Items filtered by date: Januari 2024
11 Januari 2024 In Iswadi Syahrial Nupin

Pada tanggal 20 November 2023, Efa Yonnedi resmi dilantik menjadi Rektor UNAND periode 2023-2028 oleh Ketua Majelis Wali Amamat (MWA), Sakti Wahyu Trenggono di Gedung Convention Hall, Kampus Limau Manis, Padang. Efa Yonnedi dilantik menggantikan Yuliandri yang menjabat pada periode 2019-2023, setelah berhasil meraih suara terbanyak pada pemilihan rektor tingkat MWA akhir Oktober lalu. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, pernah menjadi konsultan Bank Dunia, komisaris utama Bank Nagari, dan Komisaris Utama Askrida.

Dalam pidato paska pelantikannya, Efa Yonnedi mengatakan,“Saya Efa Yonnedi, dengan segala kerendahan hati dan kehormatan yang besar, hari ini berdiri di hadapan bapak/ibu saudara semua untuk menerima amanah sebagai Rektor Universitas Andalas. Apabila Bapak/Ibu/Saudara melihat perbuatan saya benar, maka dukunglah. Tapi bila kita melihat perbuatan saya salah, maka luruskanlah.” Disamping itu, Efa juga menyatakan keseriusannya dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur khususnya di bidang teknologi, tentunya dengan kolaborasi antar civitas akademika, baik dari dosen, tendik (tenaga kependidikan), mahasiswa, hingga alumni. Sebelumnya, ketika kampanye calon rektor, beliau juga menjanjikan kepada tendik yang ingin menambah pendidikan formal akan diberikan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa studi lanjut dari UNAND.

Pidato yang disampaikan oleh Efa Yonnedi dengan keyword pembangunan infrastruktur teknologi pendidikan dan kolaborasi tentu disambut positif oleh tendik khususnya Pustakawan UNAND. Penerapan teknologi pendidikan yang berbasis web telah dan sedang dikembangkan khususnya yang berkaitan dengan MOOC (Massive Open Online Course) yang menuntut pembelajaran berbasis blended learning (baca : onsite dan online). Kolaborasi merupakan kekuatan penting dalam menyukseskan visi dan misi organisasi. Tanpa kolaborasi perkembangan UNAND berjalan lambat sehingga relatif lambat untuk menyukseskan visi dan misinya. Kesempatan yang diberikan oleh Efa Yonnedi untuk melanjutkan studi bagi tendik pantas diapresiasi. Dengan meningkatnya tendik yang kuliah maka meningkat pula wawasan dan pengetahuan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga apabila kuliahnya telah selesai maka ilmu yang diperolehnya dari bangku kuliah dapat diterapkan di UNAND.

Sebagai penulis yang menjabat sebagai Pustakawan Muda, saya berharap “tangan dingin” Efa Yonnedi mampu membuat UNAND semakin maju dan berjaya dikancah pendidikan nasional dan internasional dengan ragam prestasi. Perpustakaan dan Pustakawan UNAND telah menunjukkan prestasi terbaiknya dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2021, UPT.Perpustakaan UNAND menjadi kontributor ke 4 dalam Indonesian One Search (IOS) dan diberikan apresiasi oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Tahun 2022, Iswadi Syahrial Nupin memperoleh Juara 3 dalam Inkubator Literasi Pustaka Nasional (ILPN) Sumatera Barat. Karya dan kosistensi beliau diapresiasi oleh Edi Wiyono, Direktur Perpusnas Press sehingga diundang untuk mengikuti Perpusnas Writers Festival (PWF) yang diselenggarakan 16 s.d 22 November 2022 di Jakarta. Dalam acara tersebut penulis bertemu dengan Muhammad Subhan, founder Sekolah Menulis Elipsis dan Gola Gong, Duta Baca Indonesia serta pegiat literasi lainnya seperti Aris Munandar, Sekretaris Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Apep Gober, Pegiat Literasi Jawa Barat. Tahun 2023, Tim Lomba Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi UNAND memperoleh peringkat 7 sebagai Finalis dengan karya Bebas Pustaka Online Berbasis Digital dan Users Friendly. Yang membanggakan dalam event lomba karya inovasi tersebut, UPT.Perpustakaan UNAND menjadi satu-satunya Perpustakaan Perguruan Tinggi Luar Jawa yang tampil ke final. Di tahun yang sama, Iswadi Syahrial Nupin memperoleh penghargaan dari Korem 032/WirabrajaKorem 032 Wirabraja sebagai Juara Harapan II atas keberhasilannya dalam Lomba Karya Tulis tentang Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Prestasi UPT.Perpustakaan UNAND yang terbesar adalah mempertahankan nilai A dalam akreditasi sejak tahun 2015 dan 2018. Semoga akreditasi 2023 nilai A tersebut dapat dipertahankan.

Dibalik realita yang ada, UPT.Perpustakaan UNAND membutuhkan perhatian dari Rektor UNAND sebagai decision maker. Perhatian yang dibutuhkan merupakan harapan Perpustakaan dan juga Pustakawan UNAND agar kualitasnya semakin lebih baik dimasa depan. Adapun harapan tersebut adalah :

Pertama, mengimplementasikan Peraturan Rektor Nomor 8 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Organ Pengelola UNAND khususnya Paragraf 1 Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Pasal 186 dan Bagian Ketiga Tata Cara Pengisian Jabatan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasal 203 ayat e. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa UPT.Perpustakaan terdiri atas Kepala, Fungsional Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional / Tenaga Teknis. Namun faktanya Fungsional Tata Usaha belum ada dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional Pustakawan yang terpilih belum dilantik. Pasal 203 mensyaratkan Kepala UPT.Perpustakaan adalah dosen dengan jabatan paling rendah lektor. Kondisi UPT.Perpustakaan UNAND belum sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam peraturan rektor. Kepala Perpustakaan masih dijabat oleh tendik yang berstatus Pustakawan Madya dan jabatan Fungsional Tata Usaha masih lowong.

Kedua, peningkatan anggaran UPT.Perpustakaan UNAND sesuai Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi. Anggaran UPT.Perpustakaan UNAND relatif rendah hanya 1,1 % dari Anggaran UNAND selama kurun waktu 3 tahun terakhir. Padahal Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi mensyaratkan 11.f. Anggaran.Perguruan tinggi mengalokasikan anggaran perpustakaan setiap tahun paling sedikit 5% (lima persen) dari total anggaran perguruan tinggi di luar pengembangan fisik dan gaji. Seyogianya anggaran UPT.Perpustakaan UNAND ditingkatkan sehingga sarana dan prasarana dapat ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.

Ketiga, rekruitmen tenaga pengelola UPT.Perpustakaan UNAND sesuai kebutuhan. Staf UPT.Perpustakaan UNAND terdiri dari Pustakawan, Asisten Perpustakaan dan Tenaga Pengelola Perpustakaan. Staf UPT.Perpustakaan UNAND selama kurun waktu lima tahun terakhir telah banyak yang pensiun dan resign. Yang resign umumnya karena lulus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di luar Kemendikbudristekdikti. Jumlah staf yang ada saat ini berjumlah 23 orang sedangkan sivitas akademika UNAND yang dilayani berjumlah 34.000 orang. Jumlah ini tidak seimbang apabila merujuk pada Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi yang mensyarakatkan : 9b. Pustakawan. Rasio pustakawan yaitu setiap 500 (lima ratus) mahasiswa paling sedikit 1 (satu) pustakawan.dan 9c. Tenaga teknis perpustakaan

Rasio tenaga teknis yaitu setiap 5.000 (lima ribu) mahasiswa paling sedikit 1 (satu) tenaga teknis perpustakaan. Idealnya dibutuhkan 64 orang Pustakawan/Asisten Perpustakaan dan 20 Orang Tenaga Teknis Perpustakaan / Tenaga Pengelola Perpustakaan sehingga pelayanan pengguna akan meningkat lebih baik lagi dari sebelumnya.

Keempat, mengangkat staf non PNS UPT.Perpustakaan UNAND sebagai Pegawai Tetap UNAND. Staf non PNS UPT.Perpustakaan UNAND memiliki peranan penting dalam pelayanan prima. Staf non PNS tersebut bertugas dibagian sirkulasi, automasi dan administrasi. Rata-rata mereka bertugas lebih dari lima tahun. Jumlahnya 8 delapan orang. Oleh karena itu agar mereka memiliki kinerja yang baik seyogianya mereka diangkat sebagai pegawai tetap UNAND.

Kelima, memberikan apresiasi berupa beasiswa studi lanjut bagi staf UPT.Perpustakaan UNAND. Peningkatan wawasan dan pengetahuan sumber daya manusia Pustakawan/Asisten dan tenaga Perpustakaan sangat penting dalam peningkatan kualitas layanan dan inovasi berkelanjutan. Decision maker seyogianya memberikan kesempatan bagi staf UPT.Perpustakaan UNAND untuk studi lanjut. Ada baiknya yang memiliki prestasi dalam lomba perpustakaan diprioritaskan terlebih dahulu. Hal ini karena mereka telah berjuang atas nama UNAND dikancah nasional. Selanjutnya bagi yang berminat untuk studi lanjut di UNAND seyogianya gratis dengan syarat tidak melalaikan pekerjaan sehari-hari.

Keenam, merealisasikan studi tiru untuk peningkatan kualitas UPT.Perpustakaan UNAND sesuai Standar ISO 11620. Studi tiru sangat bermanfaat bagi perkembangan UPT.Perpustakaan UNAND. Dengan adanya studi tiru, Pustakawan/Asisten dan Tenaga Pengelola Perpustakaan dapat membandingkan kualitas layanan dan pengembangan teknologi di perpustakaan yang menjadi tujuan studi tiru. Perpustakaan Perguruan Tinggi yang telah memiliki ISO adalah Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dipimpin oleh Pudji Muljono. Beliau adalah dosen Sekolah Bisnis IPB pengampu mata kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan Organisasi. Untuk mencapai ISO tersebut ada baiknya, UPT.Perpustakaan UNAND mulai menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pelayanan yang disediakan bagi pengguna Perpustakaan.

Ketujuh, mendukung UNAND sebagai tuan rumah Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) 2026. KPDI adalah konferensi yang diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Digital Indonesia (FPDI) yang keberadaannya diakui oleh PNRI. KPDI terakhir dilaksanakan di Malang yang berlangsung dari tanggal 9 s.d 11 Agustus 2023. Tahun 2024, KPDI dilaksanakan di Bandar Lampung dengan tuan rumah Universitas Lampung. Selanjutnya tahun 2025, diselenggarakan di Batam. Delegasi yang dikirimkan ke Bandar Lampung seyogianya mampu meyakinkan seluruh peserta konferensi bahwa UNAND mampu menjadi tuan rumah tahun 2026. Untuk meyakinkan peserta perlu persiapan matang dan lobby kepada peserta konferensi. KPDI bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Perpustakaan di seluruh Indonesia. Dalam kegiatannya konferensi ini juga menyelenggarakan pameran, call for paper dan cultural visit.

Kedelapan, memberikan apresiasi dalam bentuk uang bagi Pustakawan/Asisten dan Tenaga Pengelola UPT.Perpustakaan UNAND yang menerbitkan buku dan artikel jurnal baik jurnal terakreditasi maupun yang belum terakreditasi. Pemberian reward dalam bidang kepenulisan sudah selayaknya dianggarkan bagi staf UPT.Perpustakaan UNAND yang gemar menulis dan mampu menuangkan ide dalam bentuk tertulis. Adanya buku dan artikel jurnal yang ditulis oleh Staf UPT.Perpustakaan UNAND membuktikan pada Pustakawan atau Perguruan Tinggi lain bahwa Sumber Daya Manusia UPT.Perpustakaan UNAND mampu berkonstribusi dalam bidang Perpustakaan dan Kepustakawanan.

Delapan harapan ini menjadi titik tolak untuk memajukan UPT.Perpustakaan UNAND ke depan. Kemajuan UPT.Perpustakaan UNAND diawali oleh pengembangan SDM dan peningkatan mutu UPT.Perpustakaan UNAND secara berkelanjutan. Dengan mutu yang baik maka World Class University (WCU) yang dicita-citakan UNAND akan dapat diwujudkan selekasnya. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan. Tidak ada kemudahan tanpa doa. Demikian quote Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat (2018-2023).

 

Penulis : Iswadi Syahrial Nupin

Editor  : B A Y

 

           

10 Januari 2024 In Beni Adri Yassin

Zaman dahulu, orang-orang untuk menuju ke perpustakaan diperlukan meluangkan waktunya dan menembus jarak antara dirinya dan perpustakaan itu. Namun di era digital saat ini, kita tidak perlu melakukan itu, sebab perpustakaan  tidak lagi terbatas pada bangunan fisik yang penuh dengan rak buku. Sebaliknya, saat ini kita dapat menghadirkan dunia ilmu ke ujung jari kita.

Teknologi telah merubah wujud perpustakaan menjadi bentuk digital. Mulanya berupa bangunan atau tempat konkret yang berisi buku-buku menjadi aplikasi atau website yang dapat mudah diakses oleh pengguna. Perpustakaan telah melalui transformasi yang signifikan untuk menuju era society 5.0. Perpustakaan yang dikenal sebagai jendela dunia, saat ini tersedia dalam bentuk digital, menjanjikan kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh pengetahuan.

Society 5.0 adalah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan teknologi. Tujuannya untuk menyeimbangkan solusi atas permasalahan sosial dan ekonomi. Penggabungan teknologi digital seperti AI atau IoT dengan kehidupan nyata dalam meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan.

Perpustakaan digital adalah wujud dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dijadikan sarana untuk menyimpan dan mendistribusikan data koleksi dalam bentuk elektronik. Dengan inovasi tersebut, memperoleh pengetahuan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Selaras dengan society 5.0, tujuan dari perpustakaan digital adalah memberikan akses mutlak ke informasi yang diinginkan.

Mengapa Perpustakaan Digital Penting?

Dalam menuju era segala sesuatu menggunakan teknologi, perpustakaan digital menjadi jalan untuk beradaptasi ke tahap selanjutnya. Perpustakaan digital merupakan bentuk inovatif dunia pendidikan dalam menyediakan bahan bacaan.

Berikut beberapa alasan mengapa perpustakaan digital itu penting:

1. Akses Tanpa Batas dan Inklusif: dengan adanya perpustakaan digital, siapa pun dapat mengakses sumber ilmiah tanpa terkendala ruang dan waktu asalkan terhubung dengan jaringan internet. Dalam konteks society 5.0, inklusivitas menjadi pusat utama dan perpustakaan digital memastikan tiap orang dapat mengakses pengetahuan tanpa terhalang kondisi perbedaan.

2. Kemudahan Pencarian: tanpa perlu susah mencari, perpustakaan digital memiliki fitur pencarian berdasarkan judul, penulis, topik, atau kata kunci untuk memfiltrasi konten yang dicari. Era society 5.0 menuntut adanya efesianitas dari output penggunaan teknologi. Oleh karena itu, perpustakaan digital harus memberi kemudahan dalam pemakaiannya.

3. Koleksi yang Diversifikasi: perpustakaan digital berbeda dengan perpustakaan konvensional, tidak hanya berisi buku cetak, melainkan juga berbagai format materi yang tersedia. Mulai dari teks hingga multimedia, seperti video pembelajaran yang menciptakan pengalaman belajar-mengajar lebih kaya dan interaktif yang menyesuaikan berbagai metode pembelajaran.

4. Interaktivitas dan Keterlibatan Pengguna: perpustakaan digital biasanya dilengkapi fitur interaktif berupa kolom komentar dan forum diskusi. Ini membuka kesempatan untuk berdialog. Dalam berdialog tersebut, siapa saja dapat memberikan pandangannya dan membangun komunitas belajar daring. Konsep society 5.0 menggambarkan era baru di mana kehidupan masyarakat melibatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang  telah melekat dalam kehidupan manusia.

5. Pemeliharaan dan Pengelolaan: efisiensi dalam penyimpanan dan pengelolaan koleksi, serta tidak merlukan tempat, dan biaya yang besar untuk perbaikan.

6. Pendukung Pendidikan: Perpustakaan digital menyediakan berbagai referensi dan literatur. Ini berguna dalam studi atau proyek yang dikerjakan oleh para pelajar. Dalam konsep society 5.0, pendidikan lebih adaptif dan efisien dengan berbagai sarana teknologi yang disuguhkan dalam dunia pendidikan.

7. Fleksibel: Kemudahan pengguna dalam mendapatkan pengetahuan tanpa ada batas ruang dan waktu. Society 5.0 menawarkan kegiatan ekonomis tanpa harus ada yang dikorbankan, seperti ongkos menuju perpustakaan.

Tantangan Masa Depan

Meski banyak keunggulan yang ditawarkan, perpustakaan digital rawan akan keamanan dan privasi yang dapat diretas. Kuantitas besar data yang disimpan, memerlukan sistem yang canggih agar data-data tersebut minim resiko hilang. Selain itu, diperlukan inovasi dalam mengoperasikan keberlanjutan dan infrastruktur. Perlu juga diperhatikan tentang pemeliharaannya, baik berupa perangkat lunak dan energi yang diperlukan. Bagi suatu negara yang belum terjangkau internet ke semua wilayah, perpustakaan digital sulit diterapkan. Perpustakaan digital memerlukan jaringan internet untuk mengaksesnya. Awal tujuannya agar perpustakaan mudah diakses, justru menciptakan kondisi ketidakmerataan akses karena terkendala internet.

Dampak Negatif

Studi telah membuktikan bahwa membaca secara konvensional lebih baik pemahamannya daripada membaca secara digital. Apalagi teks yang panjang dan  rumit sebaiknya tidak dibaca menggunakan format digital karena dapat menurunkan pemahaman terhadap teks itu. Dengan demikian, perpustakaan digital dapat menghambat pemahaman penggunanya.

Perpustakaan digital merupakan penunjang fasilitas menuju era society 5.0. Perpustakaan digital memainkan peran penting dalam dunia pendidikan. Meski banyak manfaat yang ditawarkan, terdapat tantangan dan dampak negatif yang dihasilkan. Pengembangan teknologi perlu menjadi perhatian pemerintah dalam mengembangkan bidang-bidang di kehidupan, terutama pendidikan. Pendidikan sangat penting untuk generasi penerus sebagai pemberantas kebodohan dan pencipta generasi unggul. Dengan demikian, keterjangkauan perpustakaan secara digital dapat meningkatkan generasi yang unggul.

Penulis : Anisa Putri Dewiyanti

Juara II Lomba Menulis Artikel Perpustakaan dalam Lomba Pekan Library 2 Tahun 2023

Editor : B A Y