Barcode atau kode batang merupakan kumpulan data optik yang bisa dibaca oleh mesin. Penggunaan kode batang pada awalnya diinisiasi oleh Wallace Flint pada tahun 1932 untuk membuat sistem pemerikasaan barang perusahaan retail. Seiring dengan perkembangannya, saat ini barcode sudah menjadi bagian terpenting dari identitas sebuah produk.

Di dunia perpustakaan barcode juga digunakan untuk memberikan identitas atau label buku. Kode barcode buku diberikan berdasarkan nomor ISBN, yang disusun menggunakan simbol EAN-13 (EAN = European Articel Number). Akan tetapi ketika buku tersebut diolah di perpustakaan, biasanya akan dilakukan pelabelan ulang, disesuaikan dengan sistem pengindeks-an yang digunakan oleh  perpustakaan tersebut. 

Di perpustakaan yang sudah menerapkan sistem komputerisasi, nomor barcode biasanya dijadikan sebagai nomor identitas koleksi. Di dalam database nomor identitas biasanya dijadikan sebagai primary key, suatu nilai/kolom dalam basis data untuk mengidentifikasi suatu baris atau record. Ketika suatu kolom dijadikan sebagai primary key maka nilainya harus unik, tidak boleh ada nilai yang sama.

Struktur Penulisan Barcode

Begitu juga dengan barcode, karena dijadikan sebagai nomor identitas, kodenya juga harus unik. Setiap koleksi, nomor barcodenya harus berbeda, karena ketika ada nomor barcode yang sama, akan menyebabkan inkonsistensi data (nomor barcode yang sama pada koleksi yang berbeda), atau redundancy data (nomor barcode yang dientrikan secara berulang untuk data yang sama).

Dalam menyusun nomor barcode, harus dilakukan secara terstruktur. Nomor tersebut harus mempunyai makna yang mewakili identitas koleksi tersebut, layaknya nomor buku pokok (BP) mahasiswa, nomor KTP, atau nomor identitas lainnya. Selain itu penyusunannya juga harus disesuaikan dengan kebiasaan institusi induk dalam menyusun nomor identitas. Contoh kasus di Universitas Andalas, penyusunan nomor BP mahasiswa terdiri atas tahun masuk, jenjang studi, fakultas, program studi, jalur masuk dan nomor urut. Oleh karena itu dalam menyusun nomor identitas koleksi perpustakaan, sebaiknya juga mengacu kepada struktur penomoran buku pokok tersebut. Agar terjadi keseragaman dalam pola pemberian nomor identitas.

Ketika nomor barcode disusun sedemikian rupa, maka proses input akan menjadi lebih cepat dan tepat. Disamping itu tingkat keakuratan data akan menjadi lebih tinggi. Dan yang tidak kalah penting adalah kemudahan dalam pengelompokkan/klasifikasi data. Sehingga sangat membantu pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan.

Perpustakaan Universitas Andalas saat ini menggunakan barcode yang terdiri dari 11 digit karakter. Sampai saat ini belum ada kebijakan tertulis terkait dengan format penomoran identitas koleksi (barcode). Setiap jenis koleksi belum mempunyai keseragaman dalam pemberian nomor identitas. Bahkan dalam satu jenis koleksi, seperti buku, format penomorannya-pun masih ada yang berbeda. Ketidakseragaman standar penomoran ini tidak saja terjadi di Perpustakaan Unand saja, di beberapa perpustakaan perguruan tinggi lainnya juga mengalami permasalahan yang sama.

Oleh karena itu perlu disusun sebuah pedoman baku dalam pemberian identitas koleksi perpustakaan. Khusus untuk koleksi perpustakaan perguruan tinggi dengan contoh kasus di UPT Perpustakaan Unand, telah disusun sebuah konsep nomor barcode, yang bisa mewakili identitas dari koleksi itu sendiri. Identitas koleksi harus mewakili tahun pengadaan, jenis koleksi, instansi/fakultas, sumber perolehan, dan nomor urut. Kolom-kolom tersebut diwakili dengan angka-angka tertentu sesuai dengan kebijakan yang ada di perpustakaan itu sendiri.  Hasilnya seperti terlihat gambar di bawah ini:

 

Nomor barcode pada gambar di atas menjelaskan, bahawasanya koleksi tersebut diterbitkan tahun 2017, jenis koleksinya buku teks, sumber perolehaannya dari pembelian, koleksi milik perpustakaan pusat universitas andalas, serta koleksi buku teks tahun 2017 dengan nomor urut 1201. Kalau diterjemahkan secara bebas merupakan koleksi buku teks perpustakaan pusat Unand yang diterbitkan tahun 2017, diperoleh melalui pembelian dengan nomor urut 1201.

Lantas bagaimana dengan nomor identitas yang sudah ada saat ini? Dalam konsep pengembangan sistem informasi, implementasi sistem yang baru tidak serta merta bisa langsung menggantikan keberadaan sistem yang lama. Keduanya harus melalui proses adaptasi terlebih dahulu. Begitu juga dengan penerapan sistem penomoran barcode koleksi perpustakaan.

Konsep penomoran lama yang sudah diterapkan tidak perlu diganti dengan sistem yang baru. Karena kalau dilakukan penyesuaian akan membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama untuk merubah nomor identitas koleksi perpustakaan yang jumlahnya sudah mencapai 150.000 eksemplar. Implementasi sistem yang baru hanya digunakan untuk koleksi terbaru saja, terhitung saat sistem tersebut resmi digunakan.

 

 

 

Rate this item
(0 votes)

Perpustakaan Universitas Andalas (Unand) mengadakan kegiatan workshop Literasi Informasi (LI) di Fakultas Pertanian Kampus III Unand Dharmasraya pada Rabu (15/11), sehari berselang pelaksanaan Workshop serupa di Kampus II Payakumbuh. Animo mahasiswa dalam mengikuti Workshop bertema “Cerdas dalam Temu Kembali Informasi Jaman Now” ini tampak tinggi. Terbukti dengan hadirnya 95 peserta memadati Gedung Aula Kampus III Unand Dharmasraya untuk mengikuti workshop tersebut.

Materi pertama berjudul Penggunaan Operator Boolean dalam LI dan Penggunaan Advance Operator sebagai Search Engine disampaikan oleh Rahmadeli, ST., Staf IT Perpustakaan Unand. Materi pembuka ini sangat penting dipahami mahasiswa agar dapat mencari dan menemukan informasi di internet secara efektif dan efisien.

Materi kedua berjudul Panduan dan Tata Cara Prosedur Bebas Pustaka oleh Beni Adri Yassin, A.Md., yang juga merupakan Staf IT Perpustakaan Unand. Bebas Perpustakaan merupakan syarat bagi mahasiswa Unand untuk menerima ijazah dan/atau wisuda. Untuk mendapatkan Surat Keterangan Bebas Perpustakaan, mahasiswa wajib mengunggah soft file tugas akhir ke website e-skripsi Unand. Dalam mengunggah tugas akhir terdapat tata cara dan ketentuan teknis yang harus diketahui mahasiswa.

Peserta workshop terlihat sangat antusias mendengarkan pemaparan materi. Dalam sesi tanya jawab materi pertama, peserta mengaku baru mengenal Operator Boolean dan teknik pencarian tingkat lanjut yang dipaparkan pemateri. Mereka juga baru mengetahui, bahwa pencarian di mesin pencari internet dapat dimudahkan dengan menggunakan teknik pencarian tersebut. Namun sayangnya, peserta tidak dapat mempraktikkan langsung karena terkendala fasilitas yang belum memadai.

Workshop LI menjadi semakin meriah dengan adanya kuis dan pembagian doorprize. Dalam acara ini, 6 (enam) orang peserta berhasil mendapatkan doorprize berupa buku dari Perpustakaan Unand. 

Rate this item
(0 votes)

Perpustakaan Nasional RI melalui Deputi Bidang Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca (P3MB) tahun ini kembali memberikan bantuan sumbangan buku kepada beberapa perpustakaan yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Tahun ini UPT Perpustakaan Universitas Andalas merupakan salah satu perguruan tinggi yang memperoleh bantuan tersebut. Untuk wilayah Sumatera Barat, ada 4 perguruan tinggi yang memperoleh bantuan yaitu : Universitas Andalas, Politeknik Negeri Padang, Universitas Muhamadiyah, dan Universitas Bung Hatta.

Rate this item
(0 votes)

Untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mahasiswa dalam memperoleh dan mengakses informasi di era digital, UPT Perpustakaan Universitas Andalas mengadakan Workshop Literasi Informasi. Workshop diselenggarakan pada hari Selasa, 14 November 2017 yang lalu, bertempat di Kampus II Unand Payakumbuh. Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Peternakan. Tema yang diangkat dalam kegiatan kali ini adalah “Cerdas Dalam Temu Kembali Informasi Jaman Now.” Ada 2 materi yang disajikan dalam workshop kali ini, yaitu (1) Cara praktis dalam melakukan pencarian informasi menggunakan search engine, dan (2) Panduan upload tugas akhir mahasiswa. Untuk materi pertama yang menjadi narasumber adalah Andi Saputra, S.Kom, M.Kom. Sedangkan untuk materi kedua disampaikan oleh Vebi Dwi Putra, A.Md. Keduanya merupakan staf UPT Perpustakaan Universitas Andalas.

Rate this item
(0 votes)

Akreditasi perpustakaan merupakan pengakuan terhadap kualitas penyelenggaraan sebuah perpustakaan yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional RI. Pedoman pemberian akreditasi salah satunya adalah pasal 24 Undang-undang No. 43 tahun 2007 yang menyatakan setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi Standar Nasional Perpustakaan. Untuk mempersiapkan proses akreditasi perpustakaan, maka Universitas Islam Negeri Imam Bonjol menyelenggarakan seminar yang bertema "Persiapan Menuju Akreditasi Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang," yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 Oktober 2017, bertempat di Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang.

Rate this item
(0 votes)

Pada hari Senin, 30 Oktober 2017, Perpustakaan Unand kedatangan tamu dari pimpinan beberapa Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI). Para tamu tersebut terdiri dari Wiji Suwarno, S.Pdi, M.IIP (Kepala Perpustakaan IAIN Salatiga), Zulfitri, MA (Kepala Perpustakaan UIN Imam Bonjol) dan Armizawati, S.IP (Kepala Perpustakaan IAIN Batusangkar). Sebelum datang ke kampus Unand, para tamu terlebih dahulu mengikuti Seminar Evaluasi Diri Peguruan Tinggi dalam Menghadapi Akreditasi Perpustakaan di Kampus UIN Imam Bonjol Padang, dengan nara sumber Wiji Suwarno, S.Pdi, M.IIP (Kepala Perpustakaan IAIN Salatiga). Kegiatan seminar yang diikuti oleh pimpinan perpustakaan perguruan tinggi di Sumatera Barat tersebut juga diikuti oleh Kepala Perpustakaan Unand, Bapak Drs. Yasir, S.Sos dan stafnya Andi Saputra, M.Kom.

Rate this item
(0 votes)

Pada pertengahan bulan Oktober 2017 ini, kepala UPT Perpustakaan Unand, Drs. Yasir, S.Sos didampingi oleh beberapa orang staf melakukan serangkaian kunjungan kerja ke perpustakaan perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat. Rangkaian kunjungan yang berlangsung selama 2 hari ini bertujuan untuk menjalin kerjasama antar perpustakaan perguruan tinggi. Kunjungan diawali ke Perpustakaan Universitas Putra Indonesia (UPI-YPTK), yang diberi nama Andalusia Library and Knowledge Center. Pak Yasir, yang didampingi oleh stafnya, Andi Saputra dan  Dian Budiarti, disambut oleh Muhammad Fadli, M.Ikom, Kepala Perpustakaan UPI-YPTK yang juga didampingi oleh beberapa orang stafnya di ruang pertemuan.

Kriteria buku sumbangan mahasiswa Universitas Andalas adalah:

  1. Jenis koleksi yang disumbangkan harus buku teks, bukan majalah, jurnal, prosiding dan terbitan pemerintah;
  2. Buku yang disumbangkan harus asli/tidak foto copi dan layak pakai (tidak dicoret-coret atau robek);
  3. Buku yang disumbangkan minimal terbitan tahun 2010.
  4. Buku yang disumbangkan diutamakan buku referensi mata kuliah yang diajarkan di jurusan/program studi masing-masing
  5. Khusus untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya diperbolehkan menyumbangkan novel atau ontologi puisi.
  6. Khusus untuk mahasiswa yang akan diwisuda tahun 2017, diperbolehkan menyumbangkan buku yang ada di daftar berikut : Rekomendasi buku sumbangan
Rate this item
(1 Vote)

Mahasiswa, Dosen, dan Tendik Unand dapat menikmati akses ke jurnal dan buku elektronik yang dilanggankan oleh Dikti. Berikut database ejournal dan ebook langganan Dikti untuk Unand

1. Database Ebsco. 

Bidang Ilmu: Komputer dan Ilmu Terapan, Teknik, Ilmu perpustakaan dan informasi, Pertanian, Kedokteran Gigi dan Mulut, Sastra, Ilmu Politik. Juga menyediakan akses ke database multidisiplin, publikasi-publikasi majalah bisnis, Business Source Complete, CINAHL Complete (world’s most comprehensive source of full-text for nursing & allied health journals), International Pharmaceutical Abstracts, Legal Source, dan MEDLINE Complete.

Juga terdapat Science and Reference Center, yang merupakan pusat dari ebook2 referensi. 

2. Database Proquest

Bidang Ilmu: Art, Architecture, Design, History, Philosophy, Music, Literature, Theatre and Cultural Studies, dan Biological Science Database‎

3. Database Gale Cengage Learning

Bidang Ilmu: Seni, Bisnis dan Ekonomi, Kesehatan dan Medis, Sastra, serta Ilmu Sosial

 

Tatacara akses jurnal berlangganan Dikti untuk Mahasiswa/Dosen Unand:

1. Ebsco: 

2. Proquest

3. Gale

 

 Selamat mengakses 

Kamis, 28 September 2017 14:11

Ayo Menulis di Jurnal INTEGRITAS KPK

Rate this item
(0 votes)

Jurnal INTEGRITAS digagas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan terbit pertama kali pada tahun 2015. Jurnal ini lahir untuk merespons kebutuhan para stakeholder antikorupsi terutama akademisi yang membutuhkan wadah untuk mengkomunikasikan hasil penelitian atau kajian ilmiahnya. KPK memahami potensi besar para mahasiswa, akademisi, dan peneliti yang mampu melahirkan pemikiran dan gagasan yang segar. Latar belakang keilmuan yang dimiliki masyarakat akademik, sudah selayaknya dapat menjadi bekal untuk menciptakan karya ilmiah yang mendukung upaya pemberantasan korupsi.

KPK mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menyusun karya-karya ilmiah bertemakan korupsi dan pemberantasan korupsi untuk dapat dipublikasikan ke dalam Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS.

Pedoman Penulisan

  1. Tipe huruf Times New Roman ukuran font 12 spasi 1,5. Kertas ukuran A4 dengan format 1 kolom, margins top 2,5cm; left 2,5 cm; bottom 2,5 cm; right 2,5 cm
  2. Ditulis dalam format jurnal dengan sistem baris kredit (byline)
  3. Abstrak/sinopsis maksimal 400 kata dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris), diikuti sedikitnya 4 kata kunci (keywords) Daftar Pustaka memuat sumber yang dikutip di dalam penulisan artikel
  4. Panduan Lengkap Penulisan jurnal INTEGRITAS dapat dipelajari pada LINK INI

 Syarat dan Ketentuan

  1. Merupakan karya ilmiah original, hasil pemikiran atau hasil riset empiris, dan tidak mengandung unsur plagiarism.
  2. Belum pernah dipublikasikan sebagian atau seluruhnya di jurnal lain, media cetak, buku, handout atau seminar.
  3. Ditulis dalam Bahasa Indonesia, terdiri dari 5000-8000 kata maksimal 20 halaman.
  4. Hak penerbitan dan publikasi atas artikel yang terpilih menjadi hak milik Komisi Pemberantasan Korupsi.
  5. Artikel dalam file format word (.doc, .docx atau .rtf) dan identitas penulis (CV) dikirim melalui email yang ditujukan kepada: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
  6. Ketentuan lengkap dapat dibaca DI SINI

 Bidang Kajian Ilmu

  • Hukum
  • Sosial Politik
  • Manajemen
  • Administrasi
  • Akuntansi

 Download Template Jurnal INTEGRITAS pada LINK INI

 

Kontak Penerbit:

Tim Pengelola Jurnal Antikorupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Jl. Kuningan Persada Kav. 4, Setiabudi
Jakarta 12950
Telp. +62 21 2557 8300
Faks. +62 21 5289 2456
E-mail: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.