04 Februari 2020

7 Cara Berhenti Merokok

Kenapa banyak orang susah dalam menghentikan kebiasaan?
Kenapa banyak orang susah berhenti merokok?
Banyak faktor yang menyebabkan kebanyakan orang gagal dalam berhenti merokok, yang pada intinya mereka perokok tidak membuat program berhenti merokok dengan benar.
Siperokok tidak menyadari betapa bahaya dan buruknya efek yang ditimbulkan dari rokok.
Jangan katakan tidak bisa jika belum mencoba, yang pada intinya semua perbuatan dikembalikan kepada niat hati masing-masing.
Jika meninggalkan sesuatu karna memang sesuatu tersebut tidak baik, insyaa allah akan ada kemudahan yang diberikan. Jika anda masih merokok, berarti anda belum berusaha maksimal, karna sejatinya anda terlahir bukan sebagai perokok dan rokok bukanlah kebutuhan yang menjadi keharusan bagi anda untuk terus mengkonsumsinya.

Ingatlah, ketika anda masih merokok, secara perlahan anda sedang:
1. Merusak tubuh anda
2. Merusak lingkungan anda.
3. Merusak anak keturunan anda.

Yang mana generasi anak bangsa akan terlahir dari anda.
Kualitas generasi selanjutnya tergantung dari orang tuanya yaitu anda.
Maka mulailah dari diri kita sendiri, jika masih merokok , maka renungkanlah !!!
Mungkin anda masih sehat sekarang, namun nanti siapa yang tau, dan lingkungan anda bisa sakit karna asap rokok yang anda keluarkan.

Berikut adalah 7 Cara Berhenti Merokok :

 1.   Niatkan dalam hati dan selalu berdo’a ingin berhenti merokok, karena memang merokok itu tidak baik bagi kesehatan, bagi lingkungan dan bagi keturunan, karena segala yang       merusak pasti tidak baik.

2.   Jangan pernah ada kata membeli rokok/mengurangi merokok, karena rokok bukan zat padat seperti makanan yang bisa dikurangi porsinya, yang ada malah selagi menghisap rokok, pasti akan terbawa candu secara terus-menerus.

3.       Jangan minta rokok kepada orang lain.

4.       Jangan terima rokok pemberian orang lain.

5.       Usahakan memberitahu semua teman-teman dan orang sekitar anda bahwasannya anda sedang dalam program berhenti merokok.

6.       Ketika anda kefikiran kepengen merokok, langsung palingkan keinginan dan fikiran anda tersebut dengan hal-hal yang lain.

7.       Jika anda tipikal orang yang gampang terpengaruh oleh orang lain, maka usahakan menjaga jarak dengan teman-teman perokok sampai anda bisa mengendalikan diri untuk tidak merokok lagi.

 

 

09 Desember 2019

Merokok itu Haram

Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Siapa yang meniliti dengan baik kalam ulama, pasti akan menemukan bahwa hukum rokok itu haram, demikian menurut pendapat para ulama madzhab. Hanya pendapat sebagian kyai saja (-maaf- yang barangkali doyan rokok) yang tidak berani mengharamkan sehingga ujung-ujungnya mengatakan makruh atau ada yang mengatakan mubah. Padahal jika kita meneliti lebih jauh, ulama madzhab tidak pernah mengatakan demikian, termasuk ulama madzhab panutan di negeri kita yaitu ulama Syafi’iyah.

Ulama Syafi’iyah seperti Ibnu ‘Alaan dalam kitab Syarh Riyadhis Sholihin dan Al Adzkar serta buku beliau lainnya menjelaskan akan haramnya rokok. Begitu pula ulama Syafi’iyah yang mengharamkan adalah Asy Syaikh ‘Abdur Rahim Al Ghozi, Ibrahim bin Jam’an serta ulama Syafi’iyah lainnya mengharamkan rokok.

Qalyubi (Ulama mazhab Syafi’I wafat: 1069 H) ia berkata dalam kitab Hasyiyah Qalyubi ala Syarh Al Mahalli, jilid I, hal. 69, “Ganja dan segala obat bius yang menghilangkan akal, zatnya suci sekalipun haram untuk dikonsumsi. Oleh karena itu para Syaikh kami berpendapat bahwa rokok hukumnya juga haram, karena rokok dapat membuka jalan agar tubuh terjangkit berbagai penyakit berbahaya“.

Ulama madzhab lainnya dari Malikiyah, Hanafiyah dan Hambali pun mengharamkannya. Artinya para ulama madzhab menyatakan rokok itu haram. Silakan lihat bahasan dalam kitab ‘Hukmu Ad Diin fil Lihyah wa Tadkhin’ (Hukum Islam dalam masalah jenggot dan rokok) yang disusun oleh Syaikh ‘Ali Hasan ‘Ali ‘Abdul Hamid Al Halabi hafizhohullah terbitan Al Maktabah Al Islamiyah hal. 42-44.

Di antara alasan haramnya rokok adalah dalil-dalil berikut ini.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan“. (QS. Al Baqarah: 195).

Karena merokok dapat menjerumuskan dalam kebinasaan, yaitu merusak seluruh sistem tubuh (menimbulkan penyakit kanker, penyakit pernafasan, penyakit jantung, penyakit pencernaan, berefek buruk bagi janin, dan merusak sistem reproduksi), dari alasan ini sangat jelas rokok terlarang atau haram.

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا ضَرَرَ ولا ضِرارَ

Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang lain, begitu pula membalasnya.” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3/77, Al Baihaqi 6/69, Al Hakim 2/66. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih).

Dalam hadits ini dengan jelas terlarang memberi mudhorot pada orang lain dan rokok termasuk dalam larangan ini.

Perlu diketahui bahwa merokok pernah dilarang oleh Khalifah Utsmani pada abad ke-12 Hijriyah dan orang yang merokok dikenakan sanksi, serta rokok yang beredar disita pemerintah, lalu dimusnahkan. Para ulama mengharamkan merokok berdasarkan kesepakatan para dokter di masa itu yang menyatakan bahwa rokok sangat berbahaya terhadap kesehatan tubuh. Ia dapat merusak jantung, penyebab batuk kronis, mempersempit aliran darah yang menyebabkan tidak lancarnya darah dan berakhir dengan kematian mendadak.

Sanggahan pada Pendapat Makruh dan Boleh

Sebagian orang (bahkan ada ulama yang berkata demikian) berdalil bahwa segala sesuatu hukum asalnya mubah kecuali terdapat larangan, berdasarkan firman Allah,

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا

Dia-lah Allah, yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu“. (QS. Al Baqarah: 29).

Ayat ini menjelaskan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah di atas bumi ini halal untuk manusia termasuk tembakau yang digunakan untuk bahan baku rokok.

Akan tetapi dalil ini tidak kuat, karena segala sesuatu yang diciptakan Allah hukumnya halal bila tidak mengandung hal-hal yang merusak. Sedangkan tembakau mengandung nikotin yang secara ilmiah telah terbukti merusak kesehatan dan membunuh penggunanya secara perlahan, padahal Allah telah berfirman:

وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu“. (QS. An Nisaa: 29).

Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa merokok hukumnya makruh, karena orang yang merokok mengeluarkan bau tidak sedap. Hukum ini diqiyaskan dengan memakan bawang putih mentah yang mengeluarkan bau yang tidak sedap, berdasarkan sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ أَكَلَ الْبَصَلَ وَالثُّومَ وَالْكُرَّاثَ فَلَا يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا، فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ

Barang siapa yang memakan bawang merah, bawang putih (mentah) dan karats, maka janganlah dia menghampiri masjid kami, karena para malaikat terganggu dengan hal yang mengganggu manusia (yaitu: bau tidak sedap)“. (HR. Muslim no. 564).

Dalil ini juga tidak kuat, karena dampak negatif dari rokok bukan hanya sekedar bau tidak sedap, lebih dari itu menyebabkan berbagai penyakit berbahaya di antaranya kanker paru-paru. Dan Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan“. (QS. Al Baqarah: 195).

Jual Beli Rokok dan Tembakau

Jika rokok itu haram, maka jual belinya pun haram. Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا حَرَّمَ أَكْلَ شَىْءٍ حَرَّمَ ثَمَنَهُ

Jika Allah ‘azza wa jalla mengharamkan untuk mengkonsumsi sesuatu, maka Allah haramkan pula upah (hasil penjualannya).” (HR. Ahmad 1/293, sanadnya shahih kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth). Jika jual beli rokok terlarang, begitu pula jual beli bahan bakunya yaitu tembakau juga ikut terlarang. Karena jual beli tembakau yang nanti akan diproduksi untuk membuat rokok, termasuk dalam tolong menolong dalam berbuat dosa. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al Maidah: 2)

Komentar Orang Awam

Sering didengar orang berkomentar, “Jika rokok diharamkan, lalu bagaimana nasib jutaan rakyat Indonesia yang hidup bergantung dari rokok; para petani tembakau, para pedagang dan para buruh di pabrik rokok, apakah ulama bisa memberi mereka makan?”

Andai komentar ini berasal dari non muslim mungkin permasalahan tidak terlalu besar karena mereka memang tidak mau mengerti bahwa rezeki mereka berasal dari Allah.

Yang paling mengenaskan, sebagian umat Islam ikut mengumandangkan komentar tersebut. Padahal pernyataan ini mengandung kesyirikan, merusak tauhid Rububiyah, meyakini bahwa Allah semata pemberi rezeki. Jangankan seorang muslim, orang jahiliyah saja yakin bahwa Allah semata yang memberi mereka rezeki, Allah berfirman:

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ  … فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ

Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi? … Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?”. (QS. Yunus: 31).

Apakah mereka tidak yakin bahwa yang memberi rizki pada para petani itu Allah?

Apakah mereka tidak percaya bahwa yang memberi makan pada para buruh pabrik juga Allah?

Kenapa mesti ragu? Kenapa tidak yakin dengan Allah yang Maha Memberi Rizki kepada siapa saja dari makhluk-Nya? Lantas kenapa masih cari penghidupan dari yang haram?

Ingatlah sabda Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan sesuatu yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5/363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Wallahu waliyyut taufiq. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

 

@ Sabic Lab after ‘Ashar prayer, 30th Syawwal 1432 (28/09/2011)

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.muslim.or.id

02 Desember 2019

Pada hari senin, tepatnya 02 Desember 2019, pukul 14.00 Wib, mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan dan himpunan mahasiswa jurusan Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara melaksanakan kunjungannya ke UPT Perpustkaan Universitas Andalas. Kegiatan kunjungan ini didasari dengan tujuan agar meningkatkan wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang manajemen perpustakaan. Kegiatan ini diikuti oleh 39 orang mahasiswa yaitu Suwandi, Anggi Astria Wanda Saragih, Ayu Indriani, Rahmad Khaidir Ali, dan 35 mahasiswa lainnya. Kegiatan ini juga diikuti oleh empat orang pendamping yaitu Abdul Karim Batubara, M.A, Franindya Purwaningtyas, M.A, Muslih Fathuttahman, M.A, dan Yusniah, M.A.

UPT Perpustakaan Universitas Andalas menyambut hangat kegiatan ini dengan harapan semakin banyaknya relasi, ilmu, dan informasi yang ada, maka akan semakin luas jaringan Perpustakaan. Penyambutan kunjungan ini di sambut langsung oleh Kepala UPT Perpustakaan Universitas Andalas, yaitu Bapak Drs. Yasir, S.Sos serta staf Perpustakaan Universitas Andalas. Bapak Yasir beserta Staf Perpustakaan Universitas Andalas memberikan penjelasan, pemaparan dan tour library kepada mahasiswa UIN Sumatera Utara, terkait dengan semua  fasilitas dan layanan yang tersedia di UPT Perpustakaan Universitas Andalas.

Antusias mahasiswa UIN Sumatera utara sangat positif dan luar biasa. Mereka tampak gembira dengan melihat megahnya gedung dan fasilitas yang tersedia di UPT Perpustakaan Universitas Andalas, tak sedikit dari peserta kunjungan yang mengabadikan momen dengan berfhoto-fhoto pada bagian fasilitas yang tersedia di dalam perpustakaan.

 

B A Y

12 November 2019

KIAT-KIAT SUKSES MENGHADAPI

TUGAS AKHIR

 

Salah satu hal yang menegangkan bagi mahasiswa adalah ketika berada di tahun akhir perkuliahan. Pada tahun akhir perkuliahan mahasiswa akan menghadapi praktek kerja lapangan, KKN dan membuat tugas akhir. Tugas akhir adalah salah satu momok menakutkan bagi mahasiswa karna mesti menyiapkan berbagai macam bahan, penelitian, literatur bahkan membuat sebuah karya ilmah berupa alat, maka tak jarang dilihat bahwasannya mahasiswa tingkat akhir suka murung dan panik dalam menghadapi tugas akhir. Tugas akhir tentunya tidaklah mudah, butuh waktu, butuh bahan, butuh proses untuk menyelesaikannya.

Diantara kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam menghadapi tugas akhir perkuliahan adalah :

  1. Luruskan Niat

Segala sesuatu yang kita lakukan adalah tergantung niatnya. Jika niat yang ditujukan baik, maka Insyaa Allah hasilnya akan baik. Adanya niat yang lurus akan membuat usaha dan tujuan kita menjadi terarah. Selain niat yang lurus, tentunya juga diimbangi dengan do’a dan usaha yang tulus untuk mewujudkan niat tersebut.

  1. Perbanyak membaca

Banyak mahasiswa yang panik dan lalai dalam proses pembuatan tugas akhir, baik terkendala judul, maupun proses pembuatan tugas akhir. Kendala mahasiswa tersebut tak terlepas dari minimnya pengetahuan mahasiswa tentang materi tugas akhir yang akan dibuat. Banyaknya membaca akan menambah pengetahuan dan pemahaman konsep yang matang terhadap tugas akhir.

 

  1. Perbanyak relasi

Relasi merupakan bagian yang penting dalam tahapan akhir perkuliahan. Kita bukan hanya butuh teman kelas dalam hal ini, tapi kita juga butuh relasi dari luar yang akan menambah wawasan dan keilmuan kita terhadap bahan tugas akhir yang akan dibuat.

 

  1. Perbanyak bertanya

                   Kebanyakan diantara mahasiswa malu untuk bertanya dan lebih suka untuk memendam permasalahan mereka sendiri. Sifat mengurung diri dalam

ketidaktauan   tidaklah baik, bahkan cenderung membuat mahasiswa stres dengan permasalahannya.              

Memperbanyak bertanya adalah salah satu langkah yang tepat untuk menyiapkan bekal dalam proses pembuatan tugas akhir.

 

  1. Kenali karakter dosen pembimbing

Sering kali mahasiswa terkendala dengan dosen pembimbing pada saat bimbingan. Kadang pembimbing sibuk keluar kota, kadang pembimbing suka marah-marah tidak jelas, kadang bahan yang sudah diberikan tidak diperiksa, terkadang antara pembimbing 1 dengan pembimbing 2 bertentangan dalam SOP penulisan tugas akhir. Tentunya hal seperti sudah tak asing lagi dan berkemungkinan besar akan ditemukan oleh mahasiswa tingkat akhir. Tips untuk mengatasi hal tersebut adalah usahakan untuk tetap berfikiran positif terhadap siapapun pembimbingnya, kemudian kenali karakter dan pola bimbingannya, kemudian ikuti alur main dari pembimbing tersebut.

 

  1. Selalu Optimis

Membangun kepercayaan diri dalam mengejar pencapaian adalah salah satu hal pokok yang dapat mengokohkan perjuangan disetiap usaha.

Tak ada yang instan dalam hal perjuangan, apalagi soal tugas akhir. Tahun akhir perkuliahan adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu dan hal yang harus diselesaikan. Jadikan setiap proses yang ditempuh adalah bumbu-bumbunya perjuangan. Manisnya keberhasilan menyelesaikan tugas akhir dengan nilai yang memuaskan akan lebih terasa apabila melewati perjuangan, pengorbanan  dan tantangan.

 

 

Penulis            : Beni Adri Yassin, S.Kom