Print this page

Padusi Corner sebagai Layanan Inklusi bagi Wanita Berkebutuhan Khusus di UPT.Perpustakaan Universitas Andalas (Unand)

01 April 2022

Seminggu pra Pekan Library 2022, penulis secara kebetulan bertemu dan berbincang dengan Andi Saputra, pimpinan UPT.Perpustakaan Unand, yang menjabat Sub Koordinator Perpustakaan. Dalam perbincangan tersebut, muncul ide untuk membuat ruang layanan khusus untuk wanita berkebutuhan khusus yang dinamakan Padusi Corner. Padusi Corner ini nantinya menggantikan layanan Popular Corner yang kurang dimanfaatkan oleh mahasiswa karena koleksi didalamnya hanya novel an sich yang pembacanya hanya orang-orang tertentu. Ide membuat ruang layanan Padusi Corner patut diapresiasi mengingat secara tradisi, adat Minangkabau mengagungkan peran wanita terutama berkaitan dengan harta pusaka kaum. Level tertinggi padusi dalam Adat Minangkabau adalah Bundo Kanduang yakni wanita yang berwibawa dalam menjalankan amanah adat yang dibebankan kepadanya. Perbincangan berlanjut dengan munculnya ide mengadakan lomba desain Padusi Corner dengan memanfaatkan momen Pekan Library. Syarat partisipan yang ikut lomba adalah Mahasiswa Unand. Yang memenangkan perlombaan desainnya akan dipertimbangkan sebagai blue print pembangunan Padusi Corner ke depan.

Ada alasan lain yang melatarbelakangi pendirian Padusi Corner ini yakni rata-rata pengunjung dan pemustaka adalah wanita. Diantara para wanita itu ada ibu hamil, menyusui dan menstruasi. Umumnya wanita hamil dan menyusui biasanya adalah mahasiswa S2 (strata dua) dan S3 (strata tiga) sedangkan yang menstruasi umumnya dialami semua wanita. Dalam fase menstruasi seorang wanita relatif terlihat gampang emosi, capek dan lelah sehingga perlu tempat istirahat.

Padusi Corner dimaknai secara harfiah adalah ruang inklusi yang diperuntukan bagi wanita yang berkebutuhan khusus seperti wanita hamil, melahirkan dan menstruasi. Inklusi diartikan sebagai sebuah pendekatan untuk membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja dengan latarbelakang dan kondisi yang berbeda-beda. Ruang inklusi didefinisikan ruang yang disediakan bagi pemustaka berkebutuhan khusus agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan pemustaka di Perpustakaan pada umumnya.

Ruang inklusi di Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki nama yang berbeda-beda. Dilansir dari dwipekan.petra.ac.id, bahwa di Perpustakaan Universitas Kristen Petra telah dibentuk Unit Layanan Pengguna Khusus bagi penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia), wanita hamil beserta anak-anak. Unit layanan tersebut telah berdiri sejak 12 April 2017 namun  belum banyak dikenal sivitas akademika dalam dan luar kampus sehingga agar lebih dikenal Perpustakaan Universitas Kristen Petra bekerjasama dengan Lembaga Pemberdayaan Tunanetra (LPT) menggelar beberapa kegiatan dan menyosialisasikan adanya ruang inklusi tersebut di Perpustakaan.

Padusi Corner akan lebih menarik apabila desain interiornya bersifat kekinian, ergonomis dan estetik yang dikemas dalam instagramable sehingga secara desainnya layak untuk dishare kepada khalayak. Kekinian bermakna bahwa desain interior dalam ruangan terkesan luxury. Ergonomis bermakna bahwa kursi, meja dan meubelair lain itu nyaman dan aman untuk digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Estetik identik dengan kata indah. Artinya desain ruang dan meubelair yang terdapat pada Padusi Corner, indah dipandang oleh pemustaka yang mayoritas adalah wanita. Bila diperlukan ruangannya kedap suara. Suara tangisan bayi tidak terdengar oleh pemustaka lain yang berada diluar Padusi Corner. Padusi Corner harus diperhatikan kebersihannya oleh petugas kebersihan UPT.Perpustakaan Unand.

Agar Padusi Corner dimanfaatkan oleh pemustaka wanita yang berkebutuhan khusus maka hal yang wajib diadakan adalah sebagai berikut :

Pertama, Bilik Laktasi. Bilik laktasi ini dapat digunakan oleh ibu yang menyusui bayinya.

Kedua, Koleksi Kajian Wanita (KKW). KKW perlu diletakkan di Padusi Corner agar dapat dibaca para pemustaka. Buku untuk KKW biasanya mencakup tentang menyusui, penyakit anak, tips menjaga kesehatan, parenting education (ilmu pengasuhan anak), fikih wanita dan sebagainya.

Ketiga, Arena bermain Balita (Playground). Bagi pemustaka yang membawa anak balita dapat memanfaatkan playground  yang disediakan untuk bermain anak.  UPT.Perpustakaan Unand juga dapat menyediakan permainan bagi anak yang aman dan tidak membahayakan.

Keempat, Matras. Matras diperlukan sebagai tempat beristirahat sebentar bagi wanita hamil dan menstruasi. Matras yang disediakan hendaknya empuk sehingga tidak menyakiti tulang punggung.

Kelima, Kursi Pijat. Kursi pijat sangat diperlukan bagi para wanita untuk mengurangi rasa penat di kakinya setelah berjalan jauh.

Keenam, Air Galon dan Dispenser. Air dan dispenser mutlak diperlukan pada layanan ini. Karena adakalanya anak yang dibawa oleh ibunya merasa kehausan sehingga perlu adanya dispenser dan air galon isi ulang untuk membuat susu anak.

Padusi Corner sebagai ruang inklusi memiliki daya tarik tersendiri dan memiliki nilai komersial apabila diberdayakan oleh decision maker. Penulis haqqul yaqin Padusi Corner akan segera terwujud sehingga dengan demikian aspirasi pemustaka wanita telah diakomodasi oleh UPT.Perpustakaan Unand secara bermartabat. Nil volentibus arduum, tiada yang sulit bagi yang memiliki keinginan.  

Read 6589 times Last modified on Jumat, 01 April 2022 11:59