• Pengarang: Ns.Eko Prabowo; Andi Eka Pranata
  • Penerbit: Medical Book
  • Tempat Terbit: Yogyakarta
  •  ISBN: 978-602-1547-34-2

 

Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan (Pendekatan NANDA, NIC dan NOC) membahasa tentang asuhan keperawatan pada berbagai penyakit pada sistem perkemihan yang lazim terjadi pada orang dewasa. Asuhan keperawatan dikemas dngan memadukan konsep Nanda dan NIC-NOC. Langkah-langkah asuhan keperawatan dalam buku ini terdiri dari konsep medis yang terdiri dari definisi, etiologi, patofisiologi tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan. Dalam penyusunan buku ini telah dilakukan tentang kajian teori dan praktikal dilapangan sehingga diharapkan mampu menjembatani pemahaman pembaca akan konsep dan aplikasi nyata.

Selasa, 19 September 2017 10:19

Manajemen Keuangan

Written by

  • Pengarang: Dewi Utari; Ari Purwanti; Darsono Prawironegoro
  • Penerbit: Mitra Wacana Media
  • Tempat Terbit : Jakarta
  •  ISBN: 978-602-1353-17-2

 

Perubahan ilmu dan teknologi mengubah kehidupan organisasi bisnis. Makin maju perkembangan ilmu dan teknologi, makin maju organisasi bisnis. Makin tinggi ilmu dan teknologi, kehidupan organisasi bisnis dituntut makin tinggi pula. Ini bermakna bahwa pola pikir dan perilaku pemilik kapital makin tinggi, mereka yang ingin mencipta laba dengan ilmu dan teknologi di bidang telekomunikasi, industri manufaktur, jasa, perdagangan, perbankan, dan pasar bursa. Kehidupan bisnis yang dimulai dari uang sebagai kapital dan bermuara pada uang sebagai laba dan nilai perusahaan harus diperhitungkan risikonya. Semua level manajer perusahaan harus mampu berfikir kritis, dialektik, holistik, dan spekulatif tentang sumber uang dan penggunaan uang atau sumber dana dan penggunaan dana. Kemampuan berfikir yang demikian itu merupakan salah satu syarat suksesnya mengelola perusahaan.

  • Pengarang: Aprillia Theresia; Krisnha S.Andini; Prima G.P Nugraha; Totok Mardikanto
  • Penerbit: Alfabeta
  • Tempat Terbit: Bandung
  •  ISBN: 978-602-289-028-7

 

Sejak kegagalan model-model pembangunan yang lebih mengandalkan pertumbuhan yang dipelopori oleh Adam Smith di awal Abad 20 dalam memperbaiki kesejahteraan masyarakat, sejak itu terus diupayakan menemukan model pembangunan alternatif yang memadukan antara pertumbuhan dan pemerataan. Dalam hubungan ini, Korten (1984) menawarkan People Centered Development. Sayangnya meskipun sudah 30 tahun, belum ada buku tentang "Pembangunan Berbasis Masyarakat" yang ditulis oleh orang pribumi.

Selasa, 19 September 2017 10:15

Tiga Sepilin Surau Solusi Untuk Bangsa

Written by

  • Pengarang: H. Mas'oed Abidin
  • Penerbit: Gre Publishing
  • Tempat Terbit: Yogyakarta
  • ISBN: 978-602-7677-90-6

 

Kepemimpinan masyarakat Minangkabau dikenal dengan konsep Tali Tigo Sepilin. Konsep Tali Tigo Sepilin mengharuskan antara Ulama, Ninik Mamak dan Cerdik Pandai seirama dan sejalan dalam mengatur masyarakat untuk kemajuan. Buku Tiga Sepilin ini ditulis berdasarkan kegelisahan penulis akan semakin jauhnya generasi muda terutama di Minangkabau dari nilai-nilai luhur Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Apabila degradasi ini terus berlangsung masa depan Minangkabau khususnya dan Indonesia umumnya terjadi kesuraman karena ruh religiusitas yang selama ini menjadi pedoman dan kekuatan untuk membangun bangsa telah mulai pudar.

  • Pengarang: Denny Ramdhany; Heribertus Jaka Triyana Sefriani; Yustina Trihoni Nalesti Dewi
  • Penerbit: Rajawali Press
  • Tempat Terbit: Jakarta
  • ISBN: 978-979-769-892-8

 

Hukum Humaniter Internasional merupakan seperangkat aturan yang dibuat demi alasan kemanusiaan guna membatasi akibat-akibat dari pertikaian bersenjata dan melindungi mereka yang tidak terlibat dalam pertikaian. Dalam perkembangannya, seiring perubahan sekaligus semakin beragam jenis, cara atau alat perang serta aktor-aktor yang terlibat didalamnya dari era sebelumnya, maka norma-norma dalam Hukum Humaniter Internasional pun ikut berubah atau dirancang kembali agar tetap relevan sehingga kebutuhan untuk melindungi korban pertikaian atau konflik bersenjata dapat terpenuhi. Buku ini membicarakan hal ihwal Hukum Humaniter Internasional yang menguraikan tentang norma-norma Hukum Humaniter Internasional dalam konteks hukum dan politik kontemporer. Dijelaskan pula pada buku ini dinamika politik terhadap penerapan norma-norma Hukum Humaniter Internasional. Dengan membaca buku ini pembaca mengetahui pula bagaimana hubungan hukum dan politik dalam implementasi dan penegakkan Hukum Humaniter Internasional dan bagaimana pula keduanya bekerja dalam merekayasa dan mencapai tertib sosial.

Selasa, 19 September 2017 09:50

Riset Operasi Edisi 2

Written by

  • Pengarang: Sri Mulyono, SE, M.Sc
  • Penerbit: Mitra Wacana Media
  • Tempat Terbit : Jakarta
  • ISBN: 978-602-318-227-5

 

Riset Operasi adalah suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi-studi operasi-operasi militer selama perang dunia ke II. Keberhasilan-keberhasilan dari kelompok-kelompok studi militer ini telah menarik kalangan industriawan untuk memberikan berbagai solusi terhadap masalah-masalah manajerial yang rumit. Dewasa ini riset operasi mendapatkan pengakuan sebagai mata ajaran yang penting di tingkat perguruan tinggi, sesuai dengan perkjembangan kurikulum pendidikan tinggi maka teknik-teknik pendekatan dalam mengidentifikasi masalah dan mengambil keputusan menjadi suatu kebutuhan penting bagi para peserta didik. Selain itu kalangan profesional manajer, akademisi dapat memanfaatkan metode-metode riset operasi yang disajikan dalam buku ini.

  • Pengarang : Prof.Dr.Ir.Totok Mardikanto, M.S
  • Penerbit : Alfabeta
  • Tempat Terbit : Bandung
  • ISBN : 978-602-289-063-8

CSR adalah keputusan dan tindakan bisnis diambil dengan alasan atau tidaknya sebagian melampaui kepentingan ekonomi atau teknis langsung perusahaan. Dalam hal tanggung jawab sosial dinyatakan pula bahwa pengusaha harus mengawasi operasional dari sistem ekonomi yang memenuhi harapan publik. Diskusi tentang pentingnya perusahaan mempunyai tanggungjawab sosial telah terjadi pada tahun 1930-an di Amerika Serikat. Saat itulah istilah tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility lahir. Di Indonesia sendiri praktek CSR sebenarnya telah dimulai awal 1990-an melalui program PUKK (pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi) dan semakin banyak dibicarakan kalangan korporasi sejak diterbitkannya UU No.40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas yang mewajibkan perusahaan yang bergerak dibidang dan atau berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam . Hingga saat ini antara pemahaman dan praktek CSR masih belum sinkron. Meskipun demikian, satu hal yang patut disyukuri adalah kesadaran tentang pentingnya CSR terus berkembang utamanya sejak Indonesia meratifikasi ISO 26000 tentang Panduan Tanggung Jawab Sosial (Guidance for Social Responsibility) yang secara resmi baru dirilis pada tanggal 1 November 2010. Buku ini sangat bermanfaat bagi sivitas akademika dan pemerhati CSR yang membutuhkannya sebagai bahan rujukan penelitian.

UPT Perpustakaan Universitas Andalas (Unand) sebagai salah satu penunjang perkembangan dan kemajuan Unand memiliki banyak fasilitas yang berguna bagi mahasiswa/i dan pengunjung lainnya. Selain sebagai pusat peminjaman buku, Perpustakaan Unand memberikan akses komputer internet gratis, free wi-fi, ruang diskusi, ruang belajar, dan ruangan bersantai. Dengan banyaknya fasilitas tersebut semestinya memberikan daya tarik bagi mahasiwa/i untuk berkunjung dan memaksimalkan fungsi penggunaannya.

Adapun  jenis layanan utama Perpustakaan Universitas Andalas diantaranya:

  1. Layanan Administrasi(Aktivasi Anggota, Bebas Perpustakaan)
  2. Layanan Sirkulasi(Peminjaman dan Pengembalian Buku)
  3. Layanan Pengolahan(Penyerahan Buku Sumbangan)
  4. Layanan Automasi(Verivikasi Upload Karya Ilmiah, Informasi Jurnal)
  5. Layanan Lokal Konten(Penyerahan Hardcopy Karya Ilmiah).

Layanan sirkulasi merupakan salah satu layanan yang selalu disibukkan dengan aktivitas peminjaman dan pengembalian buku. Setiap harinya, jumlah transaksi peminjaman berbanding terbalik dengan jumlah transaksi pengembalian. Hal ini disebabkan, banyaknya di antara peminjam yang tidak mengambalikan buku tepat waktu dan sehingga akhirnya terjadi penumpukan denda. Padahal, denda merupakan salah satu upaya yang diberlakukan oleh Perpustakaan Universitas Andalas untuk meningkatkan kedisiplinan pemustaka/user didalam mengembalikan buku.

Perlu diketahui aturan denda yang berlaku di UPT.Perpustakaan Universitas Andalas sebagai berikut:

  1. Denda 1 buku sebesar Rp.1000 /Hari
  2. Denda dihitung sesuai dengan jam buka perpustakaan, Senin sampai dengan Sabtu
  3. Denda tidak dihitung ketika hari libur nasional, universitas dan Hari Minggu.
  4. Metode pembayaran denda dilakukan dengan cara menyetorkan langsung ke Bank Nagari yang ditujukan ke rekening Rektor Unand

Denda sebagai salah satu bentuk sanksi dari keterlambatan dalam pengembalian buku ternyata masih belum memberikan efek jera bagi mahasiswa/i Universitas Andalas. Berdasarkan laporan sistem informasi Perpustakaan Universitas Andalas, selalu terjadi peningkatan denda terhadap peminjam buku. Hal ini terjadi karena, si peminjam buku tidak mengembalikan/memperpanjang buku pada waktu yang telah ditentukan.

Berikut tips agar tidak dikenakan denda :

  1. Ingatlah kapan batas akhir waktu pengembalian buku yang dipinjam.
  2. Jangan menunda-nunda pengembalian buku.
  3. Lakukan perpanjangan apabila masih membutuhkan buku yang dipinjam.
  4. Apabila berhalangan ketika akan mengembalikan buku, mintalah bantuan kepada teman atau siapapun yang bisa dipercayakan untuk mengembalikan buku yang dipinjam.

Harapan kedepannya bagi mahasiswa/i yang meminjam buku  di UPT Perpustakaan Universitas Andalas agar mengembalikan buku sebelum waktu yang telah ditentukan.

Memasuki tahun akademik 2017/2018 ini Universitas Andalas kedatangan sebanyak 6.597 orang mahasiswa baru dari semua jenjang studi yang tersebar di 16 fakultas. Masuknya mahasiswa tersebut otomatis juga menambah jumlah anggota perpustakaan. Karena seluruh mahasiswa baru otomatis menjadi anggota perpusakaan. Akan tetapi bagi mereka yang akan melakukan transaksi peminjaman buku, diharuskan melakukan aktivasi di ruang Tata Usaha terlebih dahulu.

Tingginya Antusiasme Mahasiswa Baru

Sampai dengan saat ini dari total 6.579 mahasiswa baru, sebanyak 3.513 orang (53%) sudah melakukan aktivasi keanggotaan di perpustakaan. Jumlah tersebut tergolong cukup banyak. Bahkan untuk mahasiswa S1 saja sudah 64% yang malakukan aktivasi. Padahal total jumlah mahasiswa tersebut juga termasuk yang di Kampus II Payakumbuh dan Kampus III Dharmasraya. Kalau untuk mahasiswa yang kuliah di kampus Limau Manis saja persentasinya sudah mendekati 75%. Disamping itu kehadiran mahasiswa baru juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan. Dari yang rata-rata hanya sekitar 2.000 orang perhari, pada 2 minggu pertama perkuliahan ini langsung meningkat drastis di atas 3.000 orang per hari. Hampir separo dari pengunjung tersebut berasal dari mahasiswa baru. Tidak hanya jumlah kunjungan, jumlah peminjaman buku pun meningkat drastis. Berdasarkan data dari pangkalan database perpustakaan, selama 2 minggu ini total mahasiswa baru melakukan peminjaman buku sebanyak 3.677 eksemplar dari total 7.723 eksemplar koleksi yang dipinjam. Artinya hampir separo dari jumlah peminjam berasal dari mahasiswa baru. Antusiasme mahasiswa baru juga nampak dari suasana perpustakaan, setiap lantai ramai oleh pengunjung, ada yang membaca buku, mengerjakan tugas, diskusi, atau hanya sekedar ngobrol atau nongkrong di perpustakaan. Tingginya antusiasme mereka patut diacungi jempol. Artinya para mahasiswa baru tersebut sudah mulai menyadari pentingnya fungsi perpustakaan sebagai jantungnya sebuah perguruan tinggi, dengan tugas dan fungsinya untuk menunjang proses tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat) (Sutarno, N.S., 2006).

 

Pentingnya Bimbingan Pemustaka

Tingginya antusiasme mahasiswa baru ternyata membuat kondisi perpustakaan berubah drastis. Suasana ruang baca sedikit bising karena saking ramainya pengunjung. Buku-buku di rak yang awalnya tertata rapi, menjadi berantakan dan berpindah tempat, tidak sesuai dengan klasifikasinya. Pustakawan menjadi lebih sibuk dalam memandu dan melayani pertanyaan-pertanyaan pengunjung. Kondisi ini sebenarnya wajar terjadi, karena sebagian besar mahasiswa baru tersebut merupakan pengunjung baru yang belum terbiasa dengan sistem layanan perpustakaan. Perbedaan yang mencolok antara perpustakaan sekolah dengan perpustakaan perguruan tinggi, jumlah koleksi dan luas ruangan yang jauh benyak dan luas, membuat mereka ingin mengekplorasi seluruh fasilitas dan layanan yang tersedia. Disinilah pentingnya bimbingan pemustaka. Setiap anggota baru perpustakaan jamaknya harus diberikan bimbingan terlebih dahulu sebelum mereka memanfaatkan layanan yang ada di perpustakaan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pengetahuan tentang cara penelusuran informasi, pencarian dan pengambilan koleksi di rak, peminjaman dan perpanjangan koleksi, serta pengembalian koleksi. Serta layanan lainnya yang tersedia di perpustakaan. Apalagi saat ini UPT Perpustakaan Universitas Andalas sudah menerapkan sistem automasi dalam manajemen perpustakaan di hampir seluruh bidang. Hal ini sangat penting dilakukan agar pengunjung bisa dengan cepat dan tepat menemukan koleksi yang dibutuhkan, sehingga bisa menghemat waktu dan tenaga (Soetarno, N.S., 2005). Disamping itu suasana di perpustakaan bisa menjadi lebih tertib dan teratur.

Antusiasme Berbuah Petaka

Selain bimbingan pemanfaatan koleksi, yang tak kalah pentingnya adalah membekali pengunjung dengan pengetahuan tentang tata tertib dan sangsi yang berlaku di perpustakaan. Disiplin merupakan persoalan yang masih menjadi momok bagi UPT Perpustakaan Universitas Andalas sampai dengan saat ini. Terutama dalam hal disiplin pengembalian pinjaman. Dalam 3 tahun terakhir, berdasarkan hasil penelitian Andi Saputra (2017), tentang Tingkat Disiplin Anggota dalam Melakukan Peminjaman, ditemukan bahwasanya 41% pinjaman, dari rata-rata total 65.772 transaksi per tahun, terlambat dikembalikan. Bahkan ada yang terlambat mengembalikan koleksi sampai bertahun-tahun, dengan denda mencapai Rp. 3 juta. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata sebagian besar keterlambatan tersebut terjadi pada mahasiswa yang meminjam koleksi di tahun pertama perkuliahan. Oleh karena itu perlu dilakukan bimbingan dan sosialisasi untuk mahasiswa baru di awal-awal perkuliahan tentang tata cara pemanfaatan fasilitas, dan tata tertib yang ada di perpustakaan. Supaya mereka mendapatkan informasi dengan waktu yang cepat dan cara yang tepat. Dan yang tak kalah pentingnya adalah menjaga agar antusiasme mereka untuk berkunjung ke perpustakaan tidak berbuah petaka, karena lalai dalam melakukan pengembalian buku yang dipinjam (Andi Saputra).

Senin, 17 Juli 2017 10:03

Layanan Perpustakaan Kembali Dibuka

Rate this item
(1 Vote)

Pengumuman

Diberitahukan kepada seluruh pengguna layanan Perpustakaan Universitas Andalas, sehubungan dengan telah selesainya kegiatan Stock Opname yang berlangsung pada tanggal 06 Juni 2017 - 14 Juli 2017 , saat ini (17 Juli 2017) layanan perpustakaan telah dibuka kembali sesuai dengan jadwal biasa.

Demikian pengumuman ini kami buat, semoga bermanfaat.

Terima kasih