Pererapan physical distancing dimasa pandemi memberikan pengaruh besar terhadap kelancaran pelayanan di perpustakaan. Tak terkecuali juga untuk mendukung turunnya penyebaran covid-19 saat ini. Keamanan dan kesehatan bagi pustakawan dan pemustaka sangatlah penting dalam proses pelayanan. Tidaklah mudah dalam membangun kesadaran akan pentingnya penerapan physical distancing, karna butuh kesadaran yang tinggsi serta bahu membahu dalam mengingatkan sesama. Banyaknya isu dan informasi yang tidak relevan dengan kondisi, membuat masyarakat umum kurang perhatian terhadap covid-19. Timbulnya kesadaran dalam diri setiap pemustaka dan pustakawan akan berdampak positif bagi sistem pelayanan dimasa pandemi dan tentunya sangat berperan penting dalam penurunan angka paparan covid-19.`
Diantara jenis-jenis pelayanan UPT perpustakaan universitas andalas yang membutuhkan interaksi dengan pustakawan yaitu, bidang layanan tata usaha, bidang layanan sirkulai, bidang layanan pengolahan, bidang layanan referansi, bidang layanan koleksi cadangan, bidang layanan automasi, dan bidang layanan lokal konten.
Terhitung mulai tanggal 27 september 2021, UPT Perpustakaan sudah mulai menjalankan layanan secara full yaitu 100 % work from office. Tentunya hal ini akan membuat terjadinya lonjakan kunjungan pemustaka dan pustakawan juga semuanya sudah masuk kerja dikantor.
Diantara bentuk penerapan protokol kesehatan disetiap bidang layanan dimasa pandemi covid-19 bagi pustakawan ialah :
1. Petugas selalu menggunakan masker saat melakukan pelayanan.
2. Petugas menghindari kontak fisik dengan pemustaka saat pelayanan.
3. Petugas menggunakan hand sanitizer saat sebelum dan sesudah melakukan pelayanan.
4. Petugas wajib mengingatkan pemustaka jika terjadinya kerumunan dalam datu area.
Diantara bentuk penerapan aturan bagi pemustaka yang akan mengurus bebas pustaka yaitu :
1. Menggunakan masker
2. Mencuci tangan dengan handsanitizer/sabun.
3. Menjaga jarak dengan petugas/pustakawan.
4. Menghindari kerumunan.
5. Dan membatasi perkumpulan dengan waktu yang tidak terlalu lama.
Meskipun kepentingan pemustaka hanya pada penggunaan fasilitas yang ada diperpustakaan universitas saja, seperti : ruang baca terbuka, ruang diskusi, looby , layanan komputer OPAC dan meja lesehan, maka pemustaka mesti tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Penulis : Beni Adri Yassin, S.kom