Iswadi Syahrial Nupin

Iswadi Syahrial Nupin

25 Maret 2022

Pada hari Jum’at tanggal 25 Maret 2022, telah dilaksanakan pemberian anugerah bagi Pemenang Lomba Desain Padusi Corner dan Lomba Esai Perpustakaan. Sehari sebelumnya telah umumkan para Pemenang Lomba melalui Whatsapp Panita Pekan Library 2022. Peserta yang mengikuti Lomba Desain Padusi Corner berjumlah 2 orang sedangkan yang mengikuti lomba esai Perpustakaan berjumlah 16 orang. Para juri menilai semua karya mahasiswa baik yang mengikuti lomba desain Padusi Corner dan Esai Perpustakaan sangat menarik dan bagus. Untuk memilih pemenang maka dari semua karya yang ada diseleksi karya yang terbaik.  Acara dimulai dengan kata pembuka yang disampaikan oleh Bapak Yasir, Kepala UPT.Perpustakaan Unand. Beliau berpesan kepada para peserta lomba agar terus berkarya karena karya yang dihasilkan itu dapat bermanfaat bagi orang lain di masa depan.

Pemenang pertama lomba desain Padusi Corner diraih oleh Puti Ambun Suri sedangkan peringkat kedua diraih oleh Jefry Andre Dwi Putra. Peringkat Pertama Pemenang Lomba Esai Perpustakaan diraih oleh Wahyu Abadi. Peringkat kedua diraih Akram Irman sedangkan peringkat ketiga diperoleh Kurnila Maruhawa. Pemberian penghargaan bagi para pemenang Lomba Esai Perpustakaan, diserahkan oleh Bapak Yasir untuk peringkat pertama. Pemenang peringkat kedua diserahkan oleh  Bapak Iswadi Syahrial Nupin, Kabid Automasi UPT.Perpustakaan Unand. Selanjutnya pemenang peringkat ketiga diserahkan oleh Ibu Zasmi Fitriani, Koordinator Layanan UPT.Perpustakaan Unand. Peringkat Pertama Pemenang Desain Padusi Corner diserahkan oleh Bapak Yasir sedangkan Peringkat kedua diserahkan oleh Bapak Iswadi Syahrial Nupin. Acara diakhiri dengan foto bersama dengan para pemenang sekaligus menjadi acara penutupan Pekan Library 2022. Sampai jumpa di event Pekan Library selanjutnya. Gaudeamus i gitur, berbahagialah semua.

09 April 2022

Pada Hari Sabtu Tanggal 9 April 2022, telah dilaksanakan acara Buka Puasa Bersama seluruh Staf UPT. perpustakaan Unand di Rumah Makan Silungkang Simpang Haru.Acara ini merupakan tindaklanjut dari Rapat Evaluasi dan Pembubaran Panitia Pekan Library 2022 serta Silaturahmi Menjelang Bulan suci Ramadhan 1443 H. Turut hadir Bapak Drs. Yasir, S.Sos selalu kepala UPT. perpustakaan Unand dan Bapak Andi Saputra, S. Kom,; M. Kom, selalu Sub Koordinator Perpustakaan Unand. Dalam sambutannya Bapak Drs. Yasir, S. Sos berharap dengan adanya acara Buka Puasa bersama ini diharapkan hubungan antar staf di UPT. Perpustakaan Unand kompak dan solid sehingga terbangun kerjasama yang baik antar sesama rekan kerja.

01 April 2022

Seminggu pra Pekan Library 2022, penulis secara kebetulan bertemu dan berbincang dengan Andi Saputra, pimpinan UPT.Perpustakaan Unand, yang menjabat Sub Koordinator Perpustakaan. Dalam perbincangan tersebut, muncul ide untuk membuat ruang layanan khusus untuk wanita berkebutuhan khusus yang dinamakan Padusi Corner. Padusi Corner ini nantinya menggantikan layanan Popular Corner yang kurang dimanfaatkan oleh mahasiswa karena koleksi didalamnya hanya novel an sich yang pembacanya hanya orang-orang tertentu. Ide membuat ruang layanan Padusi Corner patut diapresiasi mengingat secara tradisi, adat Minangkabau mengagungkan peran wanita terutama berkaitan dengan harta pusaka kaum. Level tertinggi padusi dalam Adat Minangkabau adalah Bundo Kanduang yakni wanita yang berwibawa dalam menjalankan amanah adat yang dibebankan kepadanya. Perbincangan berlanjut dengan munculnya ide mengadakan lomba desain Padusi Corner dengan memanfaatkan momen Pekan Library. Syarat partisipan yang ikut lomba adalah Mahasiswa Unand. Yang memenangkan perlombaan desainnya akan dipertimbangkan sebagai blue print pembangunan Padusi Corner ke depan.

Ada alasan lain yang melatarbelakangi pendirian Padusi Corner ini yakni rata-rata pengunjung dan pemustaka adalah wanita. Diantara para wanita itu ada ibu hamil, menyusui dan menstruasi. Umumnya wanita hamil dan menyusui biasanya adalah mahasiswa S2 (strata dua) dan S3 (strata tiga) sedangkan yang menstruasi umumnya dialami semua wanita. Dalam fase menstruasi seorang wanita relatif terlihat gampang emosi, capek dan lelah sehingga perlu tempat istirahat.

Padusi Corner dimaknai secara harfiah adalah ruang inklusi yang diperuntukan bagi wanita yang berkebutuhan khusus seperti wanita hamil, melahirkan dan menstruasi. Inklusi diartikan sebagai sebuah pendekatan untuk membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja dengan latarbelakang dan kondisi yang berbeda-beda. Ruang inklusi didefinisikan ruang yang disediakan bagi pemustaka berkebutuhan khusus agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan pemustaka di Perpustakaan pada umumnya.

Ruang inklusi di Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki nama yang berbeda-beda. Dilansir dari dwipekan.petra.ac.id, bahwa di Perpustakaan Universitas Kristen Petra telah dibentuk Unit Layanan Pengguna Khusus bagi penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia), wanita hamil beserta anak-anak. Unit layanan tersebut telah berdiri sejak 12 April 2017 namun  belum banyak dikenal sivitas akademika dalam dan luar kampus sehingga agar lebih dikenal Perpustakaan Universitas Kristen Petra bekerjasama dengan Lembaga Pemberdayaan Tunanetra (LPT) menggelar beberapa kegiatan dan menyosialisasikan adanya ruang inklusi tersebut di Perpustakaan.

Padusi Corner akan lebih menarik apabila desain interiornya bersifat kekinian, ergonomis dan estetik yang dikemas dalam instagramable sehingga secara desainnya layak untuk dishare kepada khalayak. Kekinian bermakna bahwa desain interior dalam ruangan terkesan luxury. Ergonomis bermakna bahwa kursi, meja dan meubelair lain itu nyaman dan aman untuk digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Estetik identik dengan kata indah. Artinya desain ruang dan meubelair yang terdapat pada Padusi Corner, indah dipandang oleh pemustaka yang mayoritas adalah wanita. Bila diperlukan ruangannya kedap suara. Suara tangisan bayi tidak terdengar oleh pemustaka lain yang berada diluar Padusi Corner. Padusi Corner harus diperhatikan kebersihannya oleh petugas kebersihan UPT.Perpustakaan Unand.

Agar Padusi Corner dimanfaatkan oleh pemustaka wanita yang berkebutuhan khusus maka hal yang wajib diadakan adalah sebagai berikut :

Pertama, Bilik Laktasi. Bilik laktasi ini dapat digunakan oleh ibu yang menyusui bayinya.

Kedua, Koleksi Kajian Wanita (KKW). KKW perlu diletakkan di Padusi Corner agar dapat dibaca para pemustaka. Buku untuk KKW biasanya mencakup tentang menyusui, penyakit anak, tips menjaga kesehatan, parenting education (ilmu pengasuhan anak), fikih wanita dan sebagainya.

Ketiga, Arena bermain Balita (Playground). Bagi pemustaka yang membawa anak balita dapat memanfaatkan playground  yang disediakan untuk bermain anak.  UPT.Perpustakaan Unand juga dapat menyediakan permainan bagi anak yang aman dan tidak membahayakan.

Keempat, Matras. Matras diperlukan sebagai tempat beristirahat sebentar bagi wanita hamil dan menstruasi. Matras yang disediakan hendaknya empuk sehingga tidak menyakiti tulang punggung.

Kelima, Kursi Pijat. Kursi pijat sangat diperlukan bagi para wanita untuk mengurangi rasa penat di kakinya setelah berjalan jauh.

Keenam, Air Galon dan Dispenser. Air dan dispenser mutlak diperlukan pada layanan ini. Karena adakalanya anak yang dibawa oleh ibunya merasa kehausan sehingga perlu adanya dispenser dan air galon isi ulang untuk membuat susu anak.

Padusi Corner sebagai ruang inklusi memiliki daya tarik tersendiri dan memiliki nilai komersial apabila diberdayakan oleh decision maker. Penulis haqqul yaqin Padusi Corner akan segera terwujud sehingga dengan demikian aspirasi pemustaka wanita telah diakomodasi oleh UPT.Perpustakaan Unand secara bermartabat. Nil volentibus arduum, tiada yang sulit bagi yang memiliki keinginan.  

31 Maret 2022

Pekan Library 2022 yang diselenggarakan di UPT.Perpustakaan Unand telah berakhir lima hari yang lalu. "Atmosfirnya" masih terasa hingga tulisan ini dibuat. Dalam pelaksanaannya ditemukan banyak keterbatasan yang berkaitan dengan akomodasi, koordinasi, komunikasi dan kolaborasi. Ketua dan Sekretaris Panitia Pelaksana melalui Rapat Evaluasi Pekan Library 2022 dan Pembubaran Panita telah menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan dan ketidaknyamanan yang terjadi selama Pekan Library 2022 kepada panitia lain dan penanggung jawab.

Secara keseluruhan event ini dapat dikatakan sukses. Pekan Library 2022 yang dibuka oleh Prof.Dr.Mansyurdin, M.S, Wakil Rektor I Unand bertujuan untuk menjalin silaturahmi diantara sesama pustakawan se Sumatera Barat (Sumbar) serta pegiat literasi. Disamping itu juga untuk memperkenalkan dan mengembangkan Smart Library yang narasumbernya dari Tim Gramedia Pustaka Utama. Pekan Library 2022 tidak hanya sebatas Pameran dan Hibah Buku tetapi juga diisi dengan kegiatan Bincang Santai tentang Pengembangan Perpustakaan Era Disrupsi yang melibatkan BEM-KM Unand, Bedah Buku dan Bincamg Santai dengan Pustakawan Sumbar yang partisipannya mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan dari UIN Imam Bonjol dan Universitas Negeri Padang (UNP), Workshop Literasi Informasi yang mengikutsertakan Pustakawan Sekolah dan para guru se Sumatera Barat (Sumbar) dan dilanjutkan dengan Intermezzo Digitalisasi Gray Collection yaitu acara yang dikhususkan untuk Pustakawan Perguruan Tinggi agar mengetahui proses alih media dari koleksi tercetak menjadi terdigitasi sampai diunduh ke database atau repository. Pekan Library juga dimeriahkan oleh lomba desain Padusi Corner dan Lomba Penulisan Esai Perpustakaan Era Disrupsi. Partisipan lomba tersebut adalah Mahasiswa Unand dari berbagai program studi dan jurusan.

Kegiatan Pekan Library 2022 merupakan event yang pertama sekali diselenggarakan oleh UPT.Perpustakaan Unand. Event ini ruang lingkupnya adalah propinsi. Kolaborasinya melibatkan FPPTI (Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia) Sumbar. Kebetulan 4 (empat) orang staf UPT.Perpustakaan Unand adalah pengurus FPPTI Sumbar. Kegiatan Pekan Library ini hakikatnya adalah sebuah keniscayaan. Artinya, kegiatan ini mau tidak mau atau suka tidak suka harus diagendakan dan dilaksanakan agar UPT.Perpustakaan Unand dapat melakukan promosi kepada khalayak paska Pandemi Covid 19. Selama kegiatan Pekan Library berlangsung pengunjung UPT.Perpustakaan Unand meningkat pesat. Yang mengunjungi Lantai 3  UPT.Perpustakaan Unand sebagai “episentrum” penyelenggaraan kegiatan  selama sepekan rata-rata berjumlah 300 orang perhari. Buku yang dihibahkan kepada pemustaka yang membutuhkan berjumlah 1696 eksemplar.

Promosi Perpustakaan merupakan kegiatan Perpustakaan yang sangat penting. Promosi tidak hanya dilakukan melalui pencetakkan brosur dan pamlet serta leaflet an sich akan tetapi dapat juga dengan menyelenggarakan event yang dibranding dengan menarik sehingga dikenal oleh khalayak seperti Pekan Literasi, Pekan Membaca dan Pekan Pustaka.

Promosi Perpustakaan hakikatnya upaya untuk mengenalkan seluruh aktivitas di Perpustakaan baik dalam hal fasilitas, koleksi, jenis layanan, dan manfaat yang didapat oleh pemustaka secara lebih terperinci (Inderiyeni, 2020). Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, memengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pemustaka tentang perpustakaan dan bauran pemasaran informasi yang tersedia. Diharapkan pemustaka menjadi loyal kepada UPT.Perpustakaan Unand terutama dalam kebutuhan informasinya.

Oleh karena itu agar promosi UPT.Perpustakaan Unand dapat terlaksana dengan baik perlu dilakukan langkah strategis sebagai berikut :

Pertama, membangun komunikasi dengan pemustaka. Event Pekan Library yang berlangsung selama sepekan setidaknya mampu membangun komunikasi antara pustakawan dengan pemustaka. Pustakawan yang bertugas dalam pameran dan Hibah Buku dapat memanfaatkan kesempatan saling berkomunikasi antara satu sama lain. Dimulai dengan menanyakan jurusan atau program studinya dan kemudian buku apa yang akan dia jadikan koleksi pribadi yang akan digunakan sebagai referensi.

Kedua, membangun kerjasama dengan pihak ketiga. Event Pekan Library juga melibatkan Gramedia Pustaka Utama dan FPPTI Sumbar. Kolaborasi yang baik sangat menentukan suksesnya sebuah acara. Koordinasi dan komunikasi sangat penting untuk dilakukan secara terus menerus selama acara berlangsung.

Mustafa (1996) menyebutkan bahwa promosi Perpustakaan memiliki beberapa metode antara lain :

Pertama, Publisitas. Publisitas merupakan sarana promosi yang paling ampuh dan murah untuk memperkenalkan keberadaan Perpustakaan termasuk jasa/produk yang ditawarkan melalui berita di surat kabar, majalah, radio, televisi dan panggung. Publisitas juga dapat dilaksanakan dalam bentuk : press release dalam rangka pembukaan atau penutupan acara pameran, lomba, kursus yang diselenggarakan perpustakaan, bedah buku, diskusi dan juga story telling.

Kedua, Iklan. Iklan memerlukan biaya untuk membuatnya. Jika publisitas kurang dapat diandalkan oleh Perpustakaan karena adanya penyuntingan dan ketergantungan pada media untuk bersedia memuat atau tidak, iklan direncanakan dan dapat dikendalikan dalam hal-hal yang ingin disampaikan dan bagaimana disampaikan. Iklan dapat disampaikan dalam bentuk media cetak atau elektronik seperti surat kabar, majalah, radio dan televisi dapat berupa souvenir seperti buku tulis, alat tulis dan kalender.

Ketiga, Kontak Perorangan. Promosi dengan menggunakan cara kontak pribadi merupakan bentuk yang paling ampuh diantara bentuk-bentuk promosi lain karena dengan adanya kontak secara pribadi, hubungan antar staf  Perpustakaan dan pemustaka dapat ditingkatan, kebutuhan, minat serta pribadi pemustaka dapat lebih diketahui sekaligus lebih jelas dalam menyampaikan informasi kepada pemustaka. Melalui kontak pribadi dapat dikumpulkan profil pemustaka yang dapat dijadikan salah satu pegangan dalam mengetahui kebutuhan pemustaka.

Keempat, insentif. Insentif adalah pemberian sesuatu yang bernilai baik berupa uang atau barang yang dimaksudkan untuk mendorong perubahan sikap pemustaka baik yang kurang bermotivasi atau justru diberikan pada yang sudah menggunakan untuk dapat memberi motivasi pada yang kurang termotivasi. Contoh insentif : pemberian hadiah pada pemustaka teraktif.

Kegiatan Pekan Library 2022 telah sesuai dari sisi strategi promosi UPT.Perpustakaan Unand yaitu membangun komunikasi dengan pemustaka baik melalui Pameran dan Hibah buku maupun Bincang Santai Tentang Pengembangan Perpustakaan Era Disrupsi bersama BEM-KM Unand. Kerjasama dengan pihak ketiga berlangsung dengan baik yaitu sama-sama berkomitmen menyukseskan acara Pekan Library 2022. Metode promosi via acara Bedah Buku yang berjudul Pola Pengembangan Karier Pustakawan Melalui Motivasi Kerja dan Pemahaman Teknis Jabatan Fungsional berlangsung dengan lancar. Panitia  Pelaksana Pekan Library 2022 telah menshare informasi yang berkaitan dengan Pekan Library 2022 via Instagram UPT.Perpustakaan Unand. Informasi tersebut juga ditag ke website Humas Unand. Metode promosi secara insentif yakni memberikan hadiah kepada para pemenang Lomba Desain Padusi Corner dan Penulisan Esai Perpustakaan Era Disrupsi telah terlaksana dengan baik. Experience is the best teacher, pengalaman adalah guru yang terbaik. Semoga penyelenggaraan Pekan Library kedepan lebih baik daripada yang telah lalu.