Rate this item
(2 votes)

Pada hari kedua kegiatan Praktik Kerja Lapangan mahasiswa Universitas Negeri Padang di Perpustakaan Universitas Andalas, semua mahasiswa berkumpul di Ruang Automasi untuk mendapatkan Pembekalan Materi dari berbagai Staf ahli di setiap bidang nya masing masing. Pada Perpustakaan Universitas Andalas, terdapat 7 Bidang Layanan yang tersedia, diantaranya: Bidang Layanan Sirkulasi, Bidang Layanan Tata Usaha, Bidang Layanan Pengolahan, Bidang Layanan Referensi, Bidang Layanan Koleksi Cadangan,  Bidang Layanan Lokal Konten, Bidang Layanan Automasi.

                Pada sesi pertama, yaitu Materi di Bidang Layanan Sirkulasi yang disampaikan oleh Ibu Monalisa Fitri Andres, A.Md dan Ibu Leni Marsih, S.I.Pust.  Layanan sirkulasi bertempat di lantai 1 gedung perpustakaan unand, merupakan tempat peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan. Saat ini perpustakaan unand telah menerapkan layanan mandiri, menggunakan komputer yang didukung oleh fasilitas internet. Jumlah maksimal peminjaman buku yaitu 4 buku dalam satu minggu dan memperpanjang peminjaman buku hanya boleh maksimal 2 kali. Layanan Sirkulasi juga melayani pembebasan peminjaman buku bagi mahasiswa yang ingin wisuda, dimana mahasiswa harus mengembalikan semua buku dan membayar semua denda(jika ada).

Lalu pada sesi kedua, yaitu Materi di Bidang Layanan Tata Usaha yang disampaikan oleh Ibu Yudelna, A.Md. Layanan Tata Usaha bertempat di lantai 1 gedung perpustakaan unand, yaitu bidang yang melayani semua kegiatan administrasi di perpustakaan. Selain itu juga melayani aktivasi anggota bagi mahasiswa baru, serta melayani surat keterangan bebas perpustakaan.

Sesi ketiga, yaitu Materi di Bidang Layanan Pengolahan yang disampaikan oleh Bapak Dian Niko Putra, A.Md. Layanan Pengolahan bertempat di lantai 1 gedung perpustakaan unand. Pengolahan (processing) merupakan pekerjaan yang dimulai dari penerimaan koleksi di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau tempat yang sudah disediakan untuk kemudian dilayankan. Pengentrian koleksi dilakukan melalui website http://katalog.pustaka.unand.ac.id/index.php yang terdiri dari Judul, Pengarang, Penerbit, Tahun Terbit, Tempat Terbit, ISBN, Klasifikasi, No panggil,  Subjek, Scan Cover Buku, Kode Eksemplar, Penempatan Lokasi Rak dan Status Eksemplar. Pada Bidang ini, tentunya harus sangat teliti dalam melakukan pengentrian koleksi, karena jika salah mengentri makan penempatan buku di rak tidak akan sesuai.

Sesi Keempat, yaitu Materi di Bidang Layanan Lokal Konten yang disampaikan oleh Ibu Marne Dardanellen, A.Md. Layanan Lokal Konten berada di lantai 4 gedung perpustakaan unand. Layanan ini bertugas menginput Skripsi atau Tugas Akhir Mahasiswa. Dalam menginput Skripsi/Tugas Akhir mahasiswa terdiri dari: Judul, Pengarang, Lokasi, Deskripsi Fisik(halaman, ukuran), No.panggil ( jika Skripsi maka kode nya S, Tesis S2, Disertasi S3), dan subjek. Lalu melakukan pemberian label berukuran 2 cm di skripsi yang telah mendapatkan No.panggil nya. Contoh: S 21 12 77686, yang berarti S adalah Skripsi, 21 adalah tahun wisuda, 12 adalah kode fakultas dan 77686 adalah ID mahasiswa. Layanan ini melayani Bebas Pustaka dengan syarat harus verifikasi No.id di ruang Automasi lantai 3 perpustakaan unand.

Selanjutnya, sesi kelima yaitu Materi di Bidang Layanan Referensi yang disampaikan oleh Ibu Zasmi Fitriani, A.Md. Layanan Referensi bertempat di lantai 2 gedung perpustakaan unand. Layanan Referensi melayankan/menyajikan koleksi referensi kepada para pemakai/pengunjung perpustakaan. Layanan referensi merupakan salah satu jasa perpustakaan yang disediakan bagi pengguna untuk menemukan informasi yang dibutuhkannya berisi tentang sumber-sumber atau rujukan yang berhubungan dengan suatu bidang ilmu. Jenis Koleksi Informasi yang disajikan yaitu, Kamus, Ensiklopedi, Buku Pegangan (handbook), Almanak, Laporan Penelitian Ilmiah, Directory, Katalog Induk Sumber Biografi, Monograf, Terbitan Pemerintah, Majalah, Surat Kabar, dll. Dari semua jenis koleksi, kita harus bisa membedakan setiap jenis koleksi yang ada. Contohnya, Monograf yang pengarangnya hanya ada 1 dan yang dibahas lebih spesifik. Sedangkan terbitan pemerintah pengarangnya lebih dari 1, biasanya 3-10 orang.

Sesi keenam yaitu Materi di Bidang Layanan Automasi yang disampaikan oleh Bapak Beni Adri Yassin, S.Kom. Layanan Automasi bertempat di lantai 3 gedung perpustakaan unand. Layanan Automasi adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan Teknologi informasi (TI). Mahasiswa secara mandiri mengunggah softcopy karya ilmiah berupa Tugas Akhir (D3)/Skripsi (S1)/Thesis (S2)/Disertasi (S3) ke website e-Skripsi di http://scholar.unand.ac.id . File syarat mengupload Tugas Akhir yaitu: 1. Cover dan abstrak, 2. Bab 1, 3.Bab Akhir, 4.Daftar Pustaka, 5. Tugas akhir ilmiah utuh. Untuk mendapatkan bebas pustaka, mahasiswa harus verfikasi nomor id ke Ruang Automasi.

Setelah semua materi disampaikan, dan mahasiwa mencatat apa-apa saja yang telah mereka pahami. Lalu Bapak Beni meminta semua mahasiswa untuk mengumpulkan catatan mereka yang akan dinilai, setelah catatan dikumpulkan, Bapak Beni memberikan ujian berupa 10 pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang sudah disampaikan tadi. Ujian berlangsung kira kira 15-20 menit, dengan bapak membacakan soal dan mahasiswa langsung menjawab di kertas ujian. Setelah ujian selesai, bapak Beni memeriksa hasil ujian dan catatan mahasiswa lalu mengumukan siapa yang memiliki Catatan Terbaik dan yang mendapatkan nilai ujian paling tinggi. Pemenang Catatan terbaik diraih oleh Siti Hafifah dan nilai tertinggi didapatkan oleh Fani Alivia dengan skor 84. Untuk mahasiswa yang meraih catatan terbaik dan mendapatkan nilai tertinggi mendapatkan reward berupa buku bacaan. Dengan hal tersebut, maka berakhirlah kegiatan pembekalan materi pada hari kedua Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa Universitas Negeri Padang tersebut.

 

 

 

Disusun Oleh: Siti Hafifah

Editor : Beni Adri Yassin, S.Kom

Rate this item
(1 Vote)

            Sepuluh mahasiswa Universitas Negeri Padang, prodi Perpustakaan dan Ilmu Informasi melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diselenggarakan di Perpustakaan Universitas Andalas. Dari sepuluh mahasiswa tersebut hanya ada  satu orang pria yaitu M. Octa Geofani, selebihnya perempuan yang terdiri dari Alvina Luthfiah Firdausi, Siti Hafifah, Fani Alivia, Anjela Fitriyanti, Dinda Aprilya, Ratih Irawan, Isra`tu Pujatry Khaira, Ayu Novita Putri , dan Ramadhani. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini akan berlangsung selama dua bulan, dimulai pada tanggal 2 Agustus 2021 dan akan berakhir pada 2 Oktober 2021. Kedatangan mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL)  Universitas Negeri Padang disambut oleh kepala perpustakaan Universitas Andalas yakni bapak Drs. Yasir, S.Sos., bapak Andi Saputra, S.Kom, M.Kom., selaku kepala bidang TI, dan ibu Leni Marsih S.I.Pust., selaku kepala bidang layanan sirkulasi yang sekaligus merangkap sebagai pamong untuk mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) Universitas Negeri Padang.

 

            Karena PKL periode ini bertepatan dengan pandemi Covid-19, mahasiswa magang diwajibkan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer yang tersedia di berbagai sudut Perpustakaan UNAND. Satu orang dosen perwakilan dari Universitas Negeri Padang, bapak Habiburrahman, S.Pd.I., M.A. mengantar para mahasiswa ke Perpustakaan Universitas Andalas. Praktik Kerja Lapangan (PKL) Universitas Negeri Padang ini dibimbing oleh ibu Desriyeni, S.Sos., M.I.Kom.

 

Kegiatan kerja dimulai pada hari ketiga magang, di hari pertama hanya ada kegiatan penyambutan dan serah terima mahasiswa magang dari UNP ke Perpustakaan UNAND, sedangkan hari kedua dimulai dengan kegiatan pembekalan yang dipimpin oleh bapak Beni Adri Yassin, S.Kom yang menjabat sebagai staf bidang TI. Kegiatan pembekalan dimulai pukul 10.00, kegiatan terbagi dalam 2 sesi. Pada sesi pertama membahas tentang 3 layanan yang ada di Perpustakaan UNAND, yang memberikan materi pada setiap layanan berbeda, yang pertama layanan sirkulasi, pemberi materinya oleh ibu Leni Marsih S.I.Pust dan ibu Monalisa Fitri Andres A.Md., selanjutnya layanan administrasi tata usaha, ibu Yudelna, A.Ma., selaku kepala bidang administrasi memberikan materi pada layanan ini. Layanan terakhir sebelum istirahat yaitu layanan pengolahan, pemberi materi pada layanan ini ada 2 yaitu bapak Dian Niko Putra, A.Md., dan ibu Zasmi Fitriani, A.Md.. Selanjutnya dilakukan setelah istirahat, pada sesi kedua ada 3 layanan juga yang dibekalkan kepada mahasiswa PKL UNP, yaitu layanan lokal konten yang dijelaskan oleh ibu Marne Dardanellen, A.Md., layanan berikutnya yaitu layanan referensi, pemateri pada layanan ini adalah ibu Zasmi Fitriani, A.Md., layanan terakhir yaitu layanan automasi, bapak Beni Adri Yassin, S.Kom., merupakan pemateri pada layanan ini.

 

Perpustakaan Universitas Andalas yang identik dengan bangunan berdinding batu dan desain interiornya yang indah, menjdi salah satu alasan mahasiswa UNP memilih untuk melaksanakan PKL di sini. Ada 5 lantai di perpustakaan UNAND, pada lantai dasar digunakan sebagai lembaga pengembangan teknologi informasi dan komunikasi UNAND, lantai satu yaitu  layanan sirkulasi, layanan pengolahan, dan layanan tata usaha, lantai dua merupakan tempat layanan koleksi referensi, layanan koleksi cadangan, American corner, dan BI corner. Lantai tiga perpustakaan ini menyediakan bidang TI, ruang akses internet, french corner, Minangkabau corner, popular corner, dan ruang diskusi. Lantai empat adalah tempat layanan lokal konten. Dan lantai lima yang berada paling atas di perpustakaan ini merupakan ruang pertemuan.

 

Disusun oleh: Alvina Luthfiah Firdausi

Editor : Beni Adri Yassin, S.Kom

Rabu, 20 Januari 2021 15:50

Tips Ampuh Mengatasi Rasa Malas

Written by

Bicara tentang malas, ini merupakan sesuatu hal yang tak asing lagi, bahkan hampir semua orang bisa dipastikan pernah mengalami rasa malas dalam kehidupannya. Terkhususnya untuk ruang lingkup mahasiswa, tentunya rasa malah adalah hal yang lumrah dan sering dialami disebabkan berbagai macam hiruk pikuk kehidupan kampus.

Tidak sedikit diantara banyak aktivitas yang dilakukan manusia setiap harinya berujung pada rasa malas dan enggan untuk melakukannya. Terkadang rasa malas muncul ketika hendak memulai sesuatu, terkadang rasa malas muncul ketika sedang mengerjakan pekerjaan, dan terkadang rasa malas muncul ketika pekerjaan telah selesai dilakukan.

Media massa memiliki beberapa macam diantaranya ada media cetak, media elektronik, media online dan ada juga media luar ruangan/media promosi. Media promosi adalah sarana mengkomunikasikan suatu produk atau jasa atau yang lain sebagainya agar dapat dikenal oleh  masyarakat luas. Media promosi juga dapat diartikan pula suatu alat atau mediator yang mewadahi promosi sebuah produk. Tujuan adanya media promosi adalah untuk dapat menginformasikan tentang suatu produk, mengubah persepsi mengenai suatu produk agar diterima oleh pengguna, dan mengingatkan pengguna agar produk selalu diingat sepanjang masa. Media promosi dalam bentuk periklanan yang dapat menyampaikan informasi kepada khalayak ramai salah satunya dengan menggunakan media videotron.

Videotron adalah sebuah panel layar yang menggunakan teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) yang memiliki fungsi untuk menampilkan gambar, video, chart, diagram, atau apapun juga, dengan di handle oleh sebuah prosesor yang mengatur rangakaian LED tersebut menjadi gambar yang terstruktur dan menjadi sebuah layar besar. Videotron memiliki 2 jenis yaitu videotron indoor dan videotron outdoor. Videotron indoor penggunaannya khusus untuk di dalam ruangan saja, sedangkan outdoor untuk luar ruangan. Selain itu videotron juga dapat digunakan di dalam ruangan sebagai media presentasi. Videotron juga sering disebut sebagai reklame digital karena gambar-gambarnya bergerak. Kelebihan menggunakan videotron sebagai media periklanan adalah dengan adanya kemampuan dari gambar-gambar yang bergerak sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan lebih indah. Alasan mengiklankan suatu produk dengan menggunakan videotron adalah karena mampu menampilkan gambar yang bergerak dan banyak masyarakat yang lalu lalang disekitarannya.

Suatu perpustakaan perlu melakukan promosi supaya seluruh aktivitas yang berhubungan dengan jasa perpustakaan dapat diketahui serta dipahami oleh pengguna. Promosi pada perpustakaan merupakan suatu aktivitas untuk memperkenalkan perpustakaan dari segi layanannya, fasilitas, serta manfaat yang dapat diperoleh oleh setiap pengguna perpustakaan. Salah satu bentuk promosinya adalah dengan mengguna media elektronik yakni melalui video, karena video dapat menampilkan gambar yang bergerak serta dilengkapi dengan suara sehingga lebih lengkap dan menarik.

Dengan menggunakan videotron sebagai media promosi sebuah perpustakaan dapat mempromosikan lembaganya dengan menampilkan berbagai macam kegiatan, fasilitas serta keunggulan yang dimilikinya dalam bentuk gambar atau video, selanjutnya baru diubah atau diedit sehingga menghasilkan gambar yang menarik. Setelah itu baru ditayangkan di layar lebar dan di handle oleh sebuah prosesor yang mengatur rangkaian LED tersebut sehingga menjadi gambar yang terstruktur. Perpustakaan yang menggunakan videotron sebagai media promosinya merupakan suatu model stategi baru sehingga menarik perhatian masyarakat yang melewati atau menggunakan jalan di sekitar tempat penayangan videotron tersebut. Penayangan iklan tersebut sepenuhnya diatur oleh lembaga, mulai dari penataan iklan, menentukan lokasi penayangannya, menentukan besarnya kontribusi bagi iklan jika di pasang difasilitas umum, serta meminta izin untuk pemasangan iklan.

Perpustakaan Indonesia yang sudah menggunakan videotron sebagai media promosinya adalah Perpustakaan Nasional RI, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Selatan, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi, Perpustakaan Universitas Airlangga, dan lain sebagainya.

Penulis   : Novia Amia Azizah Lubis (Mahasiswa Magang Universitas Negeri Padang, Tahun 2021)

            Editor     : Beni Adri Yassin, S.Kom

Rate this item
(0 votes)

Mahasiswa Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan tahun 2021 melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diselenggarakan di Perpustakaan Universitas Andalas, yang dilakukan padan bulan Januari- Februari tahun 2021. Mahasiswa Universitas Negeri Padang terdiri dari Gebby Jesica Permata P, Khomsatun Rakhmadhani, Nabilla Ratusiwi, Novia Amia Azizah Lubis, Rafiki Aftarinda, Ratna Rimbun Sari, Rini Oktarina, dan Siti Nur Fatimah Asfar yang berasal dari prodi Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan dari jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah  Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang. Pada tanggal 11 Januarai 2021 mahasiswa Universitas Negeri Padang yang melaksanakan Praktik kerja lapangan disambut oleh bapak Drs. Yasir, S.Sos selaku Kepala Perpustakaan Universitas Andalas dan ibu Reno Refo Indra, SH sebagai Kasubag Tata Usaha memberikan sambutan hangat kepada seluruh mahasiswa Universitas Negeri Padang yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Dalam Praktik Kerja Lapangan ini, mahasiswa Universitas Negeri Padang di bimbing oleh ibu Dian Budiarti, S.IIP yang bertugas di Perpustakaan Universitas Andalas, serta ibu Malta Nelisa, S.Sos., M.Hum dan ibu Desriyeni, S.Sos., M.I.Kom sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Mahasiswa yang melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Perpustakaan Universitas Andalas dibagi menjadi delapan unit kerja yaitu, bidang Administrasi, bidang sirkulasi, bidang pengolahan, bidang cadangan, bidang referensi, bidang automasi dan bidang local konten. Selama melaksanakan magang, mahasiswa tidak hanya terpaku di satu bidang, melainkan semua bidang yang ada. Mahasiswa diberikan kebijakan rotasi kerja disemua bidang agar mahasiswa mampu menjalankan semua bidang yang ada di Perpustakaan Universitas Andalas.

Alasan mahasiswa Universitas Negeri Padang melakukan Praktik Kerja Lapangan di Perpustakaan Universitas Andalas, salah satunya yaitu karena arahan senior, kemudian Perpustakaan Universitas Andalas memiliki perpustakaan yang besar dan luas. Dalam segi kebersihan, kerapian, dan keindahan Perpustakaan Universitas Andalas tidak diragukan lagi. Sistem sirkulasi yang ada diperpustakaan tersebut sangat baik. Keadaan perpustakaan menurut mahasiswa Univeristas Negeri Padang yang melakukan Praktik Kerja lapangan sebelumnya yaitu perpustakaan Universitas Andalas layak dan keadaan juga stabil, walaupun dalam kondisi Covid-19 perpustakaan ini masih berjalan seperti biasa dan pemustaka juga mematuhi protocol kesehatan, hanya saja perpustakaan ini kurang dikunjungi pemustaka, kecuali mahasiswa tingkat akhir yang akan menyelesaikan karya ilmiah berupa tugas Akhir (D3), Skripsi (S1), Thesis (S2), dan Disertasi (S3).

Penulis   : Nabilla Ratusiwi

Editor     : Beni Adri Yassin, S.Kom

Rate this item
(0 votes)

Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Andalas melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diselenggarakan di Perpustakaan Universitas Andalas, yang berlangsung pada bulan Januari-Maret tahun 2021. Mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang terdiri dari M. Yusha Altariq, Rima Sandidah, Najwa Shulhy, Rifa Utami Putri dan Ririn Oktavia yang berasal dari prodi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol. Pada tanggal 07 Januari 2021 Mahasiswa UIN Imam Bonjol yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) disambut oleh bapak Drs. Yasir, S.Sos yang menjabat sebagai Kepala Perpustakaan serta pegawai Perpustakaan Universitas Andalas yang memberikan sambutan serta membimbing mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Mahasiswa UIN Imam Bonjol dibimbing oleh ibu Monalisa Fitri Andres, A.Md, yang bertugas di Perpustakaan Universitas Andalas, serta ibu Drs. Erida, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Lapangan yang berasal dari UIN Imam Bonjol Padang. Mahasiswa yang melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Perpustakaan Universitas Andalas dibagi menjadi delapan bidang kerja yaitu, bidang Administrasi, bidang sirkulasi, bidang pengolahan, bidang cadangan, bidang rujukan, bidang automasi serta bidang local konten. Dalam melaksanakan magang, mahasiswa diberikan kebijakan Rolling kerja disemua bidang yang ada diperpustakaan agar mahasiswa mampu menjalankan semua bidang dan tidak terpaku satu bidang.

Alasan mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang memilih Praktik Kerja Lapangan di Perpustakaan Universitas Andalas karena Perpustakaan Universitas Andalas memiliki ruangan yang besar dan luas, serta lengkap dibandingkan perpustakaan lainnya. Dari segi kebersihan, kerapian serta keindahan Perpustakaan Universitas Andalas sangat baik dan tidak ada kekurangannya. Kondisi perpustakaan menurut mahasiswa UIN Imam Bonjol padang yang melakukan Praktik Kerja Lapangan sebelumnya yaitu Perpustakaan Universitas Andalas layak dan tertata rapi, walaupun dalam kondisi Pandemi Covid-19 perpustakaan ini masih berjalan seperti biasanya hanya saja diharapkan kepada pemustaka agar mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan sebelum memasuki perpustakaan Universitas Andalas.

 

Penulis   : Nabilla Ratusiwi

Editor     : Beni Adri Yassin, S.Kom

Rabu, 23 September 2020 15:16

Kelebihan dan Kekurangan Kuliah Daring

Written by

Masa pandemi covid 19 mengharuskan masyarakat untuk lebih ketat dalam menjaga kesehatan , jaga jarak, sering cuci tangan dan tentunya mengurangi interaksi diluar rumah jika memang tidak penting. Semenjak maret 2020, Universitas Andalas telah memulai sistem perkuliahan secara daring(dalam jaringan), atau disebut kuliah online. Kuliah online ini hanyalah metode perkuliahan, yang mana mata kuliah dan proses belajarnya saja yang berbeda dari yang biasanya.

Kuliah daring adalah sistem perkuliahan yang memanfaatkan akses internet sebagai media pembelajaran yang dirancang dan ditampilkan dalam bentuk modul kuliah, rekaman video, audio atau tulisan oleh pihak akademi/universitas.(wikipedia)

Semenjak pandemi covid-19, metode belajar online merupakan langkah alternatif terbaik sejauh ini demi berjalannya perkuliahan dikampus. Tentunya metode belajar online juga memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya :

 

A. Kelebihan kuliah daring

  1. Hemat Biaya Transportasi

Mahasiswa yang biasanya mesti datang langsung kekampus untuk mengikuti perkuliahan, namun sekarang tidak mesti datang kekampus lagi, secara otomatis biaya yang biasa dikeluarkan untuk beli bensin/ongkos transportasi umum tidak ada lagi.

 

  1. Hemat Waktu dan Tenaga

Tentunya waktu yang dihabiskan dengan kuliah secara tatap muka lebih banyak dibandingkan dengan kuliah daring, dikarenakan pergantian jam antara mata kuliah dengan mata kuliah yang lain terkadang memiliki jeda yang lama, sehingga mengharuskan untuk menunggu dikampus.

  

  1. lebih santai dan terhindar dari bising

Penerapan kuliah daring lebih terasa tenang, lebih santai bisa dilakukan dirumah, dikamar, dicafe atau dimanapun asalkan akses internet dan perangkat memadai.

 

B. Kelemahan belajar daring

  1. Wajib Akses Internet

Kuliah online sudah dipastikan membutuhkan akses internet, dengan berbagai mediator yang ada seperti laptop, ipad, smartphone, dll.

 

  1. Penyampaian dan Penerimaan Materi Tidak Maksimal

Proses belajar mengajar tidak selamanya mudah dimengerti oleh mahasiswa, apalagi jika prosesnya hanya dengan daring, tentunya tingkat fokus mahasiswa dan penerimaan materi yang disampaikan tidak lebih baik dari kuliah tatap muka.

 

  1. keterbatasan dalam praktek dan tanya jawab

Untuk mata kuliah teori memang tidak akan terlalu bermasalah jika dihadapkan dengan kuliah online, namun untuk mata kuliah praktek, maka kuliah online tidaklah menjadi solusi akan hal ini, dan dampak dari keadaan seperti ini, pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang materi kuliahnya tidak maksimal.

 

Jika ditarik kesimpulan, bahwasannya : metode kuliah online maupun metode kuliah tatap muka punya keunggulan dan kelemahan masing-masing yang mana penerapannya mesti dilihat dari kemaslahatan yang ada, serta kembali kepada tujuan dan target dari jenis mata kuliahnya.

 

Penulis : Beni Adri Yassin, S.Kom

Kamis, 03 September 2020 12:16

Antara Cadar dan Masker.

Written by

ANTARA CADAR & MASKER

A. Cadar

            Makna cadar di KBBI adalah kain penutup kepala atau muka bagi perempuan. Cadar digunakan oleh perempuan muslimah untuk melindungi dirinya dari pandangan lelaki yang bukan mahromnya. Cadar merupakan perintah Allah Azza Wajalla yang tertera pada syariat  agama islam yang ditujukan pengunaannya kepada kaum wanita tanpa membeda-bedakan apakah dia islam dari arab, maupun islam dari negara non arab. Adapaun soal hukum penggunaan cadar, ulama berbeda pendapat akan hukumnya, namun menimbang kemaslahatannya yang begitu besar, 4 imam mazhab menganjurkan bahkan ada yang mewajibkannya. Sebagian orang yang beragama islam ataupun kafir mengetahui dan menganggap bahwasannya cadar adalah budaya arab, padahal hal tersebut sangat bertentangan dengan budaya arab jaman jahiliyah, yang mana orang arab jahiliah tidaklah berhijab dan bercadar. Syariat Islam turun bukanlah untuk negeri arab saja, namun untuk diterapkan oleh semua manusia, tanpa terkecuali. Sungguh sangat disayangkan, diantara kebanyakan umat muslim mencela syariat cadar yang dikenakan dan ditujukan kepada kaum wanita yang menjalankannya. Secara pengamalan tentunya tidaklah sama antara niat memakai cadar karna  untuk gaya-gayaan dan niat memakai cadar karna menjalankan syariat islam.

 B. Masker

            Makna masker di KBBI adalah alat untuk menutup muka. Masker bukanlah hal asing dizaman sekarang, terutama disaat hampir setiap negara mendapatinya, yaitu hadirnya virus covid-19. Pada masa pandemi ini hampir setiap pemerintah diseluruh dunia menganjurkan, bahkan mewajibkan masyarakatnya untuk menggunakan masker ketika keluar rumah, pergi ketempat umum atau aktivitas lainnya. Tentunya secara pengamalan tidaklah sama niat memakai masker hanya karna terpaksa dengan niat memakai masker demi menjaga diri dari bahaya dan memberi bahaya kepada orang lain.

C. Cara agar penggunaan Cadar & Masker Bernilai Pahala disisi Allah Subhanahu Wata’ala

Penggunaan cadar:

  • Niatkan pemakaiannya karna mematuhi Syariat Islam yang telah disampaikan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassallam
  • Cadar digunakan untuk membentengi diri perempuan muslimah dari pandangan laki-laki yang bukan mahromnya.
  • Adapun manfaat lainnya dizaman ini bagi muslimah adalah dengan menggunakan cadar yang berbahan tebal tentunya juga bisa menggantikan fungsi masker.

 Penggunaan Masker:

  1. Niatkan untuk mematuhi pemerintah dalam hal yang ma’ruf, yaitu wajibnya penggunaan masker ketika keluar rumah & saat interaksi dengan orang lain.
  2. matuhi protokol kesehatan demi membentengi diri dan memutus mata rantai penyebaran virus covid-19
  3. Adapun manfaat lainnya yang mana jika ada wanita muslimah yang masih baru belajar untuk menutup wajahnya, namun terkendala lingkungan ataupun belum percaya diri maka, penggunaan masker bisa menjadi solusi ganda sementara sampai benar-benar mantap menggunakan cadar.

D. Point Penting Dalam Pembahasan Cadar dan Masker

  1. Adanya wabah covid-19 ini terbukti dan terbantahkanlah argumentasi orang-orang yang tidak bertanggungjawab dengan ucapannya selama ini yang mengatakan bahwa wanita yang menutup wajah dengan cadar adalah radikal, ciri-ciri teroris dan sebagainya. Maka jika demikian tentulah dizaman sekarang hampir semua orang baik laki-laki maupun perempuan menutup wajahnya bisa disebut radikal, teroris atau semacamnya.
  2. Jika karna wanita menutup wajahnya dengan cadar demi menjaga diri dan agamanya agar laki-laki yang bukan mahrom tidak terfitnah, dilarang atau dicela sebagian orang, maka ini tidaklah benar, karna setiap orang yang beragama diperbolehkan menjalankan syariat agamanya dengan benar sesuai dengan aturan undang undang yang berlaku dinegara tersebut.
  3. Begitu juga dengan penggunaan masker yang dizaman ini sudah hampir menyeluruh, maka tidak ada hak dan kewenangan juga bagi orang lain untuk melarang ataupun mencela karna, orang-orang menggunakan masker karna mematuhi pemerintah, menjaga diri dan tidak memberikan mudarat kepada orang lain.

 Jika disimpulkan :

Memakai cadar dan memakai masker memiliki peran dan  pengaruh yang besar dalam pandangan syariat islam.

 

Disusun Oleh :

Beni Adri Yassin, S.Kom

Staf Teknologi Informasi UPT Perpustakaan Universitas Andalas

 Pembahasan Mendalam seputar cadar dapat dipelajari pada link berikut:

https://muslim.or.id/6207-hukum-memakai-cadar-dalam-pandangan-4-madzhab.html

Sejak kebijakan SE MenPANRB dab Mendikbud tentang kebijakan bekerja dan belajar dari rumah guna mengantisipasi pencegahan penyebaran wabah Covid-19, seluruh kegiatan perkuliahan dan aktifitas administrasi di perguruan tinggi dilaksanakan di rumah dan secara daring. Akibatnya akses mahasiswa dan dosen ke sumber informasi, seperti perpustakaan, menjadi terbatas. Seluruh koleksi fisik yang ada di perpustakaan tidak bisa dimanfaatkan informasinya oleh civitas akademika.

Kondisi ini berpengaruh terhadap penulisan tugas akhir, karena mahasiswa kesulitan dalam mencari sumber referensi. Pengaruhnya terlihat pada saat wisuda periode ke-2 Unand yang dilaksanakan pada bulan Juni 2020 yang lalu. Ternyata sebagian besar peserta wisuda menyelesaikan tugas akhirnya sebelum masa pandemi. Hanya sebagian kecil yang menyelesaikan proses tugas akhirnya pada saat pandemi mewabah, atau saat menjalani kuliah daring. Kondisi ini wajar saja terjadi, karena mereka tidak bisa mengakses koleksi tugas akhir di perpustakaan yang akan dijadikan sebagai rujukan.

Satu-satunya koleksi yang memungkinkan untuk dimanfaatkan oleh mahasiswa adalah e-resources, yang tersedia secara daring. Untuk koleksi tugas akhir (skripsi, tesis dan disertasi) tersimpan di dalam repository perguruan tinggi. Akan tetapi tidak semua repository perguruan tinggi yang ada di Indonesia, informasinya bisa diakses dan diunduh secara penuh, baik oleh civitas akademikanya sendiri, maupun oleh orang lain di luar kampus. Sebagian besar perguruan tinggi masih menerapkan akses tertutup dan terbatas.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, sampai dengan saat ini perguruan tinggi yang sudah menerapkan open access (akses terbuka), dengan mengizinkan pengunjung untuk bisa mengakses dan mengunduh informasi yang mereka miliki di dalam repository secara penuh adalah:

- IPB (https://repository.ipb.ac.id)

- USU (http://repository.usu.ac.id)

- Ubaya (http://repository.ubaya.ac.id)

- Unsyiah (https://etd.unsyiah.ac.id)

- UIN Suska Riau (https://repository.uin-suska.ac.id)

- Univ. Jember (http://repository.unej.ac.id)

- UIN Malang (http://etheses.uin-malang.ac.id)

- UIN Surabaya (http://digilib.uinsby.ac.id)

- UIN Walisongo (http://eprints.walisongo.ac.id)

- IAIN Bengkulu (http://repository.iainbengkulu.ac.id)

- IAIN Surakarta (http://eprints.iain-surakarta.ac.id)

- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (http://repository.uinjkt.ac.id)

Ternyata sebagian besar perguruan tinggi yang menerapkan layanan repository open access berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Sedangkan perguruan tinggi di bawah naungan Kemendikbud mayoritas masih menerapkan akses tertutup dan akses terbatas.

Koleksi yang tersimpan di dalam repository perguruan tinggi yang ada pada daftar tersebut dapat dimanfaatkan secara gratis oleh semua orang. Oleh karena itu bagi mahasiswa yang kesulitan dalam mencari sumber referensi dapat memanfaatkan informasi yang terkandung di dalam repository tersebut, guna mengatasi keterbatasan sumber informasi saat menjalani kuliah daring.

Rate this item
(1 Vote)

Jurusan Sosiologi FISIP Unand selama bulan Juli 2020 akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan kuliah umum yang diselenggarakan melalui Webinar. Diawali dengan webinar tentang pemanfaatan koleksi e-resources sebagai sumber referensi di Masa Pandemi Covid-19, yang diselenggarakan pada hari Selasa, 7 Juli 2020. Menurut Drs. Alfitri, MS, yang ditunjuk sebagai ketua panitia, materi ini diangkat karena di masa pandemi ini, dengan kebijakan belajar dari rumah, mahasiswa kesulitan dalam memperoleh sumber referensi untuk menunjang kegiatan perkuliahan dan penyusunan tugas akhir.

Webinar yang dimoderatori oleh Zuldesni, S.Sos, MA, tersebut menghadirkan 2 orang nara sumber, yaitu Andi Saputra, S.Kom, M.Kom., yang merupakan Pustakawan Madya UPT Perpustakaan Unand, dan Dr. Jendrius, M.Si, dosen Jurusan Sosiologi FISIP Unand. Menurut moderator peserta yang mendaftar dalam kegiatan tersebut mencapai 270 orang, yang berasal dari kalangan dosen dan mahasiswa. Peserta tidak hanya dari internal jurusan Sosiologi  dan FISIP Unand, akan tetapi banyak juga yang berasal dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kedua narasumber membahas tentang bagaimana cara mencari dan memanfaatkan sumber referensi ilmiah elektronik, seperti e-journal, e-book, e-scholar (skripsi, tesis, dan disertasi),e-magazine dll. di tengah keterbatasan akses terhadap sumber informasi ilmiah pada saat menjalani kuliah daring. Seperti kita ketahui koleksi fisik yang ada diperpustakaan selama masa pandemi tidak bisa diakses dan dimanfaatkan oleh civitas akademika perguruan tinggi.

Dalam paparan nara sumber terungkap, ternyata sangat banyak e-resources yang bisa diperoleh dan dimanfaatkan secara gratis, seperti repository perguruan tinggi yang bersifat open access, database yang dilanggan oleh kementerian, lembaga, dan perpustaan nasional, serta database jurnal-jurnal internasional bersifat open access. Akan tetapi selama ini kita tidak mengetahuinya. Sehingga banyak diantara mahasiswa yang kebingungan dalam mencari sumber referensi sejak masa pandemi, yang mengakibatkan penyusunan tugas akhir mereka menjadi terganggu. Selain itu peserta juga diajarkan bagaimana tips dan trik memperoleh informasi dari sumber referensi yang tidak terpikirkan sama sekali oleh kita selama ini, seperti dengan menghubungi penulis via email, dan memanfaatkan jejaring akademisi.

Dalam diskusi setelah pemaparan materi, Andi Saputra mengusulkan kepada ketua Jurusan Sosiologi untuk menjadikan literasi informasi sebagai materi wajib bagi mahasiswa baru. Tujuannya adalah untuk mengatasi permasalahan terkait dengan plagiasi, rendahnya kualitas karya ilmiah, dan lambatnya masa studi mahasiswa karena kesulitan dalam menulis tugas akhir. Apalagi kedepannya kita akan menghadapi era kuliah daring. Oleh karena itu dari awal mereka harus dibekali dengan kemampuan literasi digital, seperti bagaimana cara mengidentifikasi, mencari dan memperoleh informasi yang mereka butuhkan secara daring, mengelola dan menggunakannya untuk menunjang proses perkuliahan, mempublikasinnya, serta materi-materi tentang plagiarisme dan teknik penulisan karya ilmiah.