Jumat, 07 Maret 2014 03:21

American Corner Universitas Andalas Resmi Dibuka

Meski tanpa kordinator, American Corner Universitas Andalas yang berlokasi di lantai dua gedung perpustakaan Unand tetap diresmikan pada sesuai jadwal yang telah ditentukan, Kamis 6 Maret 2014. Hal ini membuktikan dedikasi tinggi dari tim, wakil Kordinator, beserta 30 volunteer yang terdiri dari mahasiswa Unand.  Sesi pertama dibuka di ruang konferensi lantai 5 Gedung Perpustakaan Universitas Andalas. Hadir di sana, Duta Besar AS, Konsul AS, Rektor Unand, dan mantan Dirjen DIKTI, Prof. Dr. Fasli Jalal, dan perwakilan dari Gubernur Sumbar. Kemudian sesi kedua dilanjutkan dengan acara pemotongan pita oleh Dubes AS, Robert Blake, sebagai simbol resmi dibukanya Ruang American Corner.

Blake mengatakan, bahwa American Corner Unand merupakan yang ke 11 di Indonesia, dan kedua di Sumatera sesudah Medan.

“Ini merupakan simbol komitmen untuk wilayah Sumatra khususnya Unand, dan diharapkan bisa memberikan manfaat yang lebih luas dan kemitraan yang lebih komprehensif. Dari skala nasional, diharapkan hubungan amerika dan indonesia bakal makin kuat, dan untuk mengatasi masalah di bidang nasional dan internasional,” ujarnya di ruang

Menurut Blake, hubungan internasional yang paling penting adalah hubungan pendidikan. Di Sumatera Barat, Unand adalah jantung strategi untuk berkegiatan di Padang. Jadi, American Corner bukan hanya untuk mahasiswa unand, tapi seluruh pelajar Sumbar. Setiap pelajar diharapkan  memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi S2 di AS. Di American Corner, diberikan pengetahuan tentang tatacara mendaftar di universitas di AS. Oleh karena itu, ia mengharapkan banyaknya partisipasi  di setiap program-program American Corner.

Dari segi materi program, semua materialnya akan didukung dari Kedubes AS. Dubes juga menjamin bahwa dalam menjalankan kegiatannya,  American Corner dapat mengundang pembicara dari AS.  Di samping itu, bisa juga dengan mengadakan DVC (digital video conference) langsung dengan narasumber dari AS.

Ketika ditanya oleh wartawan, mengapa harus dibuka di Universitas Andalas, Blake menyatakan tiga alasan. Pertama, AS memiliki partnership/kemitraan yang bagus dengan Unand. Kedua, Unand juga memiliki Asosiasi Alumni yang aktif. Ketiga, karena berdasarkan hal yang telah diketahui di indonesia, dan internasional bahwa suku minangkabau sangat terikat dengan dunia pendidikan.

Rektor Universitas Andalas, Dr.Werry Darta Taifur, SE.,MA mengatakan pembukaan American Corner akan memberikan beberapa dampak positif bagi Unand. Dampak bagi dosen, mereka akan mendapatkan beragam training, kemudahan-kemudahan, banyak kemungkinan untuk mendapat pelatihan. Sedangkan bagi mahasiswa, agar mereka dapat memperoleh informasi luar biasa dari American Corner.

“Orang sukses ialah yang memiliki banyak informasi. Sedangkan American Corner adalah pusat informasi berbasis Amerika. Dari sini, mahasiswa akan kaya dengan informasi. Dengan demikian Mahasiswa Unand akan punya kelebihan, dapat mewujudkan mimpi dan melihat budaya Amerika Serikat,” papar Werry.

Werry menambahkan, dampak secara umumnya adalah untuk pembangunan sumbar secara umum. Karena memang American Corner terbuka untuk umum. Menurutnya, Perpustakaan Unand merupakan yang paling baik di Sumbar. Perpustakaan Unand telah terkoneksi dengan lebih kurang 3000 perpus di dunia. Selain itu juga memiliki fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa. American Corner diharapkan bisa menjadi program kerjasama agar perpustakaan bisa lebih baik.

Mantan Dirjen Dikti, Fasli jalal menyatakan, bahwa American Corner dapat menjadi celah untuk melihat Amerika Serikat secara interaktif, koneksi langsung ke AS, beserta ratusan program, gratis dinikmati. Hebatnya lagi,  segala kekayaan perpustakaan di AS, dapat akses di sini.

“Bisa join research scholarship, semua dimungkinkan. Hampir 24 program AMINEF untuk itu. Silahkan dimanfaatkan,” ujar Fasli yang saat ini juga dipercaya sebagai Head Of National Family Planning Coordinating Board di American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF).

Pengenalan Minangkabau Corner

Rektor Unand memberikan tambahan informasi tentang pembukaan Minangkabau Corner. Minangkabau Corner di Belanda telah dihapus membuatnya khawatir. Oleh sebab itu, Unand coba mengambil alih yang telah dihapus Belanda. Diharap nanti jika ada peneliti AS yang ingin cari tahu tentang Minangkabau bisa membuat koneksi ke Minangkabau Corner.

 

 

 

Read 6642 times