Allah Subhanahu Wata’ala berfirman : “Aku tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-(Nya), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, (yaitu) para Nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baik-nya.” [An-Nisaa’/4 : 69]

Dikutip dari halaman artikel muslim.or.id tentang pengertian tauhid, bahwasannya Makna tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja.

Tauhid Al Asma’ was Sifat adalah mentauhidkan Allah Ta’ala dalam penetapan nama dan sifat Allah, yaitu sesuai dengan yang Ia tetapkan bagi diri-Nya dalam Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Dalam daftar sifat-sifat dan nama Allah terdapat 2 sifat yang sering disebutkan dalam Al-quran yaitu yaitu Al Bashir yang berarti Maha Melihat dan As Sami yang berarti Maha Mendengar.

Tauhid dalam kehidupan seorang muslim seperti pondasi dalam bangunan. Apabila bangunan itu memiliki pondasi yang kuat, maka rumah yang dibangun diatas pondasi tersebut akan kuat, begitu juga tauhid. Tauhid adalah pondasi dalam agama Islam. Apabila tauhid seorang muslim kuat dan mengakar didalam dirinya, maka insyaa Allah nilai-nilai tauhid dan implementasinya akan terlihat dalam kehidupannya.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: “Sesungguhnya ilmu tauhid adalah ilmu yang paling mulia dan paling agung kedudukannya. Setiap muslim wajib mempelajari, mengetahui, dan memahami ilmu tersebut, karena merupakan ilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentang nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan hak-hak-Nya atas hamba-Nya” (Syarh Ushulil Iman, 4).

Seorang muslim yang bertauhid tentu akan mengimplementasikan nilai-nilai tauhid dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya. Untuk mengukur Tauhid dalam diri seorang muslim, maka dapat dilihat dari aspek berikut :

1. Selalu merasa dalam pengawasan Allah Subhanahu Wata’ala

Menjadikan pengawasan Allah Subhanahu Wata’ala dalam setiap pergerakan, pekerjaan, perkataan dan perbuatan merupakan langkah yang tepat. Dalam pekerjaan sehari-hari terkadang seseorang bekerja tanpa pengawasan atasan langsung, ataupun terluput dari pengetahuan manusia tentang pekerjaannya.

Tidak semua orang mengetahui apa saja yang kita lakukan dalam bekerja, akan tetapi Allah Subhanahu Wata’ala Maha Melihat akan hal tersebut. Orang yang sudah tertanam didalam hatinya tentang pengawasan Allah, dia tidak akan keluar dari koridor syariat yang ada, sehingga keseharian pekerjaannya mencerminkan nilai-nilai tauhid dalam dirinya.

2. Menjadikan kejujuran sebagai tolak ukur integritas

Banyak hal yang bisa dilakukan didalam pekerjaan entah itu benar-benar terjadi, atau hanya sekedar rekayasa belaka. Contoh kasus : seorang pegawai diminta membuat laporan keuangan tahunan. Pegawai yang bertauhid akan memberikan laporan yang sesuai tanpa ada modifikasi didalamnya. Hal tersebut dilakukan karna memposisikan dirinya sebagai hamba yang selalu dalam pengawasan Allah Subhanahu Wata’ala dan rasa takut tersebut juga dibarengi dengan keimanan terhadap hari pembalasan. Dalam rukun iman pada poin kelima yang berbunyi beriman kepada hari akhir, yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa setiap amal Pekerjaan dan perbuatan yang dilakukan selama hidup didunia akan dipertanggungjawabkan kelak di hari akhir.

3.Tidak mementingkan pandangan orang lain terhadap pekerjaannya

Sebagian orang menjadikan kinerja dan integritasnya dalam bekerja terpaku pada penilaian dan pengawasan orang lain. Biasanya pekerjaan yang dilakukan ingin dilihat dan diapresiasi oleh orang lain. Apabila tidak ada orang yang melihat, maka dia mengerjakan pekerjaan dengan malas-malasan, apabila ada atasan yang melihat baru tampak keseriusannya dalam bekerja. Menanamkan tauhid dalam diri adalah sebuah ketenangan yang haqiqi. Tak peduli orang mau berkata apa dan menilai apa, yang terpenting adalah bagaimana penilaian Allah terhadap pekerjaannya.

4. Mentaati aturan yang diberikan

Seorang pegawai sejatinya mesti menjadikan aturan yang dibuat oleh perusahaan/kantor tempat dia bekerja untuk ditaati. Bentuk keteladanan dan pemahaman tauhid yang ditanamkan didalam diri adalah dengan mentaati aturan yang telah dibuat oleh perusahaan. Sebagian kaum muslimin menjadikan jabatan dan kedudukan sebagai ajang untuk merencanakan program-program yang melanggar syariat islam : seperti membuat pengadaan-pengadaan yang sebenarnya tidak terlalu penting, namun diadakan dalam rangka ada kepentingan lain yang pastinya Allah maha mengetahui akan hal tersebut.

5. Bersemangat dan loyalitas dalam bekerja

Bekerja merupakan bagian dari ibadah dalam pandangan agama islam. Tentunya tempat bekerja, apa yang dikerjakan dan hasil yang dikerjakan mesti halal dan sesuai dengan kaidah-kaidah syariat islam. Allah subhanahu Wata’ala sangat mencintai orang yang pandai, loyalitas dan sungguh-sungguh dalam bekerja. Bekerja dengan tujuan untuk menafkahi diri sendiri ataupun keluarga dalam rangka menjauhkan diri dari minta-minta terhadap orang lain merupakan kewajiban bagi setiap muslim, dan mesti diniatkan karna Allah. Menampakkan loyalitas dan semangat adalah ciri-ciri pengamalan tauhid yang nyata. Meskipun terkadang lingkungan tidak mendukung, maka tetaplah bersemangat dan loyalitas dalam bekerja, karna semuanya jika diniatkan karna Allah, akan bernilai pahala yang besar dan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang yang mengamalkannya.

Tulisan ini merupakan nasehat dan pengingat bagi penulis maupun saudara sesama muslim dimanapun berada. Terkadang sebagian orang dia mengaku islam namun tak tampak nilai-nilai keislaman tersebut dalam pekerjaan kesehariannya, bahkan tak jarang bila sebuah tipudaya, laporan palsu, ataupun pelanggaran syariat lainnya menjadi biasa dilingkungan pekerjaan kaum muslimin. Sekiranya tauhid tidak mengakar dalam diri seorang hamba, tentulah manusia akan berbuat sesukanya, tidak merasa diawasi dan hanya takut terhadap pengawasan dan penilaian manusia, sementara apa yang dilakukan oleh setiap hamba tidak pernah terlepas dalam pengawasan Allah Subhanahu Wata’ala dan akan dipertanggungjawabkan kelak di hari kiamat.

Rate this item
(0 votes)

Pada hari ini 04 April 2022 hari pertama bekerja pada bulan Ramadhan 1443 H, UPT Perpustakaan Universitas Andalas Kedatangan tamu dari Politeknik Pelayaran Sumatera Barat. Rombongan yang di pimpin oleh Bapak Iwan Kurniawan sebagai Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan di Politeknik Pelayaran  Sumatera Barat ingin melakukan studi banding tentang tata kelola perpustakaan, mulai dari pengolahan koleksi, layanan pemustaka, dan pemanfaatan sistem automasi perpustakaan.

Tamu yang berjumlah 3 orang tersebut di sambut oleh kepala UPT Perpustakaan  Drs Yasir, S.Sos, yang didampingi oleh Sub Koordinator dan staf bidang Automasi di ruang pertemuan lantai 1 perpustakaan. Acara yang dimulai dengan ramah tamah kemudian dilanjutkan dengan pengenalan perpustakaan secara keseluruhan yang di sampaikan Oleh bidang automasi yang diwakili oleh saudara Beni Adri Yassin S.Kom.

Berdasarkan hasil akreditasi Lembaga Akreditasi Perpustakaan Perpusnas RI tahun 2018 yang lalu, UPT Perpustakaan Unand ditetapkan sebagai Perpustakaan rujukan di wilayah barat, dengan akreditasi “A”. Hasil tersebut menjadi perhatian bagi perpustakaan lain yang ada di wilayah barat untuk berkunjung ke UPT Perpustakaan Unand dalam beberapa tahun terakhir, baik dalam bentuk benchmarking maupun studi banding.

Bapak Iwan Kurniawan dan rekannya yang hadir dalam kunjungan itu berharap, UPT Perpustakaan Unand memberikan bimbingan kepada Politeknik Pelayaran Sumatera Barat dalam rangka mengembangkan perpustakaan Politeknik Pelayaran Sumatera Barat agar terwujudnya perpustakaan yang terakreditasi di kampus Politeknik Pelayaran Sumatera Barat. Saat ini perpustakaan Politeknik Pelayaran Sumatera Barat masih bersifat offline dan belum tertata dengan baik. Bapak Yasir dan tim perpustakaan unand dipenghujung pertemuan juga mengatakan akan mendampingi dan membimbing perpustakaan politeknik pelayaran sumatera barat menjadi perpustakaan yang terakreditasi.

 

Rate this item
(0 votes)

Pada Tanggal 30 Maret 2022 telah berlangsung Rapat Evauasi Pekan Library 2022. Rapat berlangsung alot karena dalam pelaksanaan Pekan Library 2022 telah terjadi miskomunikasi, mispersepsi dan miskoordinasi. Ketua Panitia Pelaksana, Iswadi Syahrial Nupin, telah meminta maaf kepada seluruh panitia yang berkesempatan hadir pada rapat tersebut. Kritik dan saran dari peserta Rapar Evaluasi Pekan Library 2022 diterima dengan lapang dada. Ke depan, Iswadi Syahrial Nupin berharap agar kegiatan ini menjadi event tetap di UPT.Perpustakaan Unand. Disamping itu juga beliau berharap segala kelemahan yang ada menjadi pelajaran ke depan agar event yang diselenggarakan menjadi lebih baik di masa mendatang. Bapak Yasir, Kepala Perpustakaan Unand menyebutkan bahwa ada kelemahan didalam event ini namun secara keseluruhan kegiatan ini terlaksana dengan baik.

Setelah selesai pembahasan Rapat Evaluasi Pekan Library Unand 2022, kemudian dilanjutkan dengan membicarakan tentang acara buka puasa bersama. Ide ini berawal dari Bapak Andi Saputra, Sub Koordinator Perpustakaan. Ada yang mengusulkan acara berbuka puasa ini di hotel atau di rumah makan yang bonafide di Kota Padang. Oleh karena itu, Yudelna, Kabid Tata Usaha Perpustakaan diminta untuk melakukan survei lokasi. Acara ditutup dengan saling maaf memaafkan. Semoga Ramadhan 1443 H membawa berkah bagi seluruh staf UPT.Perpustakaan Unand.

Rate this item
(0 votes)

Pada tanggal 7 Februari 2022 Mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan Islam UIN Imam Bondjol melaksanakan PKL di UPT.Perpustakaan Universitas Andalas (Unand). Mahasiswa yang melaksanakan PKL berjumlah dua orang. Kedua mahasiswa tersebut bernama Taufiq Qurrahman dan Zul Akmal. Untuk memperlancar kegiatan PKL maka ditunjuk seorang Pamong PKL. Pamong PKL tersebut bernama Iswadi Syahrial Nupin yang menjabat sebagai Kepala Bidang Automasi UPT.Perpustakaan Unand. Nilai PKL mendapatkan predikat sangat memuaskan. Mahasiswa tersebut aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh UPT.Perpustakaan Unand termasuk sebagai Panitia Ad-hoc pada Pekan Library 2022.

Mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan Islam UIN Imam Bondjol tersebut dijeput oleh Dosen Pembimbing PKL yang bernama Ibu Indah Fitri. Dalam kesempatan tersebut Bapak Yasir yang menjabat sebagai Kepala UPT.Perpustakaan Unand menjelaskan bahwa Mahasiswa PKL telah bekerja dengan baik pada unit-unit yang ada di Perpustakaan. Disela-sela perbincangan yang hangat juga disinggung tentang kejayaan Perpustakaan Islam di Era Bani Abbasiyyah yang bernama Baitul Hikmah (Rumah Kebajikan). Bapak Andi Saputra sebagai Sub Koordinator Perpustakaan berharap agar para Mahasiswa dapat melakukan penelitian di UPT.Perpustakaan Unand karena masih banyak hal yang perlu diteliti terutama tentang hibah buku yang dilaksanakan oleh UPT.Perpustakaan Unand dalam Pekan Library 2022.

Seminggu pra Pekan Library 2022, penulis secara kebetulan bertemu dan berbincang dengan Andi Saputra, pimpinan UPT.Perpustakaan Unand, yang menjabat Sub Koordinator Perpustakaan. Dalam perbincangan tersebut, muncul ide untuk membuat ruang layanan khusus untuk wanita berkebutuhan khusus yang dinamakan Padusi Corner. Padusi Corner ini nantinya menggantikan layanan Popular Corner yang kurang dimanfaatkan oleh mahasiswa karena koleksi didalamnya hanya novel an sich yang pembacanya hanya orang-orang tertentu. Ide membuat ruang layanan Padusi Corner patut diapresiasi mengingat secara tradisi, adat Minangkabau mengagungkan peran wanita terutama berkaitan dengan harta pusaka kaum. Level tertinggi padusi dalam Adat Minangkabau adalah Bundo Kanduang yakni wanita yang berwibawa dalam menjalankan amanah adat yang dibebankan kepadanya. Perbincangan berlanjut dengan munculnya ide mengadakan lomba desain Padusi Corner dengan memanfaatkan momen Pekan Library. Syarat partisipan yang ikut lomba adalah Mahasiswa Unand. Yang memenangkan perlombaan desainnya akan dipertimbangkan sebagai blue print pembangunan Padusi Corner ke depan.

Ada alasan lain yang melatarbelakangi pendirian Padusi Corner ini yakni rata-rata pengunjung dan pemustaka adalah wanita. Diantara para wanita itu ada ibu hamil, menyusui dan menstruasi. Umumnya wanita hamil dan menyusui biasanya adalah mahasiswa S2 (strata dua) dan S3 (strata tiga) sedangkan yang menstruasi umumnya dialami semua wanita. Dalam fase menstruasi seorang wanita relatif terlihat gampang emosi, capek dan lelah sehingga perlu tempat istirahat.

Padusi Corner dimaknai secara harfiah adalah ruang inklusi yang diperuntukan bagi wanita yang berkebutuhan khusus seperti wanita hamil, melahirkan dan menstruasi. Inklusi diartikan sebagai sebuah pendekatan untuk membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja dengan latarbelakang dan kondisi yang berbeda-beda. Ruang inklusi didefinisikan ruang yang disediakan bagi pemustaka berkebutuhan khusus agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan pemustaka di Perpustakaan pada umumnya.

Ruang inklusi di Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki nama yang berbeda-beda. Dilansir dari dwipekan.petra.ac.id, bahwa di Perpustakaan Universitas Kristen Petra telah dibentuk Unit Layanan Pengguna Khusus bagi penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia), wanita hamil beserta anak-anak. Unit layanan tersebut telah berdiri sejak 12 April 2017 namun  belum banyak dikenal sivitas akademika dalam dan luar kampus sehingga agar lebih dikenal Perpustakaan Universitas Kristen Petra bekerjasama dengan Lembaga Pemberdayaan Tunanetra (LPT) menggelar beberapa kegiatan dan menyosialisasikan adanya ruang inklusi tersebut di Perpustakaan.

Padusi Corner akan lebih menarik apabila desain interiornya bersifat kekinian, ergonomis dan estetik yang dikemas dalam instagramable sehingga secara desainnya layak untuk dishare kepada khalayak. Kekinian bermakna bahwa desain interior dalam ruangan terkesan luxury. Ergonomis bermakna bahwa kursi, meja dan meubelair lain itu nyaman dan aman untuk digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Estetik identik dengan kata indah. Artinya desain ruang dan meubelair yang terdapat pada Padusi Corner, indah dipandang oleh pemustaka yang mayoritas adalah wanita. Bila diperlukan ruangannya kedap suara. Suara tangisan bayi tidak terdengar oleh pemustaka lain yang berada diluar Padusi Corner. Padusi Corner harus diperhatikan kebersihannya oleh petugas kebersihan UPT.Perpustakaan Unand.

Agar Padusi Corner dimanfaatkan oleh pemustaka wanita yang berkebutuhan khusus maka hal yang wajib diadakan adalah sebagai berikut :

Pertama, Bilik Laktasi. Bilik laktasi ini dapat digunakan oleh ibu yang menyusui bayinya.

Kedua, Koleksi Kajian Wanita (KKW). KKW perlu diletakkan di Padusi Corner agar dapat dibaca para pemustaka. Buku untuk KKW biasanya mencakup tentang menyusui, penyakit anak, tips menjaga kesehatan, parenting education (ilmu pengasuhan anak), fikih wanita dan sebagainya.

Ketiga, Arena bermain Balita (Playground). Bagi pemustaka yang membawa anak balita dapat memanfaatkan playground  yang disediakan untuk bermain anak.  UPT.Perpustakaan Unand juga dapat menyediakan permainan bagi anak yang aman dan tidak membahayakan.

Keempat, Matras. Matras diperlukan sebagai tempat beristirahat sebentar bagi wanita hamil dan menstruasi. Matras yang disediakan hendaknya empuk sehingga tidak menyakiti tulang punggung.

Kelima, Kursi Pijat. Kursi pijat sangat diperlukan bagi para wanita untuk mengurangi rasa penat di kakinya setelah berjalan jauh.

Keenam, Air Galon dan Dispenser. Air dan dispenser mutlak diperlukan pada layanan ini. Karena adakalanya anak yang dibawa oleh ibunya merasa kehausan sehingga perlu adanya dispenser dan air galon isi ulang untuk membuat susu anak.

Padusi Corner sebagai ruang inklusi memiliki daya tarik tersendiri dan memiliki nilai komersial apabila diberdayakan oleh decision maker. Penulis haqqul yaqin Padusi Corner akan segera terwujud sehingga dengan demikian aspirasi pemustaka wanita telah diakomodasi oleh UPT.Perpustakaan Unand secara bermartabat. Nil volentibus arduum, tiada yang sulit bagi yang memiliki keinginan.  

Pekan Library 2022 yang diselenggarakan di UPT.Perpustakaan Unand telah berakhir lima hari yang lalu. "Atmosfirnya" masih terasa hingga tulisan ini dibuat. Dalam pelaksanaannya ditemukan banyak keterbatasan yang berkaitan dengan akomodasi, koordinasi, komunikasi dan kolaborasi. Ketua dan Sekretaris Panitia Pelaksana melalui Rapat Evaluasi Pekan Library 2022 dan Pembubaran Panita telah menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan dan ketidaknyamanan yang terjadi selama Pekan Library 2022 kepada panitia lain dan penanggung jawab.

Secara keseluruhan event ini dapat dikatakan sukses. Pekan Library 2022 yang dibuka oleh Prof.Dr.Mansyurdin, M.S, Wakil Rektor I Unand bertujuan untuk menjalin silaturahmi diantara sesama pustakawan se Sumatera Barat (Sumbar) serta pegiat literasi. Disamping itu juga untuk memperkenalkan dan mengembangkan Smart Library yang narasumbernya dari Tim Gramedia Pustaka Utama. Pekan Library 2022 tidak hanya sebatas Pameran dan Hibah Buku tetapi juga diisi dengan kegiatan Bincang Santai tentang Pengembangan Perpustakaan Era Disrupsi yang melibatkan BEM-KM Unand, Bedah Buku dan Bincamg Santai dengan Pustakawan Sumbar yang partisipannya mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan dari UIN Imam Bonjol dan Universitas Negeri Padang (UNP), Workshop Literasi Informasi yang mengikutsertakan Pustakawan Sekolah dan para guru se Sumatera Barat (Sumbar) dan dilanjutkan dengan Intermezzo Digitalisasi Gray Collection yaitu acara yang dikhususkan untuk Pustakawan Perguruan Tinggi agar mengetahui proses alih media dari koleksi tercetak menjadi terdigitasi sampai diunduh ke database atau repository. Pekan Library juga dimeriahkan oleh lomba desain Padusi Corner dan Lomba Penulisan Esai Perpustakaan Era Disrupsi. Partisipan lomba tersebut adalah Mahasiswa Unand dari berbagai program studi dan jurusan.

Kegiatan Pekan Library 2022 merupakan event yang pertama sekali diselenggarakan oleh UPT.Perpustakaan Unand. Event ini ruang lingkupnya adalah propinsi. Kolaborasinya melibatkan FPPTI (Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia) Sumbar. Kebetulan 4 (empat) orang staf UPT.Perpustakaan Unand adalah pengurus FPPTI Sumbar. Kegiatan Pekan Library ini hakikatnya adalah sebuah keniscayaan. Artinya, kegiatan ini mau tidak mau atau suka tidak suka harus diagendakan dan dilaksanakan agar UPT.Perpustakaan Unand dapat melakukan promosi kepada khalayak paska Pandemi Covid 19. Selama kegiatan Pekan Library berlangsung pengunjung UPT.Perpustakaan Unand meningkat pesat. Yang mengunjungi Lantai 3  UPT.Perpustakaan Unand sebagai “episentrum” penyelenggaraan kegiatan  selama sepekan rata-rata berjumlah 300 orang perhari. Buku yang dihibahkan kepada pemustaka yang membutuhkan berjumlah 1696 eksemplar.

Promosi Perpustakaan merupakan kegiatan Perpustakaan yang sangat penting. Promosi tidak hanya dilakukan melalui pencetakkan brosur dan pamlet serta leaflet an sich akan tetapi dapat juga dengan menyelenggarakan event yang dibranding dengan menarik sehingga dikenal oleh khalayak seperti Pekan Literasi, Pekan Membaca dan Pekan Pustaka.

Promosi Perpustakaan hakikatnya upaya untuk mengenalkan seluruh aktivitas di Perpustakaan baik dalam hal fasilitas, koleksi, jenis layanan, dan manfaat yang didapat oleh pemustaka secara lebih terperinci (Inderiyeni, 2020). Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, memengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pemustaka tentang perpustakaan dan bauran pemasaran informasi yang tersedia. Diharapkan pemustaka menjadi loyal kepada UPT.Perpustakaan Unand terutama dalam kebutuhan informasinya.

Oleh karena itu agar promosi UPT.Perpustakaan Unand dapat terlaksana dengan baik perlu dilakukan langkah strategis sebagai berikut :

Pertama, membangun komunikasi dengan pemustaka. Event Pekan Library yang berlangsung selama sepekan setidaknya mampu membangun komunikasi antara pustakawan dengan pemustaka. Pustakawan yang bertugas dalam pameran dan Hibah Buku dapat memanfaatkan kesempatan saling berkomunikasi antara satu sama lain. Dimulai dengan menanyakan jurusan atau program studinya dan kemudian buku apa yang akan dia jadikan koleksi pribadi yang akan digunakan sebagai referensi.

Kedua, membangun kerjasama dengan pihak ketiga. Event Pekan Library juga melibatkan Gramedia Pustaka Utama dan FPPTI Sumbar. Kolaborasi yang baik sangat menentukan suksesnya sebuah acara. Koordinasi dan komunikasi sangat penting untuk dilakukan secara terus menerus selama acara berlangsung.

Mustafa (1996) menyebutkan bahwa promosi Perpustakaan memiliki beberapa metode antara lain :

Pertama, Publisitas. Publisitas merupakan sarana promosi yang paling ampuh dan murah untuk memperkenalkan keberadaan Perpustakaan termasuk jasa/produk yang ditawarkan melalui berita di surat kabar, majalah, radio, televisi dan panggung. Publisitas juga dapat dilaksanakan dalam bentuk : press release dalam rangka pembukaan atau penutupan acara pameran, lomba, kursus yang diselenggarakan perpustakaan, bedah buku, diskusi dan juga story telling.

Kedua, Iklan. Iklan memerlukan biaya untuk membuatnya. Jika publisitas kurang dapat diandalkan oleh Perpustakaan karena adanya penyuntingan dan ketergantungan pada media untuk bersedia memuat atau tidak, iklan direncanakan dan dapat dikendalikan dalam hal-hal yang ingin disampaikan dan bagaimana disampaikan. Iklan dapat disampaikan dalam bentuk media cetak atau elektronik seperti surat kabar, majalah, radio dan televisi dapat berupa souvenir seperti buku tulis, alat tulis dan kalender.

Ketiga, Kontak Perorangan. Promosi dengan menggunakan cara kontak pribadi merupakan bentuk yang paling ampuh diantara bentuk-bentuk promosi lain karena dengan adanya kontak secara pribadi, hubungan antar staf  Perpustakaan dan pemustaka dapat ditingkatan, kebutuhan, minat serta pribadi pemustaka dapat lebih diketahui sekaligus lebih jelas dalam menyampaikan informasi kepada pemustaka. Melalui kontak pribadi dapat dikumpulkan profil pemustaka yang dapat dijadikan salah satu pegangan dalam mengetahui kebutuhan pemustaka.

Keempat, insentif. Insentif adalah pemberian sesuatu yang bernilai baik berupa uang atau barang yang dimaksudkan untuk mendorong perubahan sikap pemustaka baik yang kurang bermotivasi atau justru diberikan pada yang sudah menggunakan untuk dapat memberi motivasi pada yang kurang termotivasi. Contoh insentif : pemberian hadiah pada pemustaka teraktif.

Kegiatan Pekan Library 2022 telah sesuai dari sisi strategi promosi UPT.Perpustakaan Unand yaitu membangun komunikasi dengan pemustaka baik melalui Pameran dan Hibah buku maupun Bincang Santai Tentang Pengembangan Perpustakaan Era Disrupsi bersama BEM-KM Unand. Kerjasama dengan pihak ketiga berlangsung dengan baik yaitu sama-sama berkomitmen menyukseskan acara Pekan Library 2022. Metode promosi via acara Bedah Buku yang berjudul Pola Pengembangan Karier Pustakawan Melalui Motivasi Kerja dan Pemahaman Teknis Jabatan Fungsional berlangsung dengan lancar. Panitia  Pelaksana Pekan Library 2022 telah menshare informasi yang berkaitan dengan Pekan Library 2022 via Instagram UPT.Perpustakaan Unand. Informasi tersebut juga ditag ke website Humas Unand. Metode promosi secara insentif yakni memberikan hadiah kepada para pemenang Lomba Desain Padusi Corner dan Penulisan Esai Perpustakaan Era Disrupsi telah terlaksana dengan baik. Experience is the best teacher, pengalaman adalah guru yang terbaik. Semoga penyelenggaraan Pekan Library kedepan lebih baik daripada yang telah lalu.

Rate this item
(0 votes)

Pada Hari Rabu 23 Maret 2022 telah dilaksanakan Pembukaan Pekan Library 2022 . Acara dibuka oleh Bapak Prof.Dr.Mansyurdin, M.S, Wakil Rektor I Unand.  Kedatangan Bapak Wakil Rektor I Unand didampingi oleh Bapak Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Drs. Imrizal, MM. Pembukaan Pekan Library 2022 melibatkan pihak Gramedia Pustaka Utama dan FPPTI (Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia). Dalam sambutannya Bapak Prof.Dr.Mansyurdin, M.S menjelaskan perlunya UPT.Perpustakaan Unand dalam berlangganan Jurnal Online seperti Science Direct. Penyediaan e-book di UPT.Perpustakaan Unand juga perlu dilakukan karena e-book sangat bermanfaat sebagai referensi bagi peneliti. Agenda acara Hari Rabu 23 Maret 2022 adalah Workshop Literasi Informasi, Sosialisasi Smart Library yang disampaikan oleh pihak Gramedia Pustaka Utama serta Intermezzo Digitalisasi Grey Collection.

Acara Workshop Literasi Informasi yang dihadiri oleh Pustakawan Sekolah, Perguruan Tinggi dan Pegiat Literasi se Sumatera Barat berlangsung sangat menarik. Narasumber Acara adalah Zulfitri Durin, S.Ag; M.Ag dan Andi Saputra, S.Kom., M.Kom. Acara diwarnai dengan diskusi dan tanya jawab antara peserta dengan nara sumber. Yang bertanya diberi hadiah sepantasnya oleh narasumber. Acara selanjutnya adalag Sosialisasi Smart Library yang tak kalah menariknya. Tim Gramedia Pustaka Utama juga memaparkan perlunya pengadaan Smart Library di Perpustakaan karena e-book lebih simple dan digemari oleh generasi milenial.

Acara terakhir adalah Intermezzo Digitalisasi Grey Collection. Gray Collection adalah koleksi abu-abu yang mencakup skripsi, tesis dan disertasi. Koleksi ini seyogianya didigitalisasi atau ditransmediakan agar mudah merawatnya. Beni Adri Yasin, S.Kom sebagai narasumber dan Meysi sebagai Penyaji. Narasumber menjelaskan secara detail proses digitalisasi yang berawal dari pemotongan punggung tesis

Rate this item
(0 votes)

Dalam serangkaian acara Pekan Library, Perpustakaan Unand mengadakan acara “Bincang Santai Tentang Pengembangan Perpustakaan” bersama BEM-KM Unand. Kegiatan tersebut dilaksanakan diruang diskusi lantai 3 Perpustakaan Unand. Pada awal-awal acara dimulai Bapak Beni Adri Yassin, S.Kom, selaku Moderator memaparkan tentang tujuan diadakannya bincang santai dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Unand, yaitu agar perpustakaan juga mengetahui peran perpustakaan dari perspektif mahasiswa. Narasumber dalam acara ini adalah Bapak Iswadi Syahrial Nupin, S.SOs., M.M, dan selaku Notulen adalah Ibu Rahmadeli, ST.

 

Sesi pertama bapak iswadi membuka materi dengan perkembangan perpustakaan di era disrupsi. Sesi kedua moderator melanjutkan acara dengan memberi kesempatan kepada BEM-KM Unand memberikan aspirasi, keluh kesah serta harapan-harapan besar terkait perkembangan perpustakaan dan dunia literasi. 12 Orang pengurus BEM-KM yang hadir dalam bincang santai ini sangat terbuka dan hangat dengan diskusi perkembangan perpustakaan, sehingga acara berjalan dengan lancar.

 

Diantara harapan penting yang disampaikan perwakilan BEM dalam acara ini adalah bagaimana agar ruang baca Universitas lebih terkelola dengan baik, koleksi buku yang diadakan mesti sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, serta pemerataan antara kampus Pusat dengan kampus Unand 2 dan 3 mendapatkan kesamaan fasilitas Perpustakaan.

Senin, 21 Maret 2022 17:15

Pekan Library Perpustakaan Unand

Rate this item
(0 votes)

Senin, 21 Maret 2022 merupakan hari pertama kegiatan PEKAN LIBRARY UPT Perpustakaan Universitas Andalas dilaksanakan. PEKAN LIBRARY diadakan selama lima hari yaitu mulai tanggal 21 s.d 25 Maret 2022. Gedung perpustakaan Lantai 3 dijadikan sebagai lokasi pusat kegiatan Pekan Library ini. Serangkaian kegiatan dalam satu pekan tampak jelas terpampang didalam spanduk yang terpasang di depan gedung Perpustakaan. Tepat pada pukul 09.00 WIB kegiatan Pameran dan Hibah Buku mulai dibuka oleh panitia pelaksana. Bersamaan dengan pameran, kegiatan “Bincang Santai Tentang Pengembangan Perpustakaan Bersama BEM-KM Unand juga berjalan dengan baik”. Selaku narasumber dalam acara ini adalah “Bapak Iswadi Syahrial Nupin, S.Sos., M.M sekaligus juga sebagai ketua pelaksana dalam kegiatan Pekan Library ini”.

Pada saat wawancara antara jurnalis inbisnis.id dengan sekretaris panitia (Beni Adri Yassin, S.Kom), beliau menyebutkan bahwa salah satu tujuan diadakannya Pekan Library ini adalah untuk menepis anggapan remeh tentang perpustakaan, dan meningkatkan kesadaran minat baca dikalangan mahasiswa.

Tidak kurang dari 300 pengunjung mendatangi meja pameran dan meja verifikasi buku hibah tersebut. Harapan para pengunjung dengan diadakannya pekan library ini adalah agar perpustakaan lebih sering lagi untuk mengadakan acara seperti ini, serta pemustaka juga berharap akan kontribusi dan peran besar perpustakaan didalam lingkungan Universitas Andalas.

Pandemi Covid-19 mengharuskan Perpustakaan Unand untuk mengatur skema pekerjaan tendik perpustakaan secara rinci dan sistematis. Pada saat lockdown di tahun 2020, yang mana status Covid-19 berada pada masa-masa puncaknya, sehingga Rektor Universitas Andalas menetapkan Full Work From Home(WFH) bagi seluruh tendik Universitas Andalas.

Pengolahan (processing) merupakan pekerjaan yang dimulai dari penerimaan koleksi di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau tempat yang sudah disediakan untuk kemudian dilayankan. Pekerjaan pengolahan  untuk koleksi tercetak terdiri dari Menyusun rencana operasional pengolahan bahan pustaka, Registrasi bahan pustaka, Pengecapan atau stempel perpustakaan, Klasifikasi, Katalogisasi, dan Kelengkapan Pustaka.

Pada masa WFH pustakawan yang bertugas pada bidang layanan pengolahan koleksi perpustakaan mengalami kendala dalam hal pengolahan buku, hal itu disebabkan karena pada saat pengolahan buku dibutuhkan perangkat yang lengkap serta didukung dengan jaringan internet yang memadai. Oleh karena itu dibutuhkan solusi dari permasalahan tersebut. Mengolah buku tidak mesti dilakukan diperpustakaan. Pengolahan juga bisa dilakukan dari rumah masing-masing pustakawan, namun mesti didukung dengan perangkat pendukung.

Ada 4 hal yang perlu dilakukan untuk mengolah koleksi buku perpustakaan dari rumah, diantaranya :

  1. Menyiapkan EDDC 23/ atau DDC 23 Ikhlas , Barcode scanner, Scanner, Printer Kertas, Perangkat Komputer, Gunting, Lakban Putih, Printer Barcode, Kertas Label, Kertas Barcode, Pena/Pensil, Stempel, Bantalan Stempel, Tinta, Slip keterangan pengembalian buku, Lem Fox, dan Penggaris.
  2. Membawa koleksi buku yang akan diolah kerumah masing-masing pustakawan yang bertugas secara berkala.
  3. Menyiapkan koneksi internet untuk proses katalogisasi.
  4. Membuat laporan bulanan untuk hasil buku yang telah diolah.

keempat poin diatas adalah solusi yang penulis tawarkan dalam menyikapi kondisi WFH. Metode yang diterapkan disetiap perpustakaan pada masa WFH bisa saja berbeda-beda, akan tetapi pekerjaan mesti tetap dilakukan.

Link Artikel Ilmiah Lengkap  Pengolahan Buku Pada Masa Work From Home(WFH) di UPT Perpustakaan Unand : http://scholar.unand.ac.id/105563/

Akan selalu ada solusi dalam masalah yang dihadapi, perlu pikiran jernih, hati yang lapang serta sistem yang terukur untuk memecahkan solusinya”.