Pada hari Jumat, 16 Agustus 2019 Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia melakukan siaran pers terkait dengan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2019, yang dilakukan di Gedung D Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta.
Klasterisasi ini dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti guna meningkatkan kualitas perguruan tinggi sekaligus menjadi dasar bagi Kemenristekdikti untuk memberikan kebijakan sesuai kapasitas setiap klaster perguruan tinggi tersebut.
Tahun ini, Kemenristekdikti mengeluarkan hasil klasterisasi perguruan tinggi dalam dua (2) kategori yaitu kategori Perguruan Tinggi Non-Vokasi (pendidikan akademik), yang terdiri dari Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi, dan kategori Perguruan Tinggi Vokasi, yang terdiri dari Politeknik dan Akademi.
Perguruan Tinggi Non-Vokasi dengan jumlah sebanyak 2.141 perguruan tinggi dibawah Kemenristekdikti diperoleh 5 (lima) klaster perguruan tinggi Indonesia dengan komposisi Klaster 1 berjumlah 13 perguruan tinggi; Klaster 2 berjumlah 70 perguruan tinggi; Klaster 3 berjumlah 338 perguruan tinggi, Klaster 4 berjumlah 955 perguruan tinggi, dan Klaster 5 berjumlah 765 perguruan tinggi.
Alhamdulillah tahun ini Unand masih bertahan di klaster 1, yaitu berada pada peringkat 11 dari 13 perguruan tinggi. Ranking ini menurun satu tingkat, dibandingkan tahun 2018 yang lalu, dimana Unand berada pada peringkat 10 dari 14 perguruan tinggi yang masuk klaster 1. Untuk peringkat pertama masing dipegang oleh Institut Teknologi Banding (ITB), disusul oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Pertanian Bogor (IPB) diperingkat 2 dan 3.
Pemeringkatan Perguruan Tinggi tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Penilaian berfokus pada indikator Output – Outcome Base, yaitu dengan melihat Kinerja Masukan dengan bobot 40 % yang meliputi kinerja Input (15%) dan Proses (25%), serta Kinerja Luaran dengan bobot 60% yang meliputi Kinerja Output (25%), dan Outcome (35%). Menurut Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Patdono Suwignjo, “penambahan indikator baru tersebut sebagai upaya agar perguruan tinggi dapat secara aktif merespon perkembangan zaman, terutama revolusi industri keempat dan kebutuhan tenaga kerja.”
Berikut daftar perguruan tinggi yang masuk ke dalam klaster 1 perguruan tinggi non vokasi Indonesia tahun 2019:
Pengunjung Perpustakaan Unand membludak di minggu pertama perkuliahan. Senin tanggal 12 Agustus 2019, merupakan hari pertama kuliah tahun akademik 2019/2020 di kampus Unand. Suasana kampus kembali menjadi ramai dengan lalu lalang mahasiswa, setelah menjalani masa rehat kuliah selama hampir 2 bulan.
Tahun ini Unand kedatangan sebanyak 7.050 orang mahasiswa baru dari semua jenjang studi. Dengan tambahan itu, berarti jumlah anggota perpustakaan-pun bertambah sebanyak jumlah mahasiswa baru tersebut. Di UPT Perpustakaan Unand, setiap mahasiswa baru otomatis menjadi anggota perpustakaan. Untuk mengaktifkan status keanggotaannya mereka tinggal melakukan aktifasi di layanan administrasi perpustakaan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada awal semester atau tahun ajaran baru, pengunjung perpustakaan meningkat tajam. Sebagian besar pengunjung berasal dari mahasiswa baru. Disamping melakukan aktivasi keanggotan, mereka juga aktif melakukan peminjaman buku.
Berdasarkan data statistik bidang Automasi, jumlah pengunjung perpustakaan Unand, pada minggu pertama perkuliahan rata-rata sebanyak 3.500 orang. Sedangkan jumlah transaksi peminjaman rata-rata sebanyak 1.350 eksemplar per hari. Jumlah tersebut meningkat drastis dibandingkan dengan hari-hari biasa, yang rata-rata pengunjung sekitar 2.000 orang dan rata-rata transaksi peminjaman hanya 250 eksemplar per hari.
Semoga tingginya semangat mahasiswa baru berkunjung ke perpustakaan tetap bertahan sampai dengan mereka menyelesaikan perkuliahannya. Karena dari penelitian yang dilakukan oleh Andi Saputra, M.Kom terhadap lulusan Unand, ternyata aktifitas di perpustakaan berpengaruh positif terhadap prestasi akademik mahasiswa. Mereka yang aktif di perpustakaan rata-rata IPK nya lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang jarang datang ke perpustakaan.
Aktivasi anggota UPT Perpustakaan Universitas Andalas adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengaktifkan status keanggotaan mahasiswa Universitas Andalas. Aktivasi anggota ini dilakukan secara rutin 1 kali dalam 1 tahun.
Diantara tujuan dilakukannya kegiatan aktivasi anggota pustaka ini adalah :
1. Mengaktifkan status keanggotaan mahasiswa baru di Perpustakan Universitas Andalas.
2. Sebagai ajang pengenalan Perpustakaan kepada mahasiswa baru.
3. Sebagai bentuk peningkatan pelayanan prima terhadap anggota Perpustakaan.
4. Menumbuhkan minat mahasiswa untuk lebih mengetahui tentang Perpustakaan.
Adapun prosedur aktivasi anggota perpustakaan adalah :
1. Mengambil formulir aktivasi dilantai 3 bidang layanan aktivasi anggota.
2. Mengisi formulir aktivasi.
3. Duduk pada kursi antrian yang telah disediakan.
4. Melakukan aktivasi dengan petugas.
5. Selesai.