Kamis, 30 April 2015 02:14

Soft Opening Minangkabau Corner Universitas Andalas

Sebagai wujud kepedulian terhadap pelestarian kebudayaan Minangkabau di dunia, Universitas Andalas mendirikan Minangkabau Corner sebagai pusat informasi kebudayaan dan hasil penelitian yang berkaitan dengan Minangkabau. Sebelum dibuka secara resmi pada bulan Oktober 2015 mendatang, pada Rabu, 29 April 2015 dilaksanakan Soft Opening Minangkabau Corner di Ruang Seminar Perpustakaan Unand Lt.3 Kampus Limau Manis.

Acara ini dihadiri oleh Presiden Ikatan Cendikiawan Minangkabau (ICM) Malaysia, Bupati 50 Kota, Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Sumbar, Perwakilan dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, Ketua Balai Bahasa Padang, Rektor Unand, Wakil Rektor, Dekan Fakultas dan segenap pimpinan Unand, Ketua UPT. Perpustakaan Unand, mahasiswa, dan undangan lainnya.

Kepala UPT Perpustakaan Unand, Azral S.Pt., M.Pd. menyampaikan bahwa terlaksananya pendirian Minangkabau Corner ini merupakan buah pemikiran dari almarhum Yopie Fetrian, yang merupakan staf ahli Perpustakaan Unand dan dosen Hubungan Internasional Unand. Setelah melalui proses diskusi panjang dengan para dosen Fakultas Ilmu Budaya dan Wakil Rektor I, maka pembicaraan berlanjut kepada Rektor. Rektor Unand sangat menyambut baik pendirian Minangkabau Corner ini dengan memberikan keleluasaan dalam mengembangkan Minangkabau Corner ini.

Lebih lanjut Azral menjelaskan pendirian Minangkabau Corner ini tentu bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan segala sesuatu informasi yang berkaitan dengan Minangkabau. Untuk itu keberadaan Minangkabau Corner ini tentu perlu mendapatkan dukungan dari berbagai elemen guna kemajuannya dimasa depan, sehingga pada akhirnya kita berharap keberadaaan Minangkabau Corner ini dapat menduniakan Minangkabau.

Perwakilan dari Balai Pelestarian Budaya MinangkabauSenada dengan itu, Perwakilan Balai Pelestarian Budaya Minangkabau, Jumadi menjelaskan bahwa keberadaan Minangkabau Corner ini tentulah sangat penting dalam melestarikan peninggalan-peninggalan kebudayaan Minangkabau. Jumadi juga menyampaikan pendirian Minangkabau Corner juga sebagai upaya dalam penyelamatan budaya Minang agar tidak tergerus oleh zaman dan teknologi.

Sementara itu, Rektor Unand, Prof. Dr. Werry Darta Taifur, SE., MA. mengatakan bahwa orang Minang identik dengan merantau, sehingga daerah jajahannya luas hampir di seluruh dunia. Rektor juga menjelaskan bahwa ide pendirian Minangkabau Corner ini dilatarbelakangi beberapa faktor. Pertama, setelah ditutupnya pusat informasi Minangkabau di Leiden University, Belanda, maka dokumen-dokumen, karya seni, hasil penelitian yang berkaitan dengan Minangkabau tentu menumpuk tidak jelas keberadaannya, maka perlu untuk mendirikan Minangkabau Corner ini sebagai pusat informasi ke-Minangkabau-an.

Kedua, Universitas Andalas memiliki Program Studi Sastra Minangkabau. Untuk itu penting untuk mendirikan Minangkabau Corner ini sebagai pusat studi dan penelitian bagi dosen dan mahasiswa yang berkaitan dengan Minangkabau.

Lebih lanjut Rektor menyampaikan dengan didirikan Minangkabau Corner ini tentunya merupakan tantangan tersendiri bagi Universitas Andalas. Untuk itu Rektor menghimbau semua pihak untuk mengembangkan Minangkabau Corner ini sebagai wahana kelestarian budaya dan pusat informasi kebudayaan Minangkabau.

Acara soft opening dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi ruangan Minangkabau Corner yang bertempat di lantai III Perpustakaan Unand. Soft Opening ini ditandai dengan pembukaan kunci ruangan Minangkabau Corner oleh Presiden Ikatan Cendikiawan Minangkabau (ICM), Datok  Gazali didampingi Rektor dan undangan lainnya.

Peserta Diskusi Terbuka, Datok Gazali, Bupati 50 Kota dan undangan lainnya mengunjungi ruangan Minangkabau Corner dan fasilitas yang ada didalam ruangan tersebut. Usai pelaksanaan soft opening Minangkabau Corner juga dilaksanakan diskusi terbuka dengan tema “Aksara Minangkabau: Antara Ada dan Tiada”. (sumber: website Universitas Andalas)

Read 5043 times