Items filtered by date: Kamis, 09 Juli 2020
09 Juli 2020 In Andi Saputra

Sejak kebijakan SE MenPANRB dab Mendikbud tentang kebijakan bekerja dan belajar dari rumah guna mengantisipasi pencegahan penyebaran wabah Covid-19, seluruh kegiatan perkuliahan dan aktifitas administrasi di perguruan tinggi dilaksanakan di rumah dan secara daring. Akibatnya akses mahasiswa dan dosen ke sumber informasi, seperti perpustakaan, menjadi terbatas. Seluruh koleksi fisik yang ada di perpustakaan tidak bisa dimanfaatkan informasinya oleh civitas akademika.

Kondisi ini berpengaruh terhadap penulisan tugas akhir, karena mahasiswa kesulitan dalam mencari sumber referensi. Pengaruhnya terlihat pada saat wisuda periode ke-2 Unand yang dilaksanakan pada bulan Juni 2020 yang lalu. Ternyata sebagian besar peserta wisuda menyelesaikan tugas akhirnya sebelum masa pandemi. Hanya sebagian kecil yang menyelesaikan proses tugas akhirnya pada saat pandemi mewabah, atau saat menjalani kuliah daring. Kondisi ini wajar saja terjadi, karena mereka tidak bisa mengakses koleksi tugas akhir di perpustakaan yang akan dijadikan sebagai rujukan.

Satu-satunya koleksi yang memungkinkan untuk dimanfaatkan oleh mahasiswa adalah e-resources, yang tersedia secara daring. Untuk koleksi tugas akhir (skripsi, tesis dan disertasi) tersimpan di dalam repository perguruan tinggi. Akan tetapi tidak semua repository perguruan tinggi yang ada di Indonesia, informasinya bisa diakses dan diunduh secara penuh, baik oleh civitas akademikanya sendiri, maupun oleh orang lain di luar kampus. Sebagian besar perguruan tinggi masih menerapkan akses tertutup dan terbatas.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, sampai dengan saat ini perguruan tinggi yang sudah menerapkan open access (akses terbuka), dengan mengizinkan pengunjung untuk bisa mengakses dan mengunduh informasi yang mereka miliki di dalam repository secara penuh adalah:

- IPB (https://repository.ipb.ac.id)

- USU (http://repository.usu.ac.id)

- Ubaya (http://repository.ubaya.ac.id)

- Unsyiah (https://etd.unsyiah.ac.id)

- UIN Suska Riau (https://repository.uin-suska.ac.id)

- Univ. Jember (http://repository.unej.ac.id)

- UIN Malang (http://etheses.uin-malang.ac.id)

- UIN Surabaya (http://digilib.uinsby.ac.id)

- UIN Walisongo (http://eprints.walisongo.ac.id)

- IAIN Bengkulu (http://repository.iainbengkulu.ac.id)

- IAIN Surakarta (http://eprints.iain-surakarta.ac.id)

- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (http://repository.uinjkt.ac.id)

Ternyata sebagian besar perguruan tinggi yang menerapkan layanan repository open access berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Sedangkan perguruan tinggi di bawah naungan Kemendikbud mayoritas masih menerapkan akses tertutup dan akses terbatas.

Koleksi yang tersimpan di dalam repository perguruan tinggi yang ada pada daftar tersebut dapat dimanfaatkan secara gratis oleh semua orang. Oleh karena itu bagi mahasiswa yang kesulitan dalam mencari sumber referensi dapat memanfaatkan informasi yang terkandung di dalam repository tersebut, guna mengatasi keterbatasan sumber informasi saat menjalani kuliah daring.

09 Juli 2020 In Berita dan Peristiwa

Jurusan Sosiologi FISIP Unand selama bulan Juli 2020 akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan kuliah umum yang diselenggarakan melalui Webinar. Diawali dengan webinar tentang pemanfaatan koleksi e-resources sebagai sumber referensi di Masa Pandemi Covid-19, yang diselenggarakan pada hari Selasa, 7 Juli 2020. Menurut Drs. Alfitri, MS, yang ditunjuk sebagai ketua panitia, materi ini diangkat karena di masa pandemi ini, dengan kebijakan belajar dari rumah, mahasiswa kesulitan dalam memperoleh sumber referensi untuk menunjang kegiatan perkuliahan dan penyusunan tugas akhir.

Webinar yang dimoderatori oleh Zuldesni, S.Sos, MA, tersebut menghadirkan 2 orang nara sumber, yaitu Andi Saputra, S.Kom, M.Kom., yang merupakan Pustakawan Madya UPT Perpustakaan Unand, dan Dr. Jendrius, M.Si, dosen Jurusan Sosiologi FISIP Unand. Menurut moderator peserta yang mendaftar dalam kegiatan tersebut mencapai 270 orang, yang berasal dari kalangan dosen dan mahasiswa. Peserta tidak hanya dari internal jurusan Sosiologi  dan FISIP Unand, akan tetapi banyak juga yang berasal dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kedua narasumber membahas tentang bagaimana cara mencari dan memanfaatkan sumber referensi ilmiah elektronik, seperti e-journal, e-book, e-scholar (skripsi, tesis, dan disertasi),e-magazine dll. di tengah keterbatasan akses terhadap sumber informasi ilmiah pada saat menjalani kuliah daring. Seperti kita ketahui koleksi fisik yang ada diperpustakaan selama masa pandemi tidak bisa diakses dan dimanfaatkan oleh civitas akademika perguruan tinggi.

Dalam paparan nara sumber terungkap, ternyata sangat banyak e-resources yang bisa diperoleh dan dimanfaatkan secara gratis, seperti repository perguruan tinggi yang bersifat open access, database yang dilanggan oleh kementerian, lembaga, dan perpustaan nasional, serta database jurnal-jurnal internasional bersifat open access. Akan tetapi selama ini kita tidak mengetahuinya. Sehingga banyak diantara mahasiswa yang kebingungan dalam mencari sumber referensi sejak masa pandemi, yang mengakibatkan penyusunan tugas akhir mereka menjadi terganggu. Selain itu peserta juga diajarkan bagaimana tips dan trik memperoleh informasi dari sumber referensi yang tidak terpikirkan sama sekali oleh kita selama ini, seperti dengan menghubungi penulis via email, dan memanfaatkan jejaring akademisi.

Dalam diskusi setelah pemaparan materi, Andi Saputra mengusulkan kepada ketua Jurusan Sosiologi untuk menjadikan literasi informasi sebagai materi wajib bagi mahasiswa baru. Tujuannya adalah untuk mengatasi permasalahan terkait dengan plagiasi, rendahnya kualitas karya ilmiah, dan lambatnya masa studi mahasiswa karena kesulitan dalam menulis tugas akhir. Apalagi kedepannya kita akan menghadapi era kuliah daring. Oleh karena itu dari awal mereka harus dibekali dengan kemampuan literasi digital, seperti bagaimana cara mengidentifikasi, mencari dan memperoleh informasi yang mereka butuhkan secara daring, mengelola dan menggunakannya untuk menunjang proses perkuliahan, mempublikasinnya, serta materi-materi tentang plagiarisme dan teknik penulisan karya ilmiah.