Pentingnya Perpustakaan Unand sebagai Anggota International Federation Library Association (IFLA)

16 Mei 2023

UPT.Perpustakaan Unand adalah salah satu perpustakaan perguruan tinggi di Sumatera yang meraih predikat A dalam akreditasi perpustakaan perguruan tinggi lima tahun lampau. Dengan meraih nilai A, maka untuk reakreditasi selanjutnya tahun 2023 ini, UPT.Perpustakaan Unand dituntut  mampu mempertahankan nilai A tersebut. Untuk meningkatkan kualitas UPT.Perpustakaan Unand menjadi yang terbaik maka diperlukan keikutsertaan UPT.Perpustakaan Unand untuk menjadi anggota IFLA. Selain alasan tersebut, dalam portofolio non akademik Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasonal 2023 penulis menemukan aspek pertama yaitu Organisasi profesi/asosiasi perpustakaan Internasional (dibuktikan melalui dokumen keanggotaan/kepengurusan individu atau organisasi).

IFLA adalah lembaga internasional independen, dan nirlaba yang terbentuk pada tahun 1927 di Edinburg, Skotlandia pada sebuah konferensi internasional. Saat ini IFLA berpusat di Den Haag, Belanda. IFLA juga merupakan organisasi penyelenggaran kegiatan konferensi perpustakaan internasional IFLA WLIC (The IFLA World Library International Congress). Konferensi ini bertujuan untuk menunjukkan komitmen profesi kepustakawanan terhadap peningkatan kualitas perpustakaan dan mendorong akses informasi yang lebih luas (Wikipedia.org, 27/3/2023). Dilansir dari situs ifla.org, IFLA memiliki basis anggota dari sekitar 150 negara di semua wilayah, menjadikannya organisasi perpustakaan internasional di dunia. Ini memungkinkan IFLA untuk berbicara dengan pemangku kepentingan dan badan internasional atas nama perpustakaan dan pustakawan di mana saja.      

Keanggotaan IFLA terbuka untuk siapa saja tanpa membeda-bedakan kewarganegaraan, suku, ras, gender, lokasi geografis, bahasa, atau agama. Terdapat dua kategori anggota yang memiliki hak voting :

Pertama, Association Members (Anggota Asosiasi), adalah Asosiasi (Ikatan) Pustakawan atau Pekerja Informasi yang berada dan bekerja di dalam bidang pendidikan dan penelitian.

Kedua, Institutional Members (Anggota Institusi), adalah untuk lembaga yang memberikan layanan informasi dan perpustakaan dan juga semua sektor organisasi dalam bidang informasi dan perpustakaan.

Anggota yang memiliki hak voting dapat memberikan vote saat pemilihan Presiden IFLA atau pengambilan keputusan rapat. Pegiat Literasi dan pustakawan juga dapat bergabung sebagai anggota dalam kategori Personal Affiliates (PA). Hanya saja PA tidak memiliki hak voting namun tetap bisa berkontribusi dalam karya dan pelaksanaan programnya.

Di Indonesia tidak banyak perpustakaan yang mendaftar menjadi anggota IFLA. Hanya tiga Perpustakaan Perguruan Tinggi yang menjadi anggota IFLA yakni Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga dan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.

Ada keuntungan bagi UPT.Perpustakaan Unand untuk menjadi anggota IFLA yaitu

Pertama, UPT.Perpustakaan Unand dapat berpartisipasi secara resmi dalam kegiatan yang diselenggarakan IFLA seperti seminar dan lokakarya.

Kedua, Pustakawan Unand dapat berpartisipasi menerbitkan publikasi tentang Perpustakaan dan Kepustakawanan di media yang ditaja oleh IFLA.

Ketiga, UPT.Perpustakan Unand dapat memberikan konstribusi pemikiran, inovasi dan kreasi untuk pengembangan organisasi IFLA.

Keempat, UPT.Perpustakaan Unand dapat meningkatkan kualitas perpustakaannya melalui sharing pengetahuan antara pimpinan perpustakaan perguruan tinggi sedunia dalam seminar yang diselenggarakan IFLA.

Agar pelayanan teknis dan pengguna serta pelayanan online yang dimiliki oleh UPT.Perpustakaan  semakin baik maka diperlukan peningkatan mutu yang berkesinambungan. Dengan mengikuti event yang diselenggarakan IFLA, penulis haqqul yakin kualitas UPT.Perpustakaan Unand menjadi semakin baik. Untuk menjadi anggota IFLA tentu perlu didiskusikan Kepala UPT.Perpustakaan Unand dengan decision maker dalam hal ini Rektor, Wakil Rektor I dan Komite UPT.Perpustakaan Unand. Harapan kedepan, UPT.Perpustakaan Unand menjadi bagian dari komunitas Perpustakaan Dunia didalam organisasi IFLA.

A bad library builds a collection, a good library builds a service, a great library builds a community. Perpustakaan yang buruk adalah membuat koleksi, perpustakaan yang bagus adalah membangun layanan, perpustakaan yang hebat adalah membangun komunitas. Demikian quote Richard David Lankes, pemerhati dunia perpustakaan dan kepustakawanan Amerika Serikat.

 

                                                                                                   Iswadi Syahrial Nupin

                                                                                   Pustakawan Muda Universitas Andalas

 

 

Read 3134 times Last modified on Selasa, 16 Mei 2023 09:30