10 Januari 2024

Zaman dahulu, orang-orang untuk menuju ke perpustakaan diperlukan meluangkan waktunya dan menembus jarak antara dirinya dan perpustakaan itu. Namun di era digital saat ini, kita tidak perlu melakukan itu, sebab perpustakaan  tidak lagi terbatas pada bangunan fisik yang penuh dengan rak buku. Sebaliknya, saat ini kita dapat menghadirkan dunia ilmu ke ujung jari kita.

Teknologi telah merubah wujud perpustakaan menjadi bentuk digital. Mulanya berupa bangunan atau tempat konkret yang berisi buku-buku menjadi aplikasi atau website yang dapat mudah diakses oleh pengguna. Perpustakaan telah melalui transformasi yang signifikan untuk menuju era society 5.0. Perpustakaan yang dikenal sebagai jendela dunia, saat ini tersedia dalam bentuk digital, menjanjikan kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh pengetahuan.

Society 5.0 adalah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan teknologi. Tujuannya untuk menyeimbangkan solusi atas permasalahan sosial dan ekonomi. Penggabungan teknologi digital seperti AI atau IoT dengan kehidupan nyata dalam meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan.

Perpustakaan digital adalah wujud dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dijadikan sarana untuk menyimpan dan mendistribusikan data koleksi dalam bentuk elektronik. Dengan inovasi tersebut, memperoleh pengetahuan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Selaras dengan society 5.0, tujuan dari perpustakaan digital adalah memberikan akses mutlak ke informasi yang diinginkan.

Mengapa Perpustakaan Digital Penting?

Dalam menuju era segala sesuatu menggunakan teknologi, perpustakaan digital menjadi jalan untuk beradaptasi ke tahap selanjutnya. Perpustakaan digital merupakan bentuk inovatif dunia pendidikan dalam menyediakan bahan bacaan.

Berikut beberapa alasan mengapa perpustakaan digital itu penting:

1. Akses Tanpa Batas dan Inklusif: dengan adanya perpustakaan digital, siapa pun dapat mengakses sumber ilmiah tanpa terkendala ruang dan waktu asalkan terhubung dengan jaringan internet. Dalam konteks society 5.0, inklusivitas menjadi pusat utama dan perpustakaan digital memastikan tiap orang dapat mengakses pengetahuan tanpa terhalang kondisi perbedaan.

2. Kemudahan Pencarian: tanpa perlu susah mencari, perpustakaan digital memiliki fitur pencarian berdasarkan judul, penulis, topik, atau kata kunci untuk memfiltrasi konten yang dicari. Era society 5.0 menuntut adanya efesianitas dari output penggunaan teknologi. Oleh karena itu, perpustakaan digital harus memberi kemudahan dalam pemakaiannya.

3. Koleksi yang Diversifikasi: perpustakaan digital berbeda dengan perpustakaan konvensional, tidak hanya berisi buku cetak, melainkan juga berbagai format materi yang tersedia. Mulai dari teks hingga multimedia, seperti video pembelajaran yang menciptakan pengalaman belajar-mengajar lebih kaya dan interaktif yang menyesuaikan berbagai metode pembelajaran.

4. Interaktivitas dan Keterlibatan Pengguna: perpustakaan digital biasanya dilengkapi fitur interaktif berupa kolom komentar dan forum diskusi. Ini membuka kesempatan untuk berdialog. Dalam berdialog tersebut, siapa saja dapat memberikan pandangannya dan membangun komunitas belajar daring. Konsep society 5.0 menggambarkan era baru di mana kehidupan masyarakat melibatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang  telah melekat dalam kehidupan manusia.

5. Pemeliharaan dan Pengelolaan: efisiensi dalam penyimpanan dan pengelolaan koleksi, serta tidak merlukan tempat, dan biaya yang besar untuk perbaikan.

6. Pendukung Pendidikan: Perpustakaan digital menyediakan berbagai referensi dan literatur. Ini berguna dalam studi atau proyek yang dikerjakan oleh para pelajar. Dalam konsep society 5.0, pendidikan lebih adaptif dan efisien dengan berbagai sarana teknologi yang disuguhkan dalam dunia pendidikan.

7. Fleksibel: Kemudahan pengguna dalam mendapatkan pengetahuan tanpa ada batas ruang dan waktu. Society 5.0 menawarkan kegiatan ekonomis tanpa harus ada yang dikorbankan, seperti ongkos menuju perpustakaan.

Tantangan Masa Depan

Meski banyak keunggulan yang ditawarkan, perpustakaan digital rawan akan keamanan dan privasi yang dapat diretas. Kuantitas besar data yang disimpan, memerlukan sistem yang canggih agar data-data tersebut minim resiko hilang. Selain itu, diperlukan inovasi dalam mengoperasikan keberlanjutan dan infrastruktur. Perlu juga diperhatikan tentang pemeliharaannya, baik berupa perangkat lunak dan energi yang diperlukan. Bagi suatu negara yang belum terjangkau internet ke semua wilayah, perpustakaan digital sulit diterapkan. Perpustakaan digital memerlukan jaringan internet untuk mengaksesnya. Awal tujuannya agar perpustakaan mudah diakses, justru menciptakan kondisi ketidakmerataan akses karena terkendala internet.

Dampak Negatif

Studi telah membuktikan bahwa membaca secara konvensional lebih baik pemahamannya daripada membaca secara digital. Apalagi teks yang panjang dan  rumit sebaiknya tidak dibaca menggunakan format digital karena dapat menurunkan pemahaman terhadap teks itu. Dengan demikian, perpustakaan digital dapat menghambat pemahaman penggunanya.

Perpustakaan digital merupakan penunjang fasilitas menuju era society 5.0. Perpustakaan digital memainkan peran penting dalam dunia pendidikan. Meski banyak manfaat yang ditawarkan, terdapat tantangan dan dampak negatif yang dihasilkan. Pengembangan teknologi perlu menjadi perhatian pemerintah dalam mengembangkan bidang-bidang di kehidupan, terutama pendidikan. Pendidikan sangat penting untuk generasi penerus sebagai pemberantas kebodohan dan pencipta generasi unggul. Dengan demikian, keterjangkauan perpustakaan secara digital dapat meningkatkan generasi yang unggul.

Penulis : Anisa Putri Dewiyanti

Juara II Lomba Menulis Artikel Perpustakaan dalam Lomba Pekan Library 2 Tahun 2023

Editor : B A Y

Pada tanggal 20 November 2023, Efa Yonnedi resmi dilantik menjadi Rektor UNAND periode 2023-2028 oleh Ketua Majelis Wali Amamat (MWA), Sakti Wahyu Trenggono di Gedung Convention Hall, Kampus Limau Manis, Padang. Efa Yonnedi dilantik menggantikan Yuliandri yang menjabat pada periode 2019-2023, setelah berhasil meraih suara terbanyak pada pemilihan rektor tingkat MWA akhir Oktober lalu. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, pernah menjadi konsultan Bank Dunia, komisaris utama Bank Nagari, dan Komisaris Utama Askrida.

Dalam pidato paska pelantikannya, Efa Yonnedi mengatakan,“Saya Efa Yonnedi, dengan segala kerendahan hati dan kehormatan yang besar, hari ini berdiri di hadapan bapak/ibu saudara semua untuk menerima amanah sebagai Rektor Universitas Andalas. Apabila Bapak/Ibu/Saudara melihat perbuatan saya benar, maka dukunglah. Tapi bila kita melihat perbuatan saya salah, maka luruskanlah.” Disamping itu, Efa juga menyatakan keseriusannya dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur khususnya di bidang teknologi, tentunya dengan kolaborasi antar civitas akademika, baik dari dosen, tendik (tenaga kependidikan), mahasiswa, hingga alumni. Sebelumnya, ketika kampanye calon rektor, beliau juga menjanjikan kepada tendik yang ingin menambah pendidikan formal akan diberikan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa studi lanjut dari UNAND.

Pidato yang disampaikan oleh Efa Yonnedi dengan keyword pembangunan infrastruktur teknologi pendidikan dan kolaborasi tentu disambut positif oleh tendik khususnya Pustakawan UNAND. Penerapan teknologi pendidikan yang berbasis web telah dan sedang dikembangkan khususnya yang berkaitan dengan MOOC (Massive Open Online Course) yang menuntut pembelajaran berbasis blended learning (baca : onsite dan online). Kolaborasi merupakan kekuatan penting dalam menyukseskan visi dan misi organisasi. Tanpa kolaborasi perkembangan UNAND berjalan lambat sehingga relatif lambat untuk menyukseskan visi dan misinya. Kesempatan yang diberikan oleh Efa Yonnedi untuk melanjutkan studi bagi tendik pantas diapresiasi. Dengan meningkatnya tendik yang kuliah maka meningkat pula wawasan dan pengetahuan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga apabila kuliahnya telah selesai maka ilmu yang diperolehnya dari bangku kuliah dapat diterapkan di UNAND.

Sebagai penulis yang menjabat sebagai Pustakawan Muda, saya berharap “tangan dingin” Efa Yonnedi mampu membuat UNAND semakin maju dan berjaya dikancah pendidikan nasional dan internasional dengan ragam prestasi. Perpustakaan dan Pustakawan UNAND telah menunjukkan prestasi terbaiknya dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2021, UPT.Perpustakaan UNAND menjadi kontributor ke 4 dalam Indonesian One Search (IOS) dan diberikan apresiasi oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Tahun 2022, Iswadi Syahrial Nupin memperoleh Juara 3 dalam Inkubator Literasi Pustaka Nasional (ILPN) Sumatera Barat. Karya dan kosistensi beliau diapresiasi oleh Edi Wiyono, Direktur Perpusnas Press sehingga diundang untuk mengikuti Perpusnas Writers Festival (PWF) yang diselenggarakan 16 s.d 22 November 2022 di Jakarta. Dalam acara tersebut penulis bertemu dengan Muhammad Subhan, founder Sekolah Menulis Elipsis dan Gola Gong, Duta Baca Indonesia serta pegiat literasi lainnya seperti Aris Munandar, Sekretaris Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Apep Gober, Pegiat Literasi Jawa Barat. Tahun 2023, Tim Lomba Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi UNAND memperoleh peringkat 7 sebagai Finalis dengan karya Bebas Pustaka Online Berbasis Digital dan Users Friendly. Yang membanggakan dalam event lomba karya inovasi tersebut, UPT.Perpustakaan UNAND menjadi satu-satunya Perpustakaan Perguruan Tinggi Luar Jawa yang tampil ke final. Di tahun yang sama, Iswadi Syahrial Nupin memperoleh penghargaan dari Korem 032/WirabrajaKorem 032 Wirabraja sebagai Juara Harapan II atas keberhasilannya dalam Lomba Karya Tulis tentang Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Prestasi UPT.Perpustakaan UNAND yang terbesar adalah mempertahankan nilai A dalam akreditasi sejak tahun 2015 dan 2018. Semoga akreditasi 2023 nilai A tersebut dapat dipertahankan.

Dibalik realita yang ada, UPT.Perpustakaan UNAND membutuhkan perhatian dari Rektor UNAND sebagai decision maker. Perhatian yang dibutuhkan merupakan harapan Perpustakaan dan juga Pustakawan UNAND agar kualitasnya semakin lebih baik dimasa depan. Adapun harapan tersebut adalah :

Pertama, mengimplementasikan Peraturan Rektor Nomor 8 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Organ Pengelola UNAND khususnya Paragraf 1 Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Pasal 186 dan Bagian Ketiga Tata Cara Pengisian Jabatan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasal 203 ayat e. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa UPT.Perpustakaan terdiri atas Kepala, Fungsional Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional / Tenaga Teknis. Namun faktanya Fungsional Tata Usaha belum ada dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional Pustakawan yang terpilih belum dilantik. Pasal 203 mensyaratkan Kepala UPT.Perpustakaan adalah dosen dengan jabatan paling rendah lektor. Kondisi UPT.Perpustakaan UNAND belum sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam peraturan rektor. Kepala Perpustakaan masih dijabat oleh tendik yang berstatus Pustakawan Madya dan jabatan Fungsional Tata Usaha masih lowong.

Kedua, peningkatan anggaran UPT.Perpustakaan UNAND sesuai Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi. Anggaran UPT.Perpustakaan UNAND relatif rendah hanya 1,1 % dari Anggaran UNAND selama kurun waktu 3 tahun terakhir. Padahal Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi mensyaratkan 11.f. Anggaran.Perguruan tinggi mengalokasikan anggaran perpustakaan setiap tahun paling sedikit 5% (lima persen) dari total anggaran perguruan tinggi di luar pengembangan fisik dan gaji. Seyogianya anggaran UPT.Perpustakaan UNAND ditingkatkan sehingga sarana dan prasarana dapat ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.

Ketiga, rekruitmen tenaga pengelola UPT.Perpustakaan UNAND sesuai kebutuhan. Staf UPT.Perpustakaan UNAND terdiri dari Pustakawan, Asisten Perpustakaan dan Tenaga Pengelola Perpustakaan. Staf UPT.Perpustakaan UNAND selama kurun waktu lima tahun terakhir telah banyak yang pensiun dan resign. Yang resign umumnya karena lulus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di luar Kemendikbudristekdikti. Jumlah staf yang ada saat ini berjumlah 23 orang sedangkan sivitas akademika UNAND yang dilayani berjumlah 34.000 orang. Jumlah ini tidak seimbang apabila merujuk pada Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi yang mensyarakatkan : 9b. Pustakawan. Rasio pustakawan yaitu setiap 500 (lima ratus) mahasiswa paling sedikit 1 (satu) pustakawan.dan 9c. Tenaga teknis perpustakaan

Rasio tenaga teknis yaitu setiap 5.000 (lima ribu) mahasiswa paling sedikit 1 (satu) tenaga teknis perpustakaan. Idealnya dibutuhkan 64 orang Pustakawan/Asisten Perpustakaan dan 20 Orang Tenaga Teknis Perpustakaan / Tenaga Pengelola Perpustakaan sehingga pelayanan pengguna akan meningkat lebih baik lagi dari sebelumnya.

Keempat, mengangkat staf non PNS UPT.Perpustakaan UNAND sebagai Pegawai Tetap UNAND. Staf non PNS UPT.Perpustakaan UNAND memiliki peranan penting dalam pelayanan prima. Staf non PNS tersebut bertugas dibagian sirkulasi, automasi dan administrasi. Rata-rata mereka bertugas lebih dari lima tahun. Jumlahnya 8 delapan orang. Oleh karena itu agar mereka memiliki kinerja yang baik seyogianya mereka diangkat sebagai pegawai tetap UNAND.

Kelima, memberikan apresiasi berupa beasiswa studi lanjut bagi staf UPT.Perpustakaan UNAND. Peningkatan wawasan dan pengetahuan sumber daya manusia Pustakawan/Asisten dan tenaga Perpustakaan sangat penting dalam peningkatan kualitas layanan dan inovasi berkelanjutan. Decision maker seyogianya memberikan kesempatan bagi staf UPT.Perpustakaan UNAND untuk studi lanjut. Ada baiknya yang memiliki prestasi dalam lomba perpustakaan diprioritaskan terlebih dahulu. Hal ini karena mereka telah berjuang atas nama UNAND dikancah nasional. Selanjutnya bagi yang berminat untuk studi lanjut di UNAND seyogianya gratis dengan syarat tidak melalaikan pekerjaan sehari-hari.

Keenam, merealisasikan studi tiru untuk peningkatan kualitas UPT.Perpustakaan UNAND sesuai Standar ISO 11620. Studi tiru sangat bermanfaat bagi perkembangan UPT.Perpustakaan UNAND. Dengan adanya studi tiru, Pustakawan/Asisten dan Tenaga Pengelola Perpustakaan dapat membandingkan kualitas layanan dan pengembangan teknologi di perpustakaan yang menjadi tujuan studi tiru. Perpustakaan Perguruan Tinggi yang telah memiliki ISO adalah Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dipimpin oleh Pudji Muljono. Beliau adalah dosen Sekolah Bisnis IPB pengampu mata kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan Organisasi. Untuk mencapai ISO tersebut ada baiknya, UPT.Perpustakaan UNAND mulai menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pelayanan yang disediakan bagi pengguna Perpustakaan.

Ketujuh, mendukung UNAND sebagai tuan rumah Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) 2026. KPDI adalah konferensi yang diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Digital Indonesia (FPDI) yang keberadaannya diakui oleh PNRI. KPDI terakhir dilaksanakan di Malang yang berlangsung dari tanggal 9 s.d 11 Agustus 2023. Tahun 2024, KPDI dilaksanakan di Bandar Lampung dengan tuan rumah Universitas Lampung. Selanjutnya tahun 2025, diselenggarakan di Batam. Delegasi yang dikirimkan ke Bandar Lampung seyogianya mampu meyakinkan seluruh peserta konferensi bahwa UNAND mampu menjadi tuan rumah tahun 2026. Untuk meyakinkan peserta perlu persiapan matang dan lobby kepada peserta konferensi. KPDI bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Perpustakaan di seluruh Indonesia. Dalam kegiatannya konferensi ini juga menyelenggarakan pameran, call for paper dan cultural visit.

Kedelapan, memberikan apresiasi dalam bentuk uang bagi Pustakawan/Asisten dan Tenaga Pengelola UPT.Perpustakaan UNAND yang menerbitkan buku dan artikel jurnal baik jurnal terakreditasi maupun yang belum terakreditasi. Pemberian reward dalam bidang kepenulisan sudah selayaknya dianggarkan bagi staf UPT.Perpustakaan UNAND yang gemar menulis dan mampu menuangkan ide dalam bentuk tertulis. Adanya buku dan artikel jurnal yang ditulis oleh Staf UPT.Perpustakaan UNAND membuktikan pada Pustakawan atau Perguruan Tinggi lain bahwa Sumber Daya Manusia UPT.Perpustakaan UNAND mampu berkonstribusi dalam bidang Perpustakaan dan Kepustakawanan.

Delapan harapan ini menjadi titik tolak untuk memajukan UPT.Perpustakaan UNAND ke depan. Kemajuan UPT.Perpustakaan UNAND diawali oleh pengembangan SDM dan peningkatan mutu UPT.Perpustakaan UNAND secara berkelanjutan. Dengan mutu yang baik maka World Class University (WCU) yang dicita-citakan UNAND akan dapat diwujudkan selekasnya. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan. Tidak ada kemudahan tanpa doa. Demikian quote Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat (2018-2023).

 

Penulis : Iswadi Syahrial Nupin

Editor  : B A Y

 

           

Seminggu yang lalu tepatnya, 20 November 2023 telah dilaksanakan acara Pekan Library 2. Pekan Library 2 menghadirkan beberapa kegiatan yaitu Pameran Buku Hibah Mahasiswa, Workshop Anti Korupsi dan Literasi Kepemimpinan, Lomba Konten Promosi Perpustakaan serta Lomba Penulisan Artikel Perpustakaan Digital. Acara Pekan Library 2 dibuka oleh Yasir, Kepala UPT.Perpustakaan Unand. Sebelumnya, Nani, Ketua Panitia Pelaksana Pekan Library 2 menyampaikan kata pembuka. Beliau sangat berterima kasih atas bantuan rekan-rekan panitia yang telah berpartisipasi aktif dalam menyukseskan kegiatan ini. Nani juga menghimbau agar mahasiswa mengikuti acara Pekan Library 2 sehingga mahasiwa dapat menambah wawasannya terutama tentang anti korupsi dan kepemimpinan. Dalam sambutannya Yasir, mengharapkan agar mahasiswa Unand dapat mengikuti acara ini dan memanfaatkan buku yang dihibahkan untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Beliau juga mengharapkan agar kegiatan workshop dan lomba dapat diikuti oleh mahasiswa Unand. Iswadi Syahrial Nupin, Koordinator Acara menjelaskan kegiatan yang berlangsung kepada audiens tentang pelaksanaan Lomba Konten Promosi dan Lomba Penulisan Artikel Perpustakaan Digital. Beliau mengharapkan agar mahasiswa mengikuti lomba tersebut.

Pekan Library 2 tak hanya dimanfaatkan mahasiswa Unand saja akan tetapi juga mahasiswa luar yang datang sekedar untuk melihat buku yang dihibahkan. Hari pertama pengunjung yang datang tidak begitu ramai. Kunjungan membludak pada keesokan harinya. Kemungkinan ramainya UPT.Perpustakaan Unand karena sebagian mahasiswa tersebut akan mengikuti workshop anti korupsi dan literasi kepemimpinan. Kegiatan ini dilaksanakan di The Gade Creative Lounge (TGCL). Narasumber dalam acara tersebut adalah Muhammad Yunus, Penyuluh Anti Korupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi yang juga bertugas di Rumah Sakit M.Djamil dibidang Satuan Pengawas Internal (SPI). Moderator dan pemantik acara adalah Beni Adri Yassin, Staf Bidang Automasi.

Yang menarik adalah animo mahasiswa mengikuti Workshop Anti Korupsi dan Literasi Kepemimpinan. Paska pemaparan narasumber, mahasiwa langsung bertanya tentang cara penanggulangan korupsi yang terjadi baik dalam organisasi mahasiswa maupun tempat lainnya. Ada pula yang curhat hadiah lomba belum diterima karena adanya korupsi. Menurut Muhammad Yunus, untuk mencegah korupsi yang diperkuat adalah pemahaman beragama yang benar. Ketika ada niat korupsi maka perlu diingat bahwa Allah selalu melihat perbuatan makhluk-Nya. Yakinkan diri bahwa gerak gerik kita selalu diperhatikan oleh Allah. Beliau juga memberi saran apabila kita ditipu dalam suatu event lomba maka ikhlaskan saja kepada Allah. Yakinlah bahwa Allah akan mengganti hak kita yang hilang dengan sesuatu yang lebih baik.

Kegiatan Pekan Library 2 secara umum berlangsung sukses. Panitia terlihat solid dalam bekerja sesuai tugasnya masing-masing. Dalam closing ceremony, Yasir berharap agar Pekan Library di tahun mendatang seyogianya dapat dilaksanakan secara nasional dengan seminar nasional, lomba deklamasi puisi dan lain sebagainya. Beliau juga memberikan apresiasi kepada partisipan lomba bahwa semua karya yang dilombakan itu bagus. Tidak ada yang jelek. Hanya saja ada beberapa yang tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh juri. Bagi yang belum beruntung jangan patah semangat teruskan berkarya.

Buku yang dihibahkan kepada mahasiswa lebih kurang 1.665 eksemplar. Jumlah pengunjung perhari selama Pekan Library 2 rata-rata 220 orang. Peserta lomba konten promosi perpustakaan berjumlah 8 orang sedangkan peserta lomba penulisan artikel Perpustakaan Digital berjumlah 18 orang. Pemenang Lomba Konten Promosi Perpustakaan berjumlah 4 orang sedangkan Lomba Penulisan Artikel Perpustakaan Digital berjumlah 5 orang. Pemenang Lomba Konten Promosi Perpustakaan yaitu Junita Citra Ayu Chania, Mengki Kurniawan, Silca Chairana Rahman dan Yofie Fara Madani. Lomba Penulisan Artikel Perpustakaan Digital yaitu Violina Anastasya, Anisa Putri Dewiyanti, Avivo Ajvantara, Qurratul Hilma dan Hamda Alsuri Saimar. Reward untuk para pemenang lomba dibagikan Jumat, 24 November 2023. Juri dalam lomba ini adalah Marlini, Dosen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Negeri Padang (UNP) dan Muhammad Subhan, Pegiat Literasi dan founder Sekolah Menulis elipsis. Nama juri sengaja dirahasiakan agar lomba dapat berlangsung secara fair.

Sebetulnya ada yang kurang dalam event tahunan ini. Kekurangannya tidak melibatkan Duta Baca dan Sahabat Perpustakaan dalam kegiatan. Sebetulnya mereka dapat diberikan “slot” acara seperti Seminar Minat Baca dan Peningkatan Indeks Literasi Mahasiswa. Hal ini terjadi karena beberapa Panitia Pekan Library 2 telah dilibatkan dalam menyiapkan jawaban borang akreditasi UPT.Perpustakaan sekaligus merancang persiapan Pelatihan SLiMs bagi Pengelola Ruang Baca Fakultas dilingkungan Unand. Mereka dituntut lebih fokus dalam menyiapkan data untuk menyelesaikan Akreditasi UPT.Perpustakaan Unand 2023. Dengan kata lain, jadwal kegiatan staf UPT.Perpustakaan yang “padat” membuat acara Pekan Library 2 terkesan dilaksanakan secara terbatas. InsyaAllah, acara pelatihan bagi staf ruang baca akan diselenggarakan pada 4 Desember 2023 mendatang. Pelatihan tersebut mengundang narasumber dari luar Unand yaitu Sefri Doni, pakar SLiMs (Senayan Library Information Management Systems).  

Pekan Library sebagai “ikon” event literasi tahunan memang layak untuk dilaksanakan secara berkesinambungan. Target penting kesuksesan Pekan Library 2 tak hanya sekedar penyelenggaraan seminar nasional 2024 akan tetapi event KPDI (Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia) 2026. Dalam hal ini UPT.Perpustakaan Unand menjadi tuan rumah dalam perhelatan akbar tersebut. Oleh karena itu diperlukan dukungan pimpinan dalam menyukseskan seminar nasional 2024 dan KPDI 2026 yang dilaksanakan tahun-tahun mendatang. Staf UPT.Perpustakaan Unand seyogianya mempersiapkan diri secara profesional dalam melayani peserta yang mengikuti seminar dan call paper. Tema seminar yang diangkat berkaitan dengan local wisdom yakni manuskrip kuno nusantara baik yang terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan wilayah lainnya di Indonesia. Alasannya diambilnya tema yang berkaitan dengan manuskrip kuno karena sebagai anak bangsa perlu kiranya kita melindungi legasi yang ditinggalkan oleh leluhur agar artefak atau situs yang ditinggalkannya masih dapat diketahui oleh generasi masa depan. Dalam hal ini UPT.Perpustakaan Unand juga memiliki naskah kuno yang terletak di Minangkabau Corner. UPT.Perpustakaan Unand memiliki peran untuk melindungi dan melestarikan naskah yang ada secara digital. Bila perlu naskah yang dibaca cukup dengan scan QR code sehingga dapat diakses khalayak ramai.

Dengan demikian Pustakawan Unand seyogianya berkolaborasi dengan Dosen Unand berstatus filolog seperti Pramono dan Muhammad Yusuf yang juga dosen Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Bahasa dan Sastra Minangkabau. Perlu diingat bahwa kolaborasi yang baik merupakan kunci kesuksesan suatu event. Literacy is much more than an educational priority - it is the ultimate investment in the future and the first step towards all the new forms of literacy required in the twenty-first century. We wish to see a century where every child is able to read and to use this skill to gain autonomy. Literasi lebih dari sekedar prioritas pendidikan – ini adalah investasi utama di masa depan dan langkah pertama menuju semua bentuk literasi baru yang dibutuhkan di abad kedua puluh satu. Kami ingin melihat abad di mana setiap anak dapat membaca dan menggunakan keterampilan ini untuk memperoleh kemandirian. Demikian quote Irina Bokova, Direktur Umum (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).

                                                                                                     Padang, 28 November 2023

                                                                        Penulis : Iswadi Syahrial Nupin, S.Sos., M.M

                                                                        Editor  : Beni Adri Yassin, S.Kom

27 November 2023

Perpustakaan sebagai sumber informasi dan pengetahuan, telah mengalami perubahan yang signifikan, beralih dari pustaka fisik ke pustaka digital.Transformasi ini terjadi seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang ilmu pengetahuan dan informasi yang pesat. Sejarah perubahan ini mencerminkan perjalanan panjang untuk menyederhanakan akses terhadap informasi. Perubahanini muncul sebagai respons terhadap tuntutan kemajuan teknologi yang cepat dan perubahan karakter pengguna yang menciptakan kebutuhan dan keinginan baru.
Dalam menghadapi era teknologi yang terus berkembang, kecepatan dan aksesibilitas informasi menjadi fokus utama. Konsep perpustakaan digital, pada dasarnya, serupa dengan perpustakaan konvensional, dengan perbedaan terletak
pada sumber daya dan sistem peminjamannya. Perpustakaan digital dianggap lebih sederhana, memberikan kemudahan bagi para peminjam buku. Perubahan dari pustaka fisik ke pustaka digital tidak hanya merespon perkembangan teknologi, melainkan menjadi suatu keharusan dalam menghadapi tantangan era informasi. Kecepatan dan aksesibilitas informasi menjadi kunci utama, dan transformasi pustaka menjadi sarana efektif untuk memenuhi tuntutan ini. Pemahaman mendalam terhadap perubahan ini memungkinkan kita untuk menggali potensi penuh dari samudra pengetahuan digital yang tak terbatas, semuanya dapat diakses hanya dengan ujung jari.


-Evolusi Pustaka Digital-
Perpustakaan, sebagai salah satu sumber informasi yang krusial dalam ranah pendidikan dan informasi, memiliki peran sentral dalam sejarah dalam melestarikan pengetahuan. Pada awalnya, perpustakaan terdiri dari kumpulan buku fisik yang teratur di rak dan ruang yang memuat koleksi buku cetak. Sekarang, melalui perkembangan teknologi, terutama internet, perpustakaan mengalami transformasi revolusioner seiring dengan kemajuan teknologi yang membuka peluang untuk mengubah koleksi perpustakaan menjadi pustaka digital. Pendigitalan bukan hanya sebatas pemindahan buku ke format digital, melainkan juga membuka pintu akses ke sumber daya multimedia, jurnal ilmiah, dan arsip yang lebih luas. Proses scanning atau pengetikan ulang diterapkan untuk menciptakan versi digital dari buku-buku cetak. Evolusi perpustakaan dari bentuk fisik ke bentuk digital menciptakan paradigma baru dan membuka jendela menuju pengetahuan tak terbatas di era digital. Selain itu, konsep peminjaman buku di perpustakaan mengalami perubahan signifikan dengan hadirnya platform peminjaman digital. Sekarang semua orang dapat mengakses dan meminjam e-book serta sumber daya digital kapan saja dan dimana saja. Hal ini memberikan kebebasan yang lebih besar kepada pembaca untuk menyesuaikan gaya membaca mereka. Integrasi kecerdasan buatan, analisis data, dan teknologi baru lainnya akan membentuk masa depan perpustakaan digital.


Potensi untuk menciptakan pengalaman membaca yang lebih dinamis, personal, dan terhubung dengan perkembangan terkini dalam ilmu pengetahuan dan teknologi masih menjadi peluang yang menarik untuk dieksplorasi. Peran Teknologi dalam Transformasi Pustaka Secara hukum, bahkan diuraikan dalam Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, dikemukakan bahwa koleksi perpustakaan dipilih, diolah, disimpan, dilayankan, dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (pasal 12 ayat 1). Setiap perpustakaan juga diwajibkan untuk mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (pasal 14 ayat 3). Pada saat ini, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tidak pernah terbayangkan oleh ilmuwan beberapa ratus tahun yang lalu. Kemajuan teknologi yang pesat berdampak pada pola perubahan yang tengah terjadi di perpustakaan. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peran yang signifikan dalam perubahan ini memainkan peran besar dalam mengoptimalkan berbagai aspek kehidupan. Teknologi memungkinkan efisiensi yang lebih besar, terutama dalam proses seperti mengubah koleksi perpustakaan dari buku fisik menjadi format digital. Pendigitalan ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas, tetapi juga memudahkan pengelolaan koleksi secara lebih efisien.


Sistem manajemen pustaka berbasis teknologi membantu mengelola inventaris, peminjaman, dan pelacakan informasi pembaca, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi operasional perpustakaan. Platform peminjaman digital memberikan kemampuan kepada pembaca untuk meminjam tanpa harus mendatangi perpustakaan secara langsung, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dan memperluas jangkauan layanan perpustakaan.Pustaka Digital dan Akses Global Pustaka digital merupakan perpustakaan yang menghadirkan koleksi dalam bentuk digital, seperti e-book, jurnal elektronik, dan sumber daya digital lainnya. Materi pustaka disajikan dalam format file digital, memungkinkan akses dan pembacaan melalui perangkat elektronik seperti komputer, tablet, atau e-reader, yang menghilangkan kebutuhan untuk buku fisik dan memberikan fleksibilitas membaca di berbagai lokasi. Keunggulan utama pustaka digital terletak pada aksesibilitas globalnya, memungkinkan pembaca dari seluruh dunia untuk mengakses koleksi tanpa perlu hadir secara langsung di perpustakaan fisik. Akses ini membuka pintu bagi pembaca dengan berbagai latar belakang dan lokasi geografis, serta meningkatkan aksesibilitas literatur untuk individu yang sulit mengakses perpustakaan fisik, seperti orang dengan mobilitas terbatas atau yang tinggal di daerah terpencil. Pustaka digital dengan akses global memainkan peran penting dalam demokratisasi pengetahuan, memastikan bahwa informasi dan literatur dapat dinikmati oleh banyak orang di seluruh dunia. Transformasi ini menciptakan revolusi dalam cara kita mengakses dan berinteraksi dengan sumber daya informasi.


Perubahan perpustakaan menuju bentuk digital menjadi arus utama dalam penyajian dan akses terhadap pengetahuan. Pustaka digital memfasilitasi akses ke beragam sumber daya, termasuk e-book, jurnal elektronik, dan konten digital
lainnya. Kelebihan utama dari pustaka digital terletak pada tingginya fleksibilitas dalam membaca, memungkinkan pembaca untuk mengakses materi dari berbagai perangkat elektronik. Kemampuan akses global dari pustaka digital membuka peluang bagi pembaca dari berbagai belahan dunia tanpa dibatasi oleh batasan waktu dan lokasi. Transformasi pustaka didorong oleh peran sentral teknologi informasi dan komunikasi. Proses pendigitalan koleksi, implementasi sistem manajemen pustaka berbasis teknologi, dan platform peminjaman digital adalah contoh nyata bagaimana teknologi membentuk perubahan signifikan dalam struktur dan layanan perpustakaan.

Penulis : Violina Anatasya (Juara 1 Lomba Menulis Artikel Tentang Perpustakaan dalam Acara Pekan Library 2)

Editor   : Beni Adri Yassin

Pada tanggal 9 s.d 11 Oktober 2023 telah diadakan konferensi internasional perdana yang bertajuk The First Annual International Conference on Social, Literacy, Art, History, Library and Information Science (ICoLIS). Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan budaya literasi dengan menafsirkan peran agama, sosial, bahasa dan sastra yang bertemakan “Interpreting the Role of Religion, Social, Language and Literature in Growing the Literacy Culture”. Tuan rumah dalam kegiatan ini adalah Universitas Islam Negeri Raden Intan (UIN RIL) Lampung. Acara dibuka oleh Prof H Wan Jamaluddin Z PhD selaku Rektor UIN RIL. Beliau menyebutkan, saat ini pendidikan di Indonesia diwarnai dengan kondisi yang memprihatinkan untuk menghadapi era revolusi industri 5.0. Ada tiga hal yang harus ditingkatkan dari suatu bangsa agar mampu menghadapi era industri 5.0, yaitu karakter, kompetensi, dan literasi. Rektor mengakui budaya menulis di kalangan sivitas akademika perguruan tinggi masih tergolong rendah. Meskipun saat ini perguruan tinggi terus mendorong minat mahasiswa dan dosennya untuk menulis, namun banyak sivitas akademika yang mengalami kesulitan dalam menerjemahkan pemikirannya menjadi tulisan yang baik dan menarik (rmollampung.id, diakses 26 Oktober 2023).     

Partisipasi Pustakawan Unand dalam kegiatan ini bermula dari undangan yang diterima melalui Zulfitri Durin, M.A, Pustakawan UIN  Imam Bondjol, partisipan APPTIS (Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam) 2023 dalam perjalanan pulang dengan Bus EPA Star menuju Padang. Diperjalanan tersebut, Zulfitri Durin, M.A, menyebutkan bahwa event ICoLIS yang diselenggarakan oleh UIN RIL gratis. Saya dan Beni Adri Yassin sepakat untuk mengikuti call for paper dalam event ini demi meningkatkan wawasan dan pengetahuan sebagai Pustakawan dan Tenaga Pengelola Perpustakaan. Disamping menaikkan add value UPT.Perpustakaan Unand sebagai Perpustakaan Perguruan Tinggi rujukan untuk Provinsi Sumatera Barat. Tema yang diangkat dalam call for paper tersebut adalah Taman Bacaan Masyarakat (TBM).

Jarak antara event APPTIS 2023 dengan ICoLIS 2023 hanya 2 (dua) bulan. Diskusi antara saya dan Beni Adri Yassin sepakat mengangkat judul Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat Rumah Baca Anak Nagari (TBM RBAN) sebagai Sumber Belajar bagi Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 08 Tarok Dipo, Kota Bukittinggi. Metode penelitian deskriptif kualitatif dan penentuan sampel dengan purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dengan Ketua RBAN, Voluntir dan Siswa SDN 08 Tarok Dipo Kota Bukittinggi. Artikel jurnal yang ditulis kami angsur disela-sela pekerjaan sebagai Pustakawan dan Pengelola Perpustakaan. Batas pengiriman artikel jurnal 25 September 2023.

Kami bertekad agar artikel jurnal tersebut lolos. Syarat lolos atau diterimanya sebagai partisipan ICoLIS dibuktikan dengan LoA (Letter of Acceptance) dari reviewer. Setelah artikel jurnal dikirim pada 25 September 2023, artikel tersebut direview dan kemudian diserahkan lagi kepada kami untuk direvisi. Email yang digunakan dalam pengiriman artikel jurnal adalah milik Beni Adri Yassin karena e-mail saya sudah penuh. Terakhir diperbaiki artikel jurnal tersebut 30 September 2023 dan mendapatkan LoA pada tanggal 3 Oktober 2023. Hati kami lega karena sebelumnya kami berpikir bahwa artikel yang kami angkat dalam konferensi internasional ini dianggap kurang menarik bagi reviewer dan panitia. Ternyata artikel tersebut sesuai dengan harapan panitia dan reviewer. Dengan diterimanya artikel tersebut, kami berhak menjadi presenter dalam event ICoLIS 2023.

Selanjutnya kami melaporkan kepada Kepala UPT.Perpustakaan Unand tentang keberhasilan kami dalam penulisan artikel jurnal dan mendapatkan kesempatan sebagai partisipan dan presenter dalam event ICoLIS. Biaya perjalanan dinas UPT.Perpustakaan Unand sudah tidak ada lagi. Kami mencoba untuk mencari solusi dengan menghadap Dr.Nur Afraininsyah, Direktur Pendidikan dan Pembelajaran Unand. Beliau meminta kami untuk mengkomunikasikan biaya perjalanan dinas ke bidang tiga. Kami salut dengan perjuangan ibu Nur Afraininsyah yang berusaha mencarikan dana keberangkatan.

Tak kenal putus asa, kami melangkah menuju Bidang III Unand (Bidang Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi). Kami bertemu dengan Beti Febriola, M.Si, Staf Bidang Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi (SDM IT). Kami mencoba berkomunikasi dengan kondisi apa adanya, yang mana sebelum kegiatan ICoLIS ini kami juga telah memenangkan Lomba Best Practice keluar sebagai FINALIS. Berdasarkan informasi dari beliau Bidang III , bahwasannya dana untuk pengembangan SDM Tenaga Kependidikan sudah tidak ada lagi, artinya tidak ada dana untuk membantu keberangkatan kami. Selang 1 hari, Beti Febiola menghubungi kami kembali dan menginformasikan bahawasnnya sudah dicarikan anggaran untuk membantu perjalanan dinas kami ke Lampung. Kami semakin bersemangat mendengar informasi yang disampaikan dan beliau berharap setelah kembali dari seminar internasional tersebut segera dibuatkan laporannya untuk pencairan biaya perjalanan dinas. Kami dianjurkan untuk sementara menggunakan dana pribadi sembari menunggu revisi RKAT (Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan) Bidang III.

Perjalanan kami dari Padang ke Bandar Lampung menempuh jarak 1062 Km. Dengan menggunakan jasa Bus Palala kami tiba pada Jam 10:30 WIB tanggal 9 Oktober 2023. Kami memakai jasa angkutan online untuk sampai ke Hotel Emersia tempat dilangsungkannya acara pembukaan. Begitu tiba dilokasi, kami menyaksikan Muhammad Syarif Bando,  M.Si sedang berpidato tentang kepustakawanan era disrupsi. Setelah pidato beliau, kami langsung menyaksikan narasumber luar negeri Andrew Demasson (Dosen Madya di Fakultas Sains Sekolah Sistem Informasi di Queensland University of Technology Australia), Maznah Mohamad, Ketua Departemen Studi Melayu, Fakultas Seni dan Ilmu Sosial Universitas Nasional Singapura (NUS) dan Aini Maznina Binti A Manaf (Universitas Islam Internasional Malaysia) memaparkan makalahnya terkait kondisi dunia perpustakaan dan kepustakawanan serta literasi. Pembicara dalam negeri menghadirkan Prof.Nurdin Laugu (Presiden ASDIP PTKI) dan Dr.Laksmi (Universitas Indonesia). Ba’da Isya, partisipan ICoLIS melaksanakan gala diner bersama Panitia di Kanwil Kemenag Provinsi Lampung. Kami disuguhi durian Lampung yang terkenal legit dan enak. Sembari menikmati makan malam, partisipan dihibur dengan lagu nostalgia yang legendaris dan pernah dinyanyikan oleh Broery Pesolima dan Bob Tutupoli.

Acara keesokan harinya dilanjutkan dengan call for paper yang dimulai dari pagi Jam 9:00 WIB dan berakhir 16:30 WIB. Selesai presentasi, kami diajak mengelilingi Kampus RIL yang indah mempesona itu. Ikon Kampus RIL adalah Masjid Safinatul Ulum. Masjid Safinatul Ulum merupakan salah satu ikon yang ada di UIN RIL. Berada di tengah-tengah kampus bersebelahan dengan pepohonan rindang dan juga danau buatan membuat Masjid Safinatul Ulum semakin mempesona dengan segala keindahannya.

Dalam kegiatan ICoLIS 2023, Tim Penulis UPT.Perpustakaan Unand yakni Iswadi Syahrial Nupin, M.M dan Beni Adri Yassin, S.Kom telah berkonstribusi memberikan pengetahuan tentang perkembangan literasi sosial ditataran grass root di Sumatera Barat. Taman Bacaan Masyarakat Rumah Baca Anak Nagari (TBM RBAN) sebagai sumber belajar bagi siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 08 Tarok Dipo Kota Bukittinggi menjadi isu yang menarik dibincangkan. Menariknya isu ini karena mengelola TBM itu memang sangat sulit dilakukan oleh siapa pun. Pengelolanya perlu memiliki jiwa ikhlas dan sabar. Kami juga melihat tingginya partisipasi UIN Raden Fatah dan UIN Syarif Hidayatullah mengirimkan pustakawannya dalam menghadiri ICoLIS 2023. Acara ICoLIS 2023 bermanfaat bagi pustakawan dan pengelola perpustakaan karena diajang tersebut dapat melakukan sharing dengan pustakawan dan dosen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam khususnya yang mengajar di UIN RIL. Saya mengapresiasi acara ini dengan acungan jempol. Hal menarik lainnya dari ICoLIS adalah pemberian penghargaan kepada presenter terbaik. Mahasiswa Prodi S2 Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Muh Iftikar Sahid meraih penghargaan The Best Presenter.

Pada 11 Oktober 2023 adalah acara penutupan yang diakhiri dengan penganugerahan penanya terbaik, artikel terbaik, dan presenter terbaik. Sore harinya kami kembali ke Padang dengan menggunakan Bus Gumarang. Bumi ruwa jurai meninggalkan kenangan yang mengesankan. InsyaAllah bila ada event call for paper, kami akan menjadi partisipan sekali lagi. Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia. Demikian Seno Gumira Ajidarma, penulis dan sastrawan Indonesia.

 

           

 

 

Pagi itu kenderaan berlalu lalang di jalanan. Udara pagi yang sejuk membuat saya bersemangat melakukan perjalanan. Suara burung pipit terdengar jelas di telinga. Suara itu membuat suasana pagi semakin ceria. Sambil menunggu kedatangan ojek online, saya membaca pesan Whatsapp di gawai. Seorang teman menyebutkan bahwa dia telah tiba di Pool Bus Epa Star. Saya japri kembali yang bersangkutan bahwa saya akan segera menyusulnya. Tujuan saya hari itu berangkat ke Palembang untuk menghadiri Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pustakawan Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (Rakernas APPTIS) yang berlangsung 2 s.d 5 Agustus 2023. Yang bertindak sebagai tuan rumah adalah Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN Rafah). Dalam Rakernas ini, saya berharap agar papper atau makalah yang telah ditulis secara kolaborasi dipresentasikan sehingga partisipan yang hadir dapat mengetahui karya intelektual pustakawan Universitas Andalas (Unand).

            Berdasarkan sejarahnya APPTIS dididirikan pada tanggal 13 Agustus 2011 di Hotel Kenari, Makasar dalam pertemuan para kepala perpustakaan perguruan tinggi Islam atas dukungan Direktorat Pendidikan Tinggi Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Departemen Agama Republik yang saat itu dijabat oleh Prof. Dr. H. Machasin. Tujuan APPTIS adalah membantu pemerintah membangun peradaban dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kegiatan pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi Islam yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat kampus dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi yang selaras dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (apptis.org, diakses 9 Agustus 2023).

            Setibanya saya di Pool Bus Epa Star, ternyata yang ikut Rakernas APPTIS tidak hanya saya dan rekan dari Unand. Akan tetapi juga rekan-rekan dari Universitas Islam Negeri Imam Bondjol (UIN IB). Mereka berjumlah tiga orang. Berselang lima menit, supir membunyikan klakson pertanda Bus Epa Star dengan tujuan Padang-Palembang segera diberangkatkan. Perjalanan berjalan lancar meskipun sempat terjadi gangguan rem per pada bus namun dapat diatasi oleh supir dan stokar. Seyogianya bus tiba di Gunung Medan pada jam 14:00 WIB akan tetapi yang terjadi bus tiba pukul 17:30 WIB. Saya terpaksa menggabungkan makan siang dan malam sekaligus. Selama perjalanan saya membayangkan akan bekodak di Sungai Musi dan Jembatan Ampera yang terkenal itu. Saya berangan-angan untuk dapat menjajaki Pulau Kemaro yang melegenda itu. Legendanya mengisahkan tentang suami isteri, Siti Fatimah dan Tan Bun An, saudagar kaya asal Tiongkok yang kapalnya tenggelam ketika hendak kembali ke Daratan Tiongkok. Tak lupa pula dalam perjalanan saya membaca novel Putri Ong Tien yang merupakan isteri ketiga Sunan Gunung Jati. Dalam buku itu saya baru tahu bahwa nama kota Palembang diambil dari nama Menteri Negara utusan Kaisar Hong Gie bernama Pai Lie Bang. Pai Lie Bang juga murid Sunan Gunung Jati. Ketika singgah di Palembang, beliau didaulat rakyat Palembang sebagai Adipati dibawah pemerintahan Kerajaan Demak Bintoro. Pengangkatan beliau sesuai dengan ramalan Sunan Gunung Jati kepada penduduk Palembang. Ramalan itu menyebutkan bahwa seminggu lagi akan datang utusan dari Tiongkok yang akan memimpin Palembang.

            Saya tiba di Palembang jam 10:00 WIB. Dari Pool Epa Star yang berdekatan Asrama Haji, selanjutnya bertolak menuju Hotel Grand Duta Syariah. Meskipun status hotel ini adalah bintang tiga, akan tetapi layanan hotel ini dapat dikatakan sangat baik. Hotel ini pernah mendapatkan penghargaan Pemerintah Kota Palembang pada tahun 2022 dengan kategori pelayanan terbaik untuk hotel bintang tiga. Panita Rakernas APPTIS menjeput saya jam 16:00 WIB ba’da Ashar. Salah satu yang menjeput saya adalah Koh Yang. Nama sebenarnya Yanto. Beliau merupakan Muslim Tionghoa kelahiran Palembang. Profesinya adalah dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Rafah. Kemudian, saya diajak ke Masjid Cheng Ho Palembang yang terletak di Kompleks Jaka Baring. Perjalanan menuju Masjid Cheng Ho ditempuh sekitar 20 menit. Selain saya dan Koh Yang, dimobil itu ada beberapa rekan dari perguruan tinggi negeri keagamaan Islam lainnya. Mobil bergerak melintasi Jembatan Ampera yang masih terlihat ramai dengan lalu lalang kenderaan roda empat. Dari atas jembatan terlihat getek dan kapal berlalu lalang memudiki sungai Musi. Saya tak sempat bekodak sekejap di tepian Sungai Musi dan Jembatan Ampera.

Setibanya di Masjid Cheng Ho, saya spontan berselfi dan foto bersama dengan Koh Yang dan rekan-rekan lain. Saya kagum dengan Masjid Cheng Ho. Menaranya bak pagoda. Interior dalam masjid merupakan perpaduan antara Arab, Cina dan Melayu. Akulturasi yang sangat unik dan indah. Koh Yang bercerita bahwa Masjid Cheng Ho di Indonesia ini ada dua yang satu di Palembang dan Surabaya. Koh Yang juga berkisah di kota Jambi, rencananya akan didirikan pula Masjid Cheng Ho. Saya dan Koh Yang terlibat diskusi tentang penyebaran Islam oleh muslim Tiongkok yang datang ke nusantara di era dinasti Ming. Saya sempat bertanya kepada Koh Yang, kenapa muslim Tiongkok yang menyebarkan Islam ke nusantara, tidak  mengembangkan atau mempopulerkan Mazhab Hanafi sehingga Mazhab Hanafi turut berkembang dan dianut sebagian masyarakat nusantara?. Dengan enteng Koh Yang menjawab bahwa muslim Tiongkok bukanlah manusia kaku yang memaksakan mazhab yang dianutnya. Mereka fleksibel dan lebih menghormati mazhab Syafi’i yang telah lebih dahulu dianut masyarakat nusantara. Agar dapat beradaptasi muslim Tiongkok mengonversi mazhabnya dengan mazhab Syafi’i agar dapat diterima masyarakat. Dengan kemampuan adaptasinya, muslim Tiongkok dapat eksis  dan mampu memperkaya tamadun Islam di nusantara.

Setelah shalat maghrib, saya dan rekan-rekan lain diantar Koh Yang menuju UPT.Perpustakaan UIN Rafah untuk menghadiri Gala Diner Rakernas APPTIS 2023. Acara dilaksanakan di Auditorium UPT.Perpustakaan UIN Rafah. Kata sambutan dilakukan oleh pimpinan APPTIS, Labibah Zain;  Rektor UIN Rafah. Nyayu Khotijah dan Kasubdit Ketenagaan Kementerian Agama Republik Indonesia, Rochmani Basori. Dalam acara ini partisipan Rakernas APPTIS dihibur dengan tari Bujang Manis yang dibawakan oleh Mahasiswa UIN Rafah. Selanjutnya dilaksanakan acara makan malam bersama para pimpinan dan partisipan Rakernas APPTIS. 

Esoknya Rakernas APPTIS 2023 resmi dibuka oleh Rektor UIN Rafah, Nyayu Khotijah. Dalam amanatnya, beliau mengharapkan perpustakaan PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) sudah saatnya untuk beralih ke era digital dengan dukungan teknologi informasi yang mumpuni, dan tentunya dengan SDM yang multi skill. Acara ini juga dihadiri oleh Yudho Widiatmoko sebagai narasumber utama dengan pembahasan Implementasi Peraturan MenPAN-RB 1 tahun 2023. Disamping itu acara ini dihadiri oleh supporting library information yakni distributor dan agen informasi diantaranya Sagung Seto, Cambridge, EBSCO, Pustaka Saintech, nexbib diberikan kesempatan untuk mempromosikan produk perusahaannya. Paska makan siang, dilaksanakan kegiatan presentasi paper. Papper yang saya tulis secara kolaborasi akan dipersentasikan oleh Beni Adri Yassin, S.Kom staf Teknologi Informasi UPT.Perpustakaan Universitas Andalas. Judul papper ini adalah Peran Perpustakaan Masjid Raya Sumatera Barat sebagai sumber belajar Adat Minangkabau. Papper ini mendapat apresiasi dengan predikat BAIK dari reviewer Wiji Suwarno, dosen UIN Salatiga, Jawa Tengah. Sebagai masukan beliau minta rumusan masalah agar ditambahkan dan juga makna filosofi arsitektur Masjid Raya Sumbar yang berdiri tanpa tiang tengah perlu diuraikan di latar belakang paper. Malamnya diadakan introduction tentang Chatgpt bagi partisipan Rakernas APPTIS 2023. Chatgpt adalah sebuah chatbot AI berupa model bahasa generatif yang menggunakan teknologi transformer untuk memprediksi probabilitas kalimat atau kata berikutnya dalam suatu percakapan ataupun perintah teks. Chatgpt dirancang untuk membantu peneliti dalam membuat rancangan penelitian. Selanjutnya pengurus APPTIS menetapkan tuan rumah Rakernas APPTIS tahun depan adalah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Keesokan harinya acara dilanjutkan dengan perjanjian kerjasama antar sesama Kepala Perpustakaan yang tergabung dalam APPTIS. Setelah makan siang dilanjutkan dengan shalat jumat ke Masjid Cheng Ho. Selesai shalat jumat, perjalanan dilanjutkan kegiatan cultural visit ke Bayt Al-Qur’an, Museum Sultan Mahmud Badaruddin dan Benteng Kuto Besak. Dari kunjungan budaya tersebut dapat dilihat geliat perkembangan peradaban di Kota Palembang. Jelang senja saya dan Beni Adri Yassin diantarkan oleh Topan, seorang staf Perpustakaan UIN Rafah menuju pusat oleh-oleh kota Palembang. Tujuannya, membeli pempek dan kerupuk kemplang untuk disajikan kepada keluarga, tetangga dan rekan kerja.

Hari Sabtu, 5 Agustus 2023, saya dan Beni Adri Yassin beserta rekan-rekan dari UIN IB, Nasrul Makdis, Zulfitri dan Husnah meninggalkan Palembang dan kembali ke Padang. Pelajaran yang dapat diambil dalam event ini adalah kekompakan antar sesama panitia yang berasal dari UIN yang berbeda, panitia juga memberikan pilihan hotel untuk disewa sesuai dengan kemampuan partisipan serta antar jeput bagi partisipan yang sesuai jadwal kegiatan. Transportasi yang disediakan oleh pimpinan UIN Rafah sangat mendukung kegiatan Rakernas APPTIS 2023. Mobil pribadi dan mobil dinas dikerahkan untuk melayani partisipan Rakernas APPTIS 2023. At last but not least adalah terjalinnya silaturahmi yang kuat antar anggota APPTIS baik dari Sumatera maupun luar Sumatera. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam yang diriwayatkan Al-Hakim, “Barangsiapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi”. Saya memimpikan kapan Pekan Library Unand perhelatannya dapat semarak seperti Rakernas APPTIS 2023?. Apakah hal tersebut dapat diwujudkan tahun depan?

Kepergian ke Palembang seakan menapaktilasi jejak Cheng Ho, sang Laksamana Kaisar Yong Le dari Dinasti Ming dan juga Pai Lie Bang, dikenal sebagai Adipati Palembang. Dari sejarah peradaban masa lalu kita belajar menjadi sebuah bangsa yang besar di masa depan. Setiap peradaban tentu mengalami pasang surut dalam konflik dan damai. Civilization begins with order, grows with liberty and dies with chaos. Peradaban dimulai dengan ketertiban, berkembang dengan kebebasan dan mati dengan kekacauan. Demikian quote Will Durant, sejarawan Amerika Serikat (1885-1981).

Iswadi Syahrial Nupin

                                 Penulis Naskah Terbaik Inkubator Literasi Pustaka Nasional 2022

18 Juli 2023

Pentingnya membahas kondisi leadership dalam dunia kerja menjadikan motivasi tersendiri bagi penulis dalam mencurahkan hasil bacaan kedalam bentuk artikel. Pembahasan tentang leadership sangat banyak ditemukan dalam buku-buku dan jurnal-jurnal kepemimpinan bahkan ribuan artikel membahas tentang pola leadership dalam dunia kerja. Pada pembahasan artikel sebelumnya, penulis telah mengumpulkan referensi dan memaparkan 10 poin tentang bagaimana sikap dan prilaku yang mencerminkan ciri-ciri toxic leader. Artikel kali ini penulis akan mencoba memaparkan tentang bagaimana karakteristik seorang pemimpin yang baik dan ideal atau bisa disebut sebagai Good Leader.

Good leader atau pemimpin yang baik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi atau memandu sekelompok orang atau pihak. Artikel yang ditulis pada website Universitas Medan Area tentang “Apa yang Membuat Seorang Pemimpin Menjadi Good Leader” menjelaskan tentang Kualitas dan tingkah laku seorang pemimpin bisa dimiliki oleh siapa saja tanpa mengenal kelas di dalam masyarakat, status, dan profesinya. Artinya jiwa kepemimpinan dibentuk dan dilatih seiring berjalannya waktu dan proses yang dilakukan.

Memimpin sebuah perusahaan membutuhkan energi dan pikiran ekstra untuk menghadapi dan menyelesaikan setiap problematika permasalahan yang ada. Lingkungan kerja tidak akan selalu mengalami kondisi baik-baik saja, oleh karena itu dibutuhkan seorang sosok leader yang mampu mengimbangi dinamika dunia kerja tersebut.

Karakteristik Good Leader dapat dirinci sebagai berikut :

1. Memiliki Integritas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integritas dapat diartikan sebagai mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukan kasatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan.  Integritas merupakan salah satu pribadi yang harus ada pada diri seorang leader. Mengelola sebuah perusahaan akan membutuhkan tingkat kefokusan yang matang, sehingga dengan dorongan potensi diri akan melahirkan nilai-nilai positif terhadap kinerja organisasi.

2. Memiliki Emotional Intelligence

Husnunnisa I A . dalam tulisan tentang “Pentingnya Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional) di Dunia Kerja” menjelaskan bahwa kemampuan seseorang dalam menggunakan dan memahami emosi (baik emosi orang lain maupun emosi diri sendiri) dengan tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Emotional Intelligence sangat berpengaruh terhadap kinerja senorang leader dalam memimpin sebuah organisasi. Apabila emosi seorang pemimpin mampu dikendalikan dengan baik, maka setiap permasalahan yang dihadapi akan terselesaikan dengan bijaksana.

3. Visioner

Pemaparan Jurnal yang ditulis oleh Sukriadi E H. Tentang “Pengaruh Kepemimpinan Visioner Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja” menjelaskan bahwa Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Pemimpin visioner mampu mengantisipasi atau mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk menanggulangi rintangan tersebut.

Fokus terhadap tujuan adalah salah satu ciri khas seorang Good Leader. Mereka akan fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan visi dan misi organisasi. Kiprah seorang Good Leader tidak serta merta selalu diterima oleh karyawan, terkadang terjadi penolakan dalam menjalankan pekerjaan, namun secara perlahan kemajuan organisasi mulai tumbuh seiring berjalannya waktu.

4. Kemampuan Komunikasi yang Baik

Seorang leader mesti memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Pemaparan artikel yang ditulis pada website studiilmu.com tentang “Komunikasi adalah Fungsi Kepemimpinan Inti Para Pemimpin” menjelaskan bahwa Setiap pemimpin perlu menjadi komunikator yang terampil dan efektif, karena mereka akan berinteraksi dengan banyak orang di luar organisasi atau perusahaan, bukan hanya dengan para karyawan mereka saja.

Kemampuan komunikasi sangat diharapkan bagi seorang pemimpin didalam sebuah organisasi. Hubungan baik antara karyawan juga dipengaruhi oleh mindset dan pola komunikasi yang selalu ditanamkan oleh seorang leader. Kesehatan organisasi dipengaruhi oleh kelancaran komunikasi yang dibangun. Good Leader mampu memposisikan diri sebagai pembicara dan pendengar yang baik dalam tim.

5. Inovatif

Pemimpin harus punya banyak cara dalam mengembangkan dan membangun organisasi. Apabila satu cara yang ditempuh gagal, maka masih ada cara lain yang dapat dilakukan, begitulah Good Leader. Ide, gagasan, serta konsep yang diusung oleh Good Leader akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan organisasi.

Artikel yang berjudul “Mengenal Tipe Kepemimpinan Inovatif dan Sifat Karakternya” menjelaskan bahwa Kepemimpinan inovatif adalah jenis kepemimpinan dengan karakter yang memungkinkan untuk munculnya inovasi dan membuat inovasi tersebut tumbuh subur dalam organisasi yang ia pimpin.

6. Memiliki Loyalitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), loyalitas dapat diartikan sebagai kepatuhan atau kesetiaan. Loyalitas merupakan sikap terpuji bagi diri seorang pemimpin. Mampu berkorban untuk perusahaan akan memberikan nilai plus bagi seorang leader. Good Leader akan mengutamakan kepatuhan terhadap aturan-aturan yang berlaku serta mampu menunjukkan kesetiaan yang menjadi teladan bagi karyawan.

Artikel dengan judul “Loyalitas sebagai Salah Satu Aspek Kepemimpinan “ menjelaskan bahwa Seorang pemimpin yang memiliki loyalitas akan lebih mendahulukan kepentingan perusahaannya daripada kepentingan lainnya yang tidak berhubungan dengan kepemimpinannya. Loyalitas akan dipengaruhi oleh mentalitas, kepribadian, karakter, komitmen, dan kekhawatiran.

7. Influencer

Influencer (Pengaruh) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat diartikan sebagai  daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang. Artikel yang ditulis dalam website intipesan.com tentang “Menjadi Seorang Influencer Leadership” menjelaskan Seorang influencer kepemimpinan adalah seorang eksekutif yang punya rekam jejak bagus dan sangat berhasil dalam bisnisnya serta sekarang berusaha memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk meraih kesuksesan seperti dirinya dengan cara berbagi pengetahuan, sikap, filosofi dan strategi yang dimilikinya.

Seorang leader mesti memiliki kekuatan untuk memberikan motivasi, menjadi contoh, dan rujukan bagi tim dalam sebuah organisasi. Kepribadian sehari-hari akan menjadi contoh bagi karyawan didalam menjalankan pekerjaan. Kekuatan mempengaruhi bukan hanya dipancarkan dalam orasi kepemimpinan, namun dapat terlihat dari bagaimana karyawan mampu mengikuti dan mengiringi irama kepemimpinan yang diterapkan.

8. Selalu Mengevaluasi Diri

Thiran R. Dalam artikel yang berjudul “Evaluasi Diri Sebagai Pemimpin dengan 5 Pertanyaan Berikut ” menjelaskan bahwa untuk bisa mendapatkan pandangan yang akurat tentang diri sendiri, Anda bisa menempatkan diri pada posisi karyawan atau rekan kerja Anda kemudian menilai diri Anda sejujur mungkin. Melalui pendekatan ini, Anda dapat bertanya pada diri sendiri jika ada hal yang perlu dikembangkan lagi dengan semua orang yang bekerja dengan Anda.

Mengevaluasi diri merupakan salah satu sifat terpuji bagi diri seorang leader. Seringnya melakukan evaluasi terhadap diri sendiri, kebijakan-kebijakan yang dibuat, serta selalu memandang kemajuan organisasi kedepan, maka jiwa kepemimpinan akan semakin terbentuk dalam diri seorang leader.

9. Memiliki Keberanian

Kekuatan keberanian akan mempengaruhi perkembangan organisasi secara internal dan eksternal. Keberanian akan melahirkan tujuan dan harapan, sehinga Leader akan berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Meskipun terkadang awal mula kepemimpinan dijalankan, leader belum mendapatkan kepercayaan dari karyawan, leader akan tetap mencoba memberikan harapan, sehingga suka ataupun tidak suka, pekerjaan mesti tetap dijalankan.

Kekuatan keberanian akan melahirkan sebuah keadilan yang mana dalam dunia kerja melahiran 2 aspek yaitu :

a. Keberanian mengapresiasi

Seorang good leader akan dengan mudah mengapresiasi setiap kinerja yang diberikan oleh tim. Ungkapan terimakasih adalah serendah-rendahnya apresiasi. Namun bukan berarti cukup dengan itu saja, leader dapat mewujudkan ungkapan apresiasi dengan cara memberikan kenaikan gaji, kenaikan jabatan, promosi jabatan, peningkatan kualitan SDM dan lainnya. Hal semacam ini akan menjadi obat dan nutrisi bagi karyawan yang memiliki loyalitas dan integritas yang tinggi.

b. Keberanian memberi Punishment/hukuman

Memberi hukuman atau sanksi didalam lingkungan kerja merupakan hal yang wajar. Aturan yang dibuat oleh perusahaan untuk ditaati bersama oleh seluruh lini yang ada. Dengan penerapan sanksi atau hukuman dilingkungan perusahaan akan menjadikan suasana kerja lebih disiplin.

Nugroho Eko S menyimpulkan dalam artikel tentang “Mentalitas Yang Harus Dimiliki Pemimpin: Keberanian” bahwa Dua keberanian yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu keberanian yang didukung oleh fisik dan keberanian yang didukung oleh iman atau keyakinan.

10. Mengutamakan Transparansi

Transparan dalam dunia kerja meliputi kejujuran dan keadilan. Transparansi merupakan keinginan dan harapan semua lini dunia kerja. Dimanapun tempat anda bekerja, pastinya semua orang menginginkan transparansi yang jelas terhadap organisasi. Mengelola sebuah perusahaan sangat membutuhkan sikap transparan.

Mengedepankan sikap transparansi tidak akan menimbulkan pertanyaan, kecurigaan dan akan memberikan pengaruh terhadap kesehatan organisasi perusahaan. Sebagian leader dalam mengelola tim, terkadang mengabaikan sikap transparan dalam rutinitas kerjanya, hal ini akan berdampak buruk terhadap kesehatan organisasi jangka panjang.

Artikel yang ditulis dalam website ppm-manajemen.ac.id tentang “Memimpin dengan Transparan” menjelaskan bahwa Transparansi dalam kepemimpinan berarti menjaga karyawan tetap terhubung, berbagi informasi-informasi yang baik ataupun yang buruk, serta menyambut umpan balik yang jujur dari karyawan. Pemimpin yang transparan berusaha untuk mempraktikkan apa yang mereka katakan (walk the talk), menetapkan ekspektasi yang sangat jelas, dan berkomunikasi secara efektif dengan setiap karyawan, hal itu menciptakan suasana kerja yang tidak ada kejutan yang tidak menyenangkan, tidak ada kekhawatiran dari karyawan, dan tidak ada perilaku plin-plan yang dapat melemahkan reputasi pemimpin.

11. Open Minded

Pikiran terbuka akan melahirkan berbagai sudut pandang dalam lingkungan pekerjaan. Lingkungan kantor sangat membutuhkan orang-orang yang bekerja dengan open minded. Open Minded berasal dari bahasa inggris yang berarti pikiran terbuka. Basithu M R menulis artikel tentang “Leadeship Skill Open Minded” menjelaskan bahwa Pemimpin yang open minded mau menerima masukan, kritik, dan opini banyak orang. Tidak semua masukan akan diterima secara mentah-mentah, tetapi mereka menganalisa dan mengevaluasi semua masukan yang ada. Ketika pemimpin mau mendengarkan lebih banyak, kesempatan-kesempatan baru yang bisa membuat perusahaan yang lebih baik akan datang dengan sendirinya.

12. Memiliki Empati

Perbedaan empati dengan simpati terletak pada kekuatan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Empati tumbuh dari dalam jiwa seorang pemimpin, sehingga benar-benar mampu merasakan apa yang dirasakan oleh karyawan dalam lingkungan kerja. Pengertian Empati dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.

Memimpin dengan rasa empati yang tinggi dalam lingkungan kerja akan melahirkan hubungan emosional yang bagus antara karyawan dan leader.

13.  Orang yang Energik

Energik dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) berarti penuh energi, bersemangat. Orang yang energik akan mudah dalam menjalankan organisasi dilingkungan kerja. Leader yang energik akan lebih mudah mempengaruhi karyawan dalam mengerjakan pekerjaan. Energi positif akan tumbuh bersamaan denganhadirnya seorang leader yang energik.

14. Sikap Optimisme

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), optimisme adalah keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan. Optimisme juga dapat diartikan sebagai rasa optimis terhadap kejadian di masa depan akan memiliki hasil yang positif.

Sikap optimisme yang ditanamkan dalam diri seorang leader dalam memimpin sebuah organisasi perusahaan akan membawa kinerja karyawan kepada tingkat positif sehingga cepat ataupun lambat kekuatan internal perusahaan akan semakin menyatu.

15. Problem Solving

Salah satu softskill yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin perusahaan adalah problem solving. Problem solving didefinisikan oleh Oemar Hamalik (1994:151) yaitu suatu pendekatan dengan cara mengidentifikasi masalah untuk ke tahap sintesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap menganalisa yang selanjutnya di uraikan untuk mendapatkan solusi dalam penyelesaian masalah tersebut.

Pentingnya kemampuan menyelesaikan masalah bagi seorang pemimpin dalam suatu perusahaan akan menjadi bekal untuk mengatasi setiap masalah yang dihadapai seperti masalah internal karyawan, masalah perkembangan perusahaan dan target perusahaan kedepan.

Good Leader adalah rivalnya Toxic Leader. Toxic leader bukan berarti semua pola kepemimpinan yang mereka terapkan bernilai negatif. Toxic leader tentunya memiliki kontribusi dan pencapaian terhadap perkembangan organisasi perusahaan, hanya saja beberapa pola yang diterapkan dalam mengelola organisasi terkadang menyalahi aturan. Good Leader juga bukan berarti tanpa kesalahan, hanya saja prinsip-prinsip dasar dalam pola kepemimpinan telah diterapkan oleh seorang Good Leader.

Menjadi leader disebuah perusahaan bukanlah hal yang mudah yang serta merta menjadikan kesempurnaan pada diri leader sebagai sebuah tolak ukur. Tidak ada kesempurnaan dalam diri seorang manusia, apalagi hanya sebatas leader dalam sebuah perusahaan. Sejatinya seorang leader telah beranjak dari fase dasar dalam proses pengembangan karir mereka yang mana mereka dahulunya juga sebagai karyawan. Sebagaimana leader ingin dihormati dan dihargai, begitujuga yang diharapkan oleh seorang karyawan.

Tulisan ini merupakan Opini Pribadi yang penulis kumpulkan yang bersumber dari hasil penelitian, pengalaman kerja orang lain, realita yang pernah penulis lihat, ebook yang penulis baca maupun sumber referensi bacaan di website dan jurnal yang dihimpun menggunakan bahasa penulis. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menyinggung personal, Instansi, Organisasi, dan Perusahaan Manapun. Tentunya Opini ini bisa benar dan bisa Salah yang mana hal ini tergantung kepada tolak ukur, sudut pandang, definisi dan penilaian pakar leadership yang akan menjelaskannya. Seiring berkembangnya teknologi, informasi dan komunikasi tentunya pembahasan tentang Good Leader akan semakin berkembang dan luas pemaknaannya. Penulis berharap tulisan ini menjadi pelajaran tersendiri bagi penulis maupun orang lain yang membacanya.

 

Reference :

https://manajemen.uma.ac.id/2021/10/apa-yang-membuat-seorang-pemimpin-menjadi-good-leader/(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

https://ulyadays.com/pengertian-kecerdasan-emosional-menurut-para-ahli/(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

https://ejournal.upi.edu(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

https://www.studilmu.com/blogs/details/komunikasi-adalah-fungsi-kepemimpinan-inti-para-pemimpin(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

https://www.finansialku.com/kepemimpinan-inovatif/(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

https://www.kompasiana.com/mila81265/5b35a634dd0fa82888198c33/loyalitas-sebagai-salah-satu-aspek-kepemimpinan?page=2&page_images=1(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

http://www.intipesan.com/menjadi-seorang-influencer-leadership/(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

https://www.leaderonomics.com/id/articles/kepemimpinan/evaluasi-diri-sebagai-pemimpin-dengan-5-pertanyaan-berikut(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

https://www.kubikleadership.com/mentalitas-yang-harus-dimiliki-pemimpin-keberanian/(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

https://ppm-manajemen.ac.id/memimpin-dengan-transparan/(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

https://www.dictio.id/t/pentingnya-berpikiran-terbuka-bagi-seorang-pemimpin/1684(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

https://www.limone.id/open-minded/(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

https://glints.com/id/lowongan/empati-di-tempat-kerja-adalah/(Diakses Tanggal 18 Juli 2023)

https://reneegiarrusso-com.translate.goog/the-3-cs-of-energetic-leadership-for-2016/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://www.studilmu.com/blogs/details/empati-adalah-hal-yang-dibutuhkan-untuk-mendapatkan-kesuksesan(Diakses Tanggal 15 Juli 2023)

https://media.neliti.com/media/publications/248651-perbandingan-model-pembelajaran-langsung-0a12c418.pdf(Diakses Tanggal 15 Juli 2023)

Semua orang punya kesempatan untuk menjadi lebih baik

                                                                                                            Beni Adri Yassin, S.Kom

IT Support Perpustakaan Universitas Andalas



UPT.Perpustakaan Unand adalah salah satu perpustakaan perguruan tinggi di Sumatera yang meraih predikat A dalam akreditasi perpustakaan perguruan tinggi lima tahun lampau. Dengan meraih nilai A, maka untuk reakreditasi selanjutnya tahun 2023 ini, UPT.Perpustakaan Unand dituntut  mampu mempertahankan nilai A tersebut. Untuk meningkatkan kualitas UPT.Perpustakaan Unand menjadi yang terbaik maka diperlukan keikutsertaan UPT.Perpustakaan Unand untuk menjadi anggota IFLA. Selain alasan tersebut, dalam portofolio non akademik Pemilihan Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Nasonal 2023 penulis menemukan aspek pertama yaitu Organisasi profesi/asosiasi perpustakaan Internasional (dibuktikan melalui dokumen keanggotaan/kepengurusan individu atau organisasi).

IFLA adalah lembaga internasional independen, dan nirlaba yang terbentuk pada tahun 1927 di Edinburg, Skotlandia pada sebuah konferensi internasional. Saat ini IFLA berpusat di Den Haag, Belanda. IFLA juga merupakan organisasi penyelenggaran kegiatan konferensi perpustakaan internasional IFLA WLIC (The IFLA World Library International Congress). Konferensi ini bertujuan untuk menunjukkan komitmen profesi kepustakawanan terhadap peningkatan kualitas perpustakaan dan mendorong akses informasi yang lebih luas (Wikipedia.org, 27/3/2023). Dilansir dari situs ifla.org, IFLA memiliki basis anggota dari sekitar 150 negara di semua wilayah, menjadikannya organisasi perpustakaan internasional di dunia. Ini memungkinkan IFLA untuk berbicara dengan pemangku kepentingan dan badan internasional atas nama perpustakaan dan pustakawan di mana saja.      

Keanggotaan IFLA terbuka untuk siapa saja tanpa membeda-bedakan kewarganegaraan, suku, ras, gender, lokasi geografis, bahasa, atau agama. Terdapat dua kategori anggota yang memiliki hak voting :

Pertama, Association Members (Anggota Asosiasi), adalah Asosiasi (Ikatan) Pustakawan atau Pekerja Informasi yang berada dan bekerja di dalam bidang pendidikan dan penelitian.

Kedua, Institutional Members (Anggota Institusi), adalah untuk lembaga yang memberikan layanan informasi dan perpustakaan dan juga semua sektor organisasi dalam bidang informasi dan perpustakaan.

Anggota yang memiliki hak voting dapat memberikan vote saat pemilihan Presiden IFLA atau pengambilan keputusan rapat. Pegiat Literasi dan pustakawan juga dapat bergabung sebagai anggota dalam kategori Personal Affiliates (PA). Hanya saja PA tidak memiliki hak voting namun tetap bisa berkontribusi dalam karya dan pelaksanaan programnya.

Di Indonesia tidak banyak perpustakaan yang mendaftar menjadi anggota IFLA. Hanya tiga Perpustakaan Perguruan Tinggi yang menjadi anggota IFLA yakni Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga dan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.

Ada keuntungan bagi UPT.Perpustakaan Unand untuk menjadi anggota IFLA yaitu

Pertama, UPT.Perpustakaan Unand dapat berpartisipasi secara resmi dalam kegiatan yang diselenggarakan IFLA seperti seminar dan lokakarya.

Kedua, Pustakawan Unand dapat berpartisipasi menerbitkan publikasi tentang Perpustakaan dan Kepustakawanan di media yang ditaja oleh IFLA.

Ketiga, UPT.Perpustakan Unand dapat memberikan konstribusi pemikiran, inovasi dan kreasi untuk pengembangan organisasi IFLA.

Keempat, UPT.Perpustakaan Unand dapat meningkatkan kualitas perpustakaannya melalui sharing pengetahuan antara pimpinan perpustakaan perguruan tinggi sedunia dalam seminar yang diselenggarakan IFLA.

Agar pelayanan teknis dan pengguna serta pelayanan online yang dimiliki oleh UPT.Perpustakaan  semakin baik maka diperlukan peningkatan mutu yang berkesinambungan. Dengan mengikuti event yang diselenggarakan IFLA, penulis haqqul yakin kualitas UPT.Perpustakaan Unand menjadi semakin baik. Untuk menjadi anggota IFLA tentu perlu didiskusikan Kepala UPT.Perpustakaan Unand dengan decision maker dalam hal ini Rektor, Wakil Rektor I dan Komite UPT.Perpustakaan Unand. Harapan kedepan, UPT.Perpustakaan Unand menjadi bagian dari komunitas Perpustakaan Dunia didalam organisasi IFLA.

A bad library builds a collection, a good library builds a service, a great library builds a community. Perpustakaan yang buruk adalah membuat koleksi, perpustakaan yang bagus adalah membangun layanan, perpustakaan yang hebat adalah membangun komunitas. Demikian quote Richard David Lankes, pemerhati dunia perpustakaan dan kepustakawanan Amerika Serikat.

 

                                                                                                   Iswadi Syahrial Nupin

                                                                                   Pustakawan Muda Universitas Andalas