Print this page

Urgensi Pengadaan Smart Library di UPT Perpustakaan Unand

28 Februari 2022

Pada awal Maret 2020, Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Kesehatan yang dipimpin Terawan Agus Putranto telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas pandemi Covid 19 untuk seluruh wilayah Indonesia. Penetapan status KLB pandemi Covid 19 ini diperkuat melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Corona Virus sebagai Penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan Penanggulangannya. Untuk menghindari terjadinya penularan virus Covid 19, Pemerintah RI melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB didefinisikan sebagai pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.         

Di Universitas Andalas, pelaksanaan PSBB dilakukan dengan cara membagi pekerjaan staf UPT.Perpustakaan Unand. Ada sebagian staf yang bekerja di UPT.Perpustakaan Unand, ada pula yang bekerja di rumah. Terminologi yang jamak diketahui khalayak adalah WFO (Work From Office) dan WFH (Work From Home). Kadang kala aktivitas staf UPT.Perpustakaan Unand terhenti dengan adanya keputusan decision memberlakukan lockdown oleh decision maker. Lockdown adalah penutupan akses di sebuah area, baik itu akses masuk maupun akses keluar. Staf UPT.Perpustakaan Unand dan pemustaka dilarang ke kampus karena adanya penyemprotan desinfektan untuk mencegah berkembangnya virus Covid 19.

Berdasarkan informasi yang dilansir melalui ekon.go.id, awal Oktober 2021, Pemerintah RI melalui siaran pers yang disampaikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa pemerintah menyiapkan New Normal dan Herd Immunity menjadi syarat utama. Berdasarkan informasi WHO (World Health Organization), Indonesia telah menjadi salah satu negara yang terbaik dalam penanganan Covid-19. Strategi penanganan pandemi pada sisi hulu, yaitu dilakukannya pencegahan melalui Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), peningkatan testing dan tracing, dan akselerasi vaksinasi telah membawa keberhasilan mengurangi laju penularan virus Covid 19. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa tatanan normal baru akan diberlakukan sebagai keberhasilan dari menurunnya kasus infeksi virus Covid 19 namun masyarakat juga diharapkan tetap mewaspadai penularan varian virus Covid 19 termasuk seperti varian Alpha, Beta, Delta, Gamma, Lambda, Kappa, Iota, Eta, Mu dan Omicron.

Aktifitas kunjungan pemustaka ke UPT.Perpustakaan Unand secara offline yakni berkunjung langsung ke lokasi mulai dari mewabahnya virus Covid 19 sampai dengan tatanan normal baru tidak seperti kondisi sebelum pandemi. Tabel berikut ini menjelaskan jumlah pengunjung UPT.Perpustakaan Unand secara offline :

Tabel 1 Pengunjung UPT.Perpustakaan Unand secara offline tahun 2019-2021

NO

TAHUN

PENGUNJUNG

PERSENTASE

1

2019

327.878

90,7

2

2020

25.370

7

3

2021

8.336

2,3

Total

361.584

100 %

 

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa penurunan jumlah pengunjung secara offline pada tahun 2020 sampai 2021 disebabkan oleh adanya pandemi Covid 19 dan juga kebijakan lockdown serta diberlakukannya belajar mengajar secara online atau daring (dalam jaringan) via platform Zoom. Tatap muka hanya dilaksanakan saat tertentu saja.

Bila dibandingkan dari tahun ke tahun tingkat kunjungan pada periode 2019 s.d 2021 mengalami penurunan secara rata-rata lebih kurang 80 %. Ini berbanding terbalik dengan kunjungan pemustaka yang dilakukan secara online via website dan Online Public Access Catalog (OPAC) milik UPT.Perpustakaan Unand.

Tabel berikut ini menjelaskan tingkat kunjungan pemustaka secara online via website dan OPAC UPT.Perpustakaan Unand :

Tabel 2 : Pengunjung UPT.Perpustakaan Unand secara Online melalui Website dan OPAC 2019 s.d 2021 :

 

NO

 

TAHUN

PENGUNJUNG

  PERSENTASE PENGUNJUNG

WEBSITE

OPAC

WEBSITE

OPAC

1

2019

134.808

65.076

28,26

26,99

2

2020

150.408

79.848

31,54

33,12

3

2021

191.652

96.120

40.18

39.87

 

TOTAL

476.868

241.044

 

 

 

Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwa terjadi kenaikan sebesar 70 persen jumlah pengunjung online dari tahun 2019 s.d 2020 baik pengunjung Website maupun OPAC. Tingkat kunjungan dalam rentang waktu 2019 s.d 2021 meningkat pesat disebabkan adanya keengganan pemustaka untuk berkunjung ke UPT.Perpustakaan Unand karena adanya kekhawatiran tertular atau terkontaminasi sekaligus juga untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid 19. Disamping itu sebagian besar publikasi online seperti e-journal dan e-book dapat diakses secara gratis karena adanya izin dari pengelola website yang memberikan hak akses bagi yang ingin mendownload dokumen berkenaan.

Tingkat kunjungan pemustaka secara offline yang cenderung menurun drastis dalam rentang waktu 2019 s.d 2021 sehingga berpengaruh terhadap turunnya tingkat peminjaman koleksi Perpustakaan.

 Berikut ini diuraikan pula jumlah koleksi yang dipinjam secara offline :

Tabel 2 Peminjaman Koleksi UPT.Perpustakaan Unand 2019 s.d 2021

NO

TAHUN

JUMLAH KOLEKSI YANG DIPINJAM (EKSEMPLAR)

PERSENTASE (%)

1

2019

69.036

69,07

2

2020

20.797

20,80

3

2021

10.126

10,13

TOTAL

99.959

100

 

Jumlah koleksi secara dari tahun ke tahun mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penurunan dari tahun 2019 s.d 2020 sekitar lebih kurang 48 persen sedangkan rentang waktu dari tahun 2020 s.d 2021 lebih kurang sebesar 10 persen. Rata-rata koleksi yang dipinjam oleh pemustaka dalam satu tahun 96 % adalah koleksi berbahasa Indonesia. Dari penurunan jumlah eksemplar koleksi yang dipinjam, dapat disimpulkan bahwa secara umum pemustaka memiliki kesempatan sedikit untuk berkunjung ke UPT.Perpustakaan Unand karena disebabkan olek kebijakan lockdown dan khawatir terkontaminasi virus Covid 19. Hal lain juga pemustaka yang mayoritas adalah digital native lebih menyukai koleksi digital seperti e-book dan e-journal karena mudah diakses dan tidak membutuhkan ruang atau tempat karena dapat disimpan ke database komputer.

Berdasarkan realitas ini maka dipandang perlu bagi UPT.Perpustakaan Unand melanggan Smart library khususnya Bahasa Indonesia. Hal ini karena koleksi yang sering dipinjam oleh pemustaka umumnya berbahasa Indonesia bukan Inggeris. Smart library adalah  layanan perpustakaan digital yang memberi akses kepada pemustaka untuk meminjam dan membaca buku digital melalui perangkat smartphone secara cepat, dimana saja, kapan saja. Vendor smart library yang terkenal adalah Kubuku dan Aksara Maya. Koleksi smart library sangat mudah dimanfaatkan oleh pemustaka. Apabila UPT.Perpustakaan Unand memiliki e-book maka dapat ditampilkan e-book tersebut di smart library yang dilanggan. Transaksi peminjaman dan pengembalian koleksinya sangat mudah karena menggunakan teknologi informasi di era kekinian. Kita berada di puncak era disrupsi. Festina lente, cepat atau lambat, koleksi digital akan menggantikan koleksi tercetak.

Read 7263 times Last modified on Senin, 28 Februari 2022 01:05