Print this page

Dampak Invasi Rusia terhadap Warisan Budaya Bangsa Ukraina

12 April 2022

Sejak ultimatum invasi Rusia yang dimulai pada tanggal 24 Februari 2022 ke Ukraina, telah banyak menewaskan warga sipil dan tentara kedua belah pihak. Fasiltas umum dan bangunan milik warga Ukraina hancur akibat ekses serangan rudal tentara Rusia. Perpustakaan Nasional Ukraina juga menjadi target rudal yang nyasar. Tidak jelas kapan perang akan berakhir. Perundingan antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung dan belum menemukan kata sepakat untuk menghentikan perang.

Terlepas dari fenomena yang ada perang hakikatnya menyisakan kegetiran dalam peradaban manusia. Perang selalu berepetisi dari zaman ke zaman dengan lakon yang berbeda. Serangan Mongol ke Baghdad pada 1258 oleh Hulagu Khan, menghancurkan Bayt Al Hikmah sebagai Pusat Peradaban Islam Era Bani Abbasiyyah. Semua koleksi Perpustakaan Bayt Al Hikmah di buang ke Sungai Eufrat. Sungai itu memerah karena tinta pada buku-buku tersebut larut di air. Demikian juga era reconquista yakni penaklukan kembali wilayah Andalusia oleh Kaum Kristen. Invasi Kerajaan Castile ke Cordoba pada 1236 ke Emirat Kordoba turut menghancurkan koleksi Perpustakaan Kordoba. Koleksi Perpustakaan tersebut dibakar untuk menghapuskan warisan budaya Bangsa Arab Muslim yang telah berkuasa sejak Abad ke 7 Masehi di Wilayah Andalusia. Pierre Currie, pemenang Nobel Fisika tahun 1903 memberikan apresiasi atas penemuan kaum muslim Andalusia dengan mengatakan, kami memiliki 30 buku peninggalan muslim Andalusia, sehingga kami bisa membelah atom. Jika setengah dari satu juta buku yang terbakar bisa bertahan, kita sudah melakukan perjalanan antar galaksi di luar angkasa.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa informasi yang terdapat pada koleksi Perpustakaan Kordoba sangat berkualitas dan termasuk canggih dalam zamannya. Informasi dalam koleksi itu masih up to date dalam kajian atom. Ada bebarapa misteri atom yang belum terpecahkan ilmuan saat ini. Citra yang terlihat adalah tingginya peradaban Andalusia di masa lampau. Andalusia turut melahirkan ilmuan muslim seperti Ibnu Rusyd (Filsafat), Al Zahrawi (Kedokteran), Ibnu Arabi (Tasawuf), dan Al Zarqali (Astronomi).

Dibelahan bumi Barat dan Timur saat ini diliputi pro dan kontra antara memihak Rusia atau Ukraina. Aktivis perdamaian mancanegara masih tetap melancarkan protes atas invasi Rusia. Aksi damai dan rasa simpati serta solidaritas  bagi Pustakawan dan Masyarakat Ukraina juga disampaikan oleh Pustakawan di negara Nordik atau yang lebih dikenal dengan nama Skandinavia. Negara Skandinavia terdiri dari Finlandia, Swedia, Denmark, Norwegia dan Islandia.

Pustakawan Skandinavia memberikan pengumuman bersama terkait invasi Rusia ke Ukraina. Komunike yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :

Pertama, Perpustakaan Nasional Nordik (Skandinavia) ingin mengungkapkan solidaritas kami dengan teman dan kolega kami di Ukraina yang terkepung. Hati dan pikiran kami bersama Anda dan rakyat Ukraina. Pentingnya akses warga negara terhadap informasi yang bebas dan tidak terdistorsi, terutama di masa perang dan krisis, tidak dilebih-lebihkan dalam hal pemberitaan. Perpustakaan memberikan dasar bagi akses publik ke pengetahuan dan memainkan peran penting dalam memerangi disinformasi. Oleh karena itu, mereka adalah bagian fundamental dan tak terpisahkan dari infrastruktur demokrasi masyarakat, yang sekarang sedang diserang di Ukraina. Perpustakaan juga merupakan penjaga  penting warisan budaya bangsa. Pentingnya sejarah secara khusus disorot di masa-masa sulit dan ini berbahaya ketika materi sumber fisik dan digital berisiko dihancurkan.

Kedua, Perpustakaan Nasional Nordik sangat khawatir dan mendukung Perpustakaan Nasional Ukraina dan rekan Ukraina kami dalam perjuangan mereka untuk melestarikan koleksi, untuk melanjutkan operasi mereka dan menentang agresi Rusia. Rusia telah meratifikasi UNESCO: 1954 Convention for the Protection of Cultural Property in the Event of Armed Conflict, Konvensi Den Haag 1954. Dengan demikian Rusia telah berkomitmen untuk melindungi Warisan Budaya.

Berdasarkan statemen yang ditandatangani oleh Cecilia af Forselles (Pustakawan Findlandia); Karin Grönvall (Pustakawan Swedia); Svend Larsen (Pustakawan Denmark); Aslak Sira Myhre (Pustakawan Norwegia) dan Ingibjörg Steinunn Sverrisdóttir (Pustakawan Islandia), dapat diketahui bahwa para pustakawan Skandinavia berharap agar selama invasi berlangsung, pustakawan Ukraina dapat memberikan informasi yang benar pada masyarakat Ukraina dan memerangi berita hoax yang meresahkan publik. Disamping itu juga pustakawan Skandinavia berharap kepada tentera Rusia agar berkomitmen mematuhi konvensi Denhaag yang melindungi warisan budaya. Dengan kata lain tentara Rusia diharapkan tidak menjadikan Perpustakaan Nasional Ukraina yang berada di jantung Kota Kiev sebagai target serangan dalam invasinya.

Dilansir dari situs Wikipedia Online, Perpustakaan Nasional Ukraina yang populer dengan nama The Vernadsky National Library of Ukraine. Perpustakaan Nasional Vernadsky Ukraina adalah perpustakaan terbesar dan didirikan pada tahun 1918 sebagai pusat informasi, penelitian, budaya dan penerbitan. Koleksinya berisi lebih dari 15 juta item. Koleksi unik ini meliputi buku, majalah, serial, peta, lembaran musik, bahan seni rupa, manuskrip, buku cetak langka dan incunabula, surat kabar, dan dokumen bahan non tradisional. Manuskrip tua dan langka yang termasuk "daftar buku Asyur-Babilonia" dari abad ke-3 SM juga tersedia di Perpustakaan Nasional Vernadsky Ukraina. Perpustakaan juga memiliki salah satu dari dua salinan yang ada yaitu buku "Sejarah Hewan" karya Aristoteles yang diterbitkan di Venesia pada tahun 1476. Perpustakaan ini memiliki koleksi tulisan Slavia terlengkap, arsip ilmuwan dan budayawan dunia dan Ukraina yang luar biasa. Koleksi milik Presiden Ukraina, salinan arsip dokumen cetak Ukraina dari tahun 1917, dan arsip Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Ukraina juga tersedia di Perpustakaan.

Masyarakat internasional berharap agar perang Rusia – Ukraina dapat segera berakhir. Semakin lama perang berkecamuk semakin besar potensi lenyapnya warisan budaya suatu bangsa termasuk warisan Bangsa Ukraina itu sendiri. Pat ujeun nyang hana pirang, pat prang nyang hana reda. Tiada hujan yang tak berhenti, tiada perang yang tak berakhir. Demikian yang disebutkan dalam Pepatah Aceh di masa lampau.

Read 7140 times Last modified on Selasa, 12 April 2022 11:02