Zaman dahulu, orang-orang untuk menuju ke perpustakaan diperlukan meluangkan waktunya dan menembus jarak antara dirinya dan perpustakaan itu. Namun di era digital saat ini, kita tidak perlu melakukan itu, sebab perpustakaan  tidak lagi terbatas pada bangunan fisik yang penuh dengan rak buku. Sebaliknya, saat ini kita dapat menghadirkan dunia ilmu ke ujung jari kita.

Teknologi telah merubah wujud perpustakaan menjadi bentuk digital. Mulanya berupa bangunan atau tempat konkret yang berisi buku-buku menjadi aplikasi atau website yang dapat mudah diakses oleh pengguna. Perpustakaan telah melalui transformasi yang signifikan untuk menuju era society 5.0. Perpustakaan yang dikenal sebagai jendela dunia, saat ini tersedia dalam bentuk digital, menjanjikan kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh pengetahuan.

Society 5.0 adalah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan teknologi. Tujuannya untuk menyeimbangkan solusi atas permasalahan sosial dan ekonomi. Penggabungan teknologi digital seperti AI atau IoT dengan kehidupan nyata dalam meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan.

Perpustakaan digital adalah wujud dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dijadikan sarana untuk menyimpan dan mendistribusikan data koleksi dalam bentuk elektronik. Dengan inovasi tersebut, memperoleh pengetahuan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Selaras dengan society 5.0, tujuan dari perpustakaan digital adalah memberikan akses mutlak ke informasi yang diinginkan.

Mengapa Perpustakaan Digital Penting?

Dalam menuju era segala sesuatu menggunakan teknologi, perpustakaan digital menjadi jalan untuk beradaptasi ke tahap selanjutnya. Perpustakaan digital merupakan bentuk inovatif dunia pendidikan dalam menyediakan bahan bacaan.

Berikut beberapa alasan mengapa perpustakaan digital itu penting:

1. Akses Tanpa Batas dan Inklusif: dengan adanya perpustakaan digital, siapa pun dapat mengakses sumber ilmiah tanpa terkendala ruang dan waktu asalkan terhubung dengan jaringan internet. Dalam konteks society 5.0, inklusivitas menjadi pusat utama dan perpustakaan digital memastikan tiap orang dapat mengakses pengetahuan tanpa terhalang kondisi perbedaan.

2. Kemudahan Pencarian: tanpa perlu susah mencari, perpustakaan digital memiliki fitur pencarian berdasarkan judul, penulis, topik, atau kata kunci untuk memfiltrasi konten yang dicari. Era society 5.0 menuntut adanya efesianitas dari output penggunaan teknologi. Oleh karena itu, perpustakaan digital harus memberi kemudahan dalam pemakaiannya.

3. Koleksi yang Diversifikasi: perpustakaan digital berbeda dengan perpustakaan konvensional, tidak hanya berisi buku cetak, melainkan juga berbagai format materi yang tersedia. Mulai dari teks hingga multimedia, seperti video pembelajaran yang menciptakan pengalaman belajar-mengajar lebih kaya dan interaktif yang menyesuaikan berbagai metode pembelajaran.

4. Interaktivitas dan Keterlibatan Pengguna: perpustakaan digital biasanya dilengkapi fitur interaktif berupa kolom komentar dan forum diskusi. Ini membuka kesempatan untuk berdialog. Dalam berdialog tersebut, siapa saja dapat memberikan pandangannya dan membangun komunitas belajar daring. Konsep society 5.0 menggambarkan era baru di mana kehidupan masyarakat melibatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang  telah melekat dalam kehidupan manusia.

5. Pemeliharaan dan Pengelolaan: efisiensi dalam penyimpanan dan pengelolaan koleksi, serta tidak merlukan tempat, dan biaya yang besar untuk perbaikan.

6. Pendukung Pendidikan: Perpustakaan digital menyediakan berbagai referensi dan literatur. Ini berguna dalam studi atau proyek yang dikerjakan oleh para pelajar. Dalam konsep society 5.0, pendidikan lebih adaptif dan efisien dengan berbagai sarana teknologi yang disuguhkan dalam dunia pendidikan.

7. Fleksibel: Kemudahan pengguna dalam mendapatkan pengetahuan tanpa ada batas ruang dan waktu. Society 5.0 menawarkan kegiatan ekonomis tanpa harus ada yang dikorbankan, seperti ongkos menuju perpustakaan.

Tantangan Masa Depan

Meski banyak keunggulan yang ditawarkan, perpustakaan digital rawan akan keamanan dan privasi yang dapat diretas. Kuantitas besar data yang disimpan, memerlukan sistem yang canggih agar data-data tersebut minim resiko hilang. Selain itu, diperlukan inovasi dalam mengoperasikan keberlanjutan dan infrastruktur. Perlu juga diperhatikan tentang pemeliharaannya, baik berupa perangkat lunak dan energi yang diperlukan. Bagi suatu negara yang belum terjangkau internet ke semua wilayah, perpustakaan digital sulit diterapkan. Perpustakaan digital memerlukan jaringan internet untuk mengaksesnya. Awal tujuannya agar perpustakaan mudah diakses, justru menciptakan kondisi ketidakmerataan akses karena terkendala internet.

Dampak Negatif

Studi telah membuktikan bahwa membaca secara konvensional lebih baik pemahamannya daripada membaca secara digital. Apalagi teks yang panjang dan  rumit sebaiknya tidak dibaca menggunakan format digital karena dapat menurunkan pemahaman terhadap teks itu. Dengan demikian, perpustakaan digital dapat menghambat pemahaman penggunanya.

Perpustakaan digital merupakan penunjang fasilitas menuju era society 5.0. Perpustakaan digital memainkan peran penting dalam dunia pendidikan. Meski banyak manfaat yang ditawarkan, terdapat tantangan dan dampak negatif yang dihasilkan. Pengembangan teknologi perlu menjadi perhatian pemerintah dalam mengembangkan bidang-bidang di kehidupan, terutama pendidikan. Pendidikan sangat penting untuk generasi penerus sebagai pemberantas kebodohan dan pencipta generasi unggul. Dengan demikian, keterjangkauan perpustakaan secara digital dapat meningkatkan generasi yang unggul.

Penulis : Anisa Putri Dewiyanti

Juara II Lomba Menulis Artikel Perpustakaan dalam Lomba Pekan Library 2 Tahun 2023

Editor : B A Y

Pada tanggal 20 November 2023, Efa Yonnedi resmi dilantik menjadi Rektor UNAND periode 2023-2028 oleh Ketua Majelis Wali Amamat (MWA), Sakti Wahyu Trenggono di Gedung Convention Hall, Kampus Limau Manis, Padang. Efa Yonnedi dilantik menggantikan Yuliandri yang menjabat pada periode 2019-2023, setelah berhasil meraih suara terbanyak pada pemilihan rektor tingkat MWA akhir Oktober lalu. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, pernah menjadi konsultan Bank Dunia, komisaris utama Bank Nagari, dan Komisaris Utama Askrida.

Dalam pidato paska pelantikannya, Efa Yonnedi mengatakan,“Saya Efa Yonnedi, dengan segala kerendahan hati dan kehormatan yang besar, hari ini berdiri di hadapan bapak/ibu saudara semua untuk menerima amanah sebagai Rektor Universitas Andalas. Apabila Bapak/Ibu/Saudara melihat perbuatan saya benar, maka dukunglah. Tapi bila kita melihat perbuatan saya salah, maka luruskanlah.” Disamping itu, Efa juga menyatakan keseriusannya dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur khususnya di bidang teknologi, tentunya dengan kolaborasi antar civitas akademika, baik dari dosen, tendik (tenaga kependidikan), mahasiswa, hingga alumni. Sebelumnya, ketika kampanye calon rektor, beliau juga menjanjikan kepada tendik yang ingin menambah pendidikan formal akan diberikan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa studi lanjut dari UNAND.

Pidato yang disampaikan oleh Efa Yonnedi dengan keyword pembangunan infrastruktur teknologi pendidikan dan kolaborasi tentu disambut positif oleh tendik khususnya Pustakawan UNAND. Penerapan teknologi pendidikan yang berbasis web telah dan sedang dikembangkan khususnya yang berkaitan dengan MOOC (Massive Open Online Course) yang menuntut pembelajaran berbasis blended learning (baca : onsite dan online). Kolaborasi merupakan kekuatan penting dalam menyukseskan visi dan misi organisasi. Tanpa kolaborasi perkembangan UNAND berjalan lambat sehingga relatif lambat untuk menyukseskan visi dan misinya. Kesempatan yang diberikan oleh Efa Yonnedi untuk melanjutkan studi bagi tendik pantas diapresiasi. Dengan meningkatnya tendik yang kuliah maka meningkat pula wawasan dan pengetahuan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga apabila kuliahnya telah selesai maka ilmu yang diperolehnya dari bangku kuliah dapat diterapkan di UNAND.

Sebagai penulis yang menjabat sebagai Pustakawan Muda, saya berharap “tangan dingin” Efa Yonnedi mampu membuat UNAND semakin maju dan berjaya dikancah pendidikan nasional dan internasional dengan ragam prestasi. Perpustakaan dan Pustakawan UNAND telah menunjukkan prestasi terbaiknya dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2021, UPT.Perpustakaan UNAND menjadi kontributor ke 4 dalam Indonesian One Search (IOS) dan diberikan apresiasi oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Tahun 2022, Iswadi Syahrial Nupin memperoleh Juara 3 dalam Inkubator Literasi Pustaka Nasional (ILPN) Sumatera Barat. Karya dan kosistensi beliau diapresiasi oleh Edi Wiyono, Direktur Perpusnas Press sehingga diundang untuk mengikuti Perpusnas Writers Festival (PWF) yang diselenggarakan 16 s.d 22 November 2022 di Jakarta. Dalam acara tersebut penulis bertemu dengan Muhammad Subhan, founder Sekolah Menulis Elipsis dan Gola Gong, Duta Baca Indonesia serta pegiat literasi lainnya seperti Aris Munandar, Sekretaris Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Apep Gober, Pegiat Literasi Jawa Barat. Tahun 2023, Tim Lomba Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi UNAND memperoleh peringkat 7 sebagai Finalis dengan karya Bebas Pustaka Online Berbasis Digital dan Users Friendly. Yang membanggakan dalam event lomba karya inovasi tersebut, UPT.Perpustakaan UNAND menjadi satu-satunya Perpustakaan Perguruan Tinggi Luar Jawa yang tampil ke final. Di tahun yang sama, Iswadi Syahrial Nupin memperoleh penghargaan dari Korem 032/WirabrajaKorem 032 Wirabraja sebagai Juara Harapan II atas keberhasilannya dalam Lomba Karya Tulis tentang Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Prestasi UPT.Perpustakaan UNAND yang terbesar adalah mempertahankan nilai A dalam akreditasi sejak tahun 2015 dan 2018. Semoga akreditasi 2023 nilai A tersebut dapat dipertahankan.

Dibalik realita yang ada, UPT.Perpustakaan UNAND membutuhkan perhatian dari Rektor UNAND sebagai decision maker. Perhatian yang dibutuhkan merupakan harapan Perpustakaan dan juga Pustakawan UNAND agar kualitasnya semakin lebih baik dimasa depan. Adapun harapan tersebut adalah :

Pertama, mengimplementasikan Peraturan Rektor Nomor 8 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Organ Pengelola UNAND khususnya Paragraf 1 Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Pasal 186 dan Bagian Ketiga Tata Cara Pengisian Jabatan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasal 203 ayat e. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa UPT.Perpustakaan terdiri atas Kepala, Fungsional Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional / Tenaga Teknis. Namun faktanya Fungsional Tata Usaha belum ada dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional Pustakawan yang terpilih belum dilantik. Pasal 203 mensyaratkan Kepala UPT.Perpustakaan adalah dosen dengan jabatan paling rendah lektor. Kondisi UPT.Perpustakaan UNAND belum sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam peraturan rektor. Kepala Perpustakaan masih dijabat oleh tendik yang berstatus Pustakawan Madya dan jabatan Fungsional Tata Usaha masih lowong.

Kedua, peningkatan anggaran UPT.Perpustakaan UNAND sesuai Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi. Anggaran UPT.Perpustakaan UNAND relatif rendah hanya 1,1 % dari Anggaran UNAND selama kurun waktu 3 tahun terakhir. Padahal Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi mensyaratkan 11.f. Anggaran.Perguruan tinggi mengalokasikan anggaran perpustakaan setiap tahun paling sedikit 5% (lima persen) dari total anggaran perguruan tinggi di luar pengembangan fisik dan gaji. Seyogianya anggaran UPT.Perpustakaan UNAND ditingkatkan sehingga sarana dan prasarana dapat ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.

Ketiga, rekruitmen tenaga pengelola UPT.Perpustakaan UNAND sesuai kebutuhan. Staf UPT.Perpustakaan UNAND terdiri dari Pustakawan, Asisten Perpustakaan dan Tenaga Pengelola Perpustakaan. Staf UPT.Perpustakaan UNAND selama kurun waktu lima tahun terakhir telah banyak yang pensiun dan resign. Yang resign umumnya karena lulus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di luar Kemendikbudristekdikti. Jumlah staf yang ada saat ini berjumlah 23 orang sedangkan sivitas akademika UNAND yang dilayani berjumlah 34.000 orang. Jumlah ini tidak seimbang apabila merujuk pada Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi yang mensyarakatkan : 9b. Pustakawan. Rasio pustakawan yaitu setiap 500 (lima ratus) mahasiswa paling sedikit 1 (satu) pustakawan.dan 9c. Tenaga teknis perpustakaan

Rasio tenaga teknis yaitu setiap 5.000 (lima ribu) mahasiswa paling sedikit 1 (satu) tenaga teknis perpustakaan. Idealnya dibutuhkan 64 orang Pustakawan/Asisten Perpustakaan dan 20 Orang Tenaga Teknis Perpustakaan / Tenaga Pengelola Perpustakaan sehingga pelayanan pengguna akan meningkat lebih baik lagi dari sebelumnya.

Keempat, mengangkat staf non PNS UPT.Perpustakaan UNAND sebagai Pegawai Tetap UNAND. Staf non PNS UPT.Perpustakaan UNAND memiliki peranan penting dalam pelayanan prima. Staf non PNS tersebut bertugas dibagian sirkulasi, automasi dan administrasi. Rata-rata mereka bertugas lebih dari lima tahun. Jumlahnya 8 delapan orang. Oleh karena itu agar mereka memiliki kinerja yang baik seyogianya mereka diangkat sebagai pegawai tetap UNAND.

Kelima, memberikan apresiasi berupa beasiswa studi lanjut bagi staf UPT.Perpustakaan UNAND. Peningkatan wawasan dan pengetahuan sumber daya manusia Pustakawan/Asisten dan tenaga Perpustakaan sangat penting dalam peningkatan kualitas layanan dan inovasi berkelanjutan. Decision maker seyogianya memberikan kesempatan bagi staf UPT.Perpustakaan UNAND untuk studi lanjut. Ada baiknya yang memiliki prestasi dalam lomba perpustakaan diprioritaskan terlebih dahulu. Hal ini karena mereka telah berjuang atas nama UNAND dikancah nasional. Selanjutnya bagi yang berminat untuk studi lanjut di UNAND seyogianya gratis dengan syarat tidak melalaikan pekerjaan sehari-hari.

Keenam, merealisasikan studi tiru untuk peningkatan kualitas UPT.Perpustakaan UNAND sesuai Standar ISO 11620. Studi tiru sangat bermanfaat bagi perkembangan UPT.Perpustakaan UNAND. Dengan adanya studi tiru, Pustakawan/Asisten dan Tenaga Pengelola Perpustakaan dapat membandingkan kualitas layanan dan pengembangan teknologi di perpustakaan yang menjadi tujuan studi tiru. Perpustakaan Perguruan Tinggi yang telah memiliki ISO adalah Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dipimpin oleh Pudji Muljono. Beliau adalah dosen Sekolah Bisnis IPB pengampu mata kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan Organisasi. Untuk mencapai ISO tersebut ada baiknya, UPT.Perpustakaan UNAND mulai menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pelayanan yang disediakan bagi pengguna Perpustakaan.

Ketujuh, mendukung UNAND sebagai tuan rumah Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) 2026. KPDI adalah konferensi yang diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Digital Indonesia (FPDI) yang keberadaannya diakui oleh PNRI. KPDI terakhir dilaksanakan di Malang yang berlangsung dari tanggal 9 s.d 11 Agustus 2023. Tahun 2024, KPDI dilaksanakan di Bandar Lampung dengan tuan rumah Universitas Lampung. Selanjutnya tahun 2025, diselenggarakan di Batam. Delegasi yang dikirimkan ke Bandar Lampung seyogianya mampu meyakinkan seluruh peserta konferensi bahwa UNAND mampu menjadi tuan rumah tahun 2026. Untuk meyakinkan peserta perlu persiapan matang dan lobby kepada peserta konferensi. KPDI bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Perpustakaan di seluruh Indonesia. Dalam kegiatannya konferensi ini juga menyelenggarakan pameran, call for paper dan cultural visit.

Kedelapan, memberikan apresiasi dalam bentuk uang bagi Pustakawan/Asisten dan Tenaga Pengelola UPT.Perpustakaan UNAND yang menerbitkan buku dan artikel jurnal baik jurnal terakreditasi maupun yang belum terakreditasi. Pemberian reward dalam bidang kepenulisan sudah selayaknya dianggarkan bagi staf UPT.Perpustakaan UNAND yang gemar menulis dan mampu menuangkan ide dalam bentuk tertulis. Adanya buku dan artikel jurnal yang ditulis oleh Staf UPT.Perpustakaan UNAND membuktikan pada Pustakawan atau Perguruan Tinggi lain bahwa Sumber Daya Manusia UPT.Perpustakaan UNAND mampu berkonstribusi dalam bidang Perpustakaan dan Kepustakawanan.

Delapan harapan ini menjadi titik tolak untuk memajukan UPT.Perpustakaan UNAND ke depan. Kemajuan UPT.Perpustakaan UNAND diawali oleh pengembangan SDM dan peningkatan mutu UPT.Perpustakaan UNAND secara berkelanjutan. Dengan mutu yang baik maka World Class University (WCU) yang dicita-citakan UNAND akan dapat diwujudkan selekasnya. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan. Tidak ada kemudahan tanpa doa. Demikian quote Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat (2018-2023).

 

Penulis : Iswadi Syahrial Nupin

Editor  : B A Y

 

           

Rate this item
(2 votes)

UPT. Perpustakaan Universitas Andalas mengadakan kegiatan Pelatihan Staf Ruang Baca pada Senin, 04 Desember 2023. Pelatihan ini ditujukan kepada staf pengelola ruang baca Universitas Andalas dengan tema "Reaktualisasi Pemanfaatan SLiMS Ruang Baca di Lingkungan Universitas Andalas". Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Perpustakaan Universitas Andalas, yakni Drs. Yasir, S.Sos dengan narasumber Sefri Doni, M.Pd yang merupakan seorang peneliti pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penggunaan SLiMS. Acara ini diselenggarakan di Ruang Labor Komputer Perpustakaan Universitas Andalas yang berada di Lantai 3. acara di tutup dengan foto bersama

Seminggu yang lalu tepatnya, 20 November 2023 telah dilaksanakan acara Pekan Library 2. Pekan Library 2 menghadirkan beberapa kegiatan yaitu Pameran Buku Hibah Mahasiswa, Workshop Anti Korupsi dan Literasi Kepemimpinan, Lomba Konten Promosi Perpustakaan serta Lomba Penulisan Artikel Perpustakaan Digital. Acara Pekan Library 2 dibuka oleh Yasir, Kepala UPT.Perpustakaan Unand. Sebelumnya, Nani, Ketua Panitia Pelaksana Pekan Library 2 menyampaikan kata pembuka. Beliau sangat berterima kasih atas bantuan rekan-rekan panitia yang telah berpartisipasi aktif dalam menyukseskan kegiatan ini. Nani juga menghimbau agar mahasiswa mengikuti acara Pekan Library 2 sehingga mahasiwa dapat menambah wawasannya terutama tentang anti korupsi dan kepemimpinan. Dalam sambutannya Yasir, mengharapkan agar mahasiswa Unand dapat mengikuti acara ini dan memanfaatkan buku yang dihibahkan untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Beliau juga mengharapkan agar kegiatan workshop dan lomba dapat diikuti oleh mahasiswa Unand. Iswadi Syahrial Nupin, Koordinator Acara menjelaskan kegiatan yang berlangsung kepada audiens tentang pelaksanaan Lomba Konten Promosi dan Lomba Penulisan Artikel Perpustakaan Digital. Beliau mengharapkan agar mahasiswa mengikuti lomba tersebut.

Pekan Library 2 tak hanya dimanfaatkan mahasiswa Unand saja akan tetapi juga mahasiswa luar yang datang sekedar untuk melihat buku yang dihibahkan. Hari pertama pengunjung yang datang tidak begitu ramai. Kunjungan membludak pada keesokan harinya. Kemungkinan ramainya UPT.Perpustakaan Unand karena sebagian mahasiswa tersebut akan mengikuti workshop anti korupsi dan literasi kepemimpinan. Kegiatan ini dilaksanakan di The Gade Creative Lounge (TGCL). Narasumber dalam acara tersebut adalah Muhammad Yunus, Penyuluh Anti Korupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi yang juga bertugas di Rumah Sakit M.Djamil dibidang Satuan Pengawas Internal (SPI). Moderator dan pemantik acara adalah Beni Adri Yassin, Staf Bidang Automasi.

Yang menarik adalah animo mahasiswa mengikuti Workshop Anti Korupsi dan Literasi Kepemimpinan. Paska pemaparan narasumber, mahasiwa langsung bertanya tentang cara penanggulangan korupsi yang terjadi baik dalam organisasi mahasiswa maupun tempat lainnya. Ada pula yang curhat hadiah lomba belum diterima karena adanya korupsi. Menurut Muhammad Yunus, untuk mencegah korupsi yang diperkuat adalah pemahaman beragama yang benar. Ketika ada niat korupsi maka perlu diingat bahwa Allah selalu melihat perbuatan makhluk-Nya. Yakinkan diri bahwa gerak gerik kita selalu diperhatikan oleh Allah. Beliau juga memberi saran apabila kita ditipu dalam suatu event lomba maka ikhlaskan saja kepada Allah. Yakinlah bahwa Allah akan mengganti hak kita yang hilang dengan sesuatu yang lebih baik.

Kegiatan Pekan Library 2 secara umum berlangsung sukses. Panitia terlihat solid dalam bekerja sesuai tugasnya masing-masing. Dalam closing ceremony, Yasir berharap agar Pekan Library di tahun mendatang seyogianya dapat dilaksanakan secara nasional dengan seminar nasional, lomba deklamasi puisi dan lain sebagainya. Beliau juga memberikan apresiasi kepada partisipan lomba bahwa semua karya yang dilombakan itu bagus. Tidak ada yang jelek. Hanya saja ada beberapa yang tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh juri. Bagi yang belum beruntung jangan patah semangat teruskan berkarya.

Buku yang dihibahkan kepada mahasiswa lebih kurang 1.665 eksemplar. Jumlah pengunjung perhari selama Pekan Library 2 rata-rata 220 orang. Peserta lomba konten promosi perpustakaan berjumlah 8 orang sedangkan peserta lomba penulisan artikel Perpustakaan Digital berjumlah 18 orang. Pemenang Lomba Konten Promosi Perpustakaan berjumlah 4 orang sedangkan Lomba Penulisan Artikel Perpustakaan Digital berjumlah 5 orang. Pemenang Lomba Konten Promosi Perpustakaan yaitu Junita Citra Ayu Chania, Mengki Kurniawan, Silca Chairana Rahman dan Yofie Fara Madani. Lomba Penulisan Artikel Perpustakaan Digital yaitu Violina Anastasya, Anisa Putri Dewiyanti, Avivo Ajvantara, Qurratul Hilma dan Hamda Alsuri Saimar. Reward untuk para pemenang lomba dibagikan Jumat, 24 November 2023. Juri dalam lomba ini adalah Marlini, Dosen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Negeri Padang (UNP) dan Muhammad Subhan, Pegiat Literasi dan founder Sekolah Menulis elipsis. Nama juri sengaja dirahasiakan agar lomba dapat berlangsung secara fair.

Sebetulnya ada yang kurang dalam event tahunan ini. Kekurangannya tidak melibatkan Duta Baca dan Sahabat Perpustakaan dalam kegiatan. Sebetulnya mereka dapat diberikan “slot” acara seperti Seminar Minat Baca dan Peningkatan Indeks Literasi Mahasiswa. Hal ini terjadi karena beberapa Panitia Pekan Library 2 telah dilibatkan dalam menyiapkan jawaban borang akreditasi UPT.Perpustakaan sekaligus merancang persiapan Pelatihan SLiMs bagi Pengelola Ruang Baca Fakultas dilingkungan Unand. Mereka dituntut lebih fokus dalam menyiapkan data untuk menyelesaikan Akreditasi UPT.Perpustakaan Unand 2023. Dengan kata lain, jadwal kegiatan staf UPT.Perpustakaan yang “padat” membuat acara Pekan Library 2 terkesan dilaksanakan secara terbatas. InsyaAllah, acara pelatihan bagi staf ruang baca akan diselenggarakan pada 4 Desember 2023 mendatang. Pelatihan tersebut mengundang narasumber dari luar Unand yaitu Sefri Doni, pakar SLiMs (Senayan Library Information Management Systems).  

Pekan Library sebagai “ikon” event literasi tahunan memang layak untuk dilaksanakan secara berkesinambungan. Target penting kesuksesan Pekan Library 2 tak hanya sekedar penyelenggaraan seminar nasional 2024 akan tetapi event KPDI (Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia) 2026. Dalam hal ini UPT.Perpustakaan Unand menjadi tuan rumah dalam perhelatan akbar tersebut. Oleh karena itu diperlukan dukungan pimpinan dalam menyukseskan seminar nasional 2024 dan KPDI 2026 yang dilaksanakan tahun-tahun mendatang. Staf UPT.Perpustakaan Unand seyogianya mempersiapkan diri secara profesional dalam melayani peserta yang mengikuti seminar dan call paper. Tema seminar yang diangkat berkaitan dengan local wisdom yakni manuskrip kuno nusantara baik yang terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan wilayah lainnya di Indonesia. Alasannya diambilnya tema yang berkaitan dengan manuskrip kuno karena sebagai anak bangsa perlu kiranya kita melindungi legasi yang ditinggalkan oleh leluhur agar artefak atau situs yang ditinggalkannya masih dapat diketahui oleh generasi masa depan. Dalam hal ini UPT.Perpustakaan Unand juga memiliki naskah kuno yang terletak di Minangkabau Corner. UPT.Perpustakaan Unand memiliki peran untuk melindungi dan melestarikan naskah yang ada secara digital. Bila perlu naskah yang dibaca cukup dengan scan QR code sehingga dapat diakses khalayak ramai.

Dengan demikian Pustakawan Unand seyogianya berkolaborasi dengan Dosen Unand berstatus filolog seperti Pramono dan Muhammad Yusuf yang juga dosen Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Bahasa dan Sastra Minangkabau. Perlu diingat bahwa kolaborasi yang baik merupakan kunci kesuksesan suatu event. Literacy is much more than an educational priority - it is the ultimate investment in the future and the first step towards all the new forms of literacy required in the twenty-first century. We wish to see a century where every child is able to read and to use this skill to gain autonomy. Literasi lebih dari sekedar prioritas pendidikan – ini adalah investasi utama di masa depan dan langkah pertama menuju semua bentuk literasi baru yang dibutuhkan di abad kedua puluh satu. Kami ingin melihat abad di mana setiap anak dapat membaca dan menggunakan keterampilan ini untuk memperoleh kemandirian. Demikian quote Irina Bokova, Direktur Umum (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).

                                                                                                     Padang, 28 November 2023

                                                                        Penulis : Iswadi Syahrial Nupin, S.Sos., M.M

                                                                        Editor  : Beni Adri Yassin, S.Kom

Perpustakaan sebagai sumber informasi dan pengetahuan, telah mengalami perubahan yang signifikan, beralih dari pustaka fisik ke pustaka digital.Transformasi ini terjadi seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang ilmu pengetahuan dan informasi yang pesat. Sejarah perubahan ini mencerminkan perjalanan panjang untuk menyederhanakan akses terhadap informasi. Perubahanini muncul sebagai respons terhadap tuntutan kemajuan teknologi yang cepat dan perubahan karakter pengguna yang menciptakan kebutuhan dan keinginan baru.
Dalam menghadapi era teknologi yang terus berkembang, kecepatan dan aksesibilitas informasi menjadi fokus utama. Konsep perpustakaan digital, pada dasarnya, serupa dengan perpustakaan konvensional, dengan perbedaan terletak
pada sumber daya dan sistem peminjamannya. Perpustakaan digital dianggap lebih sederhana, memberikan kemudahan bagi para peminjam buku. Perubahan dari pustaka fisik ke pustaka digital tidak hanya merespon perkembangan teknologi, melainkan menjadi suatu keharusan dalam menghadapi tantangan era informasi. Kecepatan dan aksesibilitas informasi menjadi kunci utama, dan transformasi pustaka menjadi sarana efektif untuk memenuhi tuntutan ini. Pemahaman mendalam terhadap perubahan ini memungkinkan kita untuk menggali potensi penuh dari samudra pengetahuan digital yang tak terbatas, semuanya dapat diakses hanya dengan ujung jari.


-Evolusi Pustaka Digital-
Perpustakaan, sebagai salah satu sumber informasi yang krusial dalam ranah pendidikan dan informasi, memiliki peran sentral dalam sejarah dalam melestarikan pengetahuan. Pada awalnya, perpustakaan terdiri dari kumpulan buku fisik yang teratur di rak dan ruang yang memuat koleksi buku cetak. Sekarang, melalui perkembangan teknologi, terutama internet, perpustakaan mengalami transformasi revolusioner seiring dengan kemajuan teknologi yang membuka peluang untuk mengubah koleksi perpustakaan menjadi pustaka digital. Pendigitalan bukan hanya sebatas pemindahan buku ke format digital, melainkan juga membuka pintu akses ke sumber daya multimedia, jurnal ilmiah, dan arsip yang lebih luas. Proses scanning atau pengetikan ulang diterapkan untuk menciptakan versi digital dari buku-buku cetak. Evolusi perpustakaan dari bentuk fisik ke bentuk digital menciptakan paradigma baru dan membuka jendela menuju pengetahuan tak terbatas di era digital. Selain itu, konsep peminjaman buku di perpustakaan mengalami perubahan signifikan dengan hadirnya platform peminjaman digital. Sekarang semua orang dapat mengakses dan meminjam e-book serta sumber daya digital kapan saja dan dimana saja. Hal ini memberikan kebebasan yang lebih besar kepada pembaca untuk menyesuaikan gaya membaca mereka. Integrasi kecerdasan buatan, analisis data, dan teknologi baru lainnya akan membentuk masa depan perpustakaan digital.


Potensi untuk menciptakan pengalaman membaca yang lebih dinamis, personal, dan terhubung dengan perkembangan terkini dalam ilmu pengetahuan dan teknologi masih menjadi peluang yang menarik untuk dieksplorasi. Peran Teknologi dalam Transformasi Pustaka Secara hukum, bahkan diuraikan dalam Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, dikemukakan bahwa koleksi perpustakaan dipilih, diolah, disimpan, dilayankan, dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (pasal 12 ayat 1). Setiap perpustakaan juga diwajibkan untuk mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (pasal 14 ayat 3). Pada saat ini, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tidak pernah terbayangkan oleh ilmuwan beberapa ratus tahun yang lalu. Kemajuan teknologi yang pesat berdampak pada pola perubahan yang tengah terjadi di perpustakaan. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peran yang signifikan dalam perubahan ini memainkan peran besar dalam mengoptimalkan berbagai aspek kehidupan. Teknologi memungkinkan efisiensi yang lebih besar, terutama dalam proses seperti mengubah koleksi perpustakaan dari buku fisik menjadi format digital. Pendigitalan ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas, tetapi juga memudahkan pengelolaan koleksi secara lebih efisien.


Sistem manajemen pustaka berbasis teknologi membantu mengelola inventaris, peminjaman, dan pelacakan informasi pembaca, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi operasional perpustakaan. Platform peminjaman digital memberikan kemampuan kepada pembaca untuk meminjam tanpa harus mendatangi perpustakaan secara langsung, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dan memperluas jangkauan layanan perpustakaan.Pustaka Digital dan Akses Global Pustaka digital merupakan perpustakaan yang menghadirkan koleksi dalam bentuk digital, seperti e-book, jurnal elektronik, dan sumber daya digital lainnya. Materi pustaka disajikan dalam format file digital, memungkinkan akses dan pembacaan melalui perangkat elektronik seperti komputer, tablet, atau e-reader, yang menghilangkan kebutuhan untuk buku fisik dan memberikan fleksibilitas membaca di berbagai lokasi. Keunggulan utama pustaka digital terletak pada aksesibilitas globalnya, memungkinkan pembaca dari seluruh dunia untuk mengakses koleksi tanpa perlu hadir secara langsung di perpustakaan fisik. Akses ini membuka pintu bagi pembaca dengan berbagai latar belakang dan lokasi geografis, serta meningkatkan aksesibilitas literatur untuk individu yang sulit mengakses perpustakaan fisik, seperti orang dengan mobilitas terbatas atau yang tinggal di daerah terpencil. Pustaka digital dengan akses global memainkan peran penting dalam demokratisasi pengetahuan, memastikan bahwa informasi dan literatur dapat dinikmati oleh banyak orang di seluruh dunia. Transformasi ini menciptakan revolusi dalam cara kita mengakses dan berinteraksi dengan sumber daya informasi.


Perubahan perpustakaan menuju bentuk digital menjadi arus utama dalam penyajian dan akses terhadap pengetahuan. Pustaka digital memfasilitasi akses ke beragam sumber daya, termasuk e-book, jurnal elektronik, dan konten digital
lainnya. Kelebihan utama dari pustaka digital terletak pada tingginya fleksibilitas dalam membaca, memungkinkan pembaca untuk mengakses materi dari berbagai perangkat elektronik. Kemampuan akses global dari pustaka digital membuka peluang bagi pembaca dari berbagai belahan dunia tanpa dibatasi oleh batasan waktu dan lokasi. Transformasi pustaka didorong oleh peran sentral teknologi informasi dan komunikasi. Proses pendigitalan koleksi, implementasi sistem manajemen pustaka berbasis teknologi, dan platform peminjaman digital adalah contoh nyata bagaimana teknologi membentuk perubahan signifikan dalam struktur dan layanan perpustakaan.

Penulis : Violina Anatasya (Juara 1 Lomba Menulis Artikel Tentang Perpustakaan dalam Acara Pekan Library 2)

Editor   : Beni Adri Yassin

Senin, 27 November 2023 10:14

Closing Ceremony Pekan Library 2

Rate this item
(1 Vote)

Bertempat di Lantai 3 Gedung UPT.Perpustakaan Unand, 24 November 2023, Pekan Library 2 resmi ditutup. Dalam sambutannya, Yasir, Kepala UPT.Perpustakaan Unand menyebutkan bahwa kegiatan Pekan Library 2 ini berlangsung dengan aman dan lancar. Pekan Library 2 dapat dikatakan sukses dalam menyelenggarakan event pameran hibah buku mahasiswa, workshop anti korupsi dan literasi kepemimpinan serta lomba konten promosi dan lomba penulisan artikel perpustakaan digital. Kedepan beliau berharap agar Pekan Library selanjutnya ditingkatkan ke level nasional dengan kegiatan seminar nasional, lomba deklamasi puisi dan cerpen.

Sebelum acara penutupan dilakukan pemberian Anugerah Lomba Konten Promosi Perpustakaan dan Penulisan Artikel Perpustakaan Digital yang seluruhnya berjumlah 9 orang. Bertindak sebagai Juri dalam perlombaan tersebut adalah Marlini, Dosen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Negeri Padang (UNP) dan Muhammad Subhan, Pegiat Literasi dan founder Sekolah Menulis elipsis. Acara diakhiri dengan foto bersama.

Editor  : B A Y

Rate this item
(1 Vote)

Selasa, 21 November 2023, Pukul 14.00 - 16.00 Wib, Panitia Pekan Library 2 Perpustakaan Universitas Andalas bersinergi dalam upaya meningkatkan Integritas dan loyalitas dalam program percepatan perubaan perpustakaan di era PTN-BH, yaitu dengan mengadakan Workshop Anti Korupsi dan Literasi Kepemimpinan.

Salah satu panitia mengatakan, bahwasannya diantara tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya dalam mengkader generasi calon pemimpin dari kalangan mahasiswa, disamping itu kegiatan ini juga diikuti oleh Tendik Perpustakaan Universitas Andalas. Acara ini diselenggarakan di Perpustakaan Lantai 2, tepatnya di The Gade Creative Lounge. Suasana yang nyaman dan santai membuat penyelenggaraan kegiatan ini terkesan tidak terlalu kaku.

Acara diawali dengan pembukaan oleh Winda Siregar, selaku MC, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan langsung oleh kepala Perpustakaan Drs. Yasir, S.Sos. Pasca pembukaan kegiatan acara langsung di nahkodai oleh Pemateri pertama yaitu Beni Adri Yassin, S.Kom. Beni yang bertugas selaku moderator sekaligus Narasumber pembuka dengan membawakan materi tentang Kepemimpinan dan Macam-macam gaya kepemimpinan. Dalam penyampaian materi, Beni menegaskan salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin adalah ketika mampu mengalahkan egonya sendiri.

Pemateri selanjutnya yaitu Bapak Muhammad Yunus, beliau adalah Penyuluh Anti Korupsi, RSUP M.Djamil Padang. Materi yang ditekankan oleh Yunus adalah terkait macam-macam jenis korupsi, penyebab dan cara mengatasi tindakan korupsi. Jumlah peserta dalam kegiatan ini berkisar 50 orang sesuai dengan kapasitas ruangan yang ada. Antusis pesertapun dalam kegiatan ini sangat terasa dalam diskusi tanya jawab hingga acara usai.

 

Panitia Pekan Library 2

Rate this item
(0 votes)

Tanggal 01 November 2023, telah dilaksanakan konsinyering pertama di Hotel ZHM Premiere Padang. Pada tanggal 11 s.d 12 November 2023, dilaksanakan kembali acara konsinyering di Hotel Truntum. Kegiatan konsinyering ini bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana nilai akreditasi yang diperoleh UPT.Perpustakaan Unand dalam pengukuran secara internal. Kegiatan ini dihadiri oleh staf UPT.Perpustakaan Unand dan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Unand. Hadir Henny (Ketua) dan Dedison (Sekretaris).

Tim Akreditasi UPT.Perpustakaan Unand diamanahkan untuk mempresentasikan komponennya masing-masing. Alhamdulillah setelah dikritisi, UPT.Perpustakaan Unand memperoleh nilai 93 poin dari prediksi sebelumnya yakni 87 poin. Kepala UPT.Perpustakaan Unand, Yasir, mengharapkan agar kelengkapan bukti fisik segera dilengkapi untuk dikirimkan ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Konsinyering berlangsung tertib dan lancar. Acara ditutup dengan foto bersama.

Rate this item
(0 votes)

Pada tanggal 17 November 2023, UPT.Perpustakaan Unand menerima kunjungan staf UPT.Perpustakaan Universitas Brawijaya (Unibraw). Rombongan dari UPT.Perpustakaan Unibraw terdiri dari Iwan Permadi (Kepala UPT.Perpustakaan), Dedy Gusra (Kasubbag Tata Usaha), Kurniasi Yuni Pratiwi (Pustakawan Ahli Muda), Heri Prayitno (Pemeriksa Teknologi Informasi) dan Pitoyo Widhi Atmoko (Analis Sistem dan Informasi). Kehadiran staf UPT.Perpustakaan Unibraw disambut oleh Yasir (Kepala UPT.Perpustakaan Unand) dan Beni Adri Yassin (Staf Bidang Automasi UPT.Perpustakaan Unand). Sebelum memberikan kata sambutan, para tamu dijamu makan siang di Ruang Sidang Lantai-1 UPT.Perpustakaan Unand.

Dalam sambutannya Yasir mengharapkan adanya kerjasama antara UPT.Perpustakaan Unand dengan UPT.Perpustakaan Unibraw. Iwan Permadi dalam kata sambutannya menyebutkan tujuan kunjungan staf UPT.Perpustakaan Unibraw adalah untuk menjalin silaturahmi sekaligus ingin mengetahui inovasi apa yang diangkat oleh UPT.Perpustakaan Unand pada Lomba Best Practice 2023 yang diselenggarakan diawal September yang lalu. Beliau juga menyarankan agar koleksi buku sebelum dihibahkan seyogianya dibuatkan pertinggalnya dalam bentuk koleksi elektronik yang dapat dilayankan secara offline. Kedua Kepala UPT.Perpustakaan menyepakati adanya kerjasama dalam bidang repository, alih media koleksi langka dan pelatihan yang berkenaan alih media serta literasi informasi kepada pemustaka. Kepala UPT.Perpustakaan Unibraw mengundang agar melakukan staf UPT.Perpustakaan Unand dapat melakukan kunjungan ke UPT.Perpustakaan Unibraw untuk meningkatkan sharing knowledge kedua belah pihak. Acara ditutup dengan foto bersama di ruang layanan administrasi UPT.Perpustakaan Unand.

Editor : B A Y

Rate this item
(0 votes)

UPT.Perpustakaan Universitas Andalas kembali mengadakan kegiatan Pekan Library untuk yang kedua kalinya. Pekan library merupakan kegiatan Perpustakaan Unand yang telah diinisiasi pada tahun 2022. Kegiatan ini diadakan beranjak dari ide pemanfaatan koleksi-koleksi lama yang ada diperpustakaan dan koleksi-koleksi yang sudah melebihi jumlah eksemplar dalam rak koleksi. Dengan memamerkan dan menghibahkan buku-buku tersebut diharapkan mampu menjangkau tingkat kegemaran membaca dan daya tarik pengunjung ke perpustakaan.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Perpustakaan Universitas Andalas, yakni Drs. Yasir, S.Sos.Ketua pelaksana kegiatan ini diamanahkan kepada seorang Pustakawan Berpengalaman yaitu Nani, S.I.Pust. Sementara dalam rangkaian Pembukaan, Ketua Pelaksana Acara Pekan Library 1 Tahun lalu juga menyempatkan diri untuk memberikan sedikit pencerahan terkait kegiatan dan target yang perlu dicapai.

Suasana Pembukaan Pekan Library 2 di hari pertama begitu meriah dan semarak. Buku-buku yang di pamerkan adalah buku-buku ajar dan buku-buku populer. Kegiatan Pekan Library 2 ini akan berlangsung mulai dari 20 s.d 24 November 2023 di Gedung Perpustakaan Unand Lantai 3.

Rangkaian kegiatan Pekan Library 2 ini di meriahkan dengan Pameran dan Hibah Buku, Lomba Konten Promosi Perpustakaan,  Lomba Penulisan Artikel Tentang Perpustakaan Digital, dan Workshop Anti Korupsi dan Literasi Kepemimpinan. Kolaborasi ,Kerjasama Tim, dan Kekompakan panitia berbuah manis ketika tingkat kunjungan Pameran memenuhi Lantai 3 Perpustakaan. Kemeriahan acara ini dibuktikan dengan antusian pengunjung. Pada pukul 14.30 pengunjung Pameran sudah melebihi 200 pengunjung, dan sudah lebih dari 300 buku dihibahkan, artinya kegiatan ini sangat disambut hangat oleh pemustaka.

Target kedepan event ini akan ditingkatkan ke kancah nasional, sehingga benar-benar dipersiapkan dengan semaksimal mungkin, sehingga mampu memberikan dampak dan jangkauan yang lebih luas.

Editor : BAY