Pada Hari Selasa tanggal 22 Maret 2022, Panitia Pekan Library kedatangan dua orang Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unand. Kedua mahasiswa yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut ingin mewawancarai Panitia Pekan Library. Saat Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unand tersebut berkunjung ke ruang Automasi UPT.Perpustakaan Unand mereka disambut oleh Bapak Beni Adri Yasin, S.Kom selaku Sekretaris Panitia Pekan Library 2022. Kedua mahasiswa itu ingin mengetahui proses pelaksanaan Pekan Library 2022 dan apa target dalam event tersebut. Disamping itu juga untuk menyelesaikan tugas kuliah yang diberikan dosen pengampu.
Bapak Beni Adri Yasin memberikan penjelasan bahwa Pekan Library 2022 ini diadakan bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan kerjasama serta kolaborasi antara Pustakawan dengan Pemustaka khususnya Sivitas Akademika Unand, Pustakawan Unand dengan Pustakawan luar Unand, Pustakawan Unand dengan Pegiat Literasi dan juga dengan stakeholder seperti Gramedia Pustaka Utama. Dalam pelaksanaannya Pekan Library 2022 menggunakan dana terbatas dan hari pertama kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Target yang dicapai bagaimana buku yang dihibahkan oleh UPT.Perpustakaan Unand dapat dimanfaatkan oleh sivitas akademika sebagai referensi perkuliahan. Selain itu target lainnya agar sivitas akademika Unand benar-benar memanfaatkan UPT.Perpustakaan Unand sebagai sumber belajar, tempat diskusi dan kongkow-kongkow sehingga imej perpustakaan di zaman old tidak ada lagi. Terakhir Bapak Beni Adri Yasin memberikan sedikit motivasi kepada kedua mahasiswa agar benar-benar serius dalam menuntut ilmu di Universitas Adalas.
Dalam serangkaian acara Pekan Library, Perpustakaan Unand mengadakan acara “Bincang Santai Tentang Pengembangan Perpustakaan” bersama BEM-KM Unand. Kegiatan tersebut dilaksanakan diruang diskusi lantai 3 Perpustakaan Unand. Pada awal-awal acara dimulai Bapak Beni Adri Yassin, S.Kom, selaku Moderator memaparkan tentang tujuan diadakannya bincang santai dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Unand, yaitu agar perpustakaan juga mengetahui peran perpustakaan dari perspektif mahasiswa. Narasumber dalam acara ini adalah Bapak Iswadi Syahrial Nupin, S.SOs., M.M, dan selaku Notulen adalah Ibu Rahmadeli, ST.
Sesi pertama bapak iswadi membuka materi dengan perkembangan perpustakaan di era disrupsi. Sesi kedua moderator melanjutkan acara dengan memberi kesempatan kepada BEM-KM Unand memberikan aspirasi, keluh kesah serta harapan-harapan besar terkait perkembangan perpustakaan dan dunia literasi. 12 Orang pengurus BEM-KM yang hadir dalam bincang santai ini sangat terbuka dan hangat dengan diskusi perkembangan perpustakaan, sehingga acara berjalan dengan lancar.
Diantara harapan penting yang disampaikan perwakilan BEM dalam acara ini adalah bagaimana agar ruang baca Universitas lebih terkelola dengan baik, koleksi buku yang diadakan mesti sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, serta pemerataan antara kampus Pusat dengan kampus Unand 2 dan 3 mendapatkan kesamaan fasilitas Perpustakaan.
Senin, 21 Maret 2022 merupakan hari pertama kegiatan PEKAN LIBRARY UPT Perpustakaan Universitas Andalas dilaksanakan. PEKAN LIBRARY diadakan selama lima hari yaitu mulai tanggal 21 s.d 25 Maret 2022. Gedung perpustakaan Lantai 3 dijadikan sebagai lokasi pusat kegiatan Pekan Library ini. Serangkaian kegiatan dalam satu pekan tampak jelas terpampang didalam spanduk yang terpasang di depan gedung Perpustakaan. Tepat pada pukul 09.00 WIB kegiatan Pameran dan Hibah Buku mulai dibuka oleh panitia pelaksana. Bersamaan dengan pameran, kegiatan “Bincang Santai Tentang Pengembangan Perpustakaan Bersama BEM-KM Unand juga berjalan dengan baik”. Selaku narasumber dalam acara ini adalah “Bapak Iswadi Syahrial Nupin, S.Sos., M.M sekaligus juga sebagai ketua pelaksana dalam kegiatan Pekan Library ini”.
Tidak kurang dari 300 pengunjung mendatangi meja pameran dan meja verifikasi buku hibah tersebut. Harapan para pengunjung dengan diadakannya pekan library ini adalah agar perpustakaan lebih sering lagi untuk mengadakan acara seperti ini, serta pemustaka juga berharap akan kontribusi dan peran besar perpustakaan didalam lingkungan Universitas Andalas.
Sebagaimana kita ketahui koleksi cadangan merupakan koleksi yang diperuntukkan untuk pemustaka untuk baca di tempat, yang juga dikenal dengan istilah koleksi tandon. Biasanya koleksi tersebut tidak dapat dipinjamkan untuk dibawa pulang, hanya boleh difotokopi apabila dibutuhkan pemustaka. Di Perpustakan Unand koleksi cadangan tidak hanya bisa diakses oleh pemustaka dari Unand saja, akan tetapi juga terbuka untuk pengunjung dari perguruan tinggi lain.
Pada awal tahun 2022 ini, seiring dengan dimulainya perkuliahan secara luring, pemustaka yang berkunjung ke Perpustakaan Unand sangat membludak, termasuk di Ruang Koleksi Cadangan. Kebutuhan mereka pada koleksi cadangan sangatlah urgen karena koleksi pada layanan sirkulasi, yang selama ini dipinjamkan, telah habis dipinjam oleh pemustaka lain. Sehingga yang tersisa hanya 1 (satu) eksemplar koleksi yang ada di Ruang Cadangan.
Untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa terhadap koleksi cadangan, Perpustakaan Unand membuat kebijakan baru yang dinamakan dengan layanan peminjaman terbatas. Layanan peminjaman terbatas merupakan layanan peminjaman koleksi buku yang ada di Ruang Cadangan secara terbatas bagi pemustaka. Buku yang dipinjam dapat dibawa pulang berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Perpustakaan. Layanan ini sama dengan layanan sirkulasi akan tetapi yang membedakan adalah lama waktu peminjaman dan jumlah buku yang dipinjamkan serta jumlah denda jika terjadi keterlambatan.
Adapun syarat dan ketentuan layanan peminjaman terbatas adalah khusus untuk anggota Perpustakaan Unand. Durasi peminjaman buku selama 3 (tiga) hari, maksimal buku yang dipinjam sebanyak 3 judul buku dan tidak bisa diperpanjang baik secara manual maupun online. Akan tetapi jika pemustaka masih membutuhkan maka diberi kesempatan untuk meminjam ulang setelah dikembalikan terlebih dahulu.
Apabila terjadi keterlambatan maka diberikan sanksi denda Rp.5.000 per hari per satu buku (dibayarkan ke rekening penampung rektor Unand). Tujuan pemberian sanksi dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan koleksi sirkulasi, yang hanya Rp. 1.000,-/buku per hari, dimaksudkan agar pemustaka disiplin dalam mengembalikan buku cadangan, yang jumlahnya terbatas (hanya 1 eksemplar untuk satu judul buku).
Layanan peminjaman terbatas ini masih dalam tahap sosialisasi. Regulasi atau aturan terkait dengan layanan ini akan diperbaiki seiring dengan berjalannya waktu. Butuh waktu untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada pemustaka. Apalagi di saat pandemi seperti sekarang ini, yang membatasi kita untuk berkumpul dalam mensosialisasikan berbagai program/kebijakan yang dibuat di perpustakaan, termasuk layanan peminjaman terbatas ini.
Dengan adanya layanan peminjaman terbatas pada UPT.Perpustakaan Universitas Andalas diharapkan dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Sehingga bisa menunjang kegiatan belajar mengajar dan penulisan tugas akhir, baik bagi mahasiswa Unand ataupun pemustaka dari luar Unand.