11 April 2022

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman : “Aku tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-(Nya), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, (yaitu) para Nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baik-nya.” [An-Nisaa’/4 : 69]

Dikutip dari halaman artikel muslim.or.id tentang pengertian tauhid, bahwasannya Makna tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja.

Tauhid Al Asma’ was Sifat adalah mentauhidkan Allah Ta’ala dalam penetapan nama dan sifat Allah, yaitu sesuai dengan yang Ia tetapkan bagi diri-Nya dalam Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Dalam daftar sifat-sifat dan nama Allah terdapat 2 sifat yang sering disebutkan dalam Al-quran yaitu yaitu Al Bashir yang berarti Maha Melihat dan As Sami yang berarti Maha Mendengar.

Tauhid dalam kehidupan seorang muslim seperti pondasi dalam bangunan. Apabila bangunan itu memiliki pondasi yang kuat, maka rumah yang dibangun diatas pondasi tersebut akan kuat, begitu juga tauhid. Tauhid adalah pondasi dalam agama Islam. Apabila tauhid seorang muslim kuat dan mengakar didalam dirinya, maka insyaa Allah nilai-nilai tauhid dan implementasinya akan terlihat dalam kehidupannya.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: “Sesungguhnya ilmu tauhid adalah ilmu yang paling mulia dan paling agung kedudukannya. Setiap muslim wajib mempelajari, mengetahui, dan memahami ilmu tersebut, karena merupakan ilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentang nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan hak-hak-Nya atas hamba-Nya” (Syarh Ushulil Iman, 4).

Seorang muslim yang bertauhid tentu akan mengimplementasikan nilai-nilai tauhid dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya. Untuk mengukur Tauhid dalam diri seorang muslim, maka dapat dilihat dari aspek berikut :

1. Selalu merasa dalam pengawasan Allah Subhanahu Wata’ala

Menjadikan pengawasan Allah Subhanahu Wata’ala dalam setiap pergerakan, pekerjaan, perkataan dan perbuatan merupakan langkah yang tepat. Dalam pekerjaan sehari-hari terkadang seseorang bekerja tanpa pengawasan atasan langsung, ataupun terluput dari pengetahuan manusia tentang pekerjaannya.

Tidak semua orang mengetahui apa saja yang kita lakukan dalam bekerja, akan tetapi Allah Subhanahu Wata’ala Maha Melihat akan hal tersebut. Orang yang sudah tertanam didalam hatinya tentang pengawasan Allah, dia tidak akan keluar dari koridor syariat yang ada, sehingga keseharian pekerjaannya mencerminkan nilai-nilai tauhid dalam dirinya.

2. Menjadikan kejujuran sebagai tolak ukur integritas

Banyak hal yang bisa dilakukan didalam pekerjaan entah itu benar-benar terjadi, atau hanya sekedar rekayasa belaka. Contoh kasus : seorang pegawai diminta membuat laporan keuangan tahunan. Pegawai yang bertauhid akan memberikan laporan yang sesuai tanpa ada modifikasi didalamnya. Hal tersebut dilakukan karna memposisikan dirinya sebagai hamba yang selalu dalam pengawasan Allah Subhanahu Wata’ala dan rasa takut tersebut juga dibarengi dengan keimanan terhadap hari pembalasan. Dalam rukun iman pada poin kelima yang berbunyi beriman kepada hari akhir, yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa setiap amal Pekerjaan dan perbuatan yang dilakukan selama hidup didunia akan dipertanggungjawabkan kelak di hari akhir.

3.Tidak mementingkan pandangan orang lain terhadap pekerjaannya

Sebagian orang menjadikan kinerja dan integritasnya dalam bekerja terpaku pada penilaian dan pengawasan orang lain. Biasanya pekerjaan yang dilakukan ingin dilihat dan diapresiasi oleh orang lain. Apabila tidak ada orang yang melihat, maka dia mengerjakan pekerjaan dengan malas-malasan, apabila ada atasan yang melihat baru tampak keseriusannya dalam bekerja. Menanamkan tauhid dalam diri adalah sebuah ketenangan yang haqiqi. Tak peduli orang mau berkata apa dan menilai apa, yang terpenting adalah bagaimana penilaian Allah terhadap pekerjaannya.

4. Mentaati aturan yang diberikan

Seorang pegawai sejatinya mesti menjadikan aturan yang dibuat oleh perusahaan/kantor tempat dia bekerja untuk ditaati. Bentuk keteladanan dan pemahaman tauhid yang ditanamkan didalam diri adalah dengan mentaati aturan yang telah dibuat oleh perusahaan. Sebagian kaum muslimin menjadikan jabatan dan kedudukan sebagai ajang untuk merencanakan program-program yang melanggar syariat islam : seperti membuat pengadaan-pengadaan yang sebenarnya tidak terlalu penting, namun diadakan dalam rangka ada kepentingan lain yang pastinya Allah maha mengetahui akan hal tersebut.

5. Bersemangat dan loyalitas dalam bekerja

Bekerja merupakan bagian dari ibadah dalam pandangan agama islam. Tentunya tempat bekerja, apa yang dikerjakan dan hasil yang dikerjakan mesti halal dan sesuai dengan kaidah-kaidah syariat islam. Allah subhanahu Wata’ala sangat mencintai orang yang pandai, loyalitas dan sungguh-sungguh dalam bekerja. Bekerja dengan tujuan untuk menafkahi diri sendiri ataupun keluarga dalam rangka menjauhkan diri dari minta-minta terhadap orang lain merupakan kewajiban bagi setiap muslim, dan mesti diniatkan karna Allah. Menampakkan loyalitas dan semangat adalah ciri-ciri pengamalan tauhid yang nyata. Meskipun terkadang lingkungan tidak mendukung, maka tetaplah bersemangat dan loyalitas dalam bekerja, karna semuanya jika diniatkan karna Allah, akan bernilai pahala yang besar dan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang yang mengamalkannya.

Tulisan ini merupakan nasehat dan pengingat bagi penulis maupun saudara sesama muslim dimanapun berada. Terkadang sebagian orang dia mengaku islam namun tak tampak nilai-nilai keislaman tersebut dalam pekerjaan kesehariannya, bahkan tak jarang bila sebuah tipudaya, laporan palsu, ataupun pelanggaran syariat lainnya menjadi biasa dilingkungan pekerjaan kaum muslimin. Sekiranya tauhid tidak mengakar dalam diri seorang hamba, tentulah manusia akan berbuat sesukanya, tidak merasa diawasi dan hanya takut terhadap pengawasan dan penilaian manusia, sementara apa yang dilakukan oleh setiap hamba tidak pernah terlepas dalam pengawasan Allah Subhanahu Wata’ala dan akan dipertanggungjawabkan kelak di hari kiamat.

Seminggu pra Pekan Library 2022, penulis secara kebetulan bertemu dan berbincang dengan Andi Saputra, pimpinan UPT.Perpustakaan Unand, yang menjabat Sub Koordinator Perpustakaan. Dalam perbincangan tersebut, muncul ide untuk membuat ruang layanan khusus untuk wanita berkebutuhan khusus yang dinamakan Padusi Corner. Padusi Corner ini nantinya menggantikan layanan Popular Corner yang kurang dimanfaatkan oleh mahasiswa karena koleksi didalamnya hanya novel an sich yang pembacanya hanya orang-orang tertentu. Ide membuat ruang layanan Padusi Corner patut diapresiasi mengingat secara tradisi, adat Minangkabau mengagungkan peran wanita terutama berkaitan dengan harta pusaka kaum. Level tertinggi padusi dalam Adat Minangkabau adalah Bundo Kanduang yakni wanita yang berwibawa dalam menjalankan amanah adat yang dibebankan kepadanya. Perbincangan berlanjut dengan munculnya ide mengadakan lomba desain Padusi Corner dengan memanfaatkan momen Pekan Library. Syarat partisipan yang ikut lomba adalah Mahasiswa Unand. Yang memenangkan perlombaan desainnya akan dipertimbangkan sebagai blue print pembangunan Padusi Corner ke depan.

Ada alasan lain yang melatarbelakangi pendirian Padusi Corner ini yakni rata-rata pengunjung dan pemustaka adalah wanita. Diantara para wanita itu ada ibu hamil, menyusui dan menstruasi. Umumnya wanita hamil dan menyusui biasanya adalah mahasiswa S2 (strata dua) dan S3 (strata tiga) sedangkan yang menstruasi umumnya dialami semua wanita. Dalam fase menstruasi seorang wanita relatif terlihat gampang emosi, capek dan lelah sehingga perlu tempat istirahat.

Padusi Corner dimaknai secara harfiah adalah ruang inklusi yang diperuntukan bagi wanita yang berkebutuhan khusus seperti wanita hamil, melahirkan dan menstruasi. Inklusi diartikan sebagai sebuah pendekatan untuk membangun lingkungan yang terbuka untuk siapa saja dengan latarbelakang dan kondisi yang berbeda-beda. Ruang inklusi didefinisikan ruang yang disediakan bagi pemustaka berkebutuhan khusus agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan pemustaka di Perpustakaan pada umumnya.

Ruang inklusi di Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki nama yang berbeda-beda. Dilansir dari dwipekan.petra.ac.id, bahwa di Perpustakaan Universitas Kristen Petra telah dibentuk Unit Layanan Pengguna Khusus bagi penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia), wanita hamil beserta anak-anak. Unit layanan tersebut telah berdiri sejak 12 April 2017 namun  belum banyak dikenal sivitas akademika dalam dan luar kampus sehingga agar lebih dikenal Perpustakaan Universitas Kristen Petra bekerjasama dengan Lembaga Pemberdayaan Tunanetra (LPT) menggelar beberapa kegiatan dan menyosialisasikan adanya ruang inklusi tersebut di Perpustakaan.

Padusi Corner akan lebih menarik apabila desain interiornya bersifat kekinian, ergonomis dan estetik yang dikemas dalam instagramable sehingga secara desainnya layak untuk dishare kepada khalayak. Kekinian bermakna bahwa desain interior dalam ruangan terkesan luxury. Ergonomis bermakna bahwa kursi, meja dan meubelair lain itu nyaman dan aman untuk digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Estetik identik dengan kata indah. Artinya desain ruang dan meubelair yang terdapat pada Padusi Corner, indah dipandang oleh pemustaka yang mayoritas adalah wanita. Bila diperlukan ruangannya kedap suara. Suara tangisan bayi tidak terdengar oleh pemustaka lain yang berada diluar Padusi Corner. Padusi Corner harus diperhatikan kebersihannya oleh petugas kebersihan UPT.Perpustakaan Unand.

Agar Padusi Corner dimanfaatkan oleh pemustaka wanita yang berkebutuhan khusus maka hal yang wajib diadakan adalah sebagai berikut :

Pertama, Bilik Laktasi. Bilik laktasi ini dapat digunakan oleh ibu yang menyusui bayinya.

Kedua, Koleksi Kajian Wanita (KKW). KKW perlu diletakkan di Padusi Corner agar dapat dibaca para pemustaka. Buku untuk KKW biasanya mencakup tentang menyusui, penyakit anak, tips menjaga kesehatan, parenting education (ilmu pengasuhan anak), fikih wanita dan sebagainya.

Ketiga, Arena bermain Balita (Playground). Bagi pemustaka yang membawa anak balita dapat memanfaatkan playground  yang disediakan untuk bermain anak.  UPT.Perpustakaan Unand juga dapat menyediakan permainan bagi anak yang aman dan tidak membahayakan.

Keempat, Matras. Matras diperlukan sebagai tempat beristirahat sebentar bagi wanita hamil dan menstruasi. Matras yang disediakan hendaknya empuk sehingga tidak menyakiti tulang punggung.

Kelima, Kursi Pijat. Kursi pijat sangat diperlukan bagi para wanita untuk mengurangi rasa penat di kakinya setelah berjalan jauh.

Keenam, Air Galon dan Dispenser. Air dan dispenser mutlak diperlukan pada layanan ini. Karena adakalanya anak yang dibawa oleh ibunya merasa kehausan sehingga perlu adanya dispenser dan air galon isi ulang untuk membuat susu anak.

Padusi Corner sebagai ruang inklusi memiliki daya tarik tersendiri dan memiliki nilai komersial apabila diberdayakan oleh decision maker. Penulis haqqul yaqin Padusi Corner akan segera terwujud sehingga dengan demikian aspirasi pemustaka wanita telah diakomodasi oleh UPT.Perpustakaan Unand secara bermartabat. Nil volentibus arduum, tiada yang sulit bagi yang memiliki keinginan.  

Pekan Library 2022 yang diselenggarakan di UPT.Perpustakaan Unand telah berakhir lima hari yang lalu. "Atmosfirnya" masih terasa hingga tulisan ini dibuat. Dalam pelaksanaannya ditemukan banyak keterbatasan yang berkaitan dengan akomodasi, koordinasi, komunikasi dan kolaborasi. Ketua dan Sekretaris Panitia Pelaksana melalui Rapat Evaluasi Pekan Library 2022 dan Pembubaran Panita telah menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan dan ketidaknyamanan yang terjadi selama Pekan Library 2022 kepada panitia lain dan penanggung jawab.

Secara keseluruhan event ini dapat dikatakan sukses. Pekan Library 2022 yang dibuka oleh Prof.Dr.Mansyurdin, M.S, Wakil Rektor I Unand bertujuan untuk menjalin silaturahmi diantara sesama pustakawan se Sumatera Barat (Sumbar) serta pegiat literasi. Disamping itu juga untuk memperkenalkan dan mengembangkan Smart Library yang narasumbernya dari Tim Gramedia Pustaka Utama. Pekan Library 2022 tidak hanya sebatas Pameran dan Hibah Buku tetapi juga diisi dengan kegiatan Bincang Santai tentang Pengembangan Perpustakaan Era Disrupsi yang melibatkan BEM-KM Unand, Bedah Buku dan Bincamg Santai dengan Pustakawan Sumbar yang partisipannya mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan dari UIN Imam Bonjol dan Universitas Negeri Padang (UNP), Workshop Literasi Informasi yang mengikutsertakan Pustakawan Sekolah dan para guru se Sumatera Barat (Sumbar) dan dilanjutkan dengan Intermezzo Digitalisasi Gray Collection yaitu acara yang dikhususkan untuk Pustakawan Perguruan Tinggi agar mengetahui proses alih media dari koleksi tercetak menjadi terdigitasi sampai diunduh ke database atau repository. Pekan Library juga dimeriahkan oleh lomba desain Padusi Corner dan Lomba Penulisan Esai Perpustakaan Era Disrupsi. Partisipan lomba tersebut adalah Mahasiswa Unand dari berbagai program studi dan jurusan.

Kegiatan Pekan Library 2022 merupakan event yang pertama sekali diselenggarakan oleh UPT.Perpustakaan Unand. Event ini ruang lingkupnya adalah propinsi. Kolaborasinya melibatkan FPPTI (Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia) Sumbar. Kebetulan 4 (empat) orang staf UPT.Perpustakaan Unand adalah pengurus FPPTI Sumbar. Kegiatan Pekan Library ini hakikatnya adalah sebuah keniscayaan. Artinya, kegiatan ini mau tidak mau atau suka tidak suka harus diagendakan dan dilaksanakan agar UPT.Perpustakaan Unand dapat melakukan promosi kepada khalayak paska Pandemi Covid 19. Selama kegiatan Pekan Library berlangsung pengunjung UPT.Perpustakaan Unand meningkat pesat. Yang mengunjungi Lantai 3  UPT.Perpustakaan Unand sebagai “episentrum” penyelenggaraan kegiatan  selama sepekan rata-rata berjumlah 300 orang perhari. Buku yang dihibahkan kepada pemustaka yang membutuhkan berjumlah 1696 eksemplar.

Promosi Perpustakaan merupakan kegiatan Perpustakaan yang sangat penting. Promosi tidak hanya dilakukan melalui pencetakkan brosur dan pamlet serta leaflet an sich akan tetapi dapat juga dengan menyelenggarakan event yang dibranding dengan menarik sehingga dikenal oleh khalayak seperti Pekan Literasi, Pekan Membaca dan Pekan Pustaka.

Promosi Perpustakaan hakikatnya upaya untuk mengenalkan seluruh aktivitas di Perpustakaan baik dalam hal fasilitas, koleksi, jenis layanan, dan manfaat yang didapat oleh pemustaka secara lebih terperinci (Inderiyeni, 2020). Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, memengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pemustaka tentang perpustakaan dan bauran pemasaran informasi yang tersedia. Diharapkan pemustaka menjadi loyal kepada UPT.Perpustakaan Unand terutama dalam kebutuhan informasinya.

Oleh karena itu agar promosi UPT.Perpustakaan Unand dapat terlaksana dengan baik perlu dilakukan langkah strategis sebagai berikut :

Pertama, membangun komunikasi dengan pemustaka. Event Pekan Library yang berlangsung selama sepekan setidaknya mampu membangun komunikasi antara pustakawan dengan pemustaka. Pustakawan yang bertugas dalam pameran dan Hibah Buku dapat memanfaatkan kesempatan saling berkomunikasi antara satu sama lain. Dimulai dengan menanyakan jurusan atau program studinya dan kemudian buku apa yang akan dia jadikan koleksi pribadi yang akan digunakan sebagai referensi.

Kedua, membangun kerjasama dengan pihak ketiga. Event Pekan Library juga melibatkan Gramedia Pustaka Utama dan FPPTI Sumbar. Kolaborasi yang baik sangat menentukan suksesnya sebuah acara. Koordinasi dan komunikasi sangat penting untuk dilakukan secara terus menerus selama acara berlangsung.

Mustafa (1996) menyebutkan bahwa promosi Perpustakaan memiliki beberapa metode antara lain :

Pertama, Publisitas. Publisitas merupakan sarana promosi yang paling ampuh dan murah untuk memperkenalkan keberadaan Perpustakaan termasuk jasa/produk yang ditawarkan melalui berita di surat kabar, majalah, radio, televisi dan panggung. Publisitas juga dapat dilaksanakan dalam bentuk : press release dalam rangka pembukaan atau penutupan acara pameran, lomba, kursus yang diselenggarakan perpustakaan, bedah buku, diskusi dan juga story telling.

Kedua, Iklan. Iklan memerlukan biaya untuk membuatnya. Jika publisitas kurang dapat diandalkan oleh Perpustakaan karena adanya penyuntingan dan ketergantungan pada media untuk bersedia memuat atau tidak, iklan direncanakan dan dapat dikendalikan dalam hal-hal yang ingin disampaikan dan bagaimana disampaikan. Iklan dapat disampaikan dalam bentuk media cetak atau elektronik seperti surat kabar, majalah, radio dan televisi dapat berupa souvenir seperti buku tulis, alat tulis dan kalender.

Ketiga, Kontak Perorangan. Promosi dengan menggunakan cara kontak pribadi merupakan bentuk yang paling ampuh diantara bentuk-bentuk promosi lain karena dengan adanya kontak secara pribadi, hubungan antar staf  Perpustakaan dan pemustaka dapat ditingkatan, kebutuhan, minat serta pribadi pemustaka dapat lebih diketahui sekaligus lebih jelas dalam menyampaikan informasi kepada pemustaka. Melalui kontak pribadi dapat dikumpulkan profil pemustaka yang dapat dijadikan salah satu pegangan dalam mengetahui kebutuhan pemustaka.

Keempat, insentif. Insentif adalah pemberian sesuatu yang bernilai baik berupa uang atau barang yang dimaksudkan untuk mendorong perubahan sikap pemustaka baik yang kurang bermotivasi atau justru diberikan pada yang sudah menggunakan untuk dapat memberi motivasi pada yang kurang termotivasi. Contoh insentif : pemberian hadiah pada pemustaka teraktif.

Kegiatan Pekan Library 2022 telah sesuai dari sisi strategi promosi UPT.Perpustakaan Unand yaitu membangun komunikasi dengan pemustaka baik melalui Pameran dan Hibah buku maupun Bincang Santai Tentang Pengembangan Perpustakaan Era Disrupsi bersama BEM-KM Unand. Kerjasama dengan pihak ketiga berlangsung dengan baik yaitu sama-sama berkomitmen menyukseskan acara Pekan Library 2022. Metode promosi via acara Bedah Buku yang berjudul Pola Pengembangan Karier Pustakawan Melalui Motivasi Kerja dan Pemahaman Teknis Jabatan Fungsional berlangsung dengan lancar. Panitia  Pelaksana Pekan Library 2022 telah menshare informasi yang berkaitan dengan Pekan Library 2022 via Instagram UPT.Perpustakaan Unand. Informasi tersebut juga ditag ke website Humas Unand. Metode promosi secara insentif yakni memberikan hadiah kepada para pemenang Lomba Desain Padusi Corner dan Penulisan Esai Perpustakaan Era Disrupsi telah terlaksana dengan baik. Experience is the best teacher, pengalaman adalah guru yang terbaik. Semoga penyelenggaraan Pekan Library kedepan lebih baik daripada yang telah lalu.

09 Maret 2021

Pandemi Covid-19 mengharuskan Perpustakaan Unand untuk mengatur skema pekerjaan tendik perpustakaan secara rinci dan sistematis. Pada saat lockdown di tahun 2020, yang mana status Covid-19 berada pada masa-masa puncaknya, sehingga Rektor Universitas Andalas menetapkan Full Work From Home(WFH) bagi seluruh tendik Universitas Andalas.

Pengolahan (processing) merupakan pekerjaan yang dimulai dari penerimaan koleksi di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau tempat yang sudah disediakan untuk kemudian dilayankan. Pekerjaan pengolahan  untuk koleksi tercetak terdiri dari Menyusun rencana operasional pengolahan bahan pustaka, Registrasi bahan pustaka, Pengecapan atau stempel perpustakaan, Klasifikasi, Katalogisasi, dan Kelengkapan Pustaka.

Pada masa WFH pustakawan yang bertugas pada bidang layanan pengolahan koleksi perpustakaan mengalami kendala dalam hal pengolahan buku, hal itu disebabkan karena pada saat pengolahan buku dibutuhkan perangkat yang lengkap serta didukung dengan jaringan internet yang memadai. Oleh karena itu dibutuhkan solusi dari permasalahan tersebut. Mengolah buku tidak mesti dilakukan diperpustakaan. Pengolahan juga bisa dilakukan dari rumah masing-masing pustakawan, namun mesti didukung dengan perangkat pendukung.

Ada 4 hal yang perlu dilakukan untuk mengolah koleksi buku perpustakaan dari rumah, diantaranya :

  1. Menyiapkan EDDC 23/ atau DDC 23 Ikhlas , Barcode scanner, Scanner, Printer Kertas, Perangkat Komputer, Gunting, Lakban Putih, Printer Barcode, Kertas Label, Kertas Barcode, Pena/Pensil, Stempel, Bantalan Stempel, Tinta, Slip keterangan pengembalian buku, Lem Fox, dan Penggaris.
  2. Membawa koleksi buku yang akan diolah kerumah masing-masing pustakawan yang bertugas secara berkala.
  3. Menyiapkan koneksi internet untuk proses katalogisasi.
  4. Membuat laporan bulanan untuk hasil buku yang telah diolah.

keempat poin diatas adalah solusi yang penulis tawarkan dalam menyikapi kondisi WFH. Metode yang diterapkan disetiap perpustakaan pada masa WFH bisa saja berbeda-beda, akan tetapi pekerjaan mesti tetap dilakukan.

Link Artikel Ilmiah Lengkap  Pengolahan Buku Pada Masa Work From Home(WFH) di UPT Perpustakaan Unand : http://scholar.unand.ac.id/105563/

Akan selalu ada solusi dalam masalah yang dihadapi, perlu pikiran jernih, hati yang lapang serta sistem yang terukur untuk memecahkan solusinya”.

04 Maret 2022

Sebagaimana kita ketahui koleksi cadangan merupakan koleksi yang diperuntukkan untuk pemustaka untuk baca di tempat, yang juga dikenal dengan istilah koleksi tandon. Biasanya koleksi tersebut tidak dapat dipinjamkan untuk dibawa pulang, hanya boleh difotokopi apabila dibutuhkan pemustaka. Di Perpustakan Unand koleksi cadangan tidak hanya bisa diakses oleh pemustaka dari Unand saja, akan tetapi juga terbuka untuk pengunjung dari perguruan tinggi lain.

 

Pada awal tahun 2022 ini, seiring dengan dimulainya perkuliahan secara luring, pemustaka yang berkunjung ke Perpustakaan Unand sangat membludak, termasuk di Ruang Koleksi Cadangan. Kebutuhan mereka pada koleksi cadangan sangatlah urgen karena koleksi pada layanan sirkulasi, yang selama ini dipinjamkan, telah habis dipinjam oleh pemustaka lain. Sehingga yang tersisa hanya 1 (satu) eksemplar koleksi yang ada di Ruang Cadangan.

Untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa terhadap koleksi cadangan, Perpustakaan Unand membuat kebijakan baru yang dinamakan dengan layanan peminjaman terbatas. Layanan peminjaman terbatas merupakan layanan peminjaman koleksi buku yang ada di Ruang Cadangan secara terbatas bagi pemustaka. Buku yang dipinjam dapat dibawa pulang berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Perpustakaan. Layanan ini sama dengan layanan sirkulasi akan tetapi yang membedakan adalah lama waktu peminjaman dan jumlah buku yang dipinjamkan serta jumlah denda jika terjadi keterlambatan.

 

Adapun syarat dan ketentuan layanan peminjaman  terbatas adalah khusus untuk anggota Perpustakaan Unand. Durasi peminjaman buku  selama 3 (tiga) hari, maksimal  buku yang dipinjam sebanyak 3 judul buku dan tidak bisa diperpanjang baik secara manual maupun online. Akan tetapi jika pemustaka masih membutuhkan maka diberi kesempatan untuk meminjam ulang setelah dikembalikan terlebih dahulu.

Apabila terjadi keterlambatan maka diberikan sanksi denda Rp.5.000 per hari per satu buku (dibayarkan ke rekening penampung rektor Unand). Tujuan pemberian sanksi dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan koleksi sirkulasi, yang hanya Rp. 1.000,-/buku per hari, dimaksudkan agar pemustaka disiplin dalam mengembalikan buku cadangan, yang jumlahnya terbatas (hanya 1 eksemplar untuk satu judul buku).

 

Layanan peminjaman terbatas ini masih dalam tahap sosialisasi. Regulasi atau aturan terkait dengan layanan ini akan diperbaiki seiring dengan berjalannya waktu. Butuh waktu untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada pemustaka. Apalagi di saat pandemi seperti sekarang ini, yang membatasi kita untuk berkumpul dalam mensosialisasikan berbagai program/kebijakan yang dibuat di perpustakaan, termasuk layanan peminjaman terbatas ini.

 

Dengan adanya layanan peminjaman terbatas pada UPT.Perpustakaan Universitas Andalas diharapkan dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Sehingga bisa menunjang kegiatan belajar mengajar dan penulisan tugas akhir, baik bagi mahasiswa Unand ataupun pemustaka dari luar Unand.

28 Februari 2022

Perubahan dan perkembangan teknologi telah membawa dunia perpustakaan terlibat dalam pemanfaatan teknologi tersebut. Berbicara tentang pelayanan perpustakaan di era digital saat ini tidak akan pernah terlepas dari bagaimana upaya dan usaha untuk meningkatkan performa perpustakaan dengan pemanfaatan teknologi dan aplikasi. Manajemen perpustakaan yang baik mesti dilandasi dengan pembagian dan penempatan sumber daya manusia yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya. Untuk meningkatkan kinerja dan sepak terjang perpustakaan dikancah sosial media, perlu adanya tim khusus yang bertugas mengelola dan mengembangkan bagian perpustakaan secara digital. Pada praktek lapangan, tidak semua perpustakaan didukung dengan dana yang besar untuk melanggan aplikasi multimedia dan design. Untuk menunjang pekerjaan designer, terutama dalam ranah multimedia dan design sangat dibutuhkan aplikasi pendukung yang bagus, aplikasi yang relevan, mudah digunakan serta harga yang terjangkau.

Salah satu aplikasi yang sangat popular di era disrupsi saat ini yang dapat digunakan untuk menunjang operasional perpustakaan dan design adalah Canva. Canva merupakan aplikasi berbasis online dengan menyediakan design berupa template, dan fitu-fitur yang menarik. Aplikasi Canva ini sangat mumpuni bagi siapa saja yang ingin mengembangkan fitur/layout perpustakaan secara visual, sehingga membuat efektifitas pekerjaan di perpustakaan jauh lebih baik.

Secara garis besar Canva terbagi menjadi 5 bagian, diantaranya :

  1. Canva Gratis : Canva gratis diperuntukkan bagi individu dan tim kecil untuk membuat dan mengunduh desain pada setiap kesempatan.
  2. Canva Pro : Canva pro diperuntukkan bagi individu dan tim kecil yang menginginkan alat yang lebih canggih dan konten yang lebih banyak.
  3. Canva Enterprise : Canva jenis enterprise diperuntukkan bagi bisnis besar yang mencari alat terintegrasi untuk menjaga mereka mereka agar tetap konsisten.
  4. Canva Pendidikan : Canva jenis pendidikan diperuntukkan sebagai alat kreatif yang mumpuni untuk kelas dan organisasi
  5. Canva Nirlaba : Canva nirlaba merupakan canva pro gratis untuk semua lembaga nirlaba terdaftar .

Keunggulan utama dari pemanfaatan aplikasi Canva ini yaitu semua hasil project yang telah dibuat, baik berupa banner, poster, sertifikat, slide presentasi dan lainnya dapat diakses dimana saja, karena semua data tersimpan dalam akun masing-masing pengguna. Setiap pengguna dengan tipikal akun gratis, diberikan kapasitas penyimpanan sebesar 1 GB. Untuk pengguna dengan kategori akun Pro, diberikan akses media penyimpanan sebesar 100 GB. Untuk mendapatkan fitur dan template yang lebih banyak dan menarik, pengguna mesti melanggan Canva Pro dengan biaya Rp769.000,00/Tahun. Sedangkan untuk perusahaan biaya yang mesti dikeluarkan tiap bulannya adalah Rp. 419.000 atau sebesar Rp. 5.028.000/Tahun.

Diantara banyak fitur yang disuguhkan oleh Canva, terdapat 10 fitur utama yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk operasional pekerjaan perpustakaan diera digital, diantaranya :

  1. Membuat Banner
  2. Membuat Slide Presentasi
  3. Membuat Sertifikat Kegiatan
  4. Membuat Konten Instagram
  5. Membuat Poster
  6. Membuat Resume Pegawai
  7. Membuat Laporan Pekerjaan
  8. Membuat Surat
  9. Membuat Sampul Ebook
  10. Membuat Proposal

Dalam pengalaman penulis, aplikasi ini sangat mumpuni, layak dan bermanfaat bagi perpustakaan perguruan tinggi dalam meningkatkan kinerja perpustakaan di era digital. Dari 5 kategori Canva diatas, sebagai langkah awal, sebaiknya perpustakaan menggunakan akun gratisan terlebih dahulu, sebagai percobaan, apabila ada kecocokan dengan aplikasi tersebut, maka disarankan untuk melanggan Canva Pro. “Banyak jalan untuk mengembangkan perpustakaan dengan baik, tergantung tingkat kemauan dan kegigihan yang akan menjawabnya”.

28 Februari 2022

Perpustakaan Universitas Andalas merupakan pusat aktivitas dan kegiatan mahasiswa, bersamaan dengan itu, posisi dan letak gedung perpustakaan sangat strategis ditengah-tengah gedung perkuliahan. Kondisi normal pada tahun 2019, rata-rata pengunjung perpustakaan setiap harinya mencapai 2000 pengunjung, namun semenjak awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan munculkan wabah Covid-19, sehingga sangat berdampak terdahap layanan dan pengunjung perpustakaan. Pengunjung perpustakaan dimasa pandemic hanya berkisar antara 10-30% dari pengunjung di masa normal.

Virus Covid-19 mulai memasuki Indonesia sekitar bulan januari 2020. Pemerintah melakukan berbagai macam upaya dan membuat kebijakan-kebijakan untuk menghidari penyebaran virus Covid-19. Bersamaan dengan banyaknya aturan dan kebijakan pemerintah dimasa pandemi Covid-19, Universitas Andalas juga membuat kebijakan terhadap pelayanan akademis, maupun pelayanan lainnya.

Dampak Pandemi covid-19 terhadap Perpustakaan Unand meliputi 2 aspek, yaitu :

  1. Perubahan kebijakan layanan
  2. Dampak Positif dan Negatif terhadap Layanan Perpustakaan Unand

 A. Perubahan Kebijakan Layanan Perpustakaan Dimasa Pandemi Covid-19

  1. Aktivasi Keanggotaan

Tabel 1. Aktivasi keanggotaan

Kebijakan Lama

Kebijakan Dimasa Pandemi

Pengaruh pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap layanan aktivasi anggota, yang mana biasanya layanan ini hanya menerima aktivasi secara langsung.

 

 

 

Semenjak pandemic Covid-19 layanan aktivasi anggota membuat terobosan layanan dengan system online.

Adapun mekanisme pelayanan online aktivasi anggota adalah:

1.    Mahasiswa mengirimkan Nama Lengkap

2.    NIM

3.    Pas Fhoto Ukuran Max.500kb

4.    Password Untuk Akun Perpustakaan.

5.    Kirimkan biodata ke email aktivasi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

 

2. Perpanjangan Pengembalian Buku

Tabel 2. Kebijakan Pengembalian Buku

Kebijakan Lama

Kebijakan Dimasa Pandemi

Masa peminjaman buku diperpustakaan sebelumnya adalah 7 hari, dengan estimasi perpanjangan maksimal 2 kali.

Semenjak pandemi Covid-19, ditetapkan perubahan aturan tentang pengembalian buku, yang mana batas pengembalian buku sampai akhir tahun 2021.

 

3. Penghapusan Denda Buku

Tabel 3. Kebijakan Denda Buku

Kebijakan Lama

Kebijakan Dimasa Pandemi

Aturan sebelum pandemi, keterlambatan pengembalian buku 1 hari dikenakan sanksi denda Rp.1000/Buku/Hari.

Semenjak ditetapkannya pandemi covid-19 sampai akhir tahun 2021, maka denda keterlambatan buku dihapuskan.

 

4. Layanan Permintaan Tugas Akhir Fulltext

Tabel 4. Permintaan Tugas Akhir Fulltext

Kebijakan Lama

Kebijakan Dimasa Pandemi

Pelayanan dilakukan langsung diruang layanan automasi

 

Pelayanan dilakukan dengan cara :

1.    Melalui Email Perpustakaan

2.    Melalui Chat Instagram

  

5. Layanan Konsultasi Upload

Tabel 5. Konsultasi Upload

Kebijakan Lama

Kebijakan Dimasa Pandemi

Pelayanan dilakukan langsung diruang layanan automasi

 

Pelayanan dilakukan dengan cara :

1.    Melalui Email Perpustakaan

2.    Melalui Chat Instagram

3.    Melalui Media Whatapps

 

B.  Dampak Positif dan Dampak Negatif Pandemi Covid-19 Terhadap Layanan Perpustakaan

Tabel 6. Dampak Positif & Dampak Negatif

No

Dampak Positif

Dampak Negatif

1

Bagi tenaga kependidikan yang aktif dan memiliki inisiatif tinggi, mereka selalu memberikan alternatif yang baik bagi system pelayanan perpustakaan.

Tidak adanya kunjungan pemustaka akibat layanan di tutup selama lockdown.

 

2

Adanya inovasi baru dalam system pelayanan perpustakaan, sehingga meningkatkan pengunjung website dan repository perpustakaan.

Sulitnya akses masuk keperpustakaan bagi mahasiswa, dikarenakan kondisi pembelajaran masih daring.

3

Pemanfaatan teknologi informasi menjadi lebih meningkat

Tidak adanya peminjaman dan pengembalian buku, semasa lockdown.

4

Mahasiswa yang memiliki kendala dalam pengembalian buku, mendapat manfaat positif dengan adanya pandemi covid-19, sehingga mereka memiliki waktu lemih lama untuk menggunakan koleksi buku yang dipinjam.

Tidak diterapkan denda selama pandemi Covid-19, membuat banyaknya koleksi yang masih dipinjam oleh mahasiswa.

 

 

Setelah melihat, meninjau, menuliskan dan mengulas kempali tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap pelayanan di perpustakaan, maka didapatlah beberapa kesimpulan, diantaranya :

  1. Adanya pandemi Covid-19 mempengaruhi layanan perpustakaan, sehingga mengharuskan adanya perubahan aturan-aturan tertentu yang jelas mekanismenya.
  2. Perubahan aturan yang dibuat dimasa pandemi mesti ditinjau dari kesiapan tendik dan kesiapan perangkat pendukung.
  3. Pentingnya memanfaatkan peralatan IT sebagai penunjang pelayanan perpustakaan dimasa pandemi.

 “Jangan jadikan kondisi sebagai alasan, karena akan selalu ada solusi disetiap masalah yang ditemukan”.

28 Februari 2022

Perubahan zaman telah membawa manusia kepada kemudahan dalam mengakses informasi. Perkembangan teknologi yang mumpuni sangat memungkinkan manusia untuk mengakses dan memberikan informasi cukup dari genggaman saja, namun satu hal yang lebih penting dari sekedar kemudahan dalam mendapatkan dan memberikan informasi, yaitu kebenaran dan keakuratan dari informasi tersebut. Banyak orang yang ketika menerima informasi dari group WhatsApp ataupun Facebook, tanpa mengecek dan mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu, mereka langsung sharing informasi tersebut, sehingga informasi yang belum tentu kebenarannya tersebut sudah dibagikan kebanyak orang, dan pada akhirnya jika informasi itu tidak benar para pembaca telah termakan isu yang tidak valid. Bukti kebanyakan masyarakat termakan isu yang tidak relevan terbukti dari survey MASTEL ditahun 2017 yang dilakukan oleh kominfo, bahwa sumber hoaks yang paling banyak beredar adalah melalui media sosial.

Secara bahasa informasi yang tidak benar, tidak relevan dengan keadaan sebenarnya disebut hoaks. Hoaks memang terlihat baru diera digital ini, namun dalam perspektif islam yang pada hakikatnya hoaks telah terjadi pada zaman Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassalam yang mana ketika istri beliau difitnah berzina oleh kaum munafikin. Sebab kejadian ini maka turunlah ayat al-quran untuk membantah hal tersebut yaitu surat [al-Hujurât/49:6] :

Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian.

Kebiasaan masyarakat dalam membicarakan suatu topik/orang lain (ghibah) juga menjadi penyebab terbesar hoaks itu beredar. Allah subhanahu wata’ala telah melarang orang-orang yang beriman untuk tidak saling menggunjing(ghibah) dalam surat [al-Hujurât/49:12] :

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang".

Maraknya isu hoaks ini juga tidak terlepas dari rendahnya literasi dan budaya baca dikalangan masyarakat kita. Agama islam menganjurkan ummatnya untuk berhati-hati dan selalu mengecek informasi dan berita yang diterima terlebih dahulu. Secara bahasa keagamaan hal ini disebut tabayyun.  Ayat al-quran yang berbicara tentang berita bohong adalah surat ” (QS. An-Nuur: 11) :

“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar”.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwasannya agama islam sangat memperhatikan dan peduli tentang hoaks ini sehingga dianjurkan bagi ummatnya untuk selalu mengecek informasi atau berita yang diterima terlebih dahulu serta mencari tahu sumber dari mana asal informasi atau berita tersebut berasal. “Smart Think and Don’t Believe about information before you check and search accuracy”. Salam Literasi.