (Wikipedia.org, 27/3/2023). Dilansir dari situs ifla.org, IFLA memiliki basis anggota dari sekitar 150 negara di semua wilayah, menjadikannya organisasi perpustakaan internasional di dunia. Ini memungkinkan IFLA untuk berbicara dengan pemangku kepentingan dan badan internasional atas nama perpustakaan dan pustakawan di mana saja.
Keanggotaan IFLA terbuka untuk siapa saja tanpa membeda-bedakan kewarganegaraan, suku, ras, gender, lokasi geografis, bahasa, atau agama. Terdapat dua kategori anggota yang memiliki hak voting :
Pertama, Association Members (Anggota Asosiasi), adalah Asosiasi (Ikatan) Pustakawan atau Pekerja Informasi yang berada dan bekerja di dalam bidang pendidikan dan penelitian.
Kedua, Institutional Members (Anggota Institusi), adalah untuk lembaga yang memberikan layanan informasi dan perpustakaan dan juga semua sektor organisasi dalam bidang informasi dan perpustakaan.
Anggota yang memiliki hak voting dapat memberikan vote saat pemilihan Presiden IFLA atau pengambilan keputusan rapat. Pegiat Literasi dan pustakawan juga dapat bergabung sebagai anggota dalam kategori Personal Affiliates (PA). Hanya saja PA tidak memiliki hak voting namun tetap bisa berkontribusi dalam karya dan pelaksanaan programnya.
Di Indonesia tidak banyak perpustakaan yang mendaftar menjadi anggota IFLA. Hanya tiga Perpustakaan Perguruan Tinggi yang menjadi anggota IFLA yakni Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga dan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
Ada keuntungan bagi UPT.Perpustakaan Unand untuk menjadi anggota IFLA yaitu
Pertama, UPT.Perpustakaan Unand dapat berpartisipasi secara resmi dalam kegiatan yang diselenggarakan IFLA seperti seminar dan lokakarya.
Kedua, Pustakawan Unand dapat berpartisipasi menerbitkan publikasi tentang Perpustakaan dan Kepustakawanan di media yang ditaja oleh IFLA.
Ketiga, UPT.Perpustakan Unand dapat memberikan konstribusi pemikiran, inovasi dan kreasi untuk pengembangan organisasi IFLA.
Keempat, UPT.Perpustakaan Unand dapat meningkatkan kualitas perpustakaannya melalui sharing pengetahuan antara pimpinan perpustakaan perguruan tinggi sedunia dalam seminar yang diselenggarakan IFLA.
Agar pelayanan teknis dan pengguna serta pelayanan online yang dimiliki oleh UPT.Perpustakaan semakin baik maka diperlukan peningkatan mutu yang berkesinambungan. Dengan mengikuti event yang diselenggarakan IFLA, penulis haqqul yakin kualitas UPT.Perpustakaan Unand menjadi semakin baik. Untuk menjadi anggota IFLA tentu perlu didiskusikan Kepala UPT.Perpustakaan Unand dengan decision maker dalam hal ini Rektor, Wakil Rektor I dan Komite UPT.Perpustakaan Unand. Harapan kedepan, UPT.Perpustakaan Unand menjadi bagian dari komunitas Perpustakaan Dunia didalam organisasi IFLA.
A bad library builds a collection, a good library builds a service, a great library builds a community. Perpustakaan yang buruk adalah membuat koleksi, perpustakaan yang bagus adalah membangun layanan, perpustakaan yang hebat adalah membangun komunitas. Demikian quote Richard David Lankes, pemerhati dunia perpustakaan dan kepustakawanan Amerika Serikat.
Iswadi Syahrial Nupin
Pustakawan Muda Universitas Andalas